Misteri Kitab Wahyu kepada Yohanes: Menyelami Karya Pasal 1-22
Kitab terakhir dalam kanon yang menutup sejarah Perjanjian Baru dalam Alkitab Kristen. Kitab Wahyu (singkatnya Kitab Wahyu) juga merupakan sebuah kitab Kristen yang berisikan penglihatan, lambang, tanda, bilangan, serta hal-hal yang berkaitan dengan pengajaran Tuhan kepada bangsa Yahudi.
Apa yang terpenting dari Kitab Wahyu kepada Yohanes (Book of Revelation)?
Key point dalam Kitab Wahyu kepada Yohanes (Book of Revelation) meliputi:
- Visi Apokaliptik: Berisikan serangkaian visi simbolik yang menggambarkan peristiwa-peristiwa pada masa depan, termasuk kejadian-kejadian eschatologis dan pertempuran rohani yang dramatis.
- Pesan-Proklamasi Kedatangan Kristus: Menyampaikan pesan akan kedatangan Kristus yang memerintahkan kemenangan atas kegelapan dan penghakiman terakhir terhadap kejahatan.
- Pesan bagi Gereja-Gereja Tujuh Kota: Surat-surat yang ditujukan kepada tujuh gereja di Asia Kecil, memberikan peringatan, teguran, dan ajakan untuk bertobat.
- Simbol-Simbol dan Makna Esoteris: Memuat sejumlah simbol, seperti tujuh meterai, tujuh tanduk, dan lambang-lambang lainnya yang diartikan untuk memberikan pemahaman mendalam akan pesan-pesan rohani.
- Perang Akhir Antara Kebaikan dan Kejahatan: Memvisualisasikan pertempuran terakhir antara kebaikan yang diwakili oleh Kristus dan kejahatan yang diwakili oleh kuasa jahat.
- Puncak Sejarah: Mencapai puncak dalam penjelasan akan akhir zaman, penghakiman, dan penciptaan dunia baru.
- Harapan akan Kemenangan Akhir: Memberikan harapan akan kemenangan akhir, terutama bagi mereka yang tetap setia pada iman dan kasih Kristus.
Kiamat Terungkap (Apokalips): Menjelajahi Visi Alkitab dan Eskatologi
Isi Kitab Wahyu kepada Yohanes (Book of Revelation) Pasal 1-22
Dalam kitab ini, kita menemukan sebuah narasi yang mengungkapkan visi-visioni dan pesan-pesan mistis yang membawa kita pada perjalanan yang luar biasa melalui masa lalu, kini, dan masa depan yang diungkapkan melalui simbol-simbol dan penglihatan yang membingungkan namun penuh makna. Kitab Wahyu kepada Yohanes, dengan segala kekayaan visual dan pesan esoterisnya, menghadirkan kisah-kisah yang memuat teka-teki akan kehendak ilahi dan pertempuran akhir antara kebaikan dan kejahatan. Dalam kata-kata yang bermakna mendalam ini, terbuka sebuah jendela ke dalam rahasia-rahasia yang telah diungkapkan kepada Yohanes, yang kini juga terbuka bagi kita untuk dipelajari dan diinterpretasikan.
Kitab Wahyu, Pasal 1 (Total ayat 20)
1) [Yohanes Menjelaskan Kitab Wahyu] Inilah wahyu Yesus Kristus. Allah telah memberikan wahyu ini kepada Yesus supaya ditunjukkan kepada hamba-hamba-Nya yang harus segera terjadi. Kristus mengutus malaikat-Nya menyatakan wahyu ini kepada Yohanes, hamba-Nya.
2) Yohanes telah bersaksi tentang segala sesuatu yang dilihatnya. Inilah kebenaran yang disampaikan oleh Yesus Kristus kepada Yohanes. Inilah firman dari Allah.
3) Betapa bahagianya orang yang membacakan firman dari Allah. Demikian juga mereka yang mendengarkannya serta menuruti yang tertulis di dalamnya. Waktunya sudah dekat.
4) [Firman Yesus kepada Tujuh Jemaat] Dari Yohanes, kepada ketujuh jemaat di Propinsi Asia: Semoga Allah memberikan berkat dan damai sejahtera kepadamu, yaitu Allah Yang Ada, Yang sudah Ada, dan Yang akan Datang; dan ketujuh roh yang ada di hadapan takhta-Nya;
5) dan Yesus Kristus, Saksi yang setia. Yesus yang pertama bangkit dari kematian. Yesus berkuasa atas raja-raja bumi ini. Yesuslah satu-satunya yang mengasihi kita. Dan hanya Dialah yang telah melepaskan kita dari dosa kita karena darah-Nya.
6) Yesus telah membuat kita menjadi satu kerajaan. Dia menjadikan kita imam yang melayani Allah, Bapa-Nya. Bagi Yesuslah kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya. Amin!
7) Lihatlah, Yesus datang dengan awan. Setiap orang akan melihat-Nya. Orang yang telah menikam-Nya juga akan melihat-Nya. Semua orang di bumi ini akan menangisi-Nya. Ya, itu akan terjadi. Amin!
8) Tuhan Allah mengatakan, “Aku adalah Alfa dan Omega, Yang Ada, Yang sudah Ada, dan Yang akan Datang. Aku adalah Yang Mahakuasa.”
9) Aku Yohanes, saudara seimanmu. Kita bersama-sama dalam Kristus. Dan kita bersama-sama dalam penderitaan, dalam kerajaan, dan dalam ketekunan di dalam Yesus. Aku berada di pulau yang bernama Patmos karena firman Allah dan kesaksian tentang Yesus.
10) Pada hari Tuhan, Roh menguasai aku. Aku mendengar suara yang kuat di belakangku seperti bunyi terompet.
11) Suara itu mengatakan, “Tuliskanlah di dalam sebuah kitab semua yang telah kaulihat. Kirimkanlah itu kepada ketujuh jemaat ini: Efesus, Smirna, Pergamus, Tiatira, Sardis, Filadelfia, dan Laodikia.”
12) Aku berpaling melihat orang yang berbicara kepadaku. Dan setelah aku berpaling, aku melihat tujuh kaki pelita yang terbuat dari emas.
13) Aku melihat seorang di tengah-tengah kaki pelita itu. Ia seperti “Anak Manusia.” Ia memakai pakaian yang panjang. Ia memakai ikat pinggang emas yang melilit di dada-Nya.
14) Kepala dan rambut-Nya putih seperti bulu domba, putih seperti salju. Mata-Nya menyala seperti nyala api.
15) Kaki-Nya mengkilap seperti tembaga yang membara di dalam perapian. Suara-Nya seperti bunyi desau air bah.
16) Ia memegang tujuh bintang di tangan kanan-Nya. Pedang tajam bermata dua keluar dari mulut-Nya. Wajah-Nya bersinar-sinar seperti matahari yang terik.
17) Ketika aku melihat-Nya, aku terjatuh di depan kaki-Nya seperti orang mati. Ia meletakkan tangan kanan-Nya atasku dan berkata, “Jangan takut. Aku adalah Yang Awal, Yang Akhir,
18) dan Yang Hidup. Aku telah mati. Namun, lihatlah, Aku hidup sampai selama-lamanya. Aku memegang kunci-kunci maut dan kerajaan maut.
19) Jadi, tuliskanlah yang telah kaulihat. Tuliskan yang terjadi sekarang maupun yang akan terjadi sesudah ini.
20) Inilah arti tersembunyi dari ketujuh bintang yang telah kaulihat di tangan kanan-Ku dan ketujuh kaki pelita emas yang kaulihat: Ketujuh bintang itu adalah malaikat dari ketujuh jemaat, dan ketujuh kaki pelita itu adalah ketujuh jemaat.”
Wahyu Pasal 2 (Total ayat 29)
1) [Surat kepada Jemaat di Efesus] “Tuliskanlah ini kepada malaikat jemaat di Efesus: Inilah yang dikatakan oleh yang memegang ketujuh bintang di tangan kanan-Nya dan yang berjalan di antara ketujuh kaki pelita emas itu.
2) Aku tahu semua yang engkau lakukan, baik jerih payahmu maupun kesabaranmu. Aku tahu bahwa engkau tidak menerima orang jahat. Engkau telah menguji mereka yang menyebut dirinya rasul, tetapi sebenarnya bukan. Engkau tahu bahwa mereka pendusta.
3) Engkau tetap sabar dan menderita demi Aku. Dan engkau tidak mengenal lelah.
4) Namun, Aku mencela engkau: Engkau telah meninggalkan kasih semula yang engkau miliki.
5) Sebab itu, ingatlah dari mana engkau telah jatuh. Bertobatlah dan lakukan lagi yang semula, yang telah engkau lakukan. Jika engkau tidak bertobat, Aku akan datang kepadamu. Aku akan mengambil kaki pelitamu dari tempatnya.
6) Ada sesuatu yang benar yang telah kaulakukan: Engkau membenci semua perbuatan pengikut-pengikut Nikolaus. Aku juga membenci yang dilakukannya.
7) Siapa yang mendengarnya, haruslah memperhatikan yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat. Orang yang menang, kepadanya akan Kuberikan makan dari pohon kehidupan. Pohon itu ada di Taman Allah.”
8) [Surat kepada Jemaat di Smirna] “Tuliskanlah ini kepada malaikat jemaat di Smirna: Inilah yang dikatakan oleh Yang Awal dan Yang Akhir, dari Dia yang telah mati dan hidup kembali.
9) Aku tahu kesusahanmu. Aku tahu engkau miskin, tetapi sesungguhnya engkau kaya. Aku tahu fitnah yang engkau terima dari mereka yang menyebut dirinya orang Yahudi, tetapi sebenarnya bukan. Mereka adalah rumah pertemuan, milik setan.
10) Jangan takut terhadap yang akan terjadi padamu. Aku berkata kepadamu, iblis akan memasukkan beberapa orang dari kamu ke dalam penjara. Iblis melakukan itu untuk mengujimu. Kamu akan menderita selama 10 hari. Tetaplah setia sampai mati dan Aku akan memberikan mahkota kehidupan kepadamu.
11) Siapa yang mendengarnya, haruslah memperhatikan yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat. Orang yang menang tidak akan menderita apa-apa oleh kematian yang kedua.”
12) [Surat kepada Jemaat di Pergamus] “Tuliskanlah ini kepada malaikat jemaat di Pergamus: Inilah yang dikatakan oleh yang mempunyai pedang yang tajam dan bermata dua.
13) Aku tahu di mana engkau tinggal. Engkau tinggal di tempat setan bertakhta, tetapi engkau berpegang pada nama-Ku. Engkau tidak menyangkal imanmu kepada-Ku, juga pada zaman Antipas. Antipas adalah saksi-Ku yang setia yang dibunuh di kotamu. Kotamu adalah tempat tinggal setan.
14) Aku mempunyai beberapa keberatan terhadapmu: Di antaramu ada beberapa orang yang mengikuti ajaran Bileam. Bileam mengajar Balak membuat orang Israel berdosa. Mereka berdosa dengan memakan makanan yang dipersembahkan kepada berhala dan dengan melakukan percabulan.
15) Di antaramu juga ada orang yang mengikuti ajaran Nikolaus.
16) Jadi, bertobatlah! Jika kamu tidak bertobat, Aku akan datang kepadamu segera, dan memerangi mereka dengan pedang yang keluar dari mulut-Ku.
17) Siapa yang mendengarnya haruslah memperhatikan yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat. Aku akan memberikan manna yang tersembunyi kepada setiap orang yang menang. Dan Aku akan memberikan batu putih kepadanya, dan di atas batu putih itu tertulis nama baru. Tidak ada seorang pun yang tahu nama baru itu kecuali orang yang menerimanya.”
18) [Surat kepada Jemaat di Tiatira] “Tuliskanlah ini kepada malaikat jemaat di Tiatira: Inilah yang dikatakan oleh Anak Allah, yang mata-Nya menyala seperti nyala api dan kaki-Nya mengkilap seperti tembaga.
19) Aku tahu semua pekerjaanmu, tentang kasihmu, imanmu, pelayananmu, dan kesabaranmu. Aku tahu bahwa engkau bekerja lebih banyak sekarang daripada sebelumnya.
20) Aku mencela engkau karena engkau membiarkan perempuan yang bernama Izebel melakukan yang dikehendakinya. Izebel mengaku dirinya seorang nabiah, tetapi ia menipu hamba-hamba-Ku dengan ajarannya. Izebel menyuruh hamba-hamba-Ku melakukan percabulan dan memakan makanan yang telah dipersembahkan kepada berhala.
21) Aku telah memberi waktu untuk bertobat kepadanya, tetapi ia tidak mau bertobat dari percabulannya.
22) Jadi, Aku akan melemparkanya ke tempat penderitaan. Dan semua orang yang berzina dengan dia akan lebih menderita. Aku akan melakukan itu sekarang, jika mereka tidak bertobat dari perbuatan perempuan itu.
23) Aku akan membunuh pengikut-pengikutnya. Dengan demikian, semua jemaat akan tahu bahwa Akulah satu-satunya yang mengetahui pikiran dan hati orang. Dan Aku akan membalaskan kepadamu masing-masing menurut perbuatanmu.
24) Kamu orang asing di Tiatira tidak mengikuti ajarannya, tidak mempelajari yang disebut rahasia setan. Aku berkata kepadamu: Aku tidak akan menanggungkan sesuatu beban lain kepadamu.
25) Tetaplah berpegang pada yang ada padamu, sampai Aku datang.
26) Aku akan memberikan kuasa kepada setiap orang yang menang dan melakukan pekerjaan yang Kukehendaki sampai akhir. Aku akan memberikan kuasa atas bangsa-bangsa kepada mereka:
27) ‘Ia akan memerintah mereka dengan tongkat besi. Ia akan meremukkan mereka seperti periuk tanah.’
28) Inilah kuasa yang sama yang Kuterima dari Bapa-Ku. Aku juga akan memberikan bintang timur kepada mereka.
29) Siapa yang mendengarnya, haruslah memperhatikan yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat.”
Wahyu Pasal 3 (Total ayat 22)
1) [Surat kepada Jemaat di Sardis] “Tuliskanlah ini kepada malaikat jemaat di Sardis: Inilah yang dikatakan oleh yang memiliki ketujuh Roh dan ketujuh bintang itu. Aku tahu semua pekerjaanmu. Orang mengatakan engkau hidup, tetapi sesungguhnya engkau mati.
2) Bangunlah! Kuatkanlah mereka yang masih tinggal, sebelum mereka mati. Aku tidak menemukan pekerjaanmu yang cukup baik untuk Allah-Ku.
3) Karena itu, ingatlah ajaran yang telah engkau terima dan dengar. Patuhilah itu dan bertobatlah! Bangunlah, jika tidak, Aku akan datang kepadamu seperti pencuri datang. Engkau tidak tahu kapan Aku akan datang.
4) Ada beberapa orang di antara kamu di Sardis yang tidak mencemarkan dirinya. Mereka akan berjalan bersama Aku. Mereka akan berpakaian putih karena mereka layak untuk itu.
5) Orang yang menang, kepadanya akan dipakaikan pakaian putih seperti mereka itu. Aku tidak akan menghapus namanya dari Kitab Kehidupan. Aku akan berkata di hadapan Bapa-Ku dan di hadapan para malaikat-Nya bahwa dia kepunyaan-Ku.
6) Siapa yang mendengarnya, haruslah memperhatikan yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat.”
7) [Surat kepada Jemaat di Filadelpia] “Tuliskanlah ini kepada malaikat jemaat di Filadelfia: Inilah yang dikatakan oleh Yang Kudus dan Yang Benar. Dialah yang memegang kunci Daud. Apabila Ia membuka, tidak ada seorang pun yang dapat menutup. Dan apabila Ia menutup, tidak ada seorang pun yang dapat membuka.
8) Aku tahu semua pekerjaanmu. Aku telah membuka pintu bagimu. Tidak ada seorang pun yang dapat menutupnya. Aku tahu bahwa engkau lemah, tetapi engkau menuruti firman-Ku. Engkau tidak menyangkal nama-Ku.
9) Dengarlah! Ada rumah pertemuan milik setan. Mereka menyebut dirinya orang Yahudi, tetapi mereka berdusta, mereka sebenarnya bukan orang Yahudi. Aku akan menyuruh mereka datang dan menyembah di depan kakimu. Mereka tahu bahwa Aku mengasihi engkau.
10) Engkau telah menuruti perintah-Ku dengan sabar, jadi Aku pun akan melindungi engkau terhadap hari kesusahan yang akan datang ke seluruh dunia. Hari kesusahan itu akan menguji mereka yang diam di bumi.
11) Aku segera datang. Peganglah yang ada padamu! Tidak ada orang yang akan mengambil mahkotamu.
12) Orang yang menang akan Kujadikan tiang di dalam Bait Allah-Ku. Ia tidak akan keluar lagi dari situ. Aku akan menuliskan nama Allah-Ku pada orang itu. Aku akan menuliskan nama kota Allah-Ku padanya. Kota itu adalah Yerusalem baru. Kota itu turun dari surga dari Allah-Ku. Aku juga akan menuliskan nama-Ku yang baru padanya.
13) Siapa yang mendengarnya, haruslah memperhatikan yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat.”
14) [Surat kepada Jemaat di Laodikia] “Tuliskanlah ini kepada malaikat jemaat di Laodikia: Inilah yang dikatakan oleh Amin! Dialah Saksi yang setia dan benar. Dialah penguasa atas ciptaan Allah. Inilah yang dikatakannya:
15) Aku tahu semua pekerjaanmu. Engkau tidak dingin dan tidak panas. Alangkah baiknya jika engkau dingin atau panas.
16) Engkau hanya suam-suam kuku; tidak dingin atau panas, jadi Aku akan meludahkan engkau dari mulut-Ku.
17) Engkau berkata bahwa engkau kaya. Engkau menganggap bahwa engkau telah memperkaya dirimu dan tidak kekurangan apa-apa, tetapi engkau tidak tahu, sesungguhnya engkau melarat, malang, miskin, buta, dan telanjang.
18) Aku menasihatkan supaya engkau membeli emas dari Aku. Emas itu telah dimurnikan dalam api supaya engkau menjadi kaya. Aku mengatakan kepadamu: Belilah pakaian yang putih sehingga engkau dapat menutup ketelanjanganmu yang memalukan itu. Dan belilah minyak untuk menggosok matamu supaya engkau dapat benar-benar melihat.
19) Aku menegur dan menghukum orang yang Kukasihi. Bersungguh-sungguhlah dan bertobatlah!
20) Lihatlah! Aku berdiri di muka pintu dan mengetok. Jika ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk ke dalam rumahnya. Aku akan makan bersama dia, dan dia akan makan bersama Aku.
21) Orang yang menang akan Kududukkan bersama Aku di atas takhta-Ku. Hal itu sama seperti Aku juga menang dan duduk bersama Bapa-Ku di atas takhta-Nya.
22) Siapa yang mendengarnya, haruslah memperhatikan yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat.”
Wahyu Pasal 4 (Total ayat 11)
1) [Yohanes Melihat Surga] Kemudian aku melihat di hadapanku sebuah pintu yang terbuka di surga. Dan aku mendengar suara seperti yang berkata kepadaku sebelumnya, bunyinya seperti bunyi terompet. Katanya, “Naiklah kemari! Aku akan menunjukkan kepadamu yang harus terjadi sesudah ini.”
2) Segera Roh menguasai aku. Di hadapanku ada sebuah takhta surgawi, di atasnya duduk Seseorang.
3) Ia yang duduk di takhta itu tampak seperti permata yaspis dan permata sardis. Di sekeliling takhta itu ada pelangi dengan warna yang gilang-gemilang seperti zamrud.
4) Di sekeliling takhta itu terdapat 24 takhta lain, yang di atasnya duduk ke-24 tua-tua. Mereka memakai pakaian putih dan mahkota emas di atas kepalanya.
5) Kilat dan bunyi guruh keluar dari takhta itu. Tujuh obor menyala di hadapan takhta itu, itulah ketujuh Roh Allah.
6) Dan di hadapan takhta itu ada juga sesuatu yang tampak seperti lautan kaca yang jernih seperti kristal. Di hadapan takhta itu dan pada setiap sisinya ada empat makhluk hidup yang penuh dengan mata, di depan dan di belakang.
7) Makhluk hidup pertama seperti singa. Makhluk hidup kedua seperti lembu jantan. Makhluk hidup ketiga mempunyai wajah seperti wajah manusia. Dan makhluk hidup keempat seperti burung elang yang sedang terbang.
8) Keempat makhluk hidup itu masing-masing mempunyai enam sayap yang penuh dengan mata, di sekelilingnya dan bagian dalamnya. Siang dan malam mereka berkata dengan tiada henti-hentinya, “Kudus, kudus, kuduslah Tuhan Allah, Yang Mahakuasa, Yang sudah Ada, Yang Ada, dan Yang akan Datang.”
9) Makhluk-makhluk hidup itu memberikan pujian, hormat, dan ucapan syukur kepada Dia yang duduk di atas takhta, yang hidup sampai selama-lamanya.
10) Lalu ke-24 tua-tua itu bersembah di hadapan Dia yang duduk di atas takhta, yang hidup sampai selama-lamanya. Mereka melemparkan mahkotanya ke hadapan takhta itu sambil mengatakan,
11) “Ya Tuhan, Allah kami. Engkau layak menerima pujian, hormat, dan kuasa. Engkau telah menciptakan segala sesuatu. Semuanya itu telah ada dan telah diciptakan karena Engkau yang menghendakinya.”
Wahyu Pasal 5 (Total ayat 14)
1) [Yang Layak Membuka Gulungan itu] Kemudian aku melihat sebuah gulungan kitab di tangan kanan Dia yang duduk di atas takhta itu. Gulungan itu mempunyai tulisan sebelah dalam dan sebelah luarnya dimeteraikan dengan tujuh meterai.
2) Dan aku melihat seorang malaikat yang gagah berkata dengan kuat, “Siapakah yang layak membuka meterai dan membuka gulungan kitab itu?”
3) Tidak ada seorang pun yang berada di surga, di bumi, atau di bawah bumi yang dapat membukanya atau melihat sebelah dalamnya.
4) Aku menangis dengan amat sedihnya karena tidak ada seorang pun yang layak untuk membukanya atau melihat sebelah dalamnya.
5) Lalu seorang dari tua-tua itu berkata kepadaku, “Jangan menangis! Singa dari suku Yehuda telah menang. Ia keturunan Daud. Ia dapat membuka gulungan kitab itu dan ketujuh meterainya.”
6) Kemudian aku melihat Anak Domba berdiri di antara takhta dan keempat makhluk hidup itu. Tua-tua itu juga mengelilingi Anak Domba, yang tampaknya seperti yang telah dibunuh. Ia mempunyai tujuh tanduk dan tujuh mata. Itulah ketujuh Roh Allah yang diutus ke seluruh dunia.
7) Anak Domba itu datang dan mengambil gulungan kitab itu dari tangan kanan dari Dia yang duduk di atas takhta.
8) Ia mengambil gulungan kitab itu, keempat makhluk hidup dan ke-24 tua-tua itu menyembah di hadapan-Nya. Mereka masing-masing memegang satu kecapi. Mereka juga memegang mangkuk emas yang penuh dengan kemenyan. Itulah doa umat Allah.
9) Dan mereka menyanyikan suatu nyanyian yang baru kepada Anak Domba, “Engkau layak menerima gulungan kitab itu dan membuka meterai-meterainya karena Engkau telah dibunuh; dan dengan darah-Mu Engkau telah menebus mereka bagi Allah dari tiap-tiap suku, bahasa, kaum, dan bangsa.
10) Engkau telah menjadikan mereka suatu kerajaan. Engkau juga menjadikan mereka imam bagi Allah kita. Dan mereka akan memerintah di atas bumi.”
11) Kemudian aku melihat dan mendengar suara dari banyak malaikat. Jumlahnya berjuta-juta. Mereka mengelilingi takhta, keempat makhluk hidup, dan tua-tua itu.
12) Mereka berkata dengan kuat, “Segala kuasa, kekayaan, hikmat, dan kekuatan adalah milik Anak Domba yang sudah dibunuh itu. Ia layak menerima hormat, kemuliaan, dan pujian.”
13) Kemudian aku mendengar setiap makhluk hidup yang ada di surga, di atas bumi, di bawah bumi, dan di laut, dan segala sesuatu di semua tempat itu mengatakan, “Semua pujian, hormat, kemuliaan, dan kuasa sampai selama-lamanya adalah bagi-Nya, yang duduk di atas takhta itu dan bagi Anak Domba itu.”
14) Keempat makhluk hidup itu berkata “Amin!” Dan tua-tua itu sujud menyembah.
Domba mistik, sekitar tahun 870 (abad ke-9), Bayerische Staatsbibliothek, Munich, Jerman. Setelah menerima pesan Kristus kepada gereja-gereja, Yohanes dari Patmos menyaksikan pemandangan surgawi, bertemu dengan empat makhluk, yang digambarkan sebagai “mata penuh di depan dan di belakang,” dan “dua puluh empat tua-tua” yang menyembah Tuhan. Di tangan Tuhan terdapat sebuah “buku/gulungan” tersegel yang berisi informasi tersembunyi dan penghakiman yang akan datang di Bumi. Kewalahan karena tidak ada orang yang layak untuk membuka gulungan itu, kecuali “Singa dari Suku Yehuda, akar Daud,” yang berhasil membuka gulungan itu, surga meledak dalam ibadah yang penuh kegembiraan. Berjuta-juta malaikat memberitakan kelayakan Anak Domba, menggemakan kata-kata Paulus dalam kitab Roma dan meneguhkan kemurnian Anak Domba meskipun ada ketidaksempurnaan umat manusia. Saat Singa/Anak Domba mulai membuka segelnya, penghakiman yang dahsyat, termasuk pelepasan Empat Penunggang Kuda, terjadi di bumi. Beringarius, Public domain, via Wikimedia Commons
Wahyu Pasal 6 (Total ayat 17)
1) [Anak Domba Membuka Enam Meterai] Kemudian aku melihat Anak Domba itu membuka meterai yang pertama dari tujuh meterai. Aku mendengar satu dari empat makhluk hidup itu berkata dengan suara seperti bunyi guruh. Katanya, “Mari!”
2) Dan aku melihat di hadapanku ada seekor kuda putih, penunggangnya memegang sebuah busur. Kepadanya diberikan sebuah mahkota, kemudian dia menunggang kuda untuk merebut kemenangan.
3) Anak Domba itu membuka meterai yang kedua, kemudian aku mendengar makhluk hidup yang kedua mengatakan, “Mari!”
4) Kemudian majulah seekor kuda lain. Kuda itu berwarna merah. Kepada penunggang kuda itu diberikan kuasa untuk mengambil damai sejahtera dari atas bumi. Kepadanya diberikan kuasa untuk membuat manusia saling membunuh. Dan kepadanya diberikan sebilah pedang yang besar.
5) Anak Domba itu membuka meterai yang ketiga, kemudian aku mendengar makhluk hidup yang ketiga mengatakan, “Mari!” Aku melihat di hadapanku ada seekor kuda hitam. Penunggang kuda itu memegang sebuah timbangan di tangannya.
6) Kemudian aku mendengar suara yang keluar dari tengah-tengah keempat makhluk hidup itu, katanya, “Satu liter gandum untuk upah sehari, dan tiga liter jelai untuk upah sehari. Dan janganlah merusak minyak dan anggur.”
7) Anak Domba itu membuka meterai yang keempat, kemudian aku mendengar suara makhluk hidup yang keempat mengatakan, “Mari!”
8) Aku melihat di hadapanku ada seekor kuda berwarna pucat. Penunggang kuda itu bernama Maut, kerajaan maut mengikutinya. Kepada mereka diberikan kuasa atas seperempat bumi. Kepada mereka diberikan kuasa untuk membunuh orang dengan pedang, kelaparan, penyakit, dan binatang-binatang buas di bumi.
9) Anak Domba membuka meterai yang kelima, kemudian aku melihat beberapa jiwa di bawah mezbah. Mereka adalah jiwa orang yang telah dibunuh karena percaya kepada firman Allah dan kebenaran yang telah diterimanya.
10) Jiwa-jiwa itu berkata dengan kuat, “Ya Tuhan yang kudus dan benar, sampai berapa lama lagi Engkau akan menghakimi mereka yang diam di bumi dan menghukum mereka karena kami telah dibunuhnya?”
11) Kepada masing-masing jiwa itu diberikan sehelai pakaian putih. Dan kepada mereka dikatakan bahwa mereka harus menunggu sebentar lagi. Masih ada lagi saudara-saudara mereka yang akan dibunuh, yang sedang dalam pelayanan kepada Kristus, yang harus dibunuh seperti mereka. Mereka harus menunggu sampai pembunuhan itu selesai.
12) Kemudian aku memperhatikan Anak Domba itu membuka meterai yang keenam. Terjadilah gempa bumi yang kuat. Matahari menjadi hitam seperti pakaian hitam. Bulan purnama menjadi merah seperti darah.
13) Bintang-bintang di langit berjatuhan ke atas bumi seperti buah-buah ara yang jatuh dari pohon ara karena digoncang angin yang kencang.
14) Langit terbelah dan tergulung seperti gulungan kitab. Setiap gunung dan pulau dipindahkan dari tempatnya.
15) Kemudian semua orang bersembunyi ke dalam gua-gua dan celah-celah batu karang di gunung. Mereka adalah raja-raja di bumi, para pembesar serta perwira-perwira, orang kaya serta orang berkuasa. Setiap orang, baik hamba maupun yang bebas, menyembunyikan diri.
16) Mereka berkata kepada gunung-gunung dan batu karang, “Runtuhlah menimpa kami. Sembunyikanlah kami dari Dia yang duduk di atas takhta itu. Sembunyikanlah kami dari murka Anak Domba itu.
17) Hari yang besar dari kemurkaan mereka telah tiba. Tidak seorang pun dapat bertahan.”
Wahyu Pasal 7 (Total ayat 17)
1) [Orang yang Dimeteraikan: 144.000] Setelah kejadian itu aku melihat empat malaikat berdiri pada keempat penjuru bumi. Mereka menahan keempat angin bumi sehingga tidak ada lagi angin yang bertiup di darat, di laut, atau di pohon-pohon.
2) Kemudian aku melihat malaikat lain muncul dari timur. Malaikat itu membawa meterai Allah yang hidup. Malaikat itu berkata dengan kuat kepada keempat malaikat yang telah menerima kuasa dari Allah untuk merusakkan bumi dan laut.
3) Katanya, “Janganlah merusakkan bumi, laut, atau pohon-pohon sebelum kami memeteraikan umat yang melayani Allah. Kami harus memeteraikanya pada dahinya.”
4) Kemudian aku mendengar jumlah mereka yang dimeteraikan itu. Banyaknya 144.000, yang berasal dari semua suku Israel.
5) Dari suku Yehuda#12.000 dari suku Ruben#12.000 dari suku Gad#12.000
6) dari suku Asyer#12.000 dari suku Naftali#12.000 dari suku Manasye#12.000
7) dari suku Simeon#12.000 dari suku Lewi#12.000 dari suku Isakhar#12.000
8) dari suku Zebulon#12.000 dari suku Yusuf#12.000 dari suku Benyamin#12.000
9) [Kumpulan Besar] Kemudian aku melihat sejumlah besar manusia yang tidak terhitung banyaknya. Mereka berasal dari setiap bangsa, suku, kaum, dan bahasa. Mereka berdiri di hadapan takhta dan di hadapan Anak Domba itu. Mereka memakai pakaian putih dan memegang daun-daun palem.
10) Mereka berkata dengan kuat, “Kemenangan bagi Allah kami yang duduk di atas takhta dan bagi Anak Domba.”
11) Tua-tua dan keempat makhluk hidup itu ada di sana. Semua malaikat berdiri mengelilingi mereka dan takhta itu. Para mailakat itu bersujud di hadapan takhta itu dan menyembah Allah.
12) Mereka mengatakan, “Amin! Pujian, kemuliaan, hikmat, syukur, hormat, kuasa, dan kekuatan bagi Allah kita sampai selama-lamanya. Amin!”
13) Kemudian seorang dari antara tua-tua itu bertanya kepadaku, “Siapakah mereka yang memakai pakaian putih itu? Dari manakah mereka datang?”
14) Aku menjawabnya, “Tuan, engkau mengetahuinya.” Dan dia berkata kepadaku, “Merekalah orang yang keluar dari kesusahan besar. Mereka telah mencuci pakaiannya dengan darah Anak Domba, dan sekarang pakaian itu bersih dan putih.
15) Jadi, mereka berdiri di hadapan takhta Allah. Mereka beribadat kepada Allah siang dan malam di Bait-Nya. Dan Dia yang duduk di atas takhta itu akan melindunginya.
16) Mereka tidak akan lapar dan tidak akan haus lagi. Matahari tidak akan menyakitinya dan panas terik tidak akan membakarnya lagi.
17) Anak Domba yang di tengah-tengah takhta itu akan menggembalakan mereka. Ia akan menuntunnya ke sumber air yang memberikan hidup. Dan Allah akan menghapus semua air mata dari mata mereka.”
Wahyu Pasal 8 (Total ayat 13)
1) [Meterai yang Ketujuh] Anak Domba itu membuka meterai yang ketujuh. Kemudian sunyi senyaplah di surga, kira-kira setengah jam lamanya.
2) Dan aku melihat ketujuh malaikat yang berdiri di hadapan Allah. Kepada mereka diberikan tujuh terompet.
3) Malaikat lain datang dan berdiri dekat mezbah. Malaikat itu memegang sebuah pedupaan yang terbuat dari emas. Dan kepadanya diberikan banyak kemenyan untuk dipersembahkan bersama doa semua umat Allah. Malaikat itu meletakkan persembahannya di atas mezbah emas di hadapan takhta itu.
4) Naiklah asap kemenyan itu dari tangan malaikat ke hadapan Allah. Asap itu naik bersama doa semua umat Allah.
5) Lalu malaikat itu mengambil pedupaan itu dan mengisinya dengan api dari mezbah. Kemudian dia melemparkannya ke bumi, maka terjadilah guruh dan bunyi lainnya, disertai halilintar dan gempa bumi.
6) [Ketujuh Malaikat Meniup Terompet] Setelah itu ketujuh malaikat yang memegang ketujuh terompet itu bersiap-siap untuk meniup terompetnya.
7) Malaikat pertama meniup terompetnya lalu terjadilah hujan es dan api bercampur darah menimpa bumi. Jadi, terbakarlah sepertiga dari bumi dan sepertiga dari pohon-pohon. Seluruh rumput-rumputan hijau hangus terbakar.
8) Malaikat kedua meniup terompetnya lalu sesuatu tampaknya seperti gunung besar yang membakar dengan api, yang dilemparkan ke dalam laut. Sepertiga dari laut menjadi darah.
9) Dan sepertiga makhluk hidup di laut mati dan hancurlah sepertiga dari semua kapal.
10) Malaikat ketiga meniup terompetnya lalu jatuhlah dari langit sebuah bintang besar yang menyala seperti obor. Bintang itu jatuh menimpa sepertiga sungai-sungai dan sumber-sumber air.
11) Nama bintang itu Apsintus. Dan sepertiga dari semua air menjadi pahit. Banyak orang mati karena meminum air yang telah menjadi pahit itu.
12) Malaikat keempat meniup terompetnya lalu terpukullah sepertiga matahari, sepertiga bulan, dan sepertiga bintang-bintang, sehingga sepertiga dari padanya menjadi gelap. Sepertiga siang dan malam hari menjadi gelap.
13) Ketika aku memperhatikan, aku melihat seekor burung elang terbang di tengah langit. Aku mendengar burung elang itu berkata dengan kuat, “Celaka. Celaka. Celakalah mereka yang diam di atas bumi karena bunyi terompet yang akan ditiup oleh ketiga malaikat lain.”
Wahyu Pasal 9 (Total ayat 21)
1) Malaikat kelima meniup terompetnya lalu aku melihat sebuah bintang yang jatuh dari langit ke atas bumi. Kepada bintang itu diberikan kunci lobang jurang maut.
2) Dibukanyalah pintu lobang jurang maut itu lalu naiklah asap dari lobang itu seperti asap perapian besar. Matahari dan langit menjadi gelap oleh asap dari lobang itu.
3) Belalang keluar dari asap itu ke bumi. Kepada mereka diberikan kuasa untuk menyengat seperti kalajengking.
4) Kepada mereka telah dikatakan supaya jangan merusakkan rumput, tumbuh-tumbuhan, ataupun pohon-pohon di bumi. Mereka hanya dapat menyakiti manusia yang tidak mempunyai meterai Allah pada dahinya.
5) Belalang itu telah diizinkan untuk menyiksa manusia selama lima bulan, tetapi mereka tidak diberi kuasa membunuh manusia. Dan siksaan yang dirasakan manusia itu seperti siksaan kalajengking apabila menyengat.
6) Pada masa itu manusia akan mencari maut, tetapi mereka tidak akan menemukannya. Mereka ingin mati, tetapi maut lari dari mereka.
7) Belalang itu tampak seperti kuda yang disiapkan untuk berperang. Di atas kepalanya ada sesuatu yang menyerupai mahkota emas. Mukanya seperti muka manusia.
8) Rambutnya seperti rambut seorang perempuan. Giginya seperti gigi singa.
9) Dadanya seperti baju zirah. Bunyi sayapnya seperti bunyi kuda yang banyak dan kereta-kereta yang lari menuju perang.
10) Ekornya bersengat seperti kalajengking. Di dalam ekornya terdapat kuasa untuk menyakiti manusia selama lima bulan.
11) Raja yang memerintahnya adalah malaikat jurang maut. Dalam bahasa Ibrani namanya “Abadon” dan dalam bahasa Yunani “Apolion.”
12) Bencana yang pertama sudah lewat, tetapi masih ada lagi dua bencana yang akan menyusul.
13) Malaikat yang keenam meniup terompetnya. Aku mendengar suara keluar dari keempat tanduk mezbah emas yang ada di hadapan Allah.
14) Suara itu berkata kepada malaikat keenam yang memegang terompet itu, “Lepaskanlah keempat malaikat yang terikat dekat Sungai Efrat yang besar itu.”
15) Keempat malaikat itu telah dipersiapkan untuk jam, hari, bulan, dan tahun. Para mailakat itu dilepaskan untuk membunuh sepertiga umat manusia di bumi.
16) Aku mendengar jumlah tentaranya yang berkuda sebanyak 200 juta.
17) Dalam penglihatanku aku melihat kuda-kuda dan orang yang menunggangnya. Mereka memakai baju zirah yang berwarna merah menyala, biru gelap, dan kuning seperti belerang. Kepala kuda-kuda itu seperti kepala singa. Dari mulutnya keluar api, asap, dan belerang.
18) Sepertiga umat manusia dibunuh oleh ketiga malapetaka yang keluar dari mulut kuda-kuda itu, yaitu api, asap, dan belerang.
19) Kekuatan kuda-kuda itu terdapat di dalam mulutnya dan di dalam ekornya. Ekornya seperti ular yang mempunyai kepala untuk menggigit dan menyiksa manusia.
20) Manusia lain tidak mati oleh malapetaka itu. Namun, mereka masih tidak mau bertobat dari perbuatan yang dilakukannya dengan tangannya. Mereka tidak berhenti menyembah roh-roh jahat dan berhala-berhala dari emas, perak, tembaga, batu, dan kayu — berhala yang tidak dapat melihat, mendengar, atau berjalan.
21) Dan mereka tidak bertobat dari pembunuhan, maupun dari sihir, percabulan, dan pencurian.
Wahyu Pasal 10 (Total ayat 11)
1) [Malaikat dan Gulungan Kitab Kecil] Kemudian aku melihat malaikat lain yang penuh kuasa turun dari surga. Malaikat itu berselubungkan awan. Sebuah pelangi mengelilingi kepalanya. Mukanya seperti matahari dan kakinya seperti tiang api.
2) Ia memegang sebuah gulungan kitab kecil, yang telah terbuka di tangannya. Ia menginjakkan kaki kanannya ke atas laut dan kaki kirinya ke atas bumi.
3) Malaikat itu berkata dengan kuat seperti raungan singa. Setelah malaikat itu mengatakan, aku mendengar suara ketujuh guruh.
4) Setelah ketujuh guruh itu selesai bersuara, aku mulai menuliskannya. Namun, aku dengar suara dari surga mengatakan, “Jangan tuliskan yang telah dikatakan oleh ketujuh guruh itu. Rahasiakanlah itu.”
5) Kemudian malaikat yang kulihat berdiri di atas laut dan di atas bumi itu mengangkat tangan kanannya ke langit.
6) Malaikat itu bersumpah demi Dia yang hidup sampai selama-lamanya, yang telah menciptakan langit beserta segala isinya, bumi beserta segala isinya, dan laut beserta segala isinya. Malaikat itu mengatakan, “Tidak ada lagi penundaan.
7) Pada hari-hari ketika malaikat ketujuh meniup trompetnya, rencana rahasia Allah akan selesai. Rencana itu adalah Kabar Baik yang telah diberitakan Allah kepada hamba-hamba-Nya, yaitu para nabi.”
8) Kemudian aku mendengar lagi suara yang sama dari langit. Suara itu berkata kepadaku, “Pergilah dan ambillah gulungan kitab yang terbuka di tangan malaikat, yang berdiri di atas laut dan di atas bumi.”
9) Kemudian aku pergi kepada malaikat itu meminta kepadanya supaya ia memberikan gulungan kitab kecil itu kepadaku. Malaikat itu berkata kepadaku, “Ambillah kitab itu dan makanlah. Itu akan membuat perutmu terasa pahit, tetapi di dalam mulutmu terasa manis seperti madu.”
10) Lalu aku mengambil gulungan kitab kecil itu dari tangannya, dan memakannya. Di dalam mulutku rasanya manis seperti madu, tetapi sesudah aku memakannya, dalam perutku rasanya pahit.
11) Lalu dikatakan kepadaku, “Engkau harus bernubuat lagi tentang banyak bangsa, kaum, bahasa, dan raja-raja”.
Wahyu Pasal 11 (Total ayat 19)
1) [Dua Saksi] Kemudian diberikan alat pengukur kepadaku seperti tongkat dan berkata kepadaku, “Pergi dan ukurlah Bait Allah dan mezbah. Hitunglah mereka yang beribadat di dalamnya,
2) tetapi jangan mengukur pelataran Bait yang di sebelah luar. Abaikanlah itu. Tempat itu telah diberikan kepada bangsa-bangsa bukan Yahudi. Mereka akan menginjak-injak Kota Suci selama 42 bulan.
3) Aku akan memberi kuasa kepada dua saksiku. Dan mereka akan bernubuat sambil berkabung selama 1.260 hari.”
4) Saksi-saksi itu adalah kedua pohon zaitun dan kedua kaki pelita yang berdiri di hadapan Tuhan semesta alam.
5) Jika ada orang yang hendak menyakiti saksi-saksi itu, keluarlah api dari mulut saksi-saksi itu dan menghanguskan semua musuh mereka. Setiap orang yang hendak menyakiti mereka harus mati dengan cara seperti itu.
6) Mereka mempunyai kuasa menutup langit supaya hujan tidak turun selama mereka bernubuat. Mereka berkuasa untuk mengubah air menjadi darah. Mereka berkuasa untuk mengirim segala macam malapetaka ke bumi. Mereka dapat melakukannya setiap kali mereka menghendakinya.
7) Saat kedua saksi itu telah selesai menyampaikan kesaksiannya, binatang yang muncul dari jurang maut akan menyerangnya. Binatang itu akan mengalahkan serta membunuh mereka.
8) Mayat mereka akan tergeletak di atas jalan raya kota besar. Kota itu secara kiasan bernama “Sodom dan Mesir.” Di kota itulah Tuhan telah dibunuh.
9) Orang dari setiap bangsa, suku, bahasa, dan kaum melihat mayat mereka selama tiga setengah hari. Mereka itu tidak akan mengizinkan mayat kedua saksi itu dikubur.
10) Mereka yang diam di atas bumi akan bersukacita karena kematian kedua saksi itu. Mereka akan berpesta dan saling mengirim hadiah. Mereka melakukan semua itu karena kedua nabi itu telah membawa banyak penderitaan kepada orang yang diam di atas bumi.
11) Tiga setengah hari kemudian masuklah roh kehidupan Allah ke dalam tubuh kedua saksi itu. Mereka bangkit. Orang yang melihatnya sangat takut.
12) Dan mereka itu mendengar suara yang kuat dari surga berkata kepada kedua saksi itu, “Naiklah kemari!” Lalu naiklah kedua saksi itu ke langit berselubungkan awan. Musuh-musuhnya menyaksikan peristiwa itu.
13) Pada saat itu terjadilah gempa bumi yang kuat. Sepersepuluh bagian kota itu binasa, dan 7.000 orang mati karena gempa bumi itu. Mereka yang tidak mati sangat takut. Mereka memuliakan Allah yang di surga.
14) Celaka yang kedua sudah berakhir. Celaka yang ketiga akan segera menyusul.
15) [Terompet yang Ketujuh] Malaikat yang ketujuh meniup terompetnya lalu terdengarlah suara yang kuat di surga. Suara itu mengatakan, “Pemerintahan atas kerajaan dunia dipegang oleh Tuhan kita dan Kristus yang dijanjikan itu. Ia akan memerintah sampai selama-lamanya.”
16) Lalu ke-24 tua-tua yang duduk di atas takhta di hadapan Allah, sujud dan menyembah Allah.
17) Tua-tua itu mengatakan, “Kami mengucap syukur kepada-Mu, ya Tuhan, Allah Yang Mahakuasa. Engkaulah yang ada dan yang sudah ada. Kami bersyukur karena Engkau telah menggunakan kuasa-Mu yang besar dan telah mulai memerintah.
18) Semua bangsa telah marah, tetapi inilah saatnya bagi amarah-Mu. Inilah saatnya bagi orang mati untuk dihakimi. Inilah saatnya memberi upah kepada hamba-hamba-Mu, nabi-nabi, dan umat-Mu. Inilah saatnya untuk memberi upah kepada hamba-hamba-Mu, dan kepada umat-Mu, kepada orang besar dan kecil, yang menghormati-Mu. Inilah saatnya membinasakan orang yang membinasakan bumi.”
19) Kemudian terbukalah Bait Allah di surga. Tampaklah Peti Perjanjian Allah di dalam Bait-Nya dan terjadilah kilat, bunyi yang kuat, guruh, gempa bumi, dan hujan es.
Wahyu Pasal 12 (Total ayat 17)
1) [Perempuan dan Ular Besar] Kemudian tampaklah sebuah tanda besar di langit: Seorang perempuan berselubungkan matahari, dan bulan ada di bawah kakinya. Kepala perempuan itu memakai sebuah mahkota terdiri dari 12 bintang.
2) Ia sedang mengandung dan berteriak kesakitan karena hendak melahirkan.
3) Kemudian tampaklah sebuah tanda yang lain di langit: Seekor ular besar berwarna merah. Ular besar itu mempunyai tujuh kepala. Pada setiap kepala terdapat sebuah mahkota. Ular besar itu mempunyai 10 tanduk.
4) Ekor ular besar itu menyeret sepertiga bintang-bintang di langit dan melemparkannya ke bumi. Dan ular besar itu berdiri di hadapan perempuan yang hendak melahirkan itu. Ular besar itu mau menelan Anak perempuan itu segera sesudah lahir.
5) Perempuan itu melahirkan seorang Anak laki-laki. Anak itu akan menggembalakan semua bangsa dengan tongkat besi. Anaknya itu diambil dan dibawa kepada Allah dan takhta-Nya.
6) Perempuan itu lari ke padang gurun, ke tempat yang telah disediakan baginya oleh Allah. Di tempat itu ia akan dipelihara selama 1.260 hari.
7) Kemudian terjadilah perang di surga. Mikhael dan para malaikatnya berperang melawan ular besar itu. Ular besar itu dibantu oleh para malaikatnya.
8) Dan ular besar itu tidak cukup kuat. Ular besar dan para malaikatnya tidak mendapat tempat lagi di surga.
9) Ular besar itu dilemparkan ke bawah keluar dari surga. Itulah si ular tua yang disebut iblis atau setan, yang menipu seluruh dunia. Ular besar dan para malaikatnya dilemparkan ke bumi.
10) Kemudian aku mendengar suara yang kuat di surga mengatakan, “Kemenangan, dan kuasa, dan Kerajaan Allah, dan kuasa dari Dia, Kristus yang dijanjikan itu, telah tiba sekarang. Pendakwa saudara-saudara kita seiman telah dilemparkan ke luar. Dialah yang mendakwa saudara-saudara kita seiman siang dan malam di hadapan Allah kita.
11) Saudara-saudara kita mengalahkannya oleh darah Anak Domba, dan oleh kesaksian mereka. Mereka tidak mencintai hidupnya. Mereka tidak takut akan kematian.
12) Karena itu bersukacitalah, hai surga dan kamu semuanya yang tinggal di dalamnya. Celakalah kamu, hai bumi dan laut karena iblis telah turun kepadamu. Iblis sangat marah karena tahu, bahwa waktunya sudah singkat.”
13) Ular besar itu sadar bahwa ia telah dilemparkan ke bumi. Oleh sebab itu, ular itu memburu perempuan yang melahirkan Anak laki-laki itu.
14) Dan kepada perempuan itu diberikan dua sayap burung elang yang besar supaya ia terbang ke padang gurun, ke tempat yang telah dipersiapkan baginya. Di tempat itu ia dipelihara selama tiga setengah tahun. Tempat itu jauh dari tempat ular besar.
15) Ular itu menyemburkan air dari mulutnya sebesar sungai ke arah perempuan itu supaya perempuan itu hanyut,
16) tetapi bumi datang menolongnya. Bumi membuka mulutnya dan menelan sungai yang disemburkan ular besar itu dari mulutnya.
17) Ular itu sangat marah kepada perempuan itu dan pergi memerangi anak-anaknya yang lain, yaitu yang mematuhi hukum Allah, dan mempunyai kebenaran yang telah diajarkan Yesus.
Wanita dan Ular Naga Berkepala Tujuh” dari Wahyu XII, yang diperkirakan berasal dari tahun 975, berdiri sebagai gambaran menawan dalam seni apokaliptik. Unknown source Unknown source, Public domain, via Wikimedia Commons
Wahyu Pasal 13 (Total ayat 18)
1) (12-18) Ular besar itu berdiri di pantai laut. (13-1) [Dua Binatang] Kemudian aku melihat seekor binatang keluar dari dalam laut. Binatang itu mempunyai 10 tanduk dan tujuh kepala. Di atas setiap tanduknya terdapat sebuah mahkota. Pada kepalanya tertulis nama-nama hujat.
2) Binatang itu mirip dengan macan tutul. Kakinya seperti kaki beruang. Mulutnya seperti mulut singa. Ular besar memberikan kekuatan, takhta, dan kuasanya yang besar kepada binatang itu.
3) Satu dari kepala binatang itu tampak terkena luka yang mematikan, tetapi luka yang mematikan itu sembuh. Orang di seluruh dunia heran melihat kejadian itu dan mereka mengikutinya.
4) Mereka menyembahnya karena memberikan kuasa kepada binatang itu. Mereka juga menyembah binatang itu, sambil mengatakan, “Siapakah yang berkuasa seperti binatang itu? Dan siapakah yang dapat melawannya?”
5) Binatang itu diperkenankan berbicara dengan penuh kesombongan dan hujatan. Binatang itu diperkenankan menggunakan kuasanya selama 42 bulan.
6) Binatang itu membuka mulutnya menghujat Allah, nama Allah, dan kediaman Allah, serta mereka yang diam di surga.
7) Binatang itu diperkenankan berperang melawan umat Allah dan mengalahkannya. Binatang itu menerima kuasa atas setiap suku, umat, bahasa, dan bangsa.
8) Semua orang yang berdiam di atas bumi akan menyembah binatang itu. Merekalah yang namanya tidak tertulis di dalam Kitab Kehidupan Anak Domba sejak dunia diciptakan. Anak Domba itulah yang telah dibunuh.
9) Setiap orang yang mendengar hal itu, dengarkanlah ini,
10) “Barangsiapa menjadi tawanan, akan menjadi tawanan. Barangsiapa membunuh dengan pedang, akan dibunuh dengan pedang.” Berarti umat Allah harus mempunyai kesabaran dan iman.
11) Kemudian aku melihat seekor binatang lain keluar dari bumi. Binatang itu mempunyai dua tanduk seperti anak domba, tetapi berbicara seperti seekor ular besar.
12) Binatang kedua itu berdiri di depan ular besar dan melaksanakan semua kuasa atas nama binatang pertama. Binatang kedua menyebabkan seluruh bumi dan semua penghuninya menyembah binatang pertama, yang lukanya yang mematikan telah sembuh.
13) Binatang kedua mengadakan mukjizat besar, bahkan menurunkan api dari langit ke bumi di depan mata semua orang.
14) Ia menyesatkan mereka yang diam di bumi, menyesatkan manusia dengan mukjizat. Kepadanya diberikan kuasa untuk melakukannya. Ia melakukan mukjizat untuk melayani binatang pertama. Binatang kedua menyuruh orang yang diam di bumi membuat berhala untuk menghormati binatang pertama. Binatang itulah yang luka oleh pedang, tetapi tidak mati.
15) Binatang kedua menerima kuasa menghidupkan patung binatang pertama lalu patung binatang pertama dapat berbicara. Patung itu memerintahkan supaya semua orang yang tidak menyembahnya dibunuh.
16) Binatang kedua memaksa semua orang, kecil atau besar, kaya atau miskin, yang bebas atau hamba, untuk mempunyai sebuah tanda pada tangan kanannya atau pada dahinya.
17) Tidak seorang pun yang dapat membeli atau menjual selain yang mempunyai tanda itu. Tanda itu adalah nama binatang itu atau bilangan namanya.
18) Mereka yang bijaksana dapat menemukan arti bilangan binatang itu. Itu membutuhkan hikmat. Bilangan itu nama seseorang, yaitu 666.
Wahyu Pasal 14 (Total ayat 20)
1) [Umat Allah Menyanyikan Nyanyian Baru] Kemudian aku melihat Anak Domba di hadapanku. Ia berdiri di Bukit Sion bersama 144.000 orang. Di dahi mereka tertulis nama Anak Domba dan nama Bapa-Nya.
2) Kemudian aku mendengar suara dari surga. Suara itu seperti desau air bah, dan seperti bunyi guruh yang kuat. Suara yang kudengar itu seperti bunyi pemain kecapi yang memetik kecapinya.
3) Mereka menyanyikan suatu nyanyian baru di hadapan takhta dan di depan keempat makhluk hidup dan tua-tua itu. Ada 144.000 orang yang dapat menyanyikan nyanyian baru, yaitu mereka yang telah ditebus dari bumi. Tidak ada orang lain yang dapat mempelajari nyanyian itu.
4) Mereka yang 144.000 itulah yang tidak mencemarkan dirinya dengan perempuan. Mereka menjaga dirinya murni. Mereka mengikuti Anak Domba itu ke mana saja Ia pergi. Mereka ditebus dari antara manusia. Merekalah kurban pertama bagi Allah dan bagi Anak Domba itu.
5) Dan di dalam mulut mereka tidak terdapat dusta. Mereka tidak bercela.
6) [Tiga Malaikat] Kemudian aku melihat malaikat lain terbang tinggi di langit. Ia membawa Kabar Baik yang kekal untuk diberitakan kepada manusia di bumi — kepada setiap bangsa, suku, bahasa, dan kaum.
7) Ia berkata dengan kuat, “Takutlah akan Allah dan pujilah Dia. Telah tiba saatnya bagi Allah untuk menghakimi. Sembahlah Allah yang telah menciptakan langit, bumi, laut, dan semua mata air.”
8) Kemudian malaikat kedua menyusul malaikat pertama dan berkata, “Sudah binasa. Kota besar Babel sudah binasa. Kota itu telah membuat semua bangsa minum anggur kemarahan Allah karena dosa cabulnya.”
9) Kemudian malaikat ketiga menyusul kedua malaikat pertama dan berkata dengan kuat, “Orang yang menyembah binatang dan patungnya, serta menerima tanda pada dahi atau tangannya,
10) juga akan minum anggur murka Allah. Anggur itu disediakan tanpa campuran dalam mangkuk murka-Nya. Mereka akan disiksa dengan belerang yang menyala-nyala di depan para malaikat kudus dan Anak Domba.
11) Dan asap api yang menyiksanya naik ke atas sampai selama-lamanya. Mereka akan disiksa siang dan malam tanpa henti-hentinya, yaitu orang yang menyembah binatang dan patungnya, serta yang telah menerima tanda namanya.”
12) Berarti umat Allah harus sabar. Mereka harus menuruti perintah Allah dan mempertahankan imannya kepada Yesus.
13) Kemudian aku mendengar suara dari surga. Katanya, “Tuliskanlah ini, ‘Mulai sekarang, betapa bahagianya orang mati, yang mati dalam Tuhan.’” Roh mengatakan, “Ya. Hal itu benar. Mereka boleh beristirahat dari kerja kerasnya. Yang telah dilakukannya akan menyertainya.”
14) [Bumi Dituai] Aku melihat ada awan putih di hadapanku. Di atas awan itu duduk seorang yang tampak seperti Anak Manusia. Di atas kepala-Nya terdapat sebuah mahkota emas. Di tangan-Nya ada sebilah sabit yang tajam.
15) Kemudian malaikat lain keluar dari Bait. Malaikat itu berkata dengan kuat kepada Dia yang duduk di atas awan, “Ayunkanlah sabit-Mu. Tuailah karena sudah tiba saatnya menuai. Tuaian di bumi sudah masak.”
16) Kemudian Dia yang duduk di atas awan itu mengayunkan sabit-Nya ke atas bumi. Dan bumi sudah dituai.
17) Kemudian malaikat lain keluar dari Bait di surga. Malaikat itu juga memegang sebilah sabit tajam.
18) Dari mezbah keluar malaikat lain. Malaikat itu berkuasa atas api. Malaikat kedua itu berkata dengan kuat kepada malaikat yang memegang sabit tajam, katanya, “Ayunkanlah sabitmu yang tajam itu. Potonglah buah-buah anggur dari bumi karena buahnya sudah masak.”
19) Kemudian malaikat itu mengayunkan sabitnya ke atas bumi. Ia memotong buah anggur dari bumi dan melemparkannya ke dalam alat pemeras anggur. Alat pemeras anggur itu ialah murka Allah.
20) Buah-buah anggur itu diperas di luar kota. Darah mengalir dari alat pemeras anggur itu, tingginya kira-kira dua meter dan panjangnya 200 kilometer.
Wahyu Pasal 15 (Total ayat 8)
1) [Malaikat dengan Malapetaka Terakhir] Kemudian aku melihat tanda lain di langit. Tanda itu besar dan ajaib. Aku melihat tujuh malaikat dengan tujuh malapetaka. Itulah malapetaka terakhir karena setelah itu berakhirlah murka Allah.
