Sultan Hamid II – Pencipta Lambang Garuda Pancasila – Lambang Negara Republik Indonesia – Identitas & Makna Burung Garuda Pancasila

2 min read

Lambang Garuda Pancasila

Pencipta Lambang Garuda Sultan Hamid II

Lambang Garuda Pancasila diciptakan oleh Sultan Hamid II. Saat Sultan Hamid II menjabat sebagai Menteri Negara Zonder Portofolio dan selama jabatan menteri negara itu pula dia ditugaskan oleh Presiden Soekarno merencanakan, merancang dan merumuskan gambar lambang negara. Lambang Garuda Pancasila

Namun, kiprah Sultan Hamid II tenggelam setelah namanya dikait-kaitkan dengan peristiwa Westerling. Di hari peringatan ke-60 Kemerdekaan Republik Indonesia, 17 Agustus 2005, pihak keluarga Sultan Hamid II meminta pemerintah tidak melupakan jasa tokoh dari Kalimantan Barat ini. Pembantaian Westerling adalah sebutan untuk peristiwa pembunuhan ribuan rakyat sipil di Sulawesi Selatan yang dilakukan oleh pasukan Belanda Depot Speciale Troepen pimpinan Raymond Pierre Paul Westerling. Peristiwa ini terjadi pada bulan Desember 1946-Februari 1947 selama operasi militer Counter Insurgency (penumpasan pemberontakan).


Semboyan Negara Indonesia

Lambang ini dirancang oleh Sultan Hamid II dari Pontianak, yang kemudian disempurnakan oleh Presiden Soekarno dan diresmikan pemakaiannya sebagai lambang negara pertama kali pada Sidang Kabinet Republik Indonesia Serikat tanggal 11 Februari 1950.

Terdapat semboyan Bhinneka Tunggal Ika yang bermakna “Meskipun Berbeda-beda tetapi tetap satu Bangsa” tertulis di atas pita yang dicengkeram oleh burung Garuda.

Garuda Pancasila merupakan burung yang sudah dikenal melalui mitologi kuno di sejarah Nusantara (Indonesia), yaitu tunggangan Dewa Wishnu yang berwujud seperti burung elang rajawali. Garuda dipakai sebagai Simbol Negara untuk menggambarkan Negara Indonesia merupakan bangsa yang kuat dan besar.


5 Arti Gambar Ditengah Lambang Garuda Pancasila

Garuda Pancasila merupakan lambang negara Indonesia. Dalam gambar burung garuda, pada leher burung garuda terdapat gambar-gambar yang tergantung dalam sebuah perisai, yang melambangkan Pancasila, yaitu:

  • Bintang: Ketuhanan Yang Maha Esa.
  • Rantai Baja: Kemanusiaan yang adil dan beradab.
  • Pohon Beringin: Persatuan Indonesia.
  • Kepala Banteng: Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/ perwakilan.
  • Padi dan Kapas: Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Rancangan awal Garuda Pancasila oleh Sultan Hamid II masih menampilkan bentuk tradisional Garuda yang bertubuh manusia.

Rancangan awal Garuda Pancasila oleh Sultan Hamid II masih menampilkan bentuk tradisional Garuda yang bertubuh manusia.
Foto: Wikipedia

Garuda Pancasila yang diresmikan penggunaannya pada 11 Februari 1950, masih tanpa jambul dan posisi cakar di belakang pita

Garuda Pancasila yang diresmikan penggunaannya pada 11 Februari 1950, masih tanpa jambul dan posisi cakar di belakang pita.
Foto: Wikipedia


Identitas & Makna Lambang Garuda Pancasila

Garuda Pancasila merupakan Lambang Negara Indonesia, yaitu berupa gambar burung garuda yang menengok ke kanan dengan kedua sayap terbentang.

1. Jumlah bulu-bulunya: pada tiap sayap: 17, pada ekor: 8, di bawah perisai: 19, di leher: 45. Hal tersebut melambangkan tanggal Proklamsi Kemerdekaan Indonesia, 17-8-1945.

2. Pada leher burng garuda tergantung sebuah perisai. Di dalam perisai tersebut terdapat gambar-gambar yang melmbangkan Pancasila, yaitu:

  • BintangKetuhanan Yang Maha Esa.

  • Rantai Baja: Kemanusiaan yang adil dan beradab.

  • Pohon Beringin: Persatuan Indonesia.

  • Kepala Banteng: Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/ perwakilan.

  • Padi dan Kapas: Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

3. Garis melintang pada perisai yang digambar tebal melambangkan bahwa Indonesia dilalui garis khtulistiwa.

4. Lambang negara Indonesia Garuda Pancasila, ditetapkan sebagai lambang negara dalam Peraturan Pemerintah No. 66 Tahun 1951 tanggal 17 Oktober 1951. Penggunaannya diatur dalam Peraturan Pemerintah No. 43 Tahun 1958.

5. Kaki burung Garuda Pancasila mencengkeram sebuah pita yang melengkung ke atas. Pada peta itu terdapat tulisan “Bhinneka Tunggal Ika”, yang berasal dari buku Sutasoma karangan Empu Tantular.

6. Bhineka Tunggal Ika berarti “Berbeda-beda tetapi satu jua”. Maksudnya adalah kita bangsa Indonesia terdari dari bermacam-macam suku, kesenian, bahasa, adat, dan agama. Tetapi merupakan satu bangsa, dengan satu kebudayaan nasional, dengan satu bahasa nasional.


Bacaan Lainnya

Unduh / Download Aplikasi HP Pinter Pandai

Respons “Ooo begitu ya…” akan sering terdengar jika Anda memasang applikasi kita!

Siapa bilang mau pintar harus bayar? Aplikasi Ilmu pengetahuan dan informasi yang membuat Anda menjadi lebih smart!

Pinter Pandai “Bersama-Sama Berbagi Ilmu”
Quiz | Matematika | IPA | Geografi & Sejarah | Info Unik | Lainnya | Business & Marketing

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *