Pertolongan Pertama Reaksi Alergi Parah (Anafilaksis)
Kadang-kadang sistem kekebalan Anda akan mengidentifikasi suatu zat berbahaya, meskipun sebenarnya tidak. Ketika ini terjadi, itu disebut reaksi alergi. Berikut adalah pertolongan pertama reaksi alergi parah (Anafilaksis):
1. Orang tersebut dapat mengembangkan ruam, gatal-gatal atau bengkak di tangan, kaki atau wajah mereka. Nafas mereka mungkin melambat.
Mereka juga mungkin muntah atau mengalami diare.
Penyebab umum reaksi alergi adalah serbuk sari, sengatan dan gigitan, lateks dan beberapa makanan, seperti kacang, kerang, telur atau produk susu.
2. Salah satu obat yang harus dibawa oleh penderita alergi parah adalah suntikan epinefrin atau adrenalin. Suntikan ini bekerja dengan membalikkan gejala anafilaksis, terutama meningkatkan tekanan darah dan melebarkan saluran pernapasan.
Apabila Anda atau orang terdekat Anda mengalami tanda-tanda anafilaksis, segera cari pertolongan medis darurat. Selama menunggu bantuan medis, Anda dapat membantu dengan mengangkat kaki pasien agar darah dapat mengalir dengan normal.
2. Hubungi ambulans yang melayani 24 jam di 118 dan 119. Jika Anda melihat gejala-gejala ini.
Dari HP Anda tekan 112, nomer telpon yang menyatukan keadaan darurat Indonesia (Polisi, Ambulans, Kebakaran) dari HP Anda: nomer 112.
Mereka membutuhkan bantuan medis segera karena reaksi alergi dapat mempengaruhi seseorang dengan sangat cepat, dan berpotensi sangat serius. Reaksi dapat menyebabkan pembengkakan pada saluran napas mereka, menyebabkan mereka berhenti bernapas.
3. Jika mereka memiliki alergi yang diketahui, gunakan injektor otomatis mereka.
Jika seseorang memiliki alergi yang diketahui, mereka mungkin telah diberi resep auto-injektor. Ikuti panduan pada kemasannya.
4. Yakinkan mereka dan buat mereka senyaman mungkin, sambil menunggu ambulans.
Katakan pada awak ambulans jika injektor otomatis telah digunakan.
Apa yang dapat menyebabkan reaksi alergi?
1. Makanan paling umum yang dapat menyebabkan reaksi alergi adalah:
Kacang.
Kerang.
Produk susu.
Telur.
Udang.
2. Reaksi alergi lainnya yang paling umum juga bisa disebabkan oleh:
Getah.
Sengatan lebah dan tawon.
Obat-obatan tertentu (contoh: alergi paracetamol, aspirin, dll)
Sabun.
Cat rambut.
Make-up.
Udara dingin.
Bagaimana saya tahu jika itu adalah reaksi alergi yang parah?
Orang tersebut mungkin memiliki alergi ringan, yang menyebabkan kulit dan mata gatal. Jika mereka memiliki reaksi alergi yang parah, mereka mungkin juga memiliki gejala seperti pembengkakan di lidah atau leher mereka dan kesulitan bernafas.
Anafilaksis adalah bahasa medis dari Reaksi Alergi Parah
Anafilaksis (juga disebut syok anafilaktik) adalah reaksi alergi yang parah yang menyulitkan seseorang untuk bernapas.
Jika seorang dokter mengidentifikasi seseorang sebagai beresiko syok anafilaktik, mereka dapat memberi mereka injektor otomatis. Sebuah injektor otomatis mengandung obat yang membantu meredakan gejala dalam keadaan darurat.
Faktor risiko syok anafilaktik
Setiap orang bisa mengalami syok anafilaktik. Namun, ada beberapa kondisi yang bisa meningkatkan risiko seseorang untuk mengalami syok anafilaktik, yaitu:
- Menderita asma atau alergi.
- Memiliki anggota keluarga dengan riwayat alergi atau syok anafilaktik.
- Pernah mengalami syok anafilaktik sebelumnya.
Gejala Syok Anafilaktik
Gejala syok anafilaktik bisa timbul dalam beberapa menit atau jam setelah penderita mengonsumsi, menghirup, atau terpapar dengan alergen.
Gejala awal syok anafilaksis bisa terlihat seperti gejala alergi. Gejalanya berupa bersin-bersin dan munculnya ruam pada kulit. Namun, gejalanya akan bertambah parah dengan cepat.
Beberapa gejala yang muncul saat seseorang mengalami syok anafilaktik adalah:
- Muncul ruam seperti biduran, yang terasa gatal
- Kesulitan bernapas, sesak napas, atau napas berbungi “ngik” (mengi)
- Denyut nadi lebih cepat namun terasa lemah
- Tekanan darah yang turun drastis, bisa menyebabkan lemas, pusing, dan terasa ingin pingsan
- Pembengkakan di kelopak mata, bibir, lidah, dan tenggorokan
- Kram atau nyeri perut
- Kesulitan menelan
- Mual, muntah, atau diare
- Sensasi kesemutan di kulit kepala, mulut, tangan, dan kaki
- Tampak bingung, gelisah, atau sampai kesadaran menurun
- Jantung berdebar-debar
Diagnosis Syok Anafilaktik
Syok anafilaktik akan didiagnosis oleh dokter melalui pemeriksaan dan tanya jawab tentang riwayat paparan alergen sebelumnya. Saat pasien datang dengan keluhan dan gejala di atas, dokter akan melakukan pemeriksaan menyeluruh dan memastikan tanda-tanda vital, yaitu tekanan darah, denyut nadi, frekuensi napas, suhu, dan tingkat kesadaran pasien.
Dokter juga akan menanyakan kepada pendamping pasien atau keluarga terdekat tentang riwayat penggunaan obat, konsumsi makanan, paparan zat dan bahan tertentu, atau riwayat alergi pasien sebelumnya. Selanjutnya, sembari melakukan pemeriksaan, dokter akan melakukan penanganan untuk menstabilkan kondisi pasien.
Setelah kondisi pasien agak stabil, dokter mungkin akan melakukan beberapa pemeriksaan penunjang, seperti tes darah untuk mendeteksi peningkatan kadar histamin dan tryptase atau tes alergi (skin prick test atau intradermal test) untuk mendeteksi penyebab bahan yang menyebabkan reaksi alergi.
Pengobatan Syok Anafilaktik
Syok anafilaktik merupakan keadaan gawat darurat yang harus segera ditangani. Bila menemukan penderita terduga syok anafilaktik, segera hubungi petugas medis untuk mendapatkan bantuan sekaligus arahan. Suntikan epinephrine adalah salah satu pengobatan syok anafilaktik. Dokter akan memberikan suntikan ini secepatnya pada pasien yang mengalami syok anafilaktik.
Pengobatan syok anafilaktik bertujuan untuk menstabilkan kondisi pasien, meredakan gejala, mencegah berulangnya syok anafilaktik, dan mencegah komplikasi. Dibutuhkan pertolongan pertama dan pertolongan lanjutan untuk memastikan keselamatan penderita syok anafilaktik.
Saat pasien yang mengalami syok anafilaksik tiba di rumah sakit, dokter akan melakukan pertolongan untuk menstabilkan kondisi pasien. Beberapa pertolongan awal yang bisa dilakukan adalah:
- Membebaskan jalan napas (airway)
- Pemberian oksigen tambahan (breathing)
- Pemberian obat ephinephrine atau adrenalin
- Pemberian cairan infus (sirkulasi)
- Melakukan evaluasi berkala kepada pasien
- Beberapa obat tambahan yang juga akan diberikan, seperti antihistamin, kortikosteroid, obat agonis beta ntuk meredakan gejala dan mencegah kambuhnya syok anafilaktik.
- Selanjutnya, pasien akan mendapatkan perawatan dan pemantauan berkala.
- Jika pasien syok anafilaktik datang dengan henti napas dan henti jantung, dokter akan melakukan resusitasi jantung paru.
Cara mencegah Reaksi Alergi Parah
Bila Anda pernah mengalami reaksi alergi berat atau reaksi anafilaksis sebelumnya, penting sekali melakukan upaya pencegahan untuk mencegah reaksi anafilaksis di kemudian hari.
Langkah pencegahan yang dapat Anda lakukan antara lain:
- Mengidentifikasi pencetus reraksi alergi.
- Kosultasi dengan Dokter ahli alergi atau Alergolog.
- Hindari pencetus alergi.
- Selalu membawa injeksi epinefrin di setiap waktu dan dimana pun.
- Segera suntikkan injeksi epinefrin ketika Anda merasa Anda mengalami reaksi.
Pertolongan Pertama dalam Keadaan Darurat lainnya
Pertolongan pertama yang mendasar mengacu pada proses awal menilai dan melayani kebutuhan seseorang yang terluka atau berada dalam tekanan fisiologis karena tercekik, terkena serangan jantung, mengalami reaksi alergi, akibat obat-obatan atau situasi darurat medis lainnya. Klik disini untuk mengetahui pertolongan pertama lainnya (akan membuka layar baru tanpa meninggalkan layar ini).
Bacaan Lainnya
- Alergi Kulit (skin allergy) Ciri-Ciri, Penyebab, Reaksi Alergi, Gejala dan Pengobatan
- Apakah aman saat berkendara waktu hujan dan adanya petir? (Kendaraan dan Petir)
- Diskriminasi Pengertian, Definisi, Contoh dan Cara Menghindari Diskriminasi
- Daftar Jenis Kanker: Pemahaman Kanker, Mengenal Dasar-Dasar, Contoh Kanker, Bentuk, Klasifikasi, Sel dan Pemahaman Penyakit Kanker Lebih Jelas
- Penyakit Difteri Penularan, Penyebab, Gejala, Perawatan dan Pencegahan
- Rumus Menghitung Berat Badan Ideal (BMI)
- Penyakit Kusta Penularan, Penyebab, Gejala, Perawatan dan Pencegahan
- Sakit Punggung: Penyebab, gejala, pencegahan dan perawatan
- Penyebab Dan Cara Mengatasi Iritasi Atau Lecet Akibat Pembalut Wanita
- Sistem Reproduksi Manusia, Hewan dan Tumbuhan
Info: informasi ini disediakan oleh Pinter Pandai dan tidak dimaksudkan untuk menggantikan saran medis dari dokter atau penyedia perawatan kesehatan Anda lainnya. Silakan berkonsultasi dengan penyedia layanan kesehatan Anda untuk nasihat tentang kondisi medis tertentu.
Sumber bacaan: RedCross, Cleveland Clinic
Pinter Pandai “Bersama-Sama Berbagi Ilmu”
Quiz | Matematika | IPA | Geografi & Sejarah | Info Unik | Lainnya | Business & Marketing