Sakit Kepala (Pusing)

Hampir setiap orang pernah mengalami sakit kepala (pusing) dan kebanyakan dari kita mengalaminya berkali-kali. Sakit kepala ringan lebih dari sekadar gangguan yang diredakan dengan obat pereda nyeri yang dijual bebas, makanan atau kopi, atau istirahat singkat. Tetapi jika sakit kepala Anda parah atau tidak biasa, Anda mungkin khawatir tentang stroke, tumor, atau pembekuan darah (blood clot). Untungnya, masalah seperti itu jarang terjadi. Namun, Anda harus tahu kapan sakit kepala membutuhkan perawatan segera dan bagaimana mengendalikan sebagian besar sakit kepala yang tidak mengancam kesehatan Anda.

Yang bisa menyebabkan sakit kepala (pusing)

Yang paling umum adalah:

• Sedang pilek atau flu
• Stress
• Minum terlalu banyak alkohol
• Postur tubuh yang buruk
• Masalah penglihatan
• Tidak makan makanan biasa
• Tidak minum cukup cairan (dehidrasi)
• Minum terlalu banyak obat penghilang rasa sakit
• Wanita mengalami menstruasi atau menopause

Bagaimana Anda bisa meredakan sakit kepala sendiri?

Sakit kepala bisa berlangsung antara 30 menit hingga beberapa jam.

Jika Anda mengalami sakit kepala lakukan

• Minum banyak air
• Banyak istirahat jika sedang pilek atau flu
• Cobalah untuk rileks – stres bisa membuat sakit kepala semakin parah
• Berolahraga saat Anda bisa
• Minum parasetamol atau ibuprofen

Jika Anda mengalami sakit kepala jangan lakukan

• Jangan minum alkohol
• Jangan melewatkan makan (bahkan jika Anda mungkin tidak ingin makan apa pun)
• Jangan tidur lebih dari biasanya – ini bisa membuat sakit kepala semakin parah
• Jangan tegang mata Anda untuk waktu yang lama – misalnya, dengan melihat layar TV atau HP

Mungkinkah itu sesuatu tanda yang serius?

Dalam sebagian besar kasus, sakit kepala bukanlah pertanda masalah serius. Tapi, jarang, ini bisa menjadi gejala dari suatu kondisi seperti stroke, meningitis, atau tumor otak.

Sakit kepala lebih mungkin menjadi serius jika:

• Itu terjadi secara tiba-tiba dan sangat parah – sering digambarkan sebagai rasa sakit yang membutakan tidak seperti yang dialami sebelumnya
• Tidak hilang dan menjadi lebih buruk dari waktu ke waktu
  itu terjadi setelah cedera kepala yang parah
• Dipicu tiba-tiba oleh batuk, tertawa, bersin, perubahan postur tubuh, atau aktivitas fisik
• Anda memiliki gejala yang menunjukkan masalah dengan otak atau sistem saraf Anda, termasuk kelemahan, bicara cadel, kebingungan, kehilangan ingatan, dan kantuk
• Anda memiliki gejala tambahan, seperti suhu tinggi (demam), leher kaku, ruam, nyeri rahang saat mengunyah, masalah penglihatan, kulit kepala sakit, atau sakit parah dan kemerahan di salah satu mata Anda
  Jika Anda khawatir sakit kepala Anda mungkin serius, Anda harus segera mencari bantuan medis.

Jenis sakit kepala lainnya

Dokter telah mendiagnosis ratusan kondisi yang terkait dengan sakit kepala. Berikut ini beberapa di antaranya:

Tipe ketegangan (tension type headache atau TTH)

Ciri-cirinya adalah kedua sisi kepala seperti diremas dengan kencang, tetapi tidak disertai gejala lain (tidak mual, muntah, sensitif cahaya, dan lain-lain).

Sakit Kepala Cluster

Sakit kepala ini adalah yang paling parah. Anda mungkin mengalami rasa sakit yang membakar atau menusuk di belakang atau di sekitar satu mata. Bisa berdenyut atau konstan. Rasa sakitnya bisa sangat parah sehingga kebanyakan orang dengan sakit kepala cluster tidak bisa duduk diam dan sering mondar-mandir selama serangan. Di sisi nyeri, kelopak mata terkulai, mata memerah, pupil mengecil, atau mata mengeluarkan air mata. Lubang hidung di sisi itu mengalir atau tersumbat.

Mereka disebut sakit kepala cluster karena cenderung terjadi dalam kelompok. Anda mungkin mendapatkannya satu hingga tiga kali sehari selama periode cluster, yang mungkin berlangsung 2 minggu hingga 3 bulan. Setiap serangan sakit kepala berlangsung 15 menit sampai 3 jam.

Mereka bisa membangunkan Anda dari tidur. Sakit kepala bisa hilang sama sekali (dokter Anda akan menyebut remisi ini) selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun, hanya untuk kembali lagi nanti. Lebih sering sering menyerang pria dibandingkan pada wanita.

Jenis “cluster” khas dan dimulai pada usia lebih lanjut dibandingkan pasien migrain, dengan usia rata-rata saat awal terkena yakni 25 tahun. Jarang ada riwayat keluarga sakit kepala tersebut karena penyakit ini tidak menurun. Sindrom ini muncul sebagai kelompok singkat, sangat parah, satu sisi, tidak berdenyut, konstan dengan durasi mulai dari beberapa menit hingga kurang lebih dari 2 jam.

Jenis “cluster” selalu satu sisi dan biasanya kambuh pada sisi yang sama dalam setiap pasien tertentu, sering terjadi pada malam hari, membangunkan pasien dari tidur, dan berulang setiap hari pada waktu tertentu yang sama untuk jangka waktu mingguan hingga bulanan.

Karena obat

Banyak obat menyebutkan sakit kepala di antara efek sampingnya. Jika Anda sering mengalami sakit kepala dan menggunakan obat, obat yang dijual bebas atau resep, atau keduanya, selama lebih dari 10 hingga 15 hari sebulan, Anda mungkin mengalami sakit kepala yang berlebihan. Cara untuk mengetahuinya adalah dengan menghentikan atau mengurangi pengobatan Anda – tetapi selalu konsultasikan dengan dokter Anda terlebih dahulu. Kortikosteroid seperti prednison dapat membantu mengontrol rasa sakit.

Baca juga ? Vitamin Penumbuh Rambut dan Nutrisi Terbaik untuk Pertumbuhan beserta Ketebalan Rambut

Sakit kepala sinus

Sinusitis akut menyebabkan nyeri di dahi, di sekitar hidung dan mata, di pipi, atau di gigi bagian atas. Membungkuk ke depan meningkatkan rasa sakit. Kotoran hidung yang kental, hidung tersumbat, dan demam menunjukkan masalah pada sinus. Saat infeksi akut sembuh, nyeri menghilang. Sinusitis bukanlah penyebab umum sakit kepala kronis atau berulang.

Sakit kepala karena makan es krim

Beberapa orang mengalami sakit kepala yang tajam dan tiba-tiba saat mereka makan sesuatu yang dingin. Nyeri akan hilang dalam waktu kurang dari satu menit, bahkan jika Anda terus makan. Jika Anda merasa terganggu oleh sakit kepala akibat es krim, cobalah makan perlahan dan hangatkan makanan dingin di depan mulut Anda sebelum Anda menelannya.

Karena tekanan darah tinggi

Kecuali pada kasus tekanan darah yang sangat tinggi, hipertensi tidak menyebabkan sakit kepala. Faktanya, kebanyakan orang dengan tekanan darah tinggi tidak memiliki gejala sama sekali, dan sebuah penelitian terhadap 51.234 orang melaporkan bahwa hipertensi dikaitkan dengan penurunan insiden sakit kepala. Tapi itu bukan alasan untuk mengabaikan tekanan darah Anda. Hipertensi menyebabkan stroke, serangan jantung, gagal jantung, dan penyakit ginjal, jadi semua pria harus memeriksakan tekanannya, dan kemudian mengambil langkah-langkah untuk memperbaikinya.

Baca juga ? Makanan Penurun Darah Tinggi | Terbukti Secara Sains

Karena olahraga dan seks

Olahraga berat yang tiba-tiba dapat menyebabkan sakit kepala. Pemanasan atau perawatan bertahap dengan obat anti-inflamasi sebelum olahraga dapat membantu. Hubungan seksual juga bisa memicu sakit kepala; beberapa pria mencatat hanya nyeri tumpul, tetapi yang lain menderita serangan parah yang disebut sakit kepala orgasmik. Beberapa orang dapat mencegah sakit kepala orgasme dengan meminum obat pusing 30 hingga 60 menit sebelum berhubungan.

Sakit kepala karena hormon

Hal ini sering dialami pada wanita, sering kali disebabkan oleh hormon, dan banyak wanita memperhatikan kaitannya dengan menstruasi. Pil kontrasepsi gabungan, menopause, dan kehamilan juga berpotensi menjadi pemicunya.

Mengurangi tingkat stres Anda, memiliki pola tidur yang teratur, dan memastikan Anda tidak melewatkan makan dapat membantu mengurangi sakit kepala yang terkait dengan siklus menstruasi Anda.

Baca juga ? Daftar Hormon Penting dan Fungsinya | Dimana hormon diproduksi?

Migrain

Migrain adalah salah satu jenis pusing (sakit kepala). Migrain dapat sangat memengaruhi kualitas hidup Anda dan membuat Anda berhenti melakukan aktivitas normal sehari-hari.

Beberapa orang merasa mereka perlu berbaring di tempat tidur selama berhari-hari.

Tetapi sejumlah perawatan efektif tersedia untuk mengurangi gejala dan mencegah serangan lebih lanjut.

Serangan migrain terkadang bisa menjadi lebih buruk dari waktu ke waktu, tetapi cenderung membaik secara bertahap selama bertahun-tahun bagi kebanyakan orang.

Apa penyebab migrain?

Penyebab pasti migrain tidak diketahui, tetapi dianggap sebagai akibat dari aktivitas otak abnormal yang memengaruhi sinyal saraf, bahan kimia, dan pembuluh darah di otak untuk sementara waktu.

Migrain biasanya berupa sakit kepala sedang atau berat yang dirasakan sebagai nyeri yang berdenyut-denyut di salah satu sisi kepala.

Banyak orang juga mengalami gejala seperti merasa mual, sakit, dan kepekaan yang meningkat terhadap cahaya atau suara.

Migrain adalah kondisi kesehatan yang umum, mempengaruhi sekitar 1 dari setiap 5 wanita dan sekitar 1 dari setiap 15 pria. Mereka biasanya dimulai pada awal masa dewasa.

Sekitar setengah dari semua orang yang mengalami migrain juga memiliki kerabat dekat dengan kondisi tersebut, menunjukkan bahwa gen mungkin berperan.

Beberapa orang menemukan serangan migrain dikaitkan dengan pemicu tertentu, yang dapat meliputi:

• Memulai menstruasi mereka
• Stress
• Kelelahan
• Makanan atau minuman tertentu

Ada beberapa jenis migrain, di antaranya:

1. Migrain dengan aura

Di mana ada tanda peringatan khusus tepat sebelum migrain dimulai, seperti melihat kilatan cahaya.

2. Migrain tanpa aura

Jenis yang paling umum, di mana migrain terjadi tanpa tanda peringatan khusus.

Migrain aura tanpa sakit kepala, juga dikenal sebagai silent migraine – di mana aura atau gejala migrain lain dialami, tetapi sakit kepala tidak berkembang.
Beberapa orang sering mengalami migrain, hingga beberapa kali dalam seminggu. Orang lain hanya mengalami migrain sesekali.

Mungkin selama bertahun-tahun berlalu di antara serangan migrain.

Perbedaan Migrain dengan Aura dan Tanpa Aura

Para peneliti dan dokter belum dapat sampai sekarang menentukan apakah migrain dengan atau tanpa aura merupakan penyakit berbeda atau merupakan dua proses dari sebuah penyakit yang sama.

Diagnosia migrain dengan aura yang tidak disertai sakit kepala disebut juga dengan silent migraine. Sebaliknya, diagnosis migrain tanpa aura lebih ditekankan pada gejala sakit kepala dan gejala penyertanya, seperti mual, muntah, atau sensitif terhadap cahaya dan suara.

Meski begitu, pengobatan migrain dengan aura maupun tanpa aura tidak berbeda, karena gejala aura sendiri tidak memerlukan penanganan yang lebih khusus.

Pada umumnya penderita migrain dengan aura memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami stroke akibat penyumbatan (stroke iskemik), fibrilasi atrium, dan penyakit jantung koroner, jika dibandingkan dengan penderita migrain tanpa aura.

Gejala migrain aura sering sulit dibedakan dengan gangguan saraf lainnya yang lebih serius, seperti stroke, TIA (transient ischaemic attack) atau stroke ringan, dan epilepsi. Jadi, harap periksakan ke dokter sesegera mungkin jika Anda baru pertama kali mengalami aura, terutama jika keluhan ini muncul setelah Anda mengalami cedera kepala atau sakit kepala yang hebat. Temui dokter juga, jika mengalami gejala aura yang muncul mendadak, bertahan lebih dari satu jam, hanya terjadi pada satu sisi mata, atau tidak membaik dengan sendirinya.

Mengobati migrain

Tidak ada obat untuk migrain, tetapi sejumlah perawatan tersedia untuk membantu mengurangi gejalanya.

Ini termasuk:

• Obat penghilang rasa sakit – termasuk obat bebas seperti parasetamol dan ibuprofen
• Triptans – obat-obatan yang dapat membantu membalikkan perubahan di otak yang dapat menyebabkan migrain
• Anti-emetik – obat-obatan yang sering digunakan untuk membantu meringankan rasa mual atau sakit
• Selama serangan, banyak orang menemukan bahwa tidur atau berbaring di ruangan yang gelap juga dapat membantu.
• Terapi alternatif dengan akupunktur – jika obat-obatan tidak sesuai atau tidak membantu mencegah migrain, Anda dapat mencoba akupunktur. Bukti menunjukkan kursus hingga 10 sesi selama periode 5-8 minggu mungkin bermanfaat.

Perhatian

Saat mengonsumsi obat penghilang rasa sakit yang dijual bebas, selalu pastikan Anda membaca petunjuk pada kemasan dan mengikuti anjuran dosis.

Anak-anak di bawah 16 tahun tidak boleh mengonsumsi aspirin kecuali di bawah bimbingan profesional perawatan kesehatan.

Aspirin dan ibuprofen juga tidak dianjurkan untuk orang dewasa yang memiliki riwayat masalah perut, seperti sakit maag, masalah hati, atau masalah ginjal.

Sering mengonsumsi obat penghilang rasa sakit dalam bentuk apa pun dapat memperburuk migrain. Ini kadang-kadang disebut obat sakit kepala berlebihan atau sakit kepala penghilang rasa sakit.

Bicaralah dengan dokter umum jika Anda merasa perlu menggunakan obat penghilang rasa sakit berulang kali atau obat penghilang rasa sakit yang dijual bebas tidak efektif.

Mereka mungkin meresepkan obat penghilang rasa sakit yang lebih kuat atau merekomendasikan penggunaan obat penghilang rasa sakit bersama dengan triptan.

Jika mereka curiga penggunaan obat penghilang rasa sakit yang sering dapat menyebabkan sakit kepala Anda, mereka mungkin menyarankan Anda untuk berhenti menggunakannya.

Mencegah migrain

Jika Anda mencurigai pemicu tertentu yang menyebabkan migrain Anda, seperti stres atau jenis makanan tertentu, menghindari pemicu ini dapat membantu mengurangi risiko Anda mengalami migrain.

Mungkin juga membantu mempertahankan gaya hidup sehat secara umum, termasuk olahraga teratur, tidur dan makan, serta memastikan Anda tetap terhidrasi dengan baik dan membatasi asupan kafein dan alkohol.

Jika migrain Anda parah atau Anda telah mencoba menghindari kemungkinan pemicu dan masih mengalami gejala, dokter umum mungkin meresepkan obat untuk membantu mencegah serangan lebih lanjut.

Obat yang digunakan untuk mencegah migrain termasuk obat anti kejang topiramate dan obat yang disebut propranolol yang biasanya digunakan untuk mengobati tekanan darah tinggi.

Mungkin perlu beberapa minggu sebelum gejala migrain Anda mulai membaik.

Apa 5 Klasifikasi Antibodi dan Fungsinya?