Setan, Hantu, Roh Jahat – Mitologi Indonesia
Setan adalah perwujudan dari antagonisme yang bersumber dari agama-agama Samawi (Abrahamik atau Semit kuno), yang biasanya merujuk pada Lucifer di dalam kepercayaan Yahudi dan Kristen, kemudian Iblis pada kepercayaan Islam.
Hantu secara umum merujuk kepada roh atau arwah yang meninggalkan badan karena kematian. Definisi dari hantu pada umumnya berbeda untuk setiap agama, peradaban, maupun adat istiadat.
Mitologi Indonesia sangat beragam, orang-orang Indonesia terdiri dari kelompok etnis, masing-masing dengan mitos dan legenda mereka sendiri yang menjelaskan asal-usul orang-orang mereka. Ditambah dongeng nenek moyang mereka dan setan atau dewa dalam sistem kepercayaan mereka. Setiap daerah pasti memiliki cerita misteri urban yang berbeda-beda!
Berikut adalah penjelasan dari beberapa jenis setan, hantu atau roh jahat yang umum di Indonesia:
1. Babi ngepet
Dalam legenda masyarakat Indonesia, babi ngepet bercerita tentang siluman babi. Beberapa mitos menceritakan tentang babi ngepet yang merupakan orang yang ingin kaya dengan cara mengambil pesugihan babi. Saat akan “beraksi”, si tuan harus mengenakan jubah hitam untuk menutupi tubuhnya. Dan nanti, secara ajaib, si tuan akan berubah menjadi babi.
Orang yang satu lagi harus menjaga lilin agar tidak goyang apinya. Apabila api lilin sudah mulai goyang, artinya orang yang menjadi babi itu mulai dalam bahaya. Tugas si penjaga lilin adalah mematikan lilinnya agar si babi dapat berubah kembali menjadi manusia biasa. Babi ngepet biasanya mengambil uang dengan cara menggesek-gesekkan tubuhnya di pintu, lemari, dinding, dsb.
Transformasi babi ngepet
Beberapa mitos menceritakan tentang seorang pria yang terbungkus jubah hitam sebelum secara ajaib berubah menjadi makhluk ini. Setelah transformasi, babi hutan berkeliaran di sekitar desa, menggaruk-garuk tubuhnya ke dinding, pintu, almari atau perabotan lainnya.
Ajaib! barang-barang milik penduduk desa, seperti uang, emas dan perhiasan akan hilang secara ajaib oleh Babi Ngepet. Jika misi itu berhasil, pada saat Babi Ngepet dengan aman kembali ke rumah dan berubah menjadi bentuk manusia mereka, gaun hitam akan dipenuhi dengan uang atau perhiasan yang dicuri.
Orang yang berlatih Babi Ngepet, tugas dari asistennya adalah tetap di tempat di rumah untuk menjaga liin yang mengambang disebuat baskom, sementara Babi Ngepet beraksi.
Jika nyala lilin bergetar, memudar atau hampir keluar, itu adalah tanda bahwa Babi Ngepet dalam bahaya, tertangkap basah oleh penduduk desa atau kembali ke bentuk manusia mereka. Karena kepercayaan ini, penduduk desa Jawa sering mengejar atau bahkan membunuh babi hutan yang berkeliaran di sekitar desa pada malam hari.
2. Jelangkung atau Jailankung
Jailankung atau jelangkung merupakan sebuah permainan tradisional Nusantara yang bersifat ritual supernatural. Permainan ini bersifat supernatural, umumnya dilakukan sebagai ritual untuk memanggil entitas supernatural. Media yang digunakan untuk menampung makhluk halus atau entitas supernatural yang dipanggil dalam permainan Jailangkung adalah sebuah gayung air yang umumnya terbuat dari tempurung kelapa yang didandani pakaian dan bergagang batang kayu.
