Keputihan Vagina | Asal, Gejala, Penyebab dan Pengobatan

6 min read

Vagina cervical mucus - keputihan

Pengertian, Penjelasan dan Contoh tentang Keputihan

Keputihan atau Fluor Albus atau Leukorea merupakan sekresi atau lendir vaginal pada wanita. Keputihan pada dasarnya dapat digolongkan menjadi 2 golongan yaitu keputihan normal (fisiologis) dan keputihan abnormal (patologis).

Keputihan fisiologis adalah keputihan yang biasanya terjadi setiap bulannya, biasanya muncul menjelang menstruasi atau sesudah menstruasi ataupun masa subur.

Keputihan patologis dapat disebabkan oleh infeksi biasanya disertai dengan rasa gatal di dalam vagina dan di sekitar bibir vagina bagian luar. Yang sering menimbulkan keputihan ini antara lain bakteri, virus, jamur atau juga parasit. Infeksi ini dapat menjalar dan menimbulkan peradangan ke saluran kencing, sehingga menimbulkan rasa pedih saat si penderita buang air kecil.

Baca juga ? Kanker Serviks atau Kanker Leher Rahim | Virus Papilloma Manusia

Asal Keputihan

Leukorea berasal dari:

  1. Vulva.

  2. Vagina.

  3. Servik uteri.

  4. Korpus uteri.

  5. Tuba.

Gejala Keputihan

Keputihan normal (fisiologis), sebenarnya tidak berwarna putih dan tidak cocok disebut keputihan, banyak dipengaruhi oleh sistem hormonal, sehingga banyak sedikitnya sekret/cairan vagina sangat bergantung pada siklus bulanan dan stress yang juga dapat mempengaruhi siklus bulanan itu sendiri.

  • Cairan sekresi berwarna bening, tidak lengket dan encer.

  • Tidak mengeluarkan bau yang menyengat.

  • Gejala ini merupakan proses normal sebelum atau sesudah haid dan tanda masa subur pada wanita tertentu.

  • Pada bayi perempuan yang baru lahir, dalam waktu satu hingga sepuluh hari, dari vaginanya dapat keluar cairan akibat pengaruh hormon yang dihasilkan oleh plasenta atau uri.

  • Gadis muda kadang-kadang juga mengalaminya sesaat sebelum masa pubertas, biasanya gejala ini akan hilang dengan sendirinya.

  • Biasanya keputihan yang normal tidak disertai dengan rasa gatal. Keputihan juga dapat dialami oleh wanita yang terlalu lelah atau yang daya tahan tubuhnya lemah. Sebagian besar cairan tersebut berasal dari leher rahim, walaupun ada yang berasal dari vagina yang terinfeksi, atau alat kelamin luar.

  • Pada wanita hamil keputihan lebih sering timbul, karena pada ssat wanita hamil, maka kekebaln tubuhnya akan menurun.

  • Pada waktu menopause dimana keseimbangan hormonalnya terganggu.

  • Pada orang tua dimana kekebalan tubuhnya sudah menurun dapat pula timbul Keputihan.

Keputihan abnormal (patologis)

  • Keluarnya cairan berwarna putih pekat, putih kekuningan, putih kehijauan atau putih kelabu dari saluran vagina. Cairan ini dapat encer atau kental, lengket dan kadang-kadang berbusa.

  • Cairan ini mengeluarkan bau yang menyengat.

  • Pada penderita tertentu, terdapat rasa gatal yang menyertainya serta dapat mengakibatkan iritasi pada vagina.

  • Merupakan salah satu ciri-ciri penyakit infeksi vagina yang berbahaya seperti HIV, Herpes, Candyloma.

Vagina cervical mucus - keputihan
Cervical mucus (CM) (lendir leher rahim/lendir serviks). Sumber foto: Wikimedia Commons

Keputihan Normal dan Tidak normal

Ada beberapa faktor yang masih dianggap wajar dan aman bila seorang wanita mengalami keputihan. Keputihan lebih banyak terjadi pada saat stres, kehamilan, atau aktivitas seksual.

Namun, hati-hatilah jika keputihan yang terjadi adalah keputihan patologis atau tidak normal. Tandanya cukup mudah, keputihan patologis dapat dilihat dari warna, konsistensi, volume, dan bau yang tidak seperti biasanya. Selain itu, ada gejala lain yang dialami, sebelum/bersamaan/setelah keluarnya keputihan.

Keputihan patologis biasanya disebabkan infeksi dan non-infeksi. Penyebab non-infeksi biasanya berkaitan dengan adanya benda asing (seperti alat kontrasepsi spiral) atau penyakit lain, seperti kanker serviks. Sedangkan penyebab infeksi meliputi infeksi bakteri, jamur dan parasit. Tiga penyebab inilah yang sering dialami oleh wanita, terutama wanita usia produktif yang masih aktif secara seksual. Bagaimana membedakannya? Yuk, kita ikuti penjelasan berikut ini.

Penyebab Keputihan

Penyebabnya secara umum adalah:

  • Ketidakseimbangan hormon

  • Gejala suatu penyakit tertentu

  • Rusaknya keseimbangan biologis dan keasaman (ph) lingkungan vagina.

  • Sering memakai tissue saat membasuh bagian kewanitaan, sehabis buang air kecil maupun buang air besar

  • Memakai pakaian dalam yang ketat dari bahan sintetis (bukan katun), sehingga berkeringat dan memudahkan timbulnya jamur

  • Sering menggunakan WC umum yang kotor

  • Tidak mengganti panty liner

  • Membilas vagina dari arah yang salah, yaitu dari arah anus ke arah depan vagina

  • Sering bertukar celana dalam/handuk dengan orang lain

  • Kurang menjaga kebersihan vagina

  • Kelelahan yang amat sangat

  • Stress

  • Tidak segera mengganti pembalut saat menstruasi

  • Sering membasuh vagina, yang harus dibsuh adalah vulva (bagian yang menggembung) dan bukan vaginanya

  • Tidak mejalani pola hidup sehat (makan tidak teratur, tidak pernah olahraga, tidur kurang)

  • Lingkungan sanitasi yang kotor.

  • Sering mandi berendam dengan air hangat dan panas. Jamur yang menyebabkan keputihan lebih mungkin tumbuh di kondisi hangat.

  • Sering berganti pasangan dalam berhubungan sex

  • Kadar gula darah tinggi

  • Sering menggaruk vagina

Sedangkan dengan memperhatikan cairan yang keluar, kadang-kadang dapat diketahui penyebab keputihan.

  • Infeksi kencing nanah, misalnya, menghasilkan cairan kental, bernanah dan berwarna kuning kehijauan.

  • Yang disertai bau busuk dapat disebabkan oleh kanker.

  • Akibat jamur Candida albicans, yang jenis seperti ini memiliki ciri-ciri warna putih seperti susu,cairan kental,  bau tak sedap dan sangat gatal, terkadang dapat menimbulkan radang pada vagina sehingga kelihatan kemerahan.

  • Akibat bakteri Vaginosis atau Gardnerella: Keputihan jenis ini memiliki ciri-ciri warna abu-abu, tidak terlalu kental,  cairan berbuih, mengeluarkan bau yang amis, dan gatal yang mengganggu.

  • Akibat parasit Trichomonas vaginalis: jenis ini memiliki ciri-ciri warna kehijauan atau kuning,  cairan berbuih dan bau amis, tidak menimbulkan gatal, tetapi saat ditekan, vagina akan terasa sakit. keputihan ini dapat ditularkan melalu hubungan seks yang tidak sehat, perlengkapan kamar mandi atau kloset.

  • Akibat virus, Keputihan jenis ini dapat diakibatkan oleh virus, HIV, Herpes atau Candyloma. keputihan yang diakibatkan oleh jenis ini dapat memicu kanker rahim, pada keputihan herpes biasanya disertai tanda-tanda herpes seperti luka yang melepuh, sedangkan pada keputihan candyloma disertai tanda-tanda candyloma berupa kutil-kutil yang tumbuh di vagina atau rahim. Penyakit herpes atau candyloma terkadang tidak terdeteksi secara dini, karena umumnya tanda-tandanya tidak mudah terlihat, karena muncul di dalam vagina.

Pengobatan Keputihan

  • Seringkali hal ini sulit diobati, karena penyebabnya bermacam-macam dan bisa terinfeksi beberapa sekaligus yang pada umumnya adalah jamur, bakteri dan Pseudomonas sp.

  • Oleh karena itu cara paling tepat adalah dengan melakukan Kultur dengan pengambilan sekret keputihan di Laboratorium Klinik, walaupun agak mahal dan memerlukan beberapa hari untuk mengetahui hasilnya, karena