Pemahaman Operasi Kanker

Operasi kanker adalah pengobatan umum untuk berbagai jenis kanker. Ini melibatkan pengangkatan jaringan atau organ kanker untuk mencegah penyebaran sel kanker. Ada berbagai jenis operasi kanker, masing-masing dengan risiko dan proses pemulihannya sendiri.

Pembedahan kanker adalah pilihan pengobatan umum untuk berbagai jenis kanker, dan memahami jenis pembedahan yang tersedia, risiko terkait, dan proses pemulihan dapat membantu pasien membuat keputusan yang tepat tentang perawatan mereka.

Jenis pembedahan

Jenis operasi tergantung pada lokasi, ukuran, dan stadium kanker. Beberapa jenis operasi kanker yang umum meliputi:

Lumpektomi: Pengangkatan tumor dan jaringan sekitarnya di payudara untuk kanker payudara stadium awal.
Mastektomi: Pengangkatan seluruh payudara untuk kanker payudara stadium lanjut.
Mastektomi radikal: Pengangkatan payudara, otot dada, dan kelenjar getah bening aksila untuk kanker payudara stadium lanjut.
Prostatektomi: Pengangkatan kelenjar prostat untuk kanker prostat.
Kolektomi: Pengangkatan sebagian usus besar untuk kanker usus besar.
Histerektomi: Pengangkatan rahim untuk kanker rahim.
Biopsi eksisi: Pengangkatan seluruh tumor atau jaringan abnormal untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Prosedur Whipple: Pengangkatan kepala pankreas, duodenum, dan bagian perut untuk kanker pankreas.
Laringektomi: Pengangkatan laring untuk kanker laring.
Nefrektomi: Pengangkatan ginjal untuk kanker ginjal.
Esofagektomi: Pengangkatan sebagian kerongkongan untuk kanker kerongkongan.
Tiroidektomi: Pengangkatan kelenjar tiroid untuk kanker tiroid.
Pneumonektomi: Pengangkatan paru-paru untuk kanker paru-paru.
Sistektomi: Pengangkatan kandung kemih untuk kanker kandung kemih.
Ooforektomi: Pengangkatan satu atau kedua ovarium untuk kanker ovarium.
Diseksi leher radikal: Pengangkatan kelenjar getah bening, otot, dan jaringan lain di leher untuk kanker kepala dan leher.
Bedah hemat tungkai: Pengangkatan jaringan kanker di lengan atau kaki sambil menjaga anggota tubuh untuk kanker tulang atau jaringan lunak.
Kraniotomi: Pengangkatan sebagian tengkorak untuk mengakses otak untuk tumor otak.
Adrenalektomi: Pengangkatan satu atau kedua kelenjar adrenal untuk kanker adrenal atau tumor jinak.
Hepatektomi: Pengangkatan sebagian hati untuk kanker hati.
Gastrektomi: Pengangkatan sebagian atau seluruh lambung untuk kanker lambung.
Pankreatektomi: Pengangkatan sebagian atau seluruh pankreas untuk kanker pankreas.
Splenektomi: Pengangkatan limpa untuk kanker limpa atau kanker terkait darah lainnya.
Prostatektomi radikal: Pengangkatan seluruh kelenjar prostat dan jaringan sekitarnya untuk kanker prostat.
Biopsi kelenjar getah bening sentinel: Pengangkatan kelenjar getah bening pertama tempat kanker kemungkinan menyebar untuk melanoma atau kanker payudara.
Parotidektomi: Pengangkatan kelenjar parotis untuk tumor atau kanker parotis.
Kistektomi radikal: Pengangkatan kandung kemih, kelenjar getah bening di dekatnya, dan organ lain untuk kanker kandung kemih stadium lanjut.
Eksenterasi panggul: Pengangkatan semua organ panggul, termasuk kandung kemih, rektum, dan organ reproduksi, untuk kanker panggul stadium lanjut.
Proktektomi: Pengangkatan rektum untuk kanker rektal stadium lanjut atau penyakit radang usus.
Esofagogastrektomi: Pengangkatan sebagian esofagus dan lambung untuk kanker esofagus atau lambung.
Reseksi tumor kandung kemih transurethral (TURBT: Transurethral resection of bladder tumor):
Pengangkatan tumor kandung kemih menggunakan alat khusus melewati uretra untuk kanker kandung kemih stadium awal.
Timektomi: Pengangkatan kelenjar timus untuk kanker timus atau miastenia gravis.
Reseksi mukosa endoskopi (EMR: Endoscopic mucosal resection): Pengangkatan kanker gastrointestinal stadium awal menggunakan endoskop.
Trakelektomi: Pengangkatan serviks untuk kanker serviks stadium awal dengan tetap menjaga rahim dan kesuburan.
Eksisi mesorektal total (TME: Total mesorectal excision): Pengangkatan rektum dan kelenjar getah bening di sekitarnya untuk kanker rektum.
Peritonektomi: Pengangkatan peritoneum, lapisan rongga perut, untuk kanker perut stadium lanjut.
Operasi robotik transoral (TORS: Transoral robotic surgery): Pengangkatan tumor di mulut dan tenggorokan menggunakan instrumen robotik.
Pemetaan kelenjar getah bening sentinel: Injeksi pewarna untuk menemukan dan mengangkat kelenjar getah bening pertama tempat kanker kemungkinan menyebar untuk berbagai jenis kanker, termasuk kanker melanoma, payudara, dan serviks.
Operasi kanker kulit: Pengangkatan kanker kulit menggunakan berbagai teknik, termasuk eksisi, operasi Mohs, dan cryosurgery.
Torakotomi: Operasi dada terbuka untuk kanker paru-paru atau kondisi lain yang memengaruhi paru-paru atau dada.
Orchiectomy inguinal radikal: Pengangkatan testis yang terkena dampak melalui sayatan di daerah selangkangan. Ini adalah pengobatan yang paling umum untuk kanker testis stadium awal.
Diseksi kelenjar getah bening retroperitoneal (RPLND: Retroperitoneal lymph node dissection): Pengangkatan kelenjar getah bening di bagian belakang perut untuk beberapa jenis kanker testis, terutama jika kanker telah menyebar ke luar testis.
Operasi penyelamatan: Operasi untuk mengangkat sel kanker yang tersisa di kelenjar getah bening retroperitoneal setelah kemoterapi atau terapi radiasi.
Diseksi kelenjar getah bening para-aorta tinggi (HPLND: High-para-aortic lymph node dissection): Pengangkatan kelenjar getah bening di bagian atas perut untuk beberapa jenis kanker testis.

Metode operasi kanker

Metode operasi kanker bervariasi tergantung pada jenis dan stadium kanker, serta keadaan masing-masing pasien.

Kadang-kadang dimungkinkan untuk membedakan antara dua jenis operasi: operasi kecil dan operasi besar, walaupun beberapa prosedur memiliki kemiripan dengan keduanya.

Ingat, setiap kanker dan kasus individual adalah unik, jadi penting untuk mendiskusikan pilihan pengobatan dengan dokter Anda untuk menentukan tindakan terbaik bagi Anda.

Berikut adalah beberapa metode umum operasi kanker:

Operasi terbuka: Operasi tradisional di mana sayatan besar dibuat untuk mengakses tumor dan jaringan di sekitarnya.
Biopsi eksisi: Pengangkatan seluruh tumor atau jaringan abnormal untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Reseksi en bloc: Pengangkatan tumor dan jaringan sekitarnya secara utuh untuk sarkoma atau tumor lain di jaringan lunak.
Operasi endoskopi: Operasi invasif minimal di mana tabung tipis dan fleksibel dengan kamera dan alat bedah terpasang dimasukkan melalui sayatan kecil untuk mengakses tumor dan jaringan di sekitarnya.
Cryosurgery: Pembekuan jaringan kanker untuk menghancurkannya. Teknik yang menggunakan suhu dingin ekstrem untuk membekukan dan menghancurkan sel kanker, sering digunakan untuk tumor kecil di kulit atau di hati atau paru-paru.
Operasi laser: Penggunaan cahaya intensitas tinggi untuk menghancurkan sel kanker.
Operasi Mohs: Pengangkatan kanker kulit lapis demi lapis.
Operasi robotik: Penggunaan teknologi robotik untuk melakukan operasi kanker invasif minimal.
Pembedahan sitoreduktif: Pengangkatan tumor yang terlihat sebanyak mungkin untuk kanker stadium lanjut, diikuti dengan kemoterapi untuk menargetkan sel kanker yang tersisa.
Operasi radiasi (radiosurgery stereotactic): Prosedur non-invasif yang memberikan radiasi dosis tinggi ke tumor, biasanya digunakan untuk tumor otak atau tumor di bagian tubuh lain yang sulit diakses dengan operasi tradisional.
Ablasi frekuensi radio: Prosedur yang menggunakan panas yang dihasilkan oleh arus listrik frekuensi tinggi untuk menghancurkan sel kanker, sering digunakan untuk tumor hati, ginjal, atau paru-paru.

Contoh: Dalam beberapa kasus, operasi kanker mungkin satu-satunya pengobatan yang diperlukan, sedangkan dalam kasus lain, mungkin dikombinasikan dengan kemoterapi, terapi radiasi, atau terapi hormon. Misalnya, pasien dengan kanker payudara stadium awal dapat menjalani lumpektomi diikuti dengan terapi radiasi untuk membunuh sel kanker yang tersisa. Seorang pasien dengan kanker usus besar stadium lanjut dapat menjalani kolektomi diikuti dengan kemoterapi untuk mencegah kanker menyebar ke bagian tubuh yang lain.

Seperti halnya semua jenis operasi kanker, pendekatan yang disarankan akan bergantung pada jenis dan stadium kanker, serta keadaan masing-masing pasien. Penting untuk melakukan percakapan yang terbuka dan jujur dengan tim perawatan kesehatan Anda untuk memastikan Anda sepenuhnya memahami pilihan perawatan Anda dan dapat membuat keputusan yang tepat tentang perawatan Anda.

Risiko

Risiko yang terkait dengan operasi kanker termasuk pendarahan, infeksi, dan kerusakan organ di sekitarnya. Waktu pemulihan bervariasi tergantung pada jenis operasi dan faktor individu seperti usia dan kesehatan secara keseluruhan. Secara umum, pasien dapat mengalami rasa sakit dan ketidaknyamanan setelah operasi, tetapi pengobatan dapat membantu mengatasinya. Terapi fisik mungkin direkomendasikan untuk membantu pasien mendapatkan kembali kekuatan dan mobilitasnya.

Beberapa contoh lain dapat dikutip, seperti:

Kehilangan darah
Infeksi atau nyeri, sering pada bekas luka
Kelelahan
Trombosis vena atau flebitis (vena menjadi tersumbat dan menyumbat sirkulasi darah)
Jika terjadi transplantasi, mungkin ada penolakan terhadap organ tersebut.
Dll.

Risiko operasi berlipat ganda dan kemungkinan besar tergantung pada situasinya. Beberapa operasi memiliki risiko lebih tinggi: operasi jantung atau paru-paru, operasi hati, operasi perut, pengangkatan prostat, atau operasi tulang dan sendi besar. Dan, beberapa pasien akan memiliki risiko komplikasi yang lebih tinggi, karena kondisi kesehatan mereka: malnutrisi, diabetes, obesitas, riwayat gagal jantung adalah semua faktor yang meningkatkan risiko pembedahan.

Kesimpulannya, operasi kanker merupakan pilihan pengobatan yang efektif untuk banyak jenis kanker. Penting untuk mendiskusikan risiko dan manfaat pembedahan dengan dokter Anda dan mempertimbangkan dengan hati-hati semua pilihan perawatan yang tersedia. Dengan perawatan dan tindak lanjut yang tepat, banyak pasien dapat pulih dari operasi kanker dan hidup bebas kanker selama bertahun-tahun yang akan datang.

Informasi: Pinter Pandai bukan sebagai pengganti Dokter. Jika Anda memiliki tanda-tanda atau gejala-gejala atau pertanyaan lainnya, konsultasikanlah dengan dokter Anda. Tubuh masing-masing orang / individu berbeda. Selalu konsultasikan ke Dokter untuk menangani kondisi kesehatan Anda.

Sumber bacaan: CleverlySmart, Cancer Research UK, Mayo Clinic, Cancer.Net

Sumber foto: Joshua_seajw92 via Pixabay