Asal mula jelangkung
Asal penggunaan istilah “Jailangkung” diduga berhubungan dengan sebuah kepercayaan tradisional Tionghoa yang telah punah. Ritual ini adalah tentang adanya kekuatan dewa “Poyang” dan “Moyang” (mirip istilah “nenek moyang”) yaitu Cay Lan Gong (Dewa Keranjang) dan Cay Lan Tse yang dipercaya sebagai dewa pelindung anak-anak. Permainan Cay Lan Gong juga bersifat ritual dan dimainkan oleh anak-anak remaja saat festival rembulan.
Permainan Jailangkung di Nusantara
Lebih dikenal dengan ritual pemanggilan dewa lewat boneka berkepala tempurung kelapa yang didandani pakaian. Tetap sebagai permainan anak, boneka ini akan dipegang oleh dua anak yang masih kecil dan dipandu oleh seorang pawang yang memanggil dewa dengan sebuah mantra.
Jawaban dari semua pertanyaan akan dituliskan pada sehelai kertas, batu tulis atau kapur. Ritual ini dalam perkembangannya di Indonesia mulai digunakan untuk hal-hal selain permainan belaka, seperti untuk mencari informasi tentang diagnosa penyakit dan pengobatannya oleh praktisi kesehatan non-konvensional.
Jelangkung versi Jawa
Di Jawa, permainan Jailangkung dikenal dengan sebutan “Nini Thowong” atau “Nini Thowok“. Permainan ini tidak hanya dikenal sebagai permainan tradisional anak-anak, tapi juga dilakukan sebagai usaha menjaga keselamatan desa dan menolak bala. Untuk tujuan tersebut, ritual ini dilakukan bukan oleh anak kecil, melainkan orang yang sudah dewasa.
Versi Jawanya juga dapat dimainkan dengan menggunakan jangka (peralatan tulis). Versi permainan yang berkembang di daerah-daerah khususnya di pulau jawa, umumnya dahulu dimainkan di desa-desa dengan menggunakan medium orang-orangan sawah untuk memanggil makhluk halus.
Jelangkung versi Minangkabau
Dalam versi Minangkabau disebut “Lukah Gilo“. Permainan ini berkembang dalam bentuk seni pertunjukan dimainkan oleh seorang pawang atau “Dukun Lukah” dan satu sampai empat orang pemain yang bertugas memegang “lukah” tersebut. “Lukah” adalah alat penangkap ikan terbuat dari anyaman bambu seperti vas bunga.
Pertunjukan “Lukah Gilo” ini biasanya dipertunjukkan pada acara perkawinan atau acara-acara khusus untuk yang diadakan masyarakat Minangkabau setempat. Waktu pertunjukan umumnya dilakukan pada malam hari yang diyakini lebih mudah untuk memanggil makhluk halus.
Cara memainkan jelangkung
- Pada umumnya permainan Jailangkung ini dilakukan oleh 3 orang, yaitu dua orang yang memegang boneka jelangkung dan pawang yang membaca mantra. Permainan ini kebanyakan dilakukan di tempat yang diyakini angker dan biasanya di waktu senja.
- Seperti permainan Cay Lan Gong pendahulunya, permainan ini biasanya dimainkan beramai-ramai pada saat terang bulan dan bila makhluk halus tersebut datang. Jika iya, makhluk tersebut akan memperkenalkan dirinya dan bercerita dengan menggunakan bantuan alat tulis.
- Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan sangat beraneka ragam, seperti: nama makhluk tersebut, tahun berapa meninggal dan penyebab meninggal. Bahkan sering juga tentang peruntungan masa yang akan datang dan nomer keberuntungan dalam perjudian.
- Dalam perkembangannya, permainan ini menjadi cukup sederhana, dapat dilakukan cukup hanya dengan menggunakan jangka dengan gambar lingkaran lengkap dengan huruf abjad yang tergambar dalam kertas, dan dengan diiringi suatu mantra sederhana.
Permainan ini juga memiliki berbagai macam versi bahasa, mantra versi bahasa Indonesianya adalah
Jelangkung jelangsat, Di sini ada pesta, Pesta kecil-kecilan, Jelangkung jelangsat, Datang tidak diundang, Pergi tidak diantar.
Kata-kata tersebut diucapkan berkali-kali dan setelah makhluk halus diyakini sudah masuk ke dalam boneka, maka pemain dapat bertanya apapun yang mereka mau. Pertanyaan tersebut akan dijawab dengan alat tulis yang diikat di bawah boneka tersebut.
Mitos hantu Jelangkung
Karena sifatnya berupa ritual yang memanggil dan berkomunikasi dengan makhluk halus, permainan ini awalnya hanya sekadar permainan, kemudian berkembang memunculkan mitos-mitos hantu atau kesurupan sebagai imbas untuk orang yang memainkan permainan ini.
Mitos tersebut umumnya adalah bila permainan ini diakhiri tanpa melepas atau berpamitan dengan makhluk halus yang masuk ke dalam boneka, makhluk halus tersebut dapat menjadi marah dan dapat membuat masalah untuk para pemanggilnya.
3. Kuntilanak
Hantu atau setan yang dipercaya berasal dari perempuan hamil yang meninggal dunia atau wanita yang meninggal karena melahirkan dan anak tersebut belum sempat lahir.
Dalam cerita rakyat Melayu, sosok kuntilanak digambarkan dalam bentuk wanita cantik dengan punggung berlubang. Kuntilanak digambarkan senang meneror penduduk kampung untuk menuntut balas. Kuntilanak sewaktu muncul selalu diiringi harum bunga kemboja.
Konon laki-laki yang tidak berhati-hati bisa dibunuh sesudah kuntilanak berubah wujud menjadi penghisap darah. Kuntilanak dikatakan sering menjelma sebagai wanita cantik yang berjalan seorang diri dijalan yang sunyi. Oleh karena itu, cerita ini kemungkinan bertujuan menghindari golongan wanita daripada diganggu oleh pemuda-pemuda yang takut akan Kuntilanak ketika berjalan seorang diri di jalan yang sunyi.
Kepercayaan penangkalan kuntilanak
- Berdasarkan kepercayaan dan tradisi masyarakat Jawa, kuntilanak tidak akan mengganggu wanita hamil bila wanita tersebut selalu membawa paku, pisau, dan gunting bila bepergian ke mana saja. Hal ini menyebabkan seringnya ditemui kebiasaan meletakkan gunting, jarum dan pisau di dekat tempat tidur bayi.
- Menurut kepercayaan masyarakat Melayu, benda tajam seperti paku bisa menangkal serangan kuntilanak. Ketika kuntilanak menyerang, paku ditancapkan di lubang yang ada di belakang leher kuntilanak. Sementara dalam kepercayaan masyarakat Indonesia lainnya, lokasi untuk menancapkan paku bisa bergeser ke bagian atas ubun-ubun kuntilanak.
- Di dalam kepercayaan agama samawi (Islam, Nasrani/kristen, yahudi) Kuntilanak termasuk dari golongan Jin Kafir/Syaitan. Di dalam Islam Kuntilanak termasuk golongan jin dari Jenis Haffaf (jin yang suka mengganggu dan menakut-nakuti manusia) dan arwah (Jin yang mengaku-ngaku sebagai orang yang telah tiada). Dan adapun cara menangkal menurut agama-agama samawi yaitu dengan cara berdo’a terlebih dahulu sebelum berpergian. Selalu mengingat Sang Pencipta sesuai kepercayaan masing-masing.
4. Sundel Bolong
Merupakan mitos hantu dari nusantara yang umumnya digambarkan sebagai wanita cantik berambut panjang dan bergaun panjang warna putih yang bolong (“berlubang tembus”) di bagian punggung yang sedikit tertutup rambut panjangnya sehingga organ-organ tubuh bagian perut terlihat.[1]Banyak yang menyangka bahwa Sundel Bolong sama dengan Kuntilanak, karena dalam mitosnya, keduanya digambarkan sama-sama berambut panjang dan mengenakan gaun putih.
Hal yang membedakan antara penggambaran sundel bolong dengan kuntilanak adalah punggungnya yang bolong (berlubang).
Mitos hantu sundel bolong juga telah menjadi mitos yang umum di Malaysia setelah dibawa oleh imigran-imigran dari nusantara.
Kenapa disebut sundel bolong?
Penamaan “sundel bolong” berasal dari pelafalan nusantara untuk istilah “sundal bolong”. “Sundal” umumnya merujuk pada “wanita jalang” atau “pelacur”, dan “bolong” adalah bahasa Jawa yang berarti “berlubang tembus” yang merujuk pada penggambaran hantu sundel bolong yang mempunyai lubang di bagian punggungnya yang terlihat tembus ke depan.
Mitos nusantara sundel bolong
Dalam mitos nusantara, hantu sundel bolong adalah arwah penasaran dari wanita yang mati karena diperkosa dan kemudian melahirkan anaknya di dalam kubur.[2]Sundel bolong menurut mitos juga suka mencuri bayi-bayi yang baru saja dilahirkan.[2]Sundel bolong menurut mitos sangat malu dengan lubang pada badannya dan selalu berusaha menutupinya.
Hantu sundel bolong dikatakan sering menjelma sebagai wanita cantik yang berjalan seorang diri di jalan yang sunyi.Ada dugaan bahwa mitos ini dahulu diciptakan dan disebarkan di nusantara untuk menghindarkan wanita yang berjalan sendirian saat malam hari di pedesaan dari gangguan laki-laki yang berniat jahat, terutama untuk memperkosa. Sumber: Wikipedia
5. Leak
Setan yang berbentuk kepala terbang dengan isi perut (hati, paru-paru, hati, dll) yang masih terpasang. Leyak dikatakan dapat terbang dan mencoba mencari wanita hamil untuk menghisap darah bayinya atau bayi yang baru lahir.
Klik disini untuk membaca lebih lanjut tentang Leak (akan membuka layar baru).
6. Pocong
Sejenis hantu atau setan yang berwujud guling. Di Indonesia, hantu semacam ini dikenal pula sebagai hantu bungkus dengan kain kafan panjang. Mayat itu ditutupi kain putih, di bawah kaki dan di leher
Film-film pocong sering digambarkan bergerak melompat-lompat, mitos tentang pocong malah menyatakan pocong bergerak melayang-layang. Hal ini bisa dimaklumi, sebab di film-film pemeran pocong tidak bisa menggerakkan kakinya sehingga berjalannya harus melompat-lompat. Keadaan ini pula yang menimbulkan suatu pernyataan yang biasa dipakai untuk membedakan pocong asli dan pocong palsu di masyarakat:
Kepercayaan akan adanya hantu pocong hanya berkembang di Indonesia, terutama di Jawa dan Sumatera. Walaupun penggambarannya mengikuti tradisi muslim, umat beragama lain pun ternyata dapat mengakui eksistensi hantu ini.
Pocong diberbagai daerah di Indonesia
Beberapa versi setan pocong yang terbentuk dari kepercayaan-kepercayaan dalam kehidupan sosial masyarakat.
Pocong plastik yang konon pernah menggegerkan warga Jakarta. Cerita tentang pocong plastik ini muncul dari kisah seorang wanita hamil yang dibunuh pacarnya. Ketika sedang diotopsi dirumah sakit, mayat wanita itu terus mengucurkan darah, sehingga pihak rumah sakit memutuskan untuk membungkusnya dengan plastik. Warga percaya bahwa kemunculan pocong ini karena arwah dari wanita itu ingin dibukakan ikatan plastik pada jasadnya.
Lain cerita di daerah Sidoarjo, Jawa Timur. Ada versi penggambaran pocong dengan menaiki delman. Penduduk Sidoarjo menyebutnya sebagai “andong pocong”. Kisah yang disebut-sebut dengan cerita misteri hantu pocong andong ini sempat menggegerkan warga daerah Sidoarjo di tahun 2007 – 2008. Hantu pocong ini telah menghantui warga Sidoarjo hampir setiap malam dengan suara khas gemerincing delman dan suara ketukan pintu dimalam hari. Menurut warga setempat, asal usul hantu pocong ini adalah karena kematian dua pengantin baru yang tidak direstui dan mengalami kecelakaan saat menaiki delman. Ada pula yang mempercayai bahwa hantu ini merupakan perwujudan ilmu gaib. Sumber: Wikipedia (Inggris)
7. Suanggi
Suanggi adalah roh jahat dalam mitologi Kepulauan Maluku di Indonesia. Setan atau roh jahat ini dalam bentuk seseorang yang memiliki kekuatan gaib untuk menyebabkan penyakit. Suanggi juga merupakan istilah Maluku untuk warga desa yang dicurigai sebagai penyihir kanibal. Tuduhan menjadi seorang Suanggi akan berakibat fatal, karena mereka yang diduga menjadi Suanggi akan dibunuh dan tubuh mereka akan dibuang ke laut.
Berbagai cerita di Indonesia tentang Suanggi
Di Papua, lebih dikenal dengan hantu berbentuk bola api yang bisa membunuh.
Di Maluku, dikenal sebagai dukun jahat dan kanibal. Banyak pandangan yang berbeda. Ada yang bilang dia merupakan sosok manusia, yang memiliki kekuatan gaib yang sangat jahat. Seperti sebuah siluman berbentuk manusia. Dia juga bisa berubah menjadi bola api yang membahayakan banyak orang.
Lalu ada rumor yang mengatakan bahwa hantu ini merupakan sosok seorang perempuan yang memiliki kekuatan magis tinggi. Ia seorang hantu yang memiliki hati penuh kedengkian. Dia sering keluar tengah malam dengan wajah yang seram dan memiliki kepala bersayap. setiap malam, ia selalu mencari mangsanya. Suanggi ini, bisa merasuki siapa. Tidak pandang bulu sama sekali. Terkadang orang yang dirasuki oleh Suanggi, akan meninggal dengan cara yang tidak wajar. Misalnya depresi terus menerus, meninggal tanpa penyakit sama sekali dan terlihat aneh.
8. Tuyul
Adalah setan atau makhluk halus berwujud orang kerdil dengan kepala gundul dari jenis jin Ifrit (sejenis jin). Tuyul (bahasa Jawa: thuyul) dalam mitologi hanya pulau jawa dan sekitarnya, terutama di Pulau Jawa. Sering juga orang menyebutnya toyol.
Penggambaran lainnya yang tidak disepakati semua orang adalah kulit berwarna keperakan, bersifat sosial (dalam pengertian memiliki masyarakat dan pemimpin), serta bersuara seperti anak ayam. Tuyul dapat dipekerjakan oleh seorang majikan manusia untuk alasan tertentu, terutama mencuri (uang). Untuk menangkal tuyul, orang memasang yuyu (sejenis kepiting air tawar) di sejumlah sudut rumah karena tuyul dipercaya menyukai yuyu sehingga ia lupa akan tugas yang dibebankan pemiliknya.
Kejadian tuyul dipercaya berasal dari janin orang yang keguguran atau bayi yang mati ketika lahir. Karena berasal dari bayi, karakter tuyul juga seperti anak-anak: gemar bermain (seperti laporan orang melihat sejumlah tuyul bermain pada tengah malam, dsb.). Tetapi di dalam kepercayaan agama samawi (Islam, Kristen, Yahudi) Tuyul adalah makhluk halus dari golongan Jin. Di dalam Islam Tuyul di kategorikan golongan jin dari jenis Ifrit.
Kononnya makhluk tuyul dapat dibangkitkan untuk bekerja dengan manusia di bawah ketentuannya sendiri. Ada berbagai metode untuk dimiliki di Toyol
- Beli tuyul dari Shaman atau Dukun.
- Memanfaatkan bayi yang digugurkan dan melalui pencemaran teknis khusus.
- Bunuh tuyul dari tempat tinggalnya.
Tuyul itu seperti binatang, jadi harus diperlakukan seperti itu. Untuk memupuk hubungan yang lebih dekat dengan makhluk ini
- Secangkir susu setiap pagi.
- Beberapa mainan, pakaian, permen dan kue.
- Lilin hitam dan dupa yang disertai dengan mantra.
- Beberapa orang akan mengolesi beberapa tetes darah pemiliknya sendiri ke patung Toyol.
Seseorang yang memiliki setan tuyul menggunakannya untuk mencuri barang-barang dari orang lain, atau untuk melakukan kenakalan. Menurut sebuah tahayul terkenal, jika uang atau perhiasan terus menghilang secara misterius dari rumah Anda, sebuah mainan mungkin bertanggung jawab. Salah satu cara menuju tempat aman adalah menempatkan beberapa jarum di bawah uang Anda, karena Anda takut disakiti oleh jarum.
Menurut mitologi Jawa, mahluk itu diyakini dipegang oleh seseorang yang mempraktekkan sihir hitam pesugihan toyol. Pesugihan berasal dari kata Jawa sugih yang berarti “kaya”. Ini adalah semacam sihir untuk membantu Anda menjadi kaya, tetapi Anda juga harus menawarkan beberapa ritual tumbal atau menawarkan sesuatu untuk membuat mainan senang. Menurut mitos Jawa, mainan dapat disimpan untuk keuntungan finansial, tetapi sebagai ganti untuk anggota perempuan dari keluarga.
Bagaimana bentuk atau penampilan tuyul?
Penampilannya seperti bayi, bayi muda, bayi baru lahir, bayi dengan kepala besar, tangan kecil dan biasanya kulitnya berwarna kehijauan. .Itu bisa dilihat tanpa menggunakan sihir, meskipun mereka tidak mungkin terlihat.
Mereka yang mengaku bertemu dengannya dengan pandangan dunia (balita) dengan kulit hijau / abu-abu, botak, merah besar (seperti alien), telinga runcing dan deretan gigi tajam dan kadang-kadang dilaporkan dengan rambut, seperti untuk monyet. Perilakunya lebih seperti binatang. Itu cenderung naik di atas atap.
Kelemahan tuyul
Meskipun kelihatannya licik, tuyul seharusnya tidak terlalu cerdas. Dikatakan bahwa mereka mudah tertipu oleh kelereng, kacang-kacangan dan pasir dan helai bawang putih yang tergantung di pintu atau di bagian-bagian tertentu dari rumah. Toyol akan mulai bermain dengan barang-barang ini sampai siap digunakan. Uang yang ditempatkan di bawah cermin memiliki potensi untuk menangkal mainan karena takut akan refleksi mereka sendiri.
Sumber: Wikipedia
9. Wewe Gombel
Wewe Gombel atau juga disebut Nenek Gombel adalah sebuah istilah dalam tradisi Jawa yang berarti roh jahat atau hantu yang suka menculik anak-anak, tetapi tidak mencelakainya. Konon anak yang diculik biasanya anak-anak yang ditelantarkan dan diabaikan oleh orang tuanya. Wewe Gombel biasanya akan menakut-nakuti orang tua si anak atas sikap dan perlakuannya kepada anaknya sampai mereka sadar. Bila mereka telah sadar, Wewe Gombel akan mengembalikan anaknya.