2) Aku melihat sesuatu seperti lautan kaca bercampur api. Semua orang yang telah mengalahkan binatang itu dan patungnya dan bilangan namanya berdiri di tepi lautan kaca. Mereka memegang kecapi yang diberikan Allah.
3) Mereka menyanyikan nyanyian Musa, hamba Allah, dan nyanyian Anak Domba, “Besar dan ajaib semua pekerjaan-Mu, ya Tuhan Allah Yang Mahakuasa. Adil dan benar semua jalan-Mu, ya Raja segala bangsa.
4) Semua orang akan takut kepada-Mu, ya Tuhan. Semua orang akan memuji nama-Mu. Hanya Engkau yang kudus. Semua bangsa akan datang dan menyembah Engkau sebab telah jelas, bahwa penghakiman-Mu benar.”
5) Kemudian aku melihat Bait — tempat yang kudus untuk kehadiran Allah — di surga. Bait itu telah dibuka.
6) Dan ketujuh malaikat yang membawa ketujuh malapetaka itu keluar dari Bait. Mereka berpakaian lenan putih bersih dan berkilau-kilauan. Ikat pinggang emas melilit di dada mereka.
7) Kemudian salah satu dari keempat makhluk hidup memberikan tujuh mangkuk emas kepada ketujuh malaikat itu. Mangkuk itu penuh berisi murka Allah yang hidup sampai selama-lamanya.
8) Bait itu dipenuhi asap kemuliaan dan kuasa Allah. Tidak seorang pun dapat memasuki Bait itu sebelum ketujuh malapetaka dari ketujuh malaikat itu berakhir.
Wahyu Pasal 16 (Total ayat 21)
1) [Mangkuk Berisi Murka Allah] Kemudian aku mendengar suara kuat dari Bait, yang berkata kepada ketujuh malaikat itu, “Pergilah dan tumpahkanlah ketujuh mangkuk yang berisi murka Allah itu ke atas bumi.”
2) Malaikat yang pertama pergi menumpahkan mangkuknya ke atas bumi lalu semua orang yang memakai tanda dari binatang itu dan yang menyembah patungnya mengalami bisul yang menyakitkan dan mengerikan.
3) Malaikat yang kedua menumpahkan mangkuknya ke atas laut lalu laut menjadi darah seperti darah orang mati. Semua yang hidup di laut telah mati.
4) Malaikat yang ketiga menumpahkan mangkuknya ke atas sungai-sungai dan sumber-sumber air. Dan semuanya menjadi darah.
5) Lalu aku mendengar malaikat yang berkuasa atas air itu mengatakan, “Engkaulah Yang Ada dan Yang sudah Ada. Engkaulah Yang Kudus. Engkau adil di dalam penghakiman yang telah Engkau lakukan.
6) Mereka telah menumpahkan darah umat-Mu dan nabi-nabi-Mu. Sekarang Engkau memberi darah kepada mereka untuk diminum. Mereka patut menerimanya.”
7) Dan aku mendengar mezbah itu mengatakan, “Ya Tuhan, Allah, Yang Mahakuasa, penghakiman-Mu benar dan adil.”
8) Malaikat yang keempat menumpahkan mangkuknya ke atas matahari. Dan matahari diizinkan menghanguskan manusia dengan api
9) sehingga manusia hangus oleh panas api yang sangat ngeri. Mereka itu menghujat nama Allah. Allahlah yang berkuasa atas malapetaka itu, tetapi manusia tidak mau bertobat untuk memuliakan Allah.
10) Malaikat yang kelima menumpahkan mangkuknya ke atas takhta binatang itu lalu kerajaannya menjadi gelap. Manusia menggigit lidahnya karena kesakitan.
11) Mereka menghujat Allah di surga karena kesakitan dan karena bisulnya, tetapi mereka tidak mau bertobat dari perbuatannya.
12) Malaikat yang keenam menumpahkan mangkuknya ke atas Sungai Efrat yang besar itu. Air di sungai itu menjadi kering untuk mempersiapkan jalan bagi raja-raja yang datang dari timur.
13) Kemudian aku melihat tiga roh jahat seperti katak. Ketiga roh jahat itu keluar dari mulut ular besar, mulut binatang, dan dari mulut nabi palsu.
14) Roh jahat itu ialah roh setan; mereka dapat mengadakan mukjizat. Mereka pergi menemui raja-raja di seluruh dunia. Mereka mengumpulkan raja-raja untuk menghadapi peperangan pada hari yang besar, yaitu hari Allah Yang Mahakuasa.
15) “Dengarlah! Aku datang seperti pencuri. Betapa bahagianya orang yang berjaga-jaga dan yang siap berpakaian. Dengan demikian, dia tidak berjalan dengan telanjang dan orang lain tidak melihat kemaluannya.”
16) Kemudian roh jahat itu mengumpulkan raja-raja dunia di suatu tempat. Tempat itu dalam bahasa Ibrani disebut “Harmagedon.”
17) Malaikat yang ketujuh menumpahkan mangkuknya ke angkasa lalu keluarlah suara yang kuat dari dalam Bait dari atas takhta itu, katanya, “Sudah selesai.”
18) Lalu terjadilah kilat, bunyi yang kuat, guruh, dan gempa bumi yang kuat. Itulah gempa bumi yang paling kuat, yang pernah terjadi sejak manusia ada di atas bumi.
19) Kota besar itu terbelah menjadi tiga bagian. Kota-kota bangsa-bangsa juga binasa. Allah tidak lupa menghukum Babel yang besar itu. Allah memberikan kepadanya mangkuk yang penuh dengan anggur murka Allah yang mengerikan.
20) Setiap pulau lenyap dan tidak ditemukan lagi gunung-gunung.
21) Hujan es yang besar jatuh dari langit menimpa manusia. Hujan es itu 40 kilogram beratnya. Manusia menghujat Allah karena malapetaka hujan es itu. Malapetaka itu sangat mengerikan.
Kitab Wahyu Pasal 17 (Total ayat 18)
1) [Perempuan Duduk di atas Binatang] Salah seorang dari ketujuh malaikat yang mempunyai ketujuh mangkuk itu datang dan berkata kepadaku, “Datanglah kemari. Aku akan menunjukkan kepadamu hukuman yang akan diberikan kepada pelacur yang terkenal itu. Dialah yang duduk di atas banyak air.
2) Raja-raja di bumi telah berbuat cabul dengan dia. Orang di bumi telah mabuk oleh anggur percabulannya.”
3) Kemudian di dalam roh, malaikat itu membawa aku ke padang gurun. Di sana aku melihat seorang perempuan duduk di atas seekor binatang yang berwarna merah. Di tubuhnya penuh tertulis nama penghujat Allah. Binatang itu mempunyai tujuh kepala dan 10 tanduk.
4) Perempuan itu memakai pakaian ungu dan merah yang berhiaskan emas, permata, dan mutiara. Ia memegang sebuah mangkuk emas, yang penuh dengan semua kekejian dan kenajisan percabulannya.
5) Di dahinya tertulis sebuah nama rahasia, yaitu: “BABEL BESAR, IBU PARA PELACUR DAN SEMUA YANG JAHAT DI BUMI.”
6) Aku melihat perempuan itu mabuk karena darah umat Allah, darah orang yang mati karena kesaksiannya kepada Yesus. Aku sangat heran melihatnya.
7) Lalu malaikat itu berkata kepadaku, “Mengapa engkau heran? Aku akan mengatakan rahasia perempuan itu kepadamu dan rahasia binatang yang dinaikinya — binatang yang berkepala tujuh dan bertanduk 10 itu.
8) Binatang yang telah kaulihat itu dahulu hidup, tetapi sekarang tidak lagi. Namun, binatang itu akan dihidupkan dari jurang maut dan dibinasakan. Orang di bumi akan heran ketika melihat binatang itu, karena binatang itu dahulu hidup, sekarang tidak lagi, dan akan datang lagi. Nama mereka tidak pernah tertulis di dalam Kitab Kehidupan sejak dunia diciptakan.
9) Engkau memerlukan pikiran yang bijaksana untuk dapat memahaminya. Ketujuh kepala binatang itu ialah tujuh gunung tempat perempuan itu duduk. Ketujuh kepala itu ialah tujuh raja.
10) Lima raja di antaranya sudah mati. Satu sedang memerintah sekarang dan satu lagi belum datang. Apabila ia datang, hanya sebentar saja.
11) Binatang yang dahulu pernah hidup dan sekarang tidak lagi, itulah raja kedelapan. Raja kedelapan itu termasuk juga kepada ketujuh raja yang pertama dan dia akan pergi untuk dibinasakan.
12) Ke-10 tanduk yang telah kaulihat itu ialah 10 raja. Mereka belum mulai memerintah, tetapi akan menerima kuasa untuk memerintah bersama binatang itu selama satu jam.
13) Ke-10 raja itu mempunyai satu tujuan. Dan mereka akan memberikan kekuatan dan kuasanya kepada binatang itu.
14) Mereka akan berperang melawan Anak Domba, tetapi Anak Domba akan mengalahkannya, karena Dia adalah Tuhan atas semua tuan dan Raja atas semua raja. Anak Domba bersama mereka yang dipilih, dan setia kepada-Nya — merekalah yang dipanggil-Nya menjadi milik-Nya.”
15) Kemudian malaikat itu berkata kepadaku, “Engkau telah melihat air tempat perempuan pelacur itu duduk. Air itu ialah orang banyak, suku yang berbeda-beda, bangsa-bangsa, dan bahasa-bahasa.
16) Ke-10 tanduk dan binatang yang telah kaulihat itu akan membenci pelacur itu. Mereka akan mengambil semua yang dimilikinya dan meninggalkannya telanjang. Mereka akan memakan dagingnya dan membakarnya dengan api.
17) Allah menjadikan mereka untuk melakukan kehendak-Nya. Mereka sepakat untuk memberikan kuasa kepada binatang itu untuk memerintah. Mereka akan memerintah sampai semua perkataan Allah digenapi.
18) Perempuan yang telah kaulihat ialah kota besar, yang memerintah atas raja-raja di bumi.”
Wahyu Pasal 18 (Total ayat 24)
1) [Babel Binasa] Kemudian aku melihat malaikat lain turun dari surga. Malaikat itu mempunyai kuasa yang besar. Kemuliaan malaikat itu menerangi bumi.
2) Malaikat itu berkata dengan kuat, katanya, “Sudah binasa. Kota Babel yang besar sudah binasa. Itu telah menjadi tempat kediaman setan. Tempat pelarian semua roh jahat, tempat pelarian semua burung yang najis, tempat pelarian binatang yang najis dan dibenci
3) karena semua bangsa telah minum anggur kemarahan Allah karena dosa cabulnya. Raja-raja di bumi telah berbuat cabul dengan dia. Pedagang-pedagang di bumi telah menjadi kaya dari kemakmurannya yang besar itu.”
4) Kemudian aku mendengar suara lain dari surga mengatakan, “Hai umat-Ku, keluarlah dari kota itu supaya kamu jangan ambil bagian dalam dosanya. Dengan demikian, kamu tidak turut mengalami malapetaka yang diterimanya.
5) Dosa kota itu telah menumpuk sampai ke langit. Allah tidak melupakan semua kejahatan yang dilakukannya.
6) Berikan kepadanya seperti yang diberikannya kepada orang lain. Bayarlah kepadanya dua kali lipat untuk yang dilakukannya. Sediakan anggur baginya yang dua kali lebih keras daripada anggur yang disediakannya untuk orang lain.
7) Berikanlah kepadanya siksaan dan perkabungan, sebanyak kemuliaan dan kemewahan yang telah dinikmatinya. Ia berkata dalam hatinya, ‘Akulah ratu yang duduk di takhtaku. Aku bukan janda. Aku tidak akan pernah berkabung.’
8) Semua malapetaka akan datang kepadanya dalam satu hari: kematian, perkabungan, dan kelaparan. Dan dia akan binasa oleh api karena Tuhan Allah yang menghakiminya penuh kuasa.”
9) Raja-raja di bumi yang telah berbuat cabul dan hidup dalam kemewahan dengan dia akan melihat asap api yang membakarnya. Lalu mereka akan menangis dan berkabung karena kematiannya.
10) Raja-raja itu akan takut terhadap siksaan yang dialami kota besar itu. Mereka akan berdiri jauh-jauh serta mengatakan, “Mengerikan. Betapa mengerikan, hai kota yang besar, hai kota Babel yang kuat. Dalam satu jam saja hukumanmu sudah datang.”
11) Dan pedagang-pedagang di bumi akan menangis dan berkabung karena kota itu. Mereka sedih sebab tidak ada lagi orang yang membeli barang-barangnya,
12) yaitu emas, perak, permata, mutiara, kain lenan halus, kain ungu, kain sutera, kain kirmizi, berbagai jenis barang dari kayu yang harum baunya, dari gading, dari kayu yang mahal, dari tembaga, besi, dan pualam.
13) Mereka juga menjual kayu manis, rempah-rempah, wewangian, mur, kemenyan, anggur, minyak, tepung halus, gandum, lembu sapi, domba, kuda, kereta, hamba, dan bahkan juga jiwa manusia.
14) Mereka akan mengatakan, “Oh, Babel, semua kesenangan yang kauinginkan sudah meninggalkan engkau. Semua kemewahan dan keindahanmu telah lenyap. Semuanya tidak akan ditemukan lagi.”
15) Mereka takut akan siksaan yang dialami oleh kota itu, maka mereka berdiri jauh-jauh. Mereka telah menjadi kaya karena menjual barang-barang kepada kota itu. Mereka menangis dan berkabung,
16) mereka mengatakan, “Mengerikan! Betapa mengerikan kota besar itu. Ia telah berpakaian lenan halus, memakai kain ungu dan kain kirmizi. Ia berhiaskan emas, permata, dan mutiara.
17) Semua kekayaannya telah binasa dalam satu jam.” Setiap nakhoda, semua penumpang, dan anak-anak kapal akan berdiri jauh-jauh dari kota itu. Demikian juga semua orang yang mata pencahariannya di laut akan berdiri jauh-jauh dari situ.
18) Mereka melihat asap api yang membakarnya, mereka mengatakan, “Tidak pernah ada kota seperti kota besar itu.”
19) Mereka menghamburkan debu ke atas kepalanya sambil menangis dan berkabung mereka berkata dengan kuat, “Mengerikan! Betapa mengerikan kota besar itu. Semua orang yang mempunyai kapal di laut telah menjadi kaya karena kota itu, tetapi kota itu telah binasa dalam satu jam.
20) Bersukacitalah karena kebinasaannya, hai surga. Bersukacitalah hai umat Allah, rasul-rasul, dan nabi-nabi. Allah telah menghukumnya karena perbuatannya terhadap kamu.”
21) Seorang malaikat yang kuat mengangkat sebuah batu besar. Batu itu sebesar batu pemeras anggur. Malaikat itu melemparkannya ke laut sambil mengatakan, “Demikianlah kota besar Babel akan dilemparkan ke bawah dengan kejam. Kota itu tidak akan ditemukan lagi.
22) Suara pemain kecapi, seruling, terompet, dan alat musik lainnya tidak akan terdengar lagi di dalammu. Ahli-ahli dalam berbagai bidang tidak akan ditemukan lagi di dalammu. Suara penggilingan tidak akan terdengar lagi di dalammu.
23) Cahaya lampu tidak akan bersinar lagi di dalammu. Suara mempelai laki-laki dan pengantin perempuan tidak akan terdengar lagi di dalammu. Pedagang-pedagangmu ialah orang besar di dunia. Ilmu sihirmu menipu semua bangsa.
24) Dan di dalam kota itu terdapat darah nabi-nabi, umat Allah, dan darah semua orang yang dibunuh di bumi.”
Wahyu Pasal 19 (Total ayat 21)
1) [Orang Banyak di Surga Memuji Allah] Setelah itu aku mendengar suara yang kuat seperti suara orang banyak di surga, katanya, “Haleluya! Keselamatan, kemuliaan, dan kuasa adalah milik Allah kita.
2) Semua penghakiman-Nya benar dan adil. Allah kita telah menghakimi pelacur besar, yang merusakkan bumi dengan percabulannya. Allah telah membalaskan kematian hamba-hamba-Nya kepadanya, yang dibunuh oleh pelacur itu.”
3) Mereka yang di surga juga mengatakan, “Haleluya! Asapnya mengepul sampai selama-lamanya.”
4) Kemudian ke-24 tua-tua dan keempat makhluk hidup itu menyembah. Mereka menyembah Allah yang duduk di atas takhta itu dan berkata, “Amin, Haleluya!”
5) Kemudian terdengarlah suara dari takhta, katanya, “Pujilah Allah kita, hai semua hamba-Nya. Pujilah Allah kita, hai kamu yang menghormati-Nya, baik yang kecil, maupun yang besar.”
6) Lalu aku mendengar suara seperti desau air bah dan bunyi guruh yang hebat. Suara itu seperti suara orang banyak. Mereka mengatakan, “Haleluya! Tuhan Allah kita memerintah. Dialah Yang Mahakuasa.
7) Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai. Marilah kita memuliakan Allah karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba. Dan pengantin-Nya telah mempersiapkan dirinya.
8) Kepada pengantin-Nya telah diberikan kain lenan untuk dipakainya. Kain lenan itu cemerlang dan bersih.” Lenan itu ialah perbuatan benar yang dilakukan umat Allah.
9) Kemudian malaikat itu berkata kepadaku, “Tuliskanlah ini, ‘Betapa bahagianya mereka yang diundang ke perjamuan kawin Anak Domba.’” Malaikat itu berkata kepadaku lagi, “Itulah perkataan yang benar dari Allah.”
10) Kemudian aku sujud menyembah di depan kaki malaikat itu, tetapi malaikat itu berkata kepadaku, “Janganlah berbuat demikian. Aku adalah hamba seperti engkau dan saudara-saudaramu yang mempunyai kesaksian akan Yesus. Sembahlah Allah karena kesaksian Yesus adalah roh nubuat.”
11) [Penunggang Kuda Putih] Kemudian aku melihat surga terbuka. Di hadapanku ada seekor kuda putih. Penunggangnya bernama, “Yang Setia dan Yang Benar” karena Ia menghakimi dan berperang dengan adil.
12) Mata-Nya seperti nyala api. Di atas kepala-Nya terdapat banyak mahkota. Pada-Nya tertulis suatu nama yang tidak diketahui oleh siapa pun, kecuali Ia sendiri.
13) Ia memakai pakaian yang telah dicelup dalam darah. Nama yang diberikan kepadanya “Firman Allah.”
14) Semua tentara surga mengikuti-Nya dengan menunggang kuda putih. Mereka memakai kain lenan yang halus dan putih bersih.
15) Sebilah pedang yang tajam keluar dari mulut Penunggang kuda itu. Ia akan menggunakan pedang itu untuk mengalahkan bangsa-bangsa. Ia akan memerintah mereka dengan tangan besi. Ia akan memeras anggur dalam batu pemeras anggur murka Allah, Yang Mahakuasa.
16) Pada pakaian dan paha-Nya tertulis suatu nama, yaitu: “RAJA ATAS SEGALA RAJA DAN TUHAN ATAS SEGALA TUHAN.”
17) Kemudian aku melihat malaikat berdiri di dalam matahari. Malaikat itu berkata dengan kuat kepada semua burung yang terbang di langit. Katanya, “Mari ke sini dan berkumpullah. Marilah ikut dalam jamuan besar Allah.
18) Berkumpullah supaya kamu dapat makan daging para raja, panglima, dan pemimpin. Berkumpullah untuk memakan daging kuda, penunggangnya, dan semua orang — baik yang bebas maupun hamba, baik yang kecil maupun yang besar.”
19) Kemudian aku melihat binatang itu dan raja-raja di bumi. Tentaranya telah berkumpul untuk melawan Penunggang kuda putih itu beserta tentara-Nya.
20) Dan binatang itu telah ditangkap dan juga nabi palsu itu. Nabi palsu itulah yang telah mengadakan mukjizat untuk binatang itu. Ia menggunakan mukjizat untuk menipu orang yang telah menerima tanda dari binatang itu serta menyembah patungnya. Ia dan binatang itu dilemparkan hidup-hidup ke dalam lautan api yang menyala-nyala oleh belerang.
21) Para tentara mereka dibunuh dengan pedang yang keluar dari mulut Penunggang kuda putih itu. Semua burung memakan daging mereka sampai burung itu sangat kenyang.
Wahyu Pasal 20 (Total ayat 15)
1) [Kerajaan Seribu Tahun] Aku melihat malaikat turun dari surga memegang anak kunci jurang maut. Di tangannya juga ada sebuah rantai besar.
2) Malaikat itu menangkap ular besar, si ular tua itu. Ular besar itu ialah iblis atau setan. Malaikat mengikatnya selama 1.000 tahun.
3) Malaikat melemparkannya ke dalam jurang maut dan menutupnya serta memasang meterai di atasnya, jadi ular tidak dapat menipu bangsa-bangsa sampai masa 1.000 tahun itu berakhir. Setelah masa itu, ular itu akan dilepaskan untuk sementara.
4) Kemudian aku melihat beberapa takhta dan orang yang duduk di atasnya. Mereka menerima kuasa menghakimi. Aku juga melihat jiwa orang yang telah dipenggal kepalanya karena mereka bersaksi tentang Yesus dan firman Allah. Mereka tidak menyembah binatang itu atau patungnya. Mereka tidak menerima tanda binatang itu pada dahi atau pada tangannya. Mereka hidup kembali dan memerintah bersama Kristus selama 1.000 tahun.
5) Orang mati yang lain tidak bangkit sebelum masa yang 1.000 tahun itu berakhir. Itulah kebangkitan pertama.
6) Betapa bahagianya dan kudusnya mereka yang turut ambil bagian dalam kebangkitan pertama itu. Kematian kedua tidak lagi berkuasa atas mereka. Mereka akan menjadi imam bagi Allah dan Kristus. Mereka akan memerintah bersama Dia selama 1.000 tahun.
7) [Tipuan Setan] Apabila masa 1.000 tahun itu berakhir, setan akan dilepaskan dari penjaranya.
8) Setan akan pergi menipu bangsa-bangsa di seluruh bumi — Gog dan Magog. Setan akan mengumpulkan orang untuk berperang. Jumlah mereka sama banyaknya dengan pasir di laut.
9) Pasukan setan akan pergi ke seluruh dataran bumi. Mereka akan mengepung perkemahan umat Allah dan kota yang dikasihi Allah, tetapi api turun dari langit dan menghanguskannya.
10) Setan yang telah menipu mereka telah dilemparkan ke dalam lautan api dan belerang bersama binatang dan nabi palsu. Di sana mereka akan disiksa siang dan malam sampai selama-lamanya.
11) [Orang di Bumi Dihakimi] Kemudian aku melihat takhta putih yang besar. Aku melihat yang duduk di atasnya. Bumi dan langit pergi dari hadapan-Nya dan lenyap.
12) Kemudian aku melihat orang mati, besar dan kecil, berdiri di hadapan takhta itu. Kemudian Kitab Kehidupan dibuka. Kitab-kitab lain juga dibuka. Mereka dihakimi menurut perbuatannya. Perbuatannya telah tertulis di dalam kitab-kitab itu.
13) Laut menyerahkan orang mati yang ada di dalamnya. Maut dan kerajaan maut menyerahkan orang mati yang ada di dalamnya. Mereka masing-masing dihakimi menurut perbuatannya.
14) Kemudian maut dan kerajaan maut itu dilemparkan ke dalam lautan api. Itulah kematian yang kedua.
15) Setiap orang yang namanya tidak tertulis di dalam Kitab Kehidupan itu akan dilemparkan ke dalam lautan api.
Kitab Wahyu Pasal 21 (Total ayat 27)
1) [Yerusalem yang Baru] Kemudian aku melihat langit yang baru dan bumi yang baru sebab langit yang pertama dan bumi yang pertama tidak ada lagi, laut pun tidak ada lagi.
2) Kemudian aku melihat kota yang kudus turun dari surga, dari Allah, itulah Yerusalem yang baru yang telah dipersiapkan seperti pengantin yang dihias untuk suaminya.
3) Kemudian aku mendengar suara yang kuat dari langit mengatakan, “Sekarang rumah Allah ada di tengah-tengah manusia. Ia akan tinggal bersama mereka. Mereka akan menjadi umat-Nya dan Dia sendiri akan menjadi Allah mereka.
4) Allah akan menghapus semua air mata dari mata mereka. Tidak akan ada lagi maut, perkabungan, ratap tangis, atau kesakitan, semua yang lama tidak ada lagi.”
5) Ia yang duduk di atas takhta itu mengatakan, “Lihatlah! Aku menjadikan segala sesuatu baru.” Kemudian Dia mengatakan, “Tuliskanlah itu karena semua perkataan itu dapat dipercayai dan benar.”
6) Kemudian Dia yang duduk di atas takhta berkata kepadaku, “Semuanya telah terjadi. Aku adalah Alfa dan Omega, Yang Awal dan Yang Akhir. Aku memberi minum orang yang haus dari sumber air kehidupan secara cuma-cuma.
7) Orang yang menang akan menerima semuanya itu. Aku akan menjadi Allahnya dan dia menjadi anak-Ku.
8) Dan orang penakut, yang tidak percaya, yang cemar, pembunuh, orang sundal, tukang-tukang sihir, penyembah berhala, dan semua pendusta akan mendapat tempat di dalam lautan api, yang menyala-nyala disertai belerang. Itulah kematian yang kedua.”
9) Kemudian satu dari ketujuh malaikat yang memegang ketujuh mangkuk yang penuh dengan ketujuh malapetaka terakhir itu datang kepadaku. Malaikat itu mengatakan, “Datanglah ke sini. Aku akan menunjukkan kepadamu pengantin perempuan dan istri Anak Domba itu.”
10) Malaikat itu membawa aku di dalam roh ke atas sebuah gunung yang sangat besar dan tinggi. Malaikat itu menunjukkan kepadaku kota yang kudus, yaitu Yerusalem. Kota itu turun dari surga, dari Allah.
11) Kota itu penuh dengan kemuliaan Allah, cemerlang seperti permata yang sangat mahal seperti permata yaspis. Kota itu jernih seperti kristal.
12) Kota itu mempunyai tembok yang besar dan tinggi, mempunyai 12 pintu gerbang. Di atas pintu-pintu gerbang itu ada 12 malaikat. Pada setiap gerbang tertulis nama ke-12 suku Israel.
13) Tiga pintu gerbang di sebelah timur, tiga di sebelah utara, tiga di sebelah selatan, dan tiga gerbang di sebelah barat.
14) Tembok kota itu mempunyai 12 batu dasar. Pada batu-batu itu tertulis nama ke-12 rasul Anak Domba itu.
15) Malaikat yang berbicara dengan aku memegang tongkat pengukur, yang terbuat dari emas. Malaikat itu memegangnya untuk mengukur kota, pintu-pintu gerbangnya, dan temboknya.
16) Kota itu berbentuk segi empat. Panjangnya sama dengan lebarnya. Malaikat itu mengukur kota dengan tongkatnya. Panjang kota itu 12.000 stadia, lebarnya 12.000 stadia, dan tingginya 12.000 stadia.
17) Malaikat juga mengukur tembok itu, tingginya 144 hasta. Malaikat menggunakan ukuran yang sama seperti ukuran yang dipakai orang.
18) Tembok itu terbuat dari permata yaspis, kota itu terbuat dari emas tulen yang cemerlang semurni kaca.
19) Batu dasar tembok kota itu terdiri dari semua jenis permata yang mahal. Dasar pertama terdiri dari batu yaspis, dasar kedua dari batu nilam, dasar ketiga dari batu mirah, dasar keempat dari batu zamrud.
20) Dasar kelima terdiri dari batu unam, dasar keenam dari batu sardis, dasar ketujuh dari batu ratna cempaka, dasar kedelapan dari batu beril, dasar ke-9 dari batu krisolit, dasar ke-10 dari batu krisopras, dasar kesebelas dari batu lazuardi, dan dasar ke-12 dari batu kecubung.
21) Dan ke-12 pintu gerbang itu terdiri dari 12 mutiara. Setiap pintu gerbang terbuat dari satu mutiara. Jalan-jalan kota itu terbuat dari emas murni yang cemerlang seperti kaca.
22) Aku tidak melihat Bait di dalam kota itu. Tuhan Allah Yang Mahakuasa dan Anak Domba itu ialah Bait kota itu.
23) Kota itu tidak memerlukan matahari dan bulan untuk menyinarinya. Kemuliaan Allah meneranginya. Anak Dombalah lampu kota itu.
24) Bangsa-bangsa akan berjalan dalam cahaya yang diberikan oleh Anak Domba. Raja-raja bumi akan membawa kemuliaannya kepada kota itu.
25) Pintu-pintu gerbangnya tidak akan pernah ditutup pada siang hari sebab tidak ada lagi malam di sana.
26) Kemuliaan dan hormat bangsa-bangsa akan dibawa ke dalam kota itu.
27) Sesuatu yang tidak murni tidak akan masuk ke dalamnya. Orang yang melakukan yang memalukan atau berdusta juga tidak dapat masuk ke dalamnya. Hanya orang yang namanya tertulis di dalam Kitab Kehidupan Anak Domba itu yang dapat masuk ke dalam kota itu.
Wahyu Pasal 22 (Total ayat 21)
1) Kemudian malaikat itu menunjukkan sungai air kehidupan kepadaku. Sungai itu jernih seperti kristal. Sungai itu mengalir dari takhta Allah dan Anak Domba itu.
2) Sungai itu mengalir di tengah-tengah jalan kota. Pohon Kehidupan terdapat di kedua tepi sungai itu. Pohon Kehidupan itu berbuah setiap bulan, 12 kali setahun. Daun pohon itu dipakai untuk menyembuhkan semua orang.
3) Tidak ada yang terkutuk di dalam kota itu. Takhta Allah dan Anak Domba akan ada di dalam kota itu. Hamba-hamba Allah akan beribadat kepada-Nya.
4) Mereka akan melihat wajah Allah. Nama Allah akan tertulis pada dahi mereka.
5) Di kota itu tidak ada lagi malam hari, mereka tidak memerlukan cahaya lampu atau cahaya matahari. Allah akan menjadi terang bagi mereka. Mereka akan memerintah sebagai raja sampai selama-lamanya.
6) Malaikat itu berkata kepadaku, “Perkataan-perkataan itu benar dan dapat dipercaya. Tuhan adalah Allah dari roh para nabi. Ia telah mengutus malaikat-Nya untuk menunjukkan kepada hamba-hamba-Nya yang harus terjadi segera.
7) Dengarlah! Aku datang segera. Betapa bahagianya orang yang menuruti perkataan-perkataan nubuat kitab ini.”
8) Aku Yohanes. Akulah yang telah mendengar dan melihat semuanya itu. Setelah aku mendengar dan melihatnya, aku menyembah di depan kaki malaikat, yang telah menunjukkan semuanya itu kepadaku.
9) Malaikat itu berkata kepadaku, “Jangan lakukan itu. Aku adalah hamba seperti engkau dan saudaramu para nabi. Aku adalah hamba seperti semua orang yang menuruti perkataan-perkataan di dalam kitab ini. Engkau harus menyembah Allah.”
10) Kemudian malaikat itu berkata kepadaku, “Jangan merahasiakan perkataan-perkataan nubuat di dalam kitab itu sebab waktunya sudah dekat.
11) Biarkan orang yang melakukan yang jahat tetap melakukan yang jahat. Biarkan orang yang cemar tetap cemar. Biarkan orang yang melakukan yang benar tetap melakukan yang benar. Biarkan orang yang kudus tetap kudus.”
12) “Dengarlah! Aku datang segera. Aku akan membawa upah untuk setiap orang menurut perbuatannya.
13) Aku adalah Alfa dan Omega, Yang Pertama dan Yang Terakhir, Yang Awal dan Yang Akhir.
14) Betapa bahagianya mereka yang membasuh pakaiannya sehingga mereka akan menerima hak untuk makan dari pohon kehidupan itu. Mereka dapat masuk melalui pintu-pintu gerbang ke dalam kota itu.
15) Orang yang bersifat seperti anjing, yaitu: tukang-tukang sihir, orang sundal, pembunuh, penyembah berhala, dan semua yang mencintai dan melakukan dusta akan tinggal di luar kota.
16) Aku, Yesus, telah mengutus malaikat-Ku memberi kesaksian tentang semuanya itu kepada jemaat-jemaat. Aku keturunan Daud. Aku Bintang Timur yang cemerlang.”
17) Roh dan pengantin perempuan itu berkata “Marilah!” Orang yang mendengar itu harus juga mengatakan, “Marilah! Jika ada yang haus, hendaklah ia datang. Jika ia mau, ia dapat menerima air kehidupan dengan cuma-cuma.”
18) Aku bersaksi kepada semua orang yang mendengar perkataan nubuat kitab ini, “Jika ada yang menambahkan sesuatu ke dalam perkataan ini, Allah akan menambahkan malapetaka yang tertulis di dalam kitab ini kepadanya.
19) Dan jika ada yang mengurangkan sesuatu dari perkataan dalam kitab nubuat ini, Allah akan mengambil bagiannya dari pohon kehidupan dan dari kota kudus seperti yang tertulis di dalam kitab ini.”
20) Yesus, yang memberi kesaksian tentang semuanya itu berfirman, “Ya, Aku datang segera.” Amin! Datanglah Tuhan Yesus.
21) Semoga Tuhan Yesus memberikan berkat dan menyertai semua orang. Amin!
Bacaan Lainnya
- Hari Natal – 25 Desember – Sejarah, Budaya, Perayaan, Ucapan Selamat Hari Natal
- Agama Protestan – Pengertian, Sejarah, Tradisi, Hari Raya dan Besar
- Agama Yahudi
- Agama Katolik – Pengertian, Sejarah, Tradisi, Hari Raya dan Besar
- Sinterklas – Hari Sinterklas di Dunia, Asal-Usul, Cerita dan Kisah Sinterklas
- Cara Memesan Penerbangan Termurah Yang Memungkinkan Ke Mana Saja
- Daftar Hari Penting Di Indonesia: Dari Bulan Januari Sampai Desember
- Raden Ajeng Kartini, Pahlawan Nasional Indonesia – Dampak Perjuanganya Hingga Kini Masih Terasa
- 1 Juni Hari Lahir Pancasila
- 2 Mei Hari Pendidikan Nasional – Ki Hadjar Dewantara, Pahlawan Nasional Indonesia
- Saya Disebut Sebagai Kota Pahlawan? Apa Nama Kota Ini?
- 10 Sungai Terpanjang Di Dunia
- Wisata Tibet Dan Everest – Top Obyek Wisata Yang Harus Anda Kunjungi
- Foto-Foto Tokoh Dan Artis Kidal Terkenal
Unduh / Download Aplikasi HP Pinter Pandai
Respons “Ooo begitu ya…” akan lebih sering terdengar jika Anda mengunduh aplikasi kita!
Siapa bilang mau pintar harus bayar? Aplikasi Ilmu pengetahuan dan informasi yang membuat Anda menjadi lebih smart!
Sumber bacaan: Ligonier, Biblica
Pinter Pandai “Bersama-Sama Berbagi Ilmu”
Quiz | Matematika | IPA | Geografi & Sejarah | Info Unik | Lainnya | Business & Marketing