Penjelasan Tanah Aluvial
Aluvial adalah jenis tanah yang terbentuk karena endapan. Tanah aluvial terjadi pada daerah endapan terjadi di sungai, danau yang berada di dataran rendah, ataupun cekungan yang memungkin kan terjadinya endapan.
Karakteristik Tanah Aluvial
- Tanah ini sangat cocok untuk pertanian baik pertanian padi maupun palawija seperti jagung, tembakau dan jenis tanaman lainnya karena teksturnya yang lembut dan mudah digarap sehingga tidak perlu membutuhkan kerja yang keras untuk mencangkulnya.
- Tanah aluvial memiliki manfaat di bidang pertanian salah satunya untuk mempermudah proses irigasi pada lahan pertanian.
- Tanah ini terbentuk akibat endapan dari berbagai bahan seperti aluvial dan koluvial yang juga berasal dari berbagai macam asal.
- Tanah aluvial tergolong sebagai tanah muda, yang terbentuk dari endapan halus di aliran sungai.
- Tanah aluvial dapat dimanfaatkan sebagai lahan pertanian karena kandungan unsur hara yang relatif tinggi.
- Tanah aluvial memiliki struktur tanah yang pejal dan tergolong liat atau liat berpasir dengan kandungan pasir kurang dari 50%.
- Tanah aluvial umumnya terbentuk di daerah sungai besar, salah satu contoh lainnya adalah tanah aluvial yang berada di Sungai Nakdong, Korea Selatan.
Contoh Persebaran Tanah Aluvial
Tanah ini banyak tersebar di Indonesia dari sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Papua dan Jawa. Contoh tanah aluvial di Indonesia antara lain: sepanjang aliran Sungai Bengawan Solo, Sungai Opak, dan Sungai Glagah.
Mineral apa yang ditemukan di tanah aluvial?
Mineral dan Alluvium:
Tanah aluvial, atau alluvium, tercipta ketika aliran sungai dan aliran air melambat, memungkinkan partikel-partikel tanah dan materi lain yang tersuspensi untuk mengendap dan mengendap di dasar saluran air atau samudera yang menjadi tempat saluran air kosong (delta sungai).
Jawaban dan Penjelasan:
Komposisi tanah aluvial sangat bervariasi dan tergantung pada wilayah yang dilalui oleh saluran air yang menghasilkannya. Jika sungai dan alirannya berasal atau melewati daerah dengan kandungan bijih besi yang tinggi, maka tanah akan memiliki kandungan besi yang tinggi. Demikian juga, area dengan bijih tembaga atau kobalt yang terpapar oleh pelapukan akan menghasilkan tembaga dan kobalt di alluvium.
Namun, secara umum, tanah aluvial terdiri dari kerikil, pasir, lanau, dan bahan / nutrisi organik yang dicuci dan dibawa dalam air yang bergerak hingga diendapkan sebagai alluvium. Karena banyak tanah aluvial yang baik untuk pertumbuhan tanaman, tanah ini mengandung konsentrasi mineral dan elemen yang dibutuhkan oleh tanaman untuk pertumbuhan, seperti kalsium, natrium, kalium (potasium), silikon, fosfor (biasanya fosfat), nitrogen (sebagai garam nitrat atau garam amonium), karbonat, sulfat, dll. Namun, sekali lagi, rasio unsur-unsur dan mineral ini tergantung pada wilayah geografis yang dilalui air.
Ciri-Ciri Pada Pembentukan Tanah Aluvial
Suatu hal yang mencirikan pada pembentukan Alluvial adalah bahwa sebagian bahan kasar akan diendapkan tidak jauh dari sumbernya.
- Tekstur bahan yang diendapkan pada tempat dan waktu yang sama akan lebih seragam. Makin jauh dari sumbernya semakin halus butir yang diangkut.
- Tanah Alluvial mempunyai kelebihan agregat tanah yang didalamnya terkandung banyak bahan organik sekitar setengah dari kapasitas tukar katio (KTK), berasal dari bahan bahan sumber hara tanaman.
- Dan disamping itu juga, bahan organik merupakan sumber energi dari sebagian besar organism tanah, dalam memainkan peranannya bahan organik sangat dibutuhkan oleh sumber dan susunanya.
Kandungan Tanah Aluvial
Pada tanah aluvial, kadar fosfor yang ada dalam tanah Alluvial ditentukan oleh banyak atau sedikitnya cadangan mineral yang megandung fosfor dan tingkat pelapukannya. Permasalahan fosfor ini meliputi beberapa hal, yaitu peredaran fosfor di dalam tanah, bentuk-bentuk fosfor tanah, dan ketersediaan fosfor. Tingkat kesuburan tanah alluvial sangat tergantung dengan bahan induk dan iklim. Suatu kecenderungan memperlihatkan bahwa di daerah beriklim basa P dan K relative rendah dan pH lebih rendah dari 6,5. daerah-daerah dengan curah hujan rendah di dapat kandungan P dan K lebih tinggi dan netral.
Persebaran jenis tanah alluvial terdapat hampir di seluruh wilayah Indonesia yang memiliki sungai-sungai besar seperti di pulau Jawa, Sumatra, Halmahera, Kalimatan Barat, Kalimantan Selatan, Sulawesi dan Papua bagian selatan (Sungai Bengawan Solo, Sungai Opak, Sungai Glagah)
1. Permasalahan Tanah Aluvial
- Kandungan pH pada tanah aluvial tergolong rendah (5,3 – 5,8).
- Terjadinya keracunan alumunium yang sangat tinggi
- Kandungan alumunium terlarut dalam jumlah cukup banyak.
d. Terdapatnya P terarbsorbsi relatif rendah.
2. Pengelolaan Tanah Aluvial
- Pemberian pupuk P dapat meningkatkan ketersediaan hara dalam tanah.
- Kapur pertanian dan pupuk kandang sangat dianjurkan untuk meningkatkan produktivitas tanah aluvial.
Jenis Tanah Lainnya
Pembagian jenis tanah yang dilakukan oleh para ilmuwan dapat berbeda-beda dari negara satu pada lainnya. Terdapat 12 jenis tanah berdasarkan USDA (United States Department of Agriculture). Dan yang lainnya adalah jenis tanah diluar sistem USDA. Klik disini untuk membaca: Jenis Tanah: Alfisol, Andisol, Aridisol, Entisol, Gelisol, Histosol, Inceptisol, Mollisol, Oxisol, Spodosol, Ultisol, Vertisol (Bersama Contoh Soal dan Jawaban)
Bacaan Lainnya yang Dapat Membuat Anda lebih Pintar
- Jenis Tanah: Alfisol, Andisol, Aridisol, Entisol, Gelisol, Histosol, Inceptisol, Mollisol, Oxisol, Spodosol, Ultisol, Vertisol (Bersama Contoh Soal dan Jawaban)
- Daftar Gunung Berapi di Indonesia
- Longsor Bawah Laut – Penjelasan dan Penyebab
- Penyebab Tsunami
- Cara Melindungi Diri Saat Gunung Berapi Meletus
- Gunung Agung Terkini dan Sejarah Erupsi Gunung Agung di Bali
- Letusan Gunung Samalas 1257 di Lombok Menyebakan Cuaca Ekstrem Dunia
- Vulkano / Gunung Berapi Gunung yang terbentuk di sekitar lubang atau bukaan di tanah
- Jatuh di Lava – Apa Yang Terjadi Jika Anda Terjatuh Dalam Lava? Apa yang terjadi pada tubuh Anda?
Unduh / Download Aplikasi HP Pinter Pandai
Respons “Ohh begitu ya…” akan sering terdengar jika Anda memasang applikasi kita!
Siapa bilang mau pintar harus bayar? Aplikasi Ilmu pengetahuan dan informasi yang membuat Anda menjadi lebih smart!
Sumber bacaan: Science Direct, James Hutton Institute, Study