Minggu Palma, Tradisi Kristen
Minggu Palma adalah hari peringatan dalam liturgi gereja Kristen yang selalu jatuh pada hari Minggu sebelum Paskah.
Hari yang spesial ini, sebuah hari yang disorot dalam liturgi gereja Kristen, selalu tiba pada hari Minggu sebelum perayaan Paskah. Apa yang sebenarnya dirayakan pada Minggu Palma? Mari kita telaah bersama.
Perayaan Masuknya Yesus ke Yerusalem
Minggu Palma adalah saat kita mengingat peristiwa istimewa masuknya Yesus ke kota Yerusalem sebelum Ia disalibkan. Ini adalah momen yang sangat penting dalam tradisi Kristen, karena terjadi sebelum Yesus mengalami penderitaan dan kebangkitan-Nya. Minggu Palma menjadi pembuka bagi pekan suci, yang memfokuskan pada minggu terakhir Yesus di Yerusalem.
Dalam liturgi Minggu Palem, umat dibagikan daun palem dan ruang gereja dipenuhi ornamen palem.
Perayaan Minggu Palem merujuk kepada peristiwa yang dicatat pada empat Injil, yaitu Markus 11:1-11, Matius 21:1-11, Lukas 19:28-44 dan Yohanes 12:12-19.
Makna spiritual dan makna historis
Minggu Palma bukan hanya tentang mengingat peristiwa sejarah, tetapi juga tentang mengalami kembali makna spiritualnya. Ini adalah kesempatan bagi umat untuk merenungkan pengorbanan Kristus dan arti penyelamatan-Nya bagi kehidupan kita. Perayaan ini mempersiapkan kita untuk memasuki Paskah dengan hati yang tulus dan bersiap untuk menerima anugerah-Nya.
Baca juga: Doa Jalan Salib – Singkat dan Panjang – Sejarah dan Penjelasan
Simbolisme Daun Palma
Dalam perayaan Minggu Palma, umat diberkati dengan daun palma, dan gereja dihiasi dengan ornamen palma. Simbolisme di balik penggunaan daun palma sangatlah dalam.
Daun palma adalah simbol kemenangan, yang mengacu pada kemenangan martir atas kematian. Yesus Kristus sendiri dikaitkan dengan daun palma dalam Alkitab, terutama dalam peristiwa masuk-Nya ke Yerusalem (Yohanes 12:12-13). Warna hijau pada daun palma melambangkan musim semi dan kemenangan atas kematian, sementara kuning dan biru mencerminkan amal dan kebaikan.
Saat Minggu Palma, umat melambai-lambaikan daun palem sambil bernyanyi. Hal ini menyatakan keikutsertaan umat bersama Yesus dalam arak-arakan menuju Yerusalem.
Ini menyatakan tujuan yang akan dicapai pada masa yang akan datang: kota Allah, di mana ada kedamaian.
Minggu Sengsara
Minggu Palma juga dikenal sebagai Minggu Sengsara, di mana gereja tidak hanya mengingat masuknya Yesus ke Yerusalem, tetapi juga menceritakan sengsara-Nya. Setelah umat merayakan masuknya Yesus dengan membawa daun palma dalam prosesi, mereka kemudian mendengarkan kisah penderitaan Yesus dari Injil. Ini mempersiapkan kita untuk memahami bahwa kebesaran Yesus tidak hanya terletak pada masuk-Nya ke Yerusalem, tetapi juga pada kematian-Nya di kayu salib.
Jadwal / tanggal Hari Minggu Palma
- 2026: 29 Maret
- 2025: 13 April
- 2024: 24 Maret
- 2023: 2 April
- 2022: 10 April
- 2021: 28 Maret
- 2020: 5 April
- 2019: 14 April
- 2018: 25 Maret
- 2017: 9 April
- 2016: 20 Maret
- 2015: 29 Maret
- 2014: 13 April
- 2013: 24 Maret
- 2012: 1 April
- 2011: 17 April
- 2010: 28 Maret
- 2009: 5 April
- 2008: 16 Maret
- 2007: 1 April
- 2006: 9 April
- 2005: 20 Maret
- 2004: 4 April
- 2003: 13 April
- 2002: 24 Maret
- 2001: 8 April
- 2000: 16 April
Mengapa ranting daun palem digunakan?
Hanya Yohanes satu-satunya penginjil yang menyebutkan bahwa ranting-ranting yang mereka gunakan adalah dari pohon palma. Matius serta Markus hanya menyebutkan “ranting-ranting”. Lukas malahan tidak menyinggung soal ranting sama sekali, ia hanya mengatakan bahwa orang banyak menghamparkan pakaian mereka di jalan.
Di beberapa negara Eropa, umat merayakan Hari Minggu Palma dengan menggunakan ranting pohon willow atau ranting pohon sejenis, karena pohon palma jarang dijumpai di sana. Beberapa orang menganyam 3 lembar daun palma atau lebih untuk dijadikan salib atau mahkota duri. Tahun depan, daun-daun palma yang telah diberkati pada perayaan Hari Minggu Palma akan dibakar menjadi abu untuk dipergunakan dalam perayaan Rabu Abu.