Wewe gombel digunakan untuk menakuti anak-anak
Menurut cerita, mitos Wewe Gombel dipercayai digunakan untuk menakut-nakuti anak-anak agar mereka tidak berkeliaran di waktu malam hari. Sebab pada masa lalu, keadaan gelap gulita amat berbahaya karena hewan buas mungkin memasuki kawasan perkampungan dalam kegelapan malam.
Oleh karena itu, Wewe Gombel diciptakan untuk menyelamatkan mereka dari ancaman tersebut. Wewe Gombel biasanya digambarkan dengan sosok wanita tua keriput dengan payudara yang terlihat panjang dan menggantung.
Misalnya anak-anak yang seharusnya belajar di malam hari atau berkumpul bersama keluarga tetapi malah bermain di luar rumah dan tanpa pengawasan orang. Cerita tentang adanya sosok Wewe Gombel secara turun temurun dan paralel menyebar ke berbagai individu yang sebagaian dari para individu itu mungkin juga secara sepihak mengarang definisi tambahan mengenai sosok Wewe Gombel, kemudian merebak ke segala arah dan dikomsumsi oleh banyak pihak.
Apakah Anda Takut Hantu? Phasmofobia Adalah Fobia Akan Hantu
Kata ini berasal dari bahasa Yunani kata “phasmos” yang berarti “supranatural makhluk / hantu” dan phobos yang berarti “ketakutan yang mendalam atau ketakutan”. Kata lain untuk itu adalah Spectrophobia, yang berasal dari ‘hantu’ atau “refleksi dan bayangan”. Banyak orang tua dan muda yang takut hantu.
Klik disini untuk membaca lebih lanjut dan cara mengobati dan mengatasi ketakutan terhadap hantu (akan membuka layar baru).
Bacaan Lainnya
- Misteri Cucian pada Bulan Purnama – Memutihkan Pakaian – Magis? Legenda? Atau Ilmiah?
- Rotasi Bumi: Solstice, Ekuinoks Titik Balik Matahari
- Lubang Putih di Alam Semesta – White Hole
- Lubang Hitam di Alam Semesta – Black Hole
- 12 Dewa Olimpus Dari Yunani Yang Menguasai Alam Semesta
- Cara menjaga keluarga Anda aman dari teroris – Ahli anti-teror menerbitkan panduan praktis
- Apakah Anda Memerlukan Asuransi Jiwa? – Cara Memilih Asuransi Jiwa Untuk Pembeli Yang Pintar
- 10 Cara Memotivasi Anak Untuk Belajar Agar Menjadi Pintar
- Di Indonesia, (HAN) Hari Anak Nasional tanggal 23 Juli
- Daftar Jenis Kanker: Pemahaman Kanker, Mengenal Dasar-Dasar, Contoh Kanker, Bentuk, Klasifikasi, Sel dan Pemahaman Penyakit Kanker Lebih Jelas
- Penyebab Dan Cara Mengatasi Iritasi Atau Lecet Akibat Pembalut Wanita
- Sistem Reproduksi Manusia, Hewan dan Tumbuhan
- Cara Mengenal Karakter Orang Dari 5 Pertanyaan Berikut Ini
- Kepalan Tangan Menandakan Karakter Anda & Kepalan nomer berapa yang Anda miliki?
Unduh / Download Aplikasi HP Pinter Pandai
Respons “Ooo begitu ya…” akan lebih sering terdengar jika Anda mengunduh aplikasi kita!
Siapa bilang mau pintar harus bayar? Aplikasi Ilmu pengetahuan dan informasi yang membuat Anda menjadi lebih smart!
Sumber bacaan: Slickster Magazine
Pinter Pandai “Bersama-Sama Berbagi Ilmu”
Quiz | Matematika | IPA | Geografi & Sejarah | Info Unik | Lainnya | Business & Marketing