Kidung Agung (Song of Solomon)
Kitab Kidung Agung adalah sebuah kumpulan syair-syair cinta. Sering ditafsirkan sebagai sebuah representasi kiasan dari hubungan Allah dengan Israel atau dengan orang Kristen atau dengan Gereja, atau Kristus dengan jiwa manusia, yang sangat intim sehingga diibaratkan seperti hubungan perkawinan.
Kidung Agung berbicara tentang cinta, ia ialah tema sentral dalam kitab ini. Kekasih laki-laki dan kekasih perempuan yang sedang dilanda cinta, menjadi lakon utamanya. Mereka berbicara mengenai kisah cinta mereka, misal tentang kekagumannya terhadap pasangannya, kerinduan yang amat, juga menceritakan pertemuan mereka.
Kidung Agung Pasal 1 (Total ayat 17)
1) Kidung Agung Salomo.
2) [Mempelai Perempuan terhadap Laki-laki yang Dicintainya] Ciumlah aku dengan kecupan bibirmu karena cintamu lebih baik daripada anggur.
3) Wewangianmu harum menyenangkan, tetapi namamu lebih harum daripada wewangian yang terbaik. Oleh karena itu, perempuan muda mencintaimu.
4) Bawalah aku bersamamu. Mari kita cepat berlari. Raja membawa aku ke kamarnya. [Putri-putri Yerusalem terhadap Mempelai Laki-laki] Kami akan bersukacita dan bergembira karena engkau. Ingatlah, cintamu lebih nikmat daripada anggur. Pantas perempuan muda mencintaimu.
5) [Mempelai Perempuan Berbicara kepada Putri-putri Yerusalem] Hai putri-putri Yerusalem, kulitku hitam dan cantik, sehitam kemah Kedar dan Salma.
6) Janganlah pandang betapa hitamnya aku, bagaimana hitamnya aku karena matahari. Saudara-saudaraku marah kepadaku. Mereka memaksa aku menjaga kebun anggurnya. Aku tidak dapat mengurus kebun anggurku sendiri.
7) [Mempelai Perempuan Berbicara kepada Mempelai Laki-laki] Aku mencintaimu dengan segenap jiwaku. Di mana engkau menggembalakan kawanan dombamu? Ke manakah engkau mengantar dombamu pada waktu siang? Atau aku akan seperti buruh perempuan yang menjaga domba temanmu.
8) [Mempelai Laki-laki Berbicara kepada Kekasihnya] Engkau perempuan yang cantik. Pasti engkau tahu apa yang dilakukan. Pergilah, ikuti kawanan domba itu. Gembalakan anak kambing dekat kemah para gembala.
9) Aku memimpikan engkau, kekasihku, lebih daripada kuda betina yang memberahikan kuda jantan, penarik kereta perang Firaun.
10) Inilah hiasan yang sudah dibuat untukmu, ikat kepala emas dan kalung perak. Pipimu sangat indah berhiaskan emas. Lehermu indah berlilitkan perak.
(11) Kami akan membuat bagimu perhiasan-perhiasan emas dengan manik-manik perak.
12) [Mempelai Perempuan Berbicara] Minyak wangiku yang harum mencapai raja yang berbaring di kursinya.
13) Kekasihku seperti mur harumnya bagiku. Ia berbaring di dadaku sepanjang malam.
14) Kekasihku seperti serumpun bunga pacar dekat kebun anggur En-Gedi.
15) [Mempelai Laki-laki Berbicara] Hai kekasihku, engkau sangat cantik. Aduhai, engkau sungguh cantik. Matamu seperti merpati.
16) [Mempelai Perempuan Berbicara] Alangkah tampannya engkau kekasihku. Ya, engkau amat menyenangkan. Sungguh, tempat tidur kita sangat segar dan menyenangkan seperti rumput hijau.
17) Tiang rumah kita terbuat dari pohon cedar. Langit-langit dari pohon cemara.
Pasal 2 (Total ayat 17)
1) Aku hanyalah setangkai bunga mawar di dataran Saron, setangkai bunga bakung di lembah.