Baca juga: Doa Rosario – Urutan, Cara Berdoa Rosario, Peristiwa: Sedih, Gembira, Mulia, Terang.
Mengapa kisah sengsara Yesus disebut Passio?
Minggu Palma disebut juga Minggu Mengenangkan Sengsara Tuhan, sebab pada hari itu akan dibacakan kisah tentang hari-hari terakhir kehidupan Yesus di dunia yang dikenal sebagai “Kisah Sengsara Tuhan Kita, Yesus Kristus”.
Passio berasal dari `Passio’ bahasa Latin, yaitu suatu perasaan yang amat kuat serta mendalam. Misalnya saja cinta, benci atau marah. Di antaranya, yang paling besar kuasanya adalah cinta.
Tuhan amat sangat mencintai kita. Tuhan bukanlah arca batu yang tanpa perasaan. Arca seperti itu tidak mati untuk siapa pun. Tuhan Yesus wafat bagi kita. Yesus tidak berpura-pura. Ia sungguh-sungguh merasakan sakit yang amat menyiksa. Penderitaan Tubuh-Nya jauh lebih besar dari yang dapat ditanggung manusia mana pun. Penderitaan batin-Nya – sejak ditinggalkan oleh para sahabat-Nya hingga cercaan serta hinaan dari mereka yang hendak diselamatkan-Nya – lebih dahsyat dari yang dapat kita bayangkan. Jadi, ketika kalian mendengarkan Kisah Sengsara-Nya, berbagilah penderitaan dengan-Nya!
Baca juga: Doa Aku Percaya (Katolik) – Bahasa Indonesia dan Inggris) The Apostles Creed Prayer
Mengapa kita membaca Passio 2 kali pada Minggu Palma?
Pada Hari Minggu Palma kita membaca Passio yaitu Kisah Sengsara Yesus: bacaan dari Injil bagian sengsara Yesus yang biasanya dibacakan oleh 3 orang lektor. Kita juga akan mendengarkan kisah yang sama pada hari Kamis Putih dan Jumat Agung. Mengapa kita mengulanginya? Alasannya ialah, bagi kebanyakan orang, Pekan Suci hanya berlangsung selama 60 menit saja. Ada banyak upacara-upacara agung dan indah dalam Pekan Suci ini untuk membantu kita mengenangkan karya penyelamatan kita yang membawa kita kepada hidup yang kekal. Sayang sekali, sebagian orang tidak ikut ambil bagian dalam upacara-upacara penting ini.
Oleh karena itu Gereja merasa perlu menghadirkan kisah Pekan Suci secara ringkas bagi mereka, dan menjejalkannya dalam Hari Minggu Palma. Sehingga kadang-kadang kita hampir saja lupa makna Hari Minggu Palma yang sesungguhnya: Yesus memasuki Yerusalem dengan jaya! Pekan Suci adalah pekan di mana kita seharusnya tidak melupakan Tuhan. Ia telah menyerahkan nyawa-Nya bagi kita agar kita dapat hidup kekal. Kita patut melalui pekan ini sebagai pekan yang lain daripada yang lainnya, sebagai pekan yang sungguh-sungguh SUCI.
Kita patut ambil bagian dalam seluruh kegiatan mengenangkan kembali hari-hari terakhir Yesus sebelum kematian-Nya. Jika sekarang kita meluangkan waktu bersama-Nya, kita boleh yakin bahwa Ia akan bersama kita jika kita membutuhkan-Nya. Jangan puas dengan versi Pekan Suci yang singkat. Setidak-tidaknya selama sepekan ini saja, biarlah Allah menikmati versi lengkapnya.
Bacaan Lainnya
- Agama Katolik – Pengertian, Sejarah, Tradisi, Hari Raya dan Besar
- Pohon Natal – Tradisi, Sejarah dan Fakta
- Doa Tobat Protestan | Bagaimana saya meminta pengampunan kepada Yesus Kristus?
- Via Dolorosa (Jalan Penderitaan) – Jalan Salib – Sejarah, Penjelasan, Lirik Lagu Inggris dan Indonesia
- 4 Ciri Gereja – Satu, Kudus, Katolik, Apostolik
- 7 Sakramen Katolik dan Diurutkan dalam Katekismus Gereja Katolik (KGK)
- Rahasia di bawah tanah Vatikan – Nekropolis Vatikan
- Basilika Santo Petrus di Vatikan – Sejarah, Arsitektur
- Protestan – Pengertian, Sejarah, Tradisi, Hari Raya dan Besar dari Agama Kristen Protestan
- Daftar Hari Penting Di Indonesia – Hari Libur – Hari Besar / Hari Raya Keagamaan
Unduh / Download Aplikasi HP Pinter Pandai
Respons “Ooo begitu ya…” akan lebih sering terdengar jika Anda mengunduh aplikasi kita!
Siapa bilang mau pintar harus bayar? Aplikasi Ilmu pengetahuan dan informasi yang membuat Anda menjadi lebih smart!
Sumber bacaan: CleverlySmart, Catholic, All About Jesus Christ
Pinter Pandai “Bersama-Sama Berbagi Ilmu”
Quiz | Matematika | IPA | Geografi & Sejarah | Info Unik | Lainnya | Business & Marketing