Lembaga Pendidikan Indonesia: Contoh, Peran, Kondisi, dan Kolaborasi di Masa Pandemi Covid-19
Lembaga pendidikan Indonesia merupakan organisasi yang mewadahi proses pendidikan peserta didik. Dalam lembaga pendidikan terdapat proses belajar-mengajar, pendidik-peserta didik, dan diakui negara.
Secara garis besar, contoh lembaga pendidikan yang mudah ditemui adalah keluarga, lembaga bimbingan belajar (bimbel), dan sekolah dasar (SD).
Sebagai platform penyedia transfer ilmu pengetahuan dan sejumlah keterampilan lain, salah satu tujuan organisasi pendidikan adalah menciptakan masa depan yang lebih baik bagi peserta didik.
Anak sebagai peserta didik adalah subyek pendidikan yang memiliki hak untuk tumbuh serta berkembang sesuai perkembangan jiwanya. Dalam aspek yang lebih luas, anak perlu mendapatkan tuntunan sebagai makhluk individual, sosial, dan religius.
Untuk itu, organisasi pendidikan hadir sebagai pendamping anak mengembangkan berbagai jenis potensi yang ada di dirinya.
Menurut Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, lembaga pendidikan terbagi jadi 3, yaitu:
1. Lembaga pendidikan formal.
2. Lembaga pendidikan nonformal.
3. Lembaga pendidikan informal.
Setiap jenis lembaga pendidikan di atas punya peran, fungsi, dan karakternya masing-masing. Akan tetapi setiap jenis lembaga pendidikan tersebut tidak saling menjatuhkan atau mematikan.
Contoh Lembaga Pendidikan
1. Formal
a. Madrasah Ibtidaiyah
b. SD
c. Madrasah Tsanawiyah
d. SMP
e. SMK
2. Non formal:
a. Sanggar seni
b. Kelompok Bermain (KB)
c. Lembaga bimbingan belajar
d. Lembaga keterampilan dan pelatihan
e. Majelis taklim
3. Informal
1. Orang tua
2. Lingkungan rumah
Apa Peran dan Fungsi Lembaga Pendidikan?
Ada berbagai jenis fungsi dan peran lembaga pendidikan. Berikut ini di antaranya:
1. Menyiapkan anak untuk mendapat pekerjaan dan mencari nafkah
2. Sebagai platform pengembangan bakat
3. Sebagai wadah mewariskan kebudayaan dan adat-istiadat
4. Sebagai wadah untuk menanamkan keterampilan dalam kehidupan demokrasi
5. Untuk menanamkan dasar kehidupan sosial
6. Untuk menanamkan dasar praktik dan pengetahuan moral
7. Untuk memberikan pembelajaran mengenai emosional anak
Lembaga Pendidikan Indonesia di Masa Pandemi Covid-19
Saat pandemi Covid-19 mengguncang Indonesia, arus utama pendidikan di Indonesia adalah sekolah.
Sebagai lembaga pendidikan formal dengan jangkauan yang sangat luas dan terstruktur, sangat wajar bila sekolah jadi pilihan utama orang tua bagi anaknya.
Sebelum pandemi
Sebelum pandemi, konsep pembelajaran jarak jauh atau belajar dari rumah sudah hadir di Indonesia. Hanya saja, tidak populer atau peminatnya tidak sebanyak sekolah.
Contoh jenis pembelajaran jarak jauh
1. Home-schooling dan online learning
Contoh konsep pembelajaran jarak jauh adalah home-schooling dan online learning di Universitas Terbuka, dan online courses.
Begitu pandemi Covid-19 datang, terjadi pengubahan besar-besaran di sekolah. Hampir semua lembaga pendidikan formal menjalankan aktivitas pembelajaran online.
Sistem pendidikan dari jarak jauh tentu bukan hal mudah dan. Tidak hanya bagi murid dan guru, semua stake holder pendidikan merasakan efek pembelajaran jarak jauh.
Ancaman paling besar pembelajaran jarak jauh adalah loss generation. Hal ini terjadi karena adanya masalah, gangguan, dan kesenjangan pemahaman siswa terhadap topik pelajaran.
Permasalahan tersebut masih ditambah dengan kenyataan bahwa sejumlah daerah di Indonesia belum mendapat akses internet yang baik.
Sejumlah solusi dihadirkan menghadapi tantangan tersebut. Salah satu solusi paling mencolok dan dianggap menolong kebutuhan siswa adalah layanan bimbingan belajar (bimbel) online.
Umumnya, penyedia layanan bimbingan belajar online ini dikembangkan oleh pihak swasta. Metode pembelajaran yang diterapkan oleh lembaga bimbel online ini mampu menarik minat siswa.
Sejumlah konten yang dihasilkan bimbel online juga sempat menjadi rujukan beberapa pihak untuk jadi bahan pembelajaran bersama.
Dalam konteks pembelajaran jarak jauh di masa pandemi Covid-19, apa yang dilakukan bimbel online merupakan salah satu supporting system bagi pendidikan formal.
Apa yang dilakukan bimbel online dan pembelajaran jarak jauh juga tidak akan memberi efek positif bila tidak ada dukungan dari keluarga sebagai lembaga pendidikan informal anak-anak.
2. Pembelajaran korespondensi
Dengan pembelajaran korespondensi, Anda menerima buku teks, panduan belajar, tugas, dan materi studi lainnya melalui pos. Anda mengerjakan materi-materi ini dalam waktu dan kecepatan Anda sendiri. Bergantung pada institusi tempat Anda memilih untuk mempelajari kursus Anda, Anda mungkin dapat meminta bantuan tutor atau instruktur melalui email, telepon, pesan instan atau pos.
3. Pembelajaran elektronik (off line)
Pembelajaran elektronik, sering disebut sebagai e-learning (off line atau tanpa koneksi internet), memungkinkan Anda mengakses materi kursus Anda di komputer, seperti: CD, DVD, dan aplikasi berbasis komputer semuanya dapat digunakan untuk menyampaikan kursus e-learning.
Kolaborasi: Formal, Nonformal dan Informal
Masa pandemi Covid-19 adalah masa melelahkan bagi seluruh stake holder pendidikan. Berbagai inovasi, kolaborasi, dan tantangan hadir silih berganti.
Semua jenis aktivitas itu ditujukan hanya untuk mengindari ancaman loss generation (generasi hilang) dan membuat anak memahami topik pelajaran. Peran dan fungsi lembaga pendidikan mendapat tantangan yang sangat kuat.
Pembelajaran jarak jauh memang bisa mengurangi risiko penularan Covid-19. Akan tetapi berbagai kelemahan juga dirasakan banyak pihak.
Kelemahan inilah yang membuat siswa tidak mendapat penguatan dan pendidikan karakter yang baik dan cukup dari sekolah.
Kolaborasi lembaga pendidikan jadi kunci menghadapi pandemi Covid-19. Walaupun masih tertatih-tatih dan saling meraba, apa yang sudah dilakukan oleh banyak lembaga pendidikan selama ini mampu menghilangkan ancaman loss generation.
Sekolah masih terus melakukan adaptasi pembelajaran jarak jauh, sejumlah bimbel online terus menawarkan kemudahan akses konten-konten mereka, dan keluarga tetap memberikan dukungan pada anak-anak menjalani aktivitasnya.
1. Informal
Pendidikan informal yatu salah satu lembaga pendidikan yang terjadi pada lingkungan keluarga.
2. Formal
Yang mempunyai aturan-aturan, teratur dan juga sistematis serta mempunyai tingkat jenjang pendidikan yang awalnya dimulai dari tingkat SD hingga ke Perguruan Tinggi. Pendidikan formal sendiri mempunyai batas usia yang berlaku dari SD hingga SLTA.
3. Non Formal
Didapat atau diperoleh dari lingkungan yang ada di masyarakat dan dibutuhkan warganya sebagai sarana tambahan, sebagai pengganti maupun pelengkap dari pendidikan yang didapatkan di sekolah atau di rumah.
Sumber foto: Kreatikar / Pixabay
Pinter Pandai “Bersama-Sama Berbagi Ilmu”
Quiz | Matematika | IPA | Geografi & Sejarah | Info Unik | Lainnya | Business & Marketing