2) [Mempelai Laki-laki Berbicara] Kekasihku, di antara perempuan lain, engkau seperti bunga bakung di antara semak berduri.
3) [Mempelai Perempuan Berbicara] Kekasihku, di antara lelaki muda yang lain, engkau seperti sebatang pohon apel di antara pohon-pohon liar dalam hutan lebat.[Mempelai Perempuan Berbicara kepada Putri-putri Yerusalem] Aku ingin bernaung di bawah bayangan kekasihku; buahnya begitu manis rasanya.
4) Dia membawa aku ke kedai anggur, maksudnya mencintaiku.
5) Kuatkanlah aku dengan kue kismis, segarkanlah aku dengan buah apel, karena aku sedang mabuk cinta.
6) Tangan kiri kekasihku di bawah kepalaku, dan tangan kanannya memelukku.
7) Putri-putri Yerusalem, berjanjilah padaku, demi rusa atau kijang liar. Jangan bangunkan gairah, jangan bangkitkan gairah, sebelum aku siap.
8) [Mempelai Perempuan Berbicara Lagi] Aku mendengar suara kekasihku. Ia datang, melompat melewati gunung-gunung, meluncur melintasi bukit.
9) Kekasihku seperti seekor rusa atau seekor kijang. Lihat, dia berdiri di balik tembok kami. Ia menatap dari jendela, mengintip melalui kisi-kisi.
10) Kekasihku berbicara kepadaku, “Bangunlah kekasihku, hai yang tercantik. Marilah kita pergi.
11) Lihatlah, musim dingin sudah berlalu, hujan datang dan telah berhenti.
12) Bunga-bunga sedang mekar di ladang. Waktunyalah untuk bernyanyi. Dengarlah, merpati telah kembali.
13) Buah ara tumbuh pada pohon ara. Bau harum anggur di pokoknya. Bangunlah kekasihku, hai yang tercantik. Marilah kita pergi.”
14) [Mempelai Laki-laki Berbicara] Oh, merpatiku, yang bersembunyi di celah-celah jurang karang, bersembunyi di atas gunung, perlihatkanlah dirimu kepadaku, perdengarkanlah suaramu padaku. Suaramu merdu, dan engkau sangat cantik.
15) [Mempelai Perempuan Berbicara kepada Putri-putri Yerusalem] Tangkaplah rubah untuk kita — rubah kecil yang merusak kebun anggur. Pohon anggur kita sedang bersemi.
16) Kekasihku adalah milikku dan aku miliknya. Kekasihku menggembalakan di tengah-tengah bunga bakung,
17) selama angin masih bertiup dengan lembut dan bayangan berjalan. Kembalilah kekasihku, buatlah dirimu seperti rusa atau seperti kijang muda di celah-celah gunung.
Pasal 3 (Total ayat 11)
1) [Mempelai Perempuan Berbicara] Pada malam hari di tempat tidurku, aku mencari orang yang kucintai. Aku mencarinya, tetapi aku tidak menemukannya.
2) Aku akan bangun sekarang. Aku pergi keliling kota. Di jalan-jalan dan persimpangan, aku akan mencari orang yang kucintai. Aku mencarinya, tetapi aku tidak dapat menemukannya.
3) Para pengawal kota menemukan aku. Aku bertanya kepada mereka, “Apakah kamu melihat orang yang kucintai itu?”
4) Baru saja aku meninggalkan mereka, ketika aku menemukan orang yang kucintai itu. Aku memeluknya. Aku tidak akan melepaskannya, ketika aku membawanya ke rumah ibuku, ke kamar di mana aku dilahirkan.
5) [Mempelai Perempuan Berbicara kepada Putri-putri Yerusalem] Putri-putri Yerusalem, berjanjilah padaku, demi rusa atau kijang liar. Jangan bangunkan gairah, jangan bangkitkan gairah sebelum aku siap.
6) [Putri-putri Yerusalem Berbicara] Siapakah perempuan yang datang dari padang gurun? Debu naik di belakangnya seperti gumpalan asap dari mur dan kemenyan, dan rempah-rempah lainnya yang dibakar.
7) Lihatlah, di sini tandu Salomo, dikelilingi oleh 60 tentara pengawal, tentara yang kuat di Israel.
8) Mereka semua ahli perang, masing-masing ahli memakai pedang, siap menghadapi bahaya apa pun di waktu malam.
9) Raja Salomo membuat tandu untuknya, dari kayu Libanon.
10) Tiang-tiangnya terbuat dari perak, permadaninya dari emas, tempat duduknya dihiasi dengan kain ungu, ruang dalamnya ditata dengan kasih oleh perempuan Yerusalem.
11) Putri-putri Sion, keluarlah dan lihatlah Raja Salomo. Lihatlah, ibunya meletakkan mahkota padanya pada hari pernikahannya, saat dia sangat bersukaria.
Kitab Kidung Pasal 4 (Total ayat 16)
1) [Mempelai Laki-Laki Berbicara kepada Kekasihnya] Aduhai cantiknya engkau, hai kekasihku. Alangkah cantiknya engkau. Matamu seperti merpati di bawah tudungmu. Rambutmu panjang dan melambai seperti sekawanan kambing kecil yang menari-nari turun dari lereng Gunung Gilead.
2) Gigimu putih seperti kumpulan domba betina yang baru dicukur, yang keluar dari tempat permandiannya. Semuanya melahirkan domba kembar, tidak satu pun yang hilang.
3) Bibirmu seperti sulaman merah, dan mulutmu indah. Pipimu seperti sepotong buah delima di balik tudungmu.
4) Lehermu panjang dan kurus seperti menara Daud. Menara yang dibangun dengan temboknya berhiaskan 1.000 perisai, dengan perisai tentara yang berkuasa.
5) Buah dadamu seperti anak rusa kembar, seperti rusa kembar, yang makan rumput di tengah-tengah bunga bakung.
6) Aku akan pergi ke gunung mur dan ke bukit kemenyan, sementara angin senja berembus, dan bayang-bayang menghilang.
7) Kekasihku, engkau cantik mengatasi segalanya. Tidak ada cacat padamu.
8) Hai pengantinku, datanglah bersamaku dari Libanon. Datanglah bersamaku dari Libanon. Datanglah dari puncak Amana, dari puncak Senir dan Hermon, dari sarang-sarang singa, dari bukit tempat macan tutul mencari mangsa.
9) Kekasihku, tunanganku, engkau telah menawan hatiku. Engkau telah memikat hatiku dengan kilauan matamu, dengan permata kalungmu.
10) Alangkah indahnya penampilan cintamu, kekasihku, pengantinku. Cintamu lebih menyenangkan daripada anggur. Keharuman dari wewangianmu lebih baik daripada segala jenis wewangian.
11) Bibirmu meneteskan madu manis, hai pengantinku. Madu dan susu ada di bawah lidahmu, Pakaianmu seharum wewangian.
12) Kekasihku, pengantinku, engkau suci seperti taman yang terkunci. Engkau seperti genangan yang terkunci, air mancur yang tertutup.
13) Cabangmu seperti pohon penuh delima dan buah yang lezat lainnya, dengan semua rempah yang terbaik, bunga pacar,
14) narwastu, kunyit, tanaman manis, penuh dengan kayu manis, kemenyan, mur, dan gaharu.
15) Engkau seperti mata air, seperti sumber air yang hidup, yang mengalir dari Gunung Libanon.
16) [Mempelai Perempuan Berbicara] Bangunlah, hai angin utara. Datanglah, hai angin selatan. Bertiuplah dalam kebunku. Sebarkanlah bau harumnya. Biarlah kekasihku datang ke kebunku dan memakan buah yang menyenangkan.
Pasal 5 (Total ayat 16)
1) [Mempelai Laki-laki Berbicara] Aku datang ke kebunku, hai kekasihku, pengantinku. Aku mengumpulkan buah mur dan rempah-rempahku. Aku makan madu bersama maduku yang biasa. Aku minum anggur dan susuku.[Mempelai Perempuan Berbicara kepada Kekasihnya] Hai sahabatku, makan dan minumlah. Mabuklah dalam asmara.
2) [Mempelai Perempuan Berbicara] Aku sedang tidur, tetapi hatiku selalu bersiap-siap. Aku mendengar kekasihku mengetuk pintu dan mengatakan, “Bukalah pintu bagiku, hai kesayanganku, kekasihku, merpatiku, yang sempurna bagiku. Kepalaku basah oleh embun. Rambutku basah oleh hujan malam.”
3) Aku telah menanggalkan mantelku. Aku tidak mau memakainya kembali. Aku sudah mencuci kakiku, aku tidak mau mengotorinya lagi.
4) Kekasihku memasukkan tangannya melalui lobang pembuka, aku merasa kasihan padanya.
5) Aku bangkit membuka pintu bagi kekasihku, tanganku meneteskan mur, dan jari-jariku melelehkan minyak mur pada tombol pintu.
6) Aku membuka pintu untuk kekasihku, tetapi kekasihku telah berbalik dan meninggalkan aku. Aku hampir mati ketika dia datang, lalu pergi. Aku mencarinya, tetapi tidak menemukannya; aku memanggilnya, tetapi aku tidak dijawabnya.
7) Penjaga kota menemukan aku. Mereka memukulku. Mereka menyiksaku. Penjaga benteng kota mengambil mantelku.
8) Aku berkata kepadamu, hai putri-putri Yerusalem; jika kamu menemukan kekasihku, katakanlah kepadanya bahwa aku sakit rindu.
9) [Putri-putri Yerusalem Menjawab Mempelai Perempuan] Perempuan jelita, bagaimana kekasihmu berbeda dari kekasih yang lain? Apakah kekasihmu lebih baik daripada kekasih lain? Apakah karena itu engkau minta kepada kami untuk berjanji demikian?
10) [Mempelai Perempuan Menjawab Putri-putri Yerusalem] Kekasihku bersinar kemerah-merahan, unggul di antara 10.000 laki-laki.
11) Kepalanya seperti emas murni, rambutnya berombak, sehitam burung gagak.
12) Matanya seperti merpati di aliran air, seperti merpati di kolam susu, seperti permata dalam perhiasan.
13) Pipinya seperti kebun rempah-rempah, seperti bunga yang dipakai untuk wewangian. Bibirnya seperti bunga bakung, yang meneteskan minyak mur.
14) Tangannya seperti balok emas, ditatah dengan permata. Tubuhnya seperti karya gading, dilapis dengan permata safir.
15) Kakinya seperti tiang marmer, beralaskan emas murni. Ia berdiri tinggi seperti pohon cedar di Libanon.
16) Tutur katanya sangat manis, dan semua kepribadiannya sangat menawan. Itulah kekasihku, itulah kesayanganku.
Pasal 6 (Total ayat 13)
1) [Putri-putri Yerusalem Berbicara kepada Mempelai Perempuan] Ke mana kekasihmu pergi, hai perempuan yang cantik? Katakan ke jalan mana dia menyimpang. Katakanlah, kami akan menyertaimu mencarinya.
2) [Mempelai Perempuan Menjawab Putri-putri Yerusalem] Kekasihku telah pergi ke kebunnya, ke kebun rempah-rempahnya. Dia pergi untuk menggembalakan di kebun dan memetik bunga bakung.
3) Aku milik kekasihku dan dia milikku. Dia menggembalakan di tengah-tengah bunga bakung.
4) [Mempelai Laki-laki Berbicara kepada Kekasihnya] Engkau kekasihku, secantik Tirza, seelok Yerusalem, Engkau mempesonakan seperti kota-kota itu.
5) Jangan lihat aku. Matamu sangat menggairahkan aku. Rambutmu panjang dan melambai seperti kambing-kambing kecil yang menari-nari turun dari Gunung Gilead.
6) Gigimu putih seperti sekawanan domba betina, yang naik dari permandiannya. Semua melahirkan domba kembar, tidak satu pun yang hilang.
7) Pipimu di bawah tudungmu seperti keratan buah delima.
8) Mungkin ada 60 permaisuri dan 80 gundik, dan anak-anak gadis yang tidak terhitung banyaknya,
9) tetapi hanya satu merpatiku yang sempurna. Dialah kebanggaan bagi ibunya, anak tunggal kesayangan ibunya. Gadis-gadis muda melihatnya dan memujinya. Bahkan para permaisuri dan gundik memujinya.
10) [Putri-putri Yerusalem Memuji Mempelai Perempuan] Siapakah gadis muda itu? Ia bersinar seperti fajar merekah. Ia secantik bulan purnama, Ia bercahaya seperti matahari. Ia mengagumkan seperti bintang di langit.
11) [Mempelai Perempuan Berbicara] Aku turun ke kebun kenari untuk memeriksa buah di lembah, untuk melihat anggur yang telah berkuncup, untuk melihat pohon delima yang telah berbunga.
12) Sebelum aku menyadarinya, jiwaku telah menempatkan diriku ke atas kereta perang kerajaan.
13) [Putri-putri Yerusalem Memanggil Mempelai Perempuan] Kembalilah, kembalilah, hai Sulam. Kembalilah, kembalilah, supaya kami dapat melihatmu. Mengapa kamu senang melihat Sulam, ketika ia menarikan tarian Mahanaim?
Pasal 7 (Total ayat 13)
1) [Mempelai Laki-Laki Memuji Kecantikan Kekasihnya] Hai Putri raja, kakimu cantik pada sandalmu. Lengkung pinggangmu seperti perhiasan yang dibuat oleh seniman.
2) Pusarmu bulat seperti cangkir kecil, yang tidak pernah tanpa anggur. Perutmu seperti timbunan gandum, berpagarkan bunga bakung.
3) Buah dadamu seperti anak kembar dari kijang muda.
4) Lehermu seperti menara gading. Matamu seperti kolam di Hesybon dekat pintu gerbang Bat-Rabim. Hidungmu seperti menara Libanon yang menghadap Damsyik.
5) Kepalamu seperti Gunung Karmel, dan rambut kepalamu seperti kain sutera. Rambutmu yang panjang terurai bahkan mempesona raja.
6) Alangkah cantiknya engkau dan sungguh mempesona; kekasih, gadis yang menyenangkan.
7) Engkau tinggi — setinggi pohon palem. Dan buah dadamu seperti tandan kurma pada pohon.
8) Aku ingin memanjat pohon itu dan memegang cabang-cabangnya. Semoga buah dadamu seperti tandan buah anggur dan harummu seperti apel.
9) Semoga mulutmu seperti anggur yang terbaik, mengalir langsung kepada cintaku, mengalir dengan lembut ke bibir orang yang tidur.
10) [Mempelai Perempuan Berbicara kepada Kekasihnya] Aku milik kekasihku, dan dia menginginkan aku.
11) Marilah, kekasihku, mari kita pergi ke ladang, mari kita bermalam di desa.
12) Kita akan bangun pagi-pagi buta lalu pergi ke kebun anggur. Kita melihat anggur apakah telah berkuncup. Kita melihat pohon-pohon delima apakah sudah berbunga. Di sanalah aku memberikan cintaku padamu.
13) Ciumlah pohon arak dan bunga-bunga yang baunya harum di depan pintu kita. Ya, aku telah menyimpan banyak barang yang sedap untukmu, hai kekasihku. Barang-barang yang baru dan lama.
Kitab Kidung Pasal 8 (Total ayat 14)
1) Sekiranya engkau seorang bayi seperti saudaraku yang masih kecil, yang menyusu di dada ibuku, dan jika aku menemukanmu di jalanan, aku akan menciummu, dan tidak ada orang yang dapat mengatakan bahwa hal itu salah.
2) Aku akan menuntunmu ke rumah ibuku, di mana ia telah mendidikku. Aku memberikan anggur yang berempah, yang telah diperas dari buah delimaku.
3) [Mempelai Perempuan Berbicara kepada Putri-putri Yerusalem] Tangan kirinya di bawah kepalaku, dan tangan kanannya memelukku.
4) Hai putri-putri Yerusalem, berjanjilah kepadaku, jangan membangkitkan gairah, sebelum aku siap.
5) [Putri-putri Yerusalem Berbicara] Siapakah perempuan yang datang dari padang gurun, yang bersandar pada kekasihnya?[Mempelai Perempuan Berbicara kepada Kekasihnya] Di bawah pohon apel aku membangunkanmu, di tempat ibumu mengandungmu, di tempatmu dilahirkan.
6) Meteraikanlah diriku di dalam hatimu seperti meterai cincin di lenganmu. Cinta sekuat maut, cemburu sekejam kuburan. Percikannya seperti percikan api, yang menimbulkan nyala api yang besar.
7) Banjir tidak dapat memadamkan cinta, dan sungai tidak sanggup menghanyutkannya. Apakah orang akan menghina seseorang yang memberi segala yang ada padanya demi cinta?
8) [Saudara-saudara Mempelai Perempuan Berbicara] Kami mempunyai seorang adik perempuan kecil, dan buah dadanya masih kecil. Apa yang akan kami perbuat terhadap dia bila ada orang yang memintanya untuk kawin?
9) Jika dia dinding tembok, kami akan membangun benteng perak sekelilingnya. Jika dia sebuah pintu, kami memasang palang kayu cedar sekelilingnya.
10) [Mempelai Perempuan Menjawab Saudara-saudaranya] Aku dinding tembok, dan buah dadaku ialah menaraku. Dan dia puas dengan aku.
11) [Mempelai Laki-laki Berbicara] Salomo mempunyai kebun anggur di Baal-Hamon. Dia mengangkat orang-orang untuk mengawasnya. Setiap orang akan membayar 1.000 uang perak untuk hasilnya.
12) Salomo, simpanlah 1.000 uang perakmu. Berikanlah 200 uang perak kepada setiap orang untuk buah anggur yang dibawanya, tetapi aku akan mengurus kebun anggurku sendiri.
13) [Mempelai Laki-laki Berbicara kepada Kekasihnya] Engkau duduk di kebun, teman-teman mendengarkan suaramu. Biarlah aku mendengarkannya juga.
14) [Mempelai Perempuan Berbicara kepada Kekasihnya] Cepatlah, hai kekasihku. Jadilah seperti rusa atau rusa muda di atas gunung yang penuh dengan rempah-rempah.
Bacaan Lainnya
- Hari Natal – 25 Desember – Sejarah, Budaya, Perayaan, Ucapan Selamat Hari Natal
- Agama Protestan – Pengertian, Sejarah, Tradisi, Hari Raya dan Besar
- Agama Yahudi
- Agama Katolik – Pengertian, Sejarah, Tradisi, Hari Raya dan Besar
- Sinterklas – Hari Sinterklas di Dunia, Asal-Usul, Cerita dan Kisah Sinterklas
- Cara Memesan Penerbangan Termurah Yang Memungkinkan Ke Mana Saja
- Daftar Hari Penting Di Indonesia: Dari Bulan Januari Sampai Desember
- Raden Ajeng Kartini, Pahlawan Nasional Indonesia – Dampak Perjuanganya Hingga Kini Masih Terasa
- 1 Juni Hari Lahir Pancasila
- 2 Mei Hari Pendidikan Nasional – Ki Hadjar Dewantara, Pahlawan Nasional Indonesia
- Saya Disebut Sebagai Kota Pahlawan? Apa Nama Kota Ini?
- 10 Sungai Terpanjang Di Dunia
- Wisata Tibet Dan Everest – Top Obyek Wisata Yang Harus Anda Kunjungi
- Foto-Foto Tokoh Dan Artis Kidal Terkenal
Unduh / Download Aplikasi HP Pinter Pandai
Respons “Ooo begitu ya…” akan lebih sering terdengar jika Anda mengunduh aplikasi kita!
Siapa bilang mau pintar harus bayar? Aplikasi Ilmu pengetahuan dan informasi yang membuat Anda menjadi lebih smart!
Sumber bacaan: Ligonier, Biblica
Pinter Pandai “Bersama-Sama Berbagi Ilmu”
Quiz | Matematika | IPA | Geografi & Sejarah | Info Unik | Lainnya | Business & Marketing