Penjelasan Earning Before Tax atau Laba Sebelum Pajak
Earning Before Tax (EBT) atau Laba sebelum pajak adalah jumlah laba yang dimiliki sebelum dikurangi biaya pajak yang wajib dibayarkan. Nilai laba ini akan menunjukkan berapa banyak laba yang diterima perusahaan dari kegiatan operasionalnya tanpa embel-embel biaya pajak. Oleh karena itu, laba sebelum pajak sering juga disebut sebagai laba operasional.
Baca juga ? Laporan Laba Rugi – Pengertian dan Contoh (Income Statement atau Profit and Loss Statement)
Rumus Pendapatan Sebelum Pajak (Earning Before Tax)
Laba Sebelum Pajak = Laba Operasi + Pendapatan di luar usaha – Beban di luar usaha
Ada 3 rumus yang dapat digunakan untuk menghitung Laba Sebelum Pajak – Earnings Before Tax (EBT):
EBT = Pendapatan Penjualan – COGS – Beban administrasi, umum, dan penjualan – Depresiasi dan Amortisasi
EBT = EBIT – Beban Bunga
EBT = Pendapatan Bersih + Pajak
Manfaat Menghitung Laba Sebelum Pajak?
1. Laba Sebelum Pajak (Earnings Before Tax) digunakan untuk menganalisis profitabilitas perusahaan tanpa pengaruh rezim pajaknya. Hal ini membuat perusahaan di berbagai negara bagian atau negara lebih dapat dibandingkan, karena tarif pajak mungkin berbeda secara signifikan antar negara.
2. Perhitungan laba sebelum pajak berguna bagi para analis sebagai bahan evaluasi kinerja operasional perusahaan.
3. Tanpa memasukkan elemen pajak, maka akan membantu meminimalkan variabel-variabel yang mungkin berbeda-beda di antara satu perusahaan dengan perusahaan lain.
4. Dengan kata lain untuk memfokuskan analisis pada profitabilitas operasional sebagai ukuran kinerja.
5. Bagi investor, perhitungan laba sebelum pajak berguna untuk melihat seberapa berhasil kegiatan operasional inti yang sudah dilakukan perusahaan. Selain itu juga untuk menilai kondisi kesehatan dari perusahaan tersebut.
Cara Menghitung Laba Sebelum Pajak
Rumus umumnya adalah pendapatan dikurangi biaya atau beban lain tanpa memasukkan pajak.
Beberapa elemen yang harus diketahui terlebih dahulu:
Mengumpulkan informasi akan semua pendapatan yang diterima dari mulai pendapatan penjualan, komisi, sewa, bunga rekening bank, hingga pada perubahan kurs. Semua harus dipersiapkan secara terperinci agar hasilnya pun lebih akurat.
Menentukan biaya-biaya yang bisa menjadi faktor berkurangnya laba (kecuali pajak). Biaya-biaya ini seperti utang, utilitas, sewa, dan harga pokok penjualan.
Penghitungannya ini sangat berkaitan dengan alur pembentuk laba bersih dari perusahaan itu sendiri. Secara sederhana, Laba Sebelum Pajak berada satu peringkat saja dibawah Laba Bersih (Net Income) perusahaan. Di atasnya, terdapat Laba Sebelum Bunga dan Pajak (Earnings Before Interest and Taxes), laba kotor (Gross Profit), dan penjualan (sales).
Agar lebih memahami alur pembentukan laba perusahaan tersebut dan posisinya, berikut penjabarannya.
Alur 1 : Penjualan
Penjualan merupakan hasil kali antara total produksi dan harga jual. Bisa dikatakan ini adalah total uang yang dihasilkan dari penjualan.
Alur 2 : Laba Kotor
Laba kotor merupakan nilai total penjualan yang sudah didapat dari alur 1 di atas dikurangi dengan beban atau biaya yang menyertainya. Beban ini biasanya berupa biaya produksi (biaya material, biaya listrik mesin, biaya investasi, biaya sewa mesin, dll), biaya logistik (bahan bakar transportasi, gaji tenaga transportasi,dll), biaya penjualan (gaji tenaga penjualan, biaya promosi, dll), serta biaya lainnya yang berhubungan dengan produksi hingga penjualan.
Alur 3 : Laba Sebelum Bunga dan Pajak
Laba sebelum bunga dan pajak artinya laba kotor yang didapat setelah dikurangi beban atau biaya administrasi, biaya umum, dan overhead jika ada. Contoh dari biaya-biaya ini adalah biaya sewa kantor, biaya listrik kantor, biaya perlengkapan kantor, gaji karyawan, gaji manajemen, tunjangan, dan biaya lain untuk operasional perusahaan.
Alur 4 : Laba Sebelum Pajak
Artinya keuntungan seperti yang sudah didapat dari alur sebelumnya dan sudah dikurangi pula dengan biaya pembayaran bunga. Bunga yang biasa ditanggung perusahaan adalah bunga bank dan beban kurs.
Alur 5 : Laba Bersih
Setelah mendapatkan nilai pada alur-alur sebelumnya, maka untuk mendapatkan laba bersih (net income) adalah dengan mengurangi laba sebelum pajak dengan total pajak yang harus dibayarkan dan elemen lain seperti revaluasi aset, penjualan aset, dan sejenisnya jika ada.
Contoh Soal dan Jawaban Laba Sebelum Pajak
Soal tanpa bunga utang. Sebuah perusahaan dagang per tanggal 31 Desember 2018 mempunyai data keuangan sebagai berikut:
Penjualan bersih: Rp120.000.000
Beban administrasi dan umum: Rp20.000.000
Beban Penjualan: Rp10.000.000
Beban di luar usaha: Rp1.000.000
Pendapatan lain di luar usaha: Rp2.000.000
Harga Pokok Penjualan: Rp40.000.000
Akumulasi Penyusutan Gedung: Rp1.500.000
Hitung laba sebelum pajaknya!
Jawaban:
Menghitung Laba Kotor
Laba Kotor = Penjualan Bersih – Harga Pokok Penjualan
= 120.000.000 – 40.000.000
= 80.000.000
Menghitung Laba Operasi
Laba Operasi = Laba Kotor – Beban Administrasi dan Umum – Beban Penjualan
= 80.000.000 – 20.000.000 – 10.000.000
= 50.000.000
Mendapatkan LabaSebelumPajak
LabaSebelumPajak = Laba Operasi + Pendapatan di luar usaha – Beban di luar usaha
= 50.000.000 + 2.000.000 – 1.000.000
= 51.000.000
Jadi, laba sebelum pajak yang diterima oleh perusahaan dagang tersebut adalah sebesar Rp51.000.000,-.
Contoh tanpa bunga utang. Sebuah perusahaan dagang per tanggal 31 Desember 2019 mempunyai data keuangan sebagai berikut:
Penjualan bersih: Rp120.000.000
Beban administrasi dan umum: Rp20.000.000
Beban Penjualan: Rp10.000.000
Beban di luar usaha: Rp1.000.000
Pendapatan lain di luar usaha: Rp2.000.000
Harga Pokok Penjualan: Rp40.000.000
Akumulasi Penyusutan Gedung: Rp1.500.000
Buat: laba sebelum pajaknya!
Jawaban:
Berdasarkan data di atas, maka bisa dihitung laba sebelum pajaknya adalah sebagai berikut.
Menghitung Laba Kotor
Laba Kotor = Penjualan Bersih – Harga Pokok Penjualan
= 120.000.000 – 40.000.000
= 80.000.000
Menghitung Laba Operasi
Laba Operasi = Laba Kotor – Beban Administrasi dan Umum – Beban Penjualan
= 80.000.000 – 20.000.000 – 10.000.000
= 50.000.000
Mendapatkan LabaSebelumPajak
LabaSebelumPajak = Laba Operasi + Pendapatan di luar usaha – Beban di luar usaha
= 50.000.000 + 2.000.000 – 1.000.000
= 51.000.000
Jadi, laba sebelum pajak yang diterima oleh perusahaan dagang tersebut adalah sebesar Rp51.000.000,-.
Contoh dengan bunga utang. Perusahaan dagang ABC diketahui punya pendapatan bersih sebesar Rp100.000.000. Harga Pokok Penjualan yang didapat adalah sebesar Rp60.000.000. Dengan biaya pemasaran Rp5.000.000 dan biaya administrasi dan umum sebesar Rp10.000.000, perusahaan juga mempunyai utang dengan bunga sebesar Rp2.000.000.
Hitung laba sebelum pajaknya!
Jawaban:
Menghitung Laba Kotor
Laba Kotor = Penjualan Bersih – Harga Pokok Penjualan
= 100.000.000 – 60.000.000
= 40.000.000
Menghitung Biaya Operasional
Biaya Operasional = Biaya Pemasaran + Biaya Administrasi dan umum
= 5.000.000 + 10.000.000
= 15.000.000
Menghitung Laba Sebelum Bunga dan Pajak
Laba Sebelum Bunga dan Pajak (EBIT) = Laba Kotor – Biaya Operasional
= 40.000.000 – 15.000.000
= 25.000.000
Mendapatkan LabaSebelumPajak
LabaSebelumPajak = EBIT –Bunga Utang
= 25.000.000 – 2.000.000
= 23.000.000
Jadi, berdasarkan perhitungan tersebut diketahui bahwa perusahaan dagang ABC mendapatkan laba sebelum pajak sebesar Rp23.000.000,-.
Bacaan Lainnya
- Istilah Akuntansi Inggris-Indonesia
- Cara Meningkatkan Arus Kas – 10 Strategi Untuk Meningkatkan Arus Kas
- Rumus Laporan Keuangan: Modal, Laba Rugi, Neraca (Financial statement)
- Jenis dan Bidang-Bidang Matematika: Besaran, Ruang, Perubahan, Struktur, Dasar dan Filsafat, Diskret, Terapan
- Jenis Pajak-Pajak, Tarif, Manfaat Pajak di Indonesia
- Jenis dan Spesialisasi Bidang-Bidang Akuntansi
- Penggolongan akun dalam Akuntansi
- Akuntansi FIFO dan LIFO – Beserta Contoh Soal dan Jawaban
- Cara Membuat Perusahaan Go Public – Syarat dan Prosesnya
- Pasar Modal (Capital Market) – Pengertian, Jenis, Fungsi, Risiko, Manfaat dan Contoh
- Cara Menganalisa Saham Seperti Ahli Pasar Saham Profesional
- Pasar Keuangan – Definisi, Pengertian, Jenis dan Contoh
- Bitcoin Uang Elektronik, Informasi, Sejarah, Transaksi, Cara Daftar Bitcoin Indonesia
- Uang Rupiah Negara Indonesia – Sejarah Nilai Tukar Rupiah Terhadap USD
- Tempat Wisata Yang Harus Dikunjungi Di Tokyo – Top 10 Obyek Wisata Yang Harus Anda Kunjungi
- Cara Membeli Tiket Pesawat Murah Secara Online Untuk Liburan Atau Bisnis
- Tibet Adalah Provinsi Cina – Sejarah Dan Budaya
- Puncak Gunung Tertinggi Di Dunia dimana?
- TOP 10 Gempa Bumi Terdahsyat Di Dunia
- Apakah Matahari Berputar Mengelilingi Pada Dirinya Sendiri?
- Test IPA: Planet Apa Yang Terdekat Dengan Matahari?
- 10 Cara Belajar Pintar, Efektif, Cepat Dan Mudah Di Ingat – Untuk Ulangan & Ujian Pasti Sukses!
- TOP 10 Virus Paling Mematikan Manusia
- Apakah Produk Pembalut Wanita Aman?
- Meteorit Fukang – Di Gurun Gobi
- Festival Mooncake – Festival Musim Gugur (Festival Kue Bulan)
Unduh / Download Aplikasi HP Pinter Pandai
Respons “Ooo begitu ya…” akan lebih sering terdengar jika Anda mengunduh aplikasi kita!
Siapa bilang mau pintar harus bayar? Aplikasi Ilmu pengetahuan dan informasi yang membuat Anda menjadi lebih smart!
Sumber bacaan: Investopedia, Corporate Finance Institute, Finance Reference
Pinter Pandai “Bersama-Sama Berbagi Ilmu”
Quiz | Matematika | IPA | Geografi & Sejarah | Info Unik | Lainnya | Business & Marketing