Memadamkan api dengan bom atom
Pasti Anda bertanya bagaimana caranya memadamkan api dengan bom atom? Bom atom telah digunakan untuk memadamkan kebakaran, dalam hal ini kebakaran sumur gas. Memadamkan api dengan bom atom itu tidak menggunakan ledakan di permukaan, tetapi gelombang kejut bawah tanah untuk menutup pipa gas di tanah dengan menghancurkannya.
Pada tahun 1963, kecelakaan saat mengebor sumur gas alam di Urta-Bulak di Uni Soviet mengakibatkan kebakaran di sumur gas. Nyala api, setinggi 120 meter dan diisi oleh kantong gas 300 bar 2.409 meter di bawahnya, terlalu besar untuk didekati dan menggunakan metode konvensional untuk memadamkannya.
Idenya adalah menggunakan bom atom: apa yang diusulkan bukanlah menggunakan ledakan ledakan di permukaan, tetapi sebaliknya gelombang kejut ledakan bawah tanah. Gelombang kejut seharusnya berjalan ke pipa sumur dan menghancurkannya untuk memotong gas yang naik.
Keberhasilan memadamkan api dengan bom atom
Operasi dilakukan pada 30 September 1966 dengan bom 30 kiloton A, dan berhasil: 23 detik setelah ledakan, api padam sepenuhnya.
Prinsip ini kemudian berhasil digunakan tiga kali antara tahun 1968 dan 1972, dan terakhir kali (kali ini tidak berhasil) pada tahun 1981, setiap kali di Rusia.
Kebakaran gas di Uzbekistan
Pada tahun 1963, sebuah sumur gas di Uzbekistan Selatan mengalami ledakan pada kedalaman 2,4 kilometer. Gas alam terbakar dan terus terbakar selama tiga tahun berikutnya. Api yang tampaknya tak terpadamkan ini menyebabkan hilangnya lebih dari 12 juta meter kubik gas setiap hari. Itu cukup untuk memenuhi kebutuhan banyak kota besar, dan kira-kira setara dengan volume 12 gedung Empire State di New York.
Tidak seorang pun di negara ini yang tahu bagaimana memadamkan api, dan pada tahun 1966 semua upaya untuk melakukannya telah gagal. Pada titik keputusasaan inilah menjatuhkan bom nuklir di atas api tampak seperti ide yang cukup bagus bagi para insinyur dan pejabat.
Fisikawan menghitung bahwa jika sebuah bom nuklir diledakkan pada kedalaman sekitar 1500 meter dan dekat dengan poros sumur, tekanan yang dihasilkan dapat meledakkan api. Para peneliti akhirnya menghitung bahwa bom itu perlu 30 kiloton, atau dua kali lipat kekuatan bom yang dijatuhkan di Hiroshima.
Sumber bacaan: Cleverly Smart, Popular Mechanics, New York Times, Interesting Engineering
Sumber foto: Public Domain Pictures
Pinter Pandai “Bersama-Sama Berbagi Ilmu”
Quiz | Matematika | IPA | Geografi & Sejarah | Info Unik | Lainnya | Business & Marketing