Penyakit Tidur – African Trypanosomiasis – Disebabkan Oleh Gigitan Lalat Tsetse – Penjelasan, Penyebab, Gejala dan Pengobatan

3 min read

Penyakit Tidur - African Trypanosomiasis - Disebabkan Oleh Gigitan Lalat Tsetse - Penjelasan, Penyebab, Gejala dan Pengobatan

Penyakit Tidur

African trypanosomiasis atau penyakit tidur adalah penyakit parasit manusia dan hewan lain. Hal ini disebabkan oleh parasit disebabkan oleh gigitan lalat Tsetse dengan parasit dari spesies Trypanosoma brucei yang menyerang sistem saraf pusat dan bisa berujung pada kematian.

Lalat tsetse adalah vektor utama penyakit tidur, atau dikenal sebagai Human African Trypanosomiasis (HAT). Ditemukan di sub-Sahara Afrika, itu terutama mempengaruhi populasi pedesaan yang hidup dari kegiatan pertanian, perikanan dan peternakan. Ditandai dengan demam, nyeri sendi dan kerusakan sistem saraf pusat, bisa berakibat fatal jika tidak ditangani.

Saat ini belum ada vaksin untuk mencegah penyakit tersebut. Dan “perkembangannya tampaknya sulit karena kemampuan trypanosome untuk mengesampingkan sistem kekebalan mamalia”. “Skrining dan pengobatan penyakit [di sisi lain] mahal, menyakitkan dan beracun. “Oleh karena itu,” pengendalian vektor tetap menjadi satu-satunya cara untuk memutus siklus penularan untuk saat ini”.

Apa yang dirasakan seseorang yang terkena penyakit tidur?

Penderita yang terserang lalat ini akan merasakan ngantuk yang amat sangat di siang hari, tapi mengalami insomnia di malam hari. Tidur menjadi tak terkendali jika penyakitnya semakin memburuk yang akhirnya menyebabkan koma.

Penderita juga sering cedera akibat jatuh karena tertidur tiba-tiba saat mengemudi atau melakukan kegiatan lain dan kerusakan progresif terhadap sistem saraf pun mulai terjadi.

Apa yang terjadi jika seseorang terkena penyakit tidur?

Infeksi ini kemudian menyebar ke darah yang membuat demam, sakit kepala, berkeringat dan pembengkakan kelenjar getah bening.

Jika infeksi sudah menyebar ke sistem saraf pusat, menyebabkan gejala khas mengantuk yang berlebihan. Ketika mencapai otak, penderita akan mengalami perubahan perilaku seperti rasa takut dan tidak punya mood, sakit kepala, demam, lemah dan bisa terjadi peradangan jantung.

2 Jenis parasit penyebab penyakit tidur

Terdapat dua jenis parasit tersebut yang menginfeksi manusia, Trypanosoma brucei gambiense (T.b.g) dan Trypanosoma brucei rhodesiense (T.b.r.).

T.b.g menyebabkan lebih dari 98% kasus yang dilaporkan. Keduanya biasanya ditularkan melalui gigitan lalat tsetse ( lalat yang menggigit berukuran besar dari Afrika yang hidup dari darah vertebrata) yang terinfeksi dan paling umum terjadi di wilayah pedesaan.

Penyakit Tidur - African Trypanosomiasis - Disebabkan Oleh Gigitan Lalat Tsetse - Penjelasan, Penyebab, Gejala dan Pengobatan
Penyakit Tidur – African Trypanosomiasis – Disebabkan Oleh Gigitan Lalat Tsetse – Penjelasan, Penyebab, Gejala dan Pengobatan. Sumber foto: Oregon State University / Flickr. Ilustrasi: PinterPandai

Gejala

Gejala tahap pertama penyakit ini yaitu penderita mengalami demam, sakit kepala, gatal-gatal, dan nyeri sendi.

Gejala ini dimulai sekitar 1-3 pekan setelah penderita digigit oleh lalat tersebut.

Beberapa minggu hingga beberapa bulan kemudian, tahap kedua dimulai dengan tanda-tanda kebingungan, koordinasi anggota tubuh yang lemah, mati rasa dan susah tidur.

Gejala yang umumnya muncul pada penyakit ini, antara lain:

  • Cemas, gelisah
  • Suasana hati yang mudah berubah
  • Demam
  • Nyeri kepala
  • Lemah
  • Insomnia pada malam hari
  • Mengantuk (yang tidak tertahankan) pada siang hari
  • Beringat
  • Pembengkakan kelenjar limfe di seluruh tubuh
  • Benjolan bengkak, merah, nyeri di lokasi gigitan lalat

Diagnosis

Diagnosis penyakit ini dapat diketahui lewat parasit dalam hapusan darah tepi atau dalam cairan nodus limpa.

Pungsi lumbal sering kali diperlukan untuk membedakan antara tahap pertama dan kedua.

Pencegahan

Pencegahan penyakit yang parah dilakukan lewat penyaringan populasi yang berisiko melalui tes darah untuk T.b.g.

Pengobatan

Pengobatan lebih mudah bila penyakit ini terdeteksi lebih awal dan sebelum gejala neurologis terjadi.

Pengobatan tahap pertama yaitu menggunakan obat pentamidin atau suramin.

Pengobatan tahap kedua menggunakan eflornitin atau kombinasi nifurtimoks dan eflornitin untuk T.b.g. Meskipun melarsoprol manjur untuk kedua tahap tersebut, biasanya hanya digunakan untuk T.b.r. karena adanya efek samping yang serius. Baca juga: Nama Obat dan Untuk Penyakit Apa ? – Daftar Nama Obat Esensial diterbitkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)


Baca Masalah atau Gangguan Tidur Lainnya

Gangguan atau masalah tidur dapat menyebabkan kesusahan dan ketidaknyamanan, fungsi siang hari terganggu dan komplikasi serius. Gangguan tidur adalah kelainan yang bisa menyebabkan masalah pada pola tidur, baik karena tidak bisa tertidur, sering terbangun pada malam hari, atau ketidakmampuan untuk kembali tidur setelah terbangun.

Contohnya: hipersomnia, parasomnia, insomnia, ketindihan, sleep apnea, narkolepsi, sexomnia, saat hamil, gerakan mata cepat (rem) jet lag, ngompol, teror malam, tidur berjalan, gerakan tubuh, tidur berlebihan, dll… Klik disini untuk membaca lebih lanjut.


Bacaan Lainnya

Unduh / Download Aplikasi HP Pinter Pandai

Respons “Ooo begitu ya…” akan lebih sering terdengar jika Anda mengunduh aplikasi kita!

Siapa bilang mau pintar harus bayar? Aplikasi Ilmu pengetahuan dan informasi yang membuat Anda menjadi lebih smart!

Informasi: Pinter Pandai bukan sebagai pengganti Dokter. Jika Anda memiliki tanda-tanda atau gejala-gejala atau pertanyaan lainnya, konsultasikanlah dengan dokter Anda. Tubuh masing-masing orang / individu berbeda. Selalu konsultasikan ke Dokter untuk menangani kondisi kesehatan Anda.

Sumber bacaan:World Health Organization (WHO)NCBI (National Center for Biotechnology Information)

Pinter Pandai “Bersama-Sama Berbagi Ilmu”
Quiz | Matematika | IPA | Geografi & Sejarah | Info Unik | Lainnya | Business & Marketing

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *