Sleeping Beauty Syndrome – Penyakit Tidur Berlebihan – Sindrom Kleine Levin (SKL) – Gangguan Tidur Sindrom Putri Tidur

3 min read

Penyakit Tidur Berlebihan - Sindrom Kleine Levin (SKL) - Gangguan Tidur Sindrom Putri Tidur

Penyakit Tidur Berlebihan – Sleeping Beauty Syndrome

Sindrom Kleine-Levin (SKL) atau yang dalam medis disebut KLS adalah kelainan tidur yang berlebihan, namun sebenarnya sangat sedikit mempengaruhi orang di dunia. Penyakit tidur berlebihan ini disingkat sebagai SKL (Sindrom Kleine Levin).

SKL adalah kelainan yang sangat langka dan kompleks yang berkaitan dengan sistem saraf yang terjadi terus menerus. Kelainan ini dikenal sebagai ‘Sleeping Beauty Syndrome‘ karena pasien tidur lebih dari 15 sampai 20 jam.

Gangguan tidur ini serius dan menyeramkan. Kelainan itu terkait dengan garis genetik tertentu yang biasanya terjadi pada laki-laki remaja. Sindrom Kleine-Levin ini termasuk jenis gangguan tidur yang paling mengerikan karena sampai kini belum ditemukan obat pastinya.

Baca juga: Nama Obat dan Untuk Penyakit Apa ? – Daftar Nama Obat Esensial diterbitkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)

Penyebab Sindrom Putri Tidur

Penyebab pasti sindrom putri tidur masih belum dapat diketahui secara pasti. Namun, kemungkinan sindrom ini diakibatkan oleh gangguan di beberapa bagian otak, tepatnya bagian hipotalamus dan talamus. Kedua bagian tersebut berperan dalam mengatur nafsu makan, mengendalikan tidur, dan suhu tubuh.

Selain itu, faktor keturunan atau genetik dan penyakit autoimun juga dipercaya sebagai penyebab sindrom putri tidur. Akan tetapi, masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk memastikan apakah sindrom putri tidur terjadi akibat kondisi tersebut atau tidak.

Gejala Sindrom Putri Tidur

Gejala umum yang paling mudah dikenali dari sindrom putri tidur adalah rasa mengantuk yang luar biasa, keinginan tidur yang tidak terkendali, serta kesulitan bangun di pagi hari. Selama periode tidur berlangsung, penderita sindrom sleeping beauty ini mungkin akan terbangun sesekali untuk ke kamar mandi atau makan, lalu kembali tidur.

Penderita sindrom putri tidur juga akan mengalami gejala lain, misalnya:

  • Disorentasi atau tidak mengenali lingkungan sekitar.
  • Mengalami halusinasi.
  • Mudah marah dan tersinggung.
  • Nafsu makan yang berlebih.
  • Perilaku seperti anak kecil.
  • Dorongan seksual yang kuat dan sulit dibendung.
  • Mudah lelah.
  • Merasa linglung ketika bangun.

Sindrom putri tidur dapat terjadi akibat kurangnya pasokan darah ke bagian otak selama munculnya gejala. Waktu munculnya gejala sindrom ini biasanya tidak dapat diprediksi. Gejala dapat datang dan pergi, bahkan hilang selama berbulan-bulan sebelum akhirnya berulang kembali.

Setelah satu periode tidur berakhir, penderita sindrom putri tidur biasanya akan mengalami gejala depresi, gangguan mood, dan tidak dapat mengingat hal-hal yang terjadi selama periode ini. Pada beberapa kasus, gejala yang berkaitan dengan sindrom putri tidur akan hilang seiring dengan bertambahnya usia. Namun, gejala dapat muncul kembali di kemudian hari.

Penyakit Tidur Berlebihan - Sindrom Kleine Levin (SKL) - Gangguan Tidur Sindrom Putri Tidur
Penyakit Tidur Berlebihan – Sindrom Kleine Levin (SKL) – Gangguan Tidur Sindrom Putri Tidur. Ilustrasi dan sumber foto: Pixabay

Mendiagnosis Sindrom Putri Tidur – Penyakit Tidur Berlebihan

Sindrom putri tidur adalah kondisi yang sulit untuk terdiagnosis. Pasalnya, gejala utama sindrom ini mirip dengan beberapa penyakit lain, seperti penyakit saraf dan gangguan kejiwaan. Untuk memastikan diagnosis penyakit sindrom putri tidur biasanya memerlukan waktu lama, bahkan hingga bertahun-tahun.

Penderita sindrom sleeping beauty perlu menjalani serangkaian tes medis untuk memastikan kondisinya, antara lain:

  • Penelusuran riwayat kesehatan dan pemeriksaan fisik.
  • Pemeriksaan psikologis.
  • Tes darah.
  • Evaluasi fungsi tidur.
  • CT scan.
  • Magnetic Resonance Imaging (MRI).

Pemeriksaan tersebut dilakukan untuk menyingkirkan kemungkinan adanya penyakit lain yang memiliki gejala serupa dengan sindrom putri tidur, misalnya diabetes, hipotiroidisme, tumor, peradangan, infeksi, gangguan tidur, dan penyakit saraf, seperti multiple sclerosis.

Mengobati dan Perawatan Sindrom Putri Tidur – Penyakit Tidur Berlebihan

Sejauh ini belum ada pengobatan yang dapat menyembuhkan sindrom putri tidur. Dokter dapat memberikan beberapa jenis obat, tetapi tujuannya bukan untuk mengobati sindrom tersebut, melainkan hanya mengurangi gejalanya. Namun, pengawasan pasien secara ketat di rumah ketika gejala sindrom ini muncul, jauh lebih disarankan daripada pengobatan medis.

Obat-obatan golongan stimulan, seperti amfetamin, methylphenidate, dan modafinil dapat digunakan untuk mengatasi rasa kantuk berlebih yang ditimbulkan sindrom putri tidur. Akan tetapi, jenis obat-obatan tersebut dapat meningkatkan iritabilitas penderita, namun tidak mengurangi kelainan kognitif yang terjadi saat periode tidur berlangsung.

Selain itu, obat-obatan untuk menyembuhkan gangguan mood, misalnya lithium dan carbamazepine, bisa digunakan untuk meredakan gejala sindrom sleeping beauty.

Pengawasan dan penanganan di rumah selama periode tidur terjadi sangatlah penting. Penderita sindrom putri tidur akan mengalami kesulitan mengurus dirinya sendiri, dan bantuan orang lain sangatlah dibutuhkan. Seseorang yang mengalami gejala sindrom putri tidur perlu memeriksakan diri ke dokter untuk memastikan diagnosis dan mendapat penanganan yang tepat.


Baca Masalah atau Gangguan Tidur Lainnya

Gangguan atau masalah tidur dapat menyebabkan kesusahan dan ketidaknyamanan, fungsi siang hari terganggu dan komplikasi serius. Gangguan tidur adalah kelainan yang bisa menyebabkan masalah pada pola tidur, baik karena tidak bisa tertidur, sering terbangun pada malam hari, atau ketidakmampuan untuk kembali tidur setelah terbangun.

Contohnya: hipersomnia, parasomnia, insomnia, ketindihan, sleep apnea, narkolepsi, sexomnia, saat hamil, gerakan mata cepat (rem) jet lag, ngompol, teror malam, tidur berjalan, gerakan tubuh, tidur berlebihan, dll… Klik disini untuk membaca lebih lanjut.

Daftar Lengkap Nama Penyakit

Berikut adalah daftar nama penyakit. Klik pada setiap nama penyakit yang ingin Anda ketahui (berdasarkan alfabet); untuk mendapatkan informasi lebih lanjut tentang: penjelasan, perawatan, penyebab dan lain sebagaianya ? Penyakit dari A – Z “Daftar Lengkap, Nama, Jenis, Contoh”

Nama Obat dan Untuk Penyakit Apa ? – Daftar Nama Obat Esensial diterbitkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)

Daftar Nama Obat Esensial Organisasi Kesehatan Dunia diterbitkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Daftar ini pertama kali diterbitkan pada tahun 1977. Klik disini ? untuk mengetahui “Daftar Nama Obat Esensial dari World Health Organization”.


Bacaan Lainnya

Informasi: Pinter Pandai bukan sebagai pengganti Dokter. Jika Anda memiliki tanda-tanda atau gejala-gejala atau pertanyaan lainnya, konsultasikanlah dengan dokter Anda. Tubuh masing-masing orang / individu berbeda. Selalu konsultasikan ke Dokter untuk menangani kondisi kesehatan Anda.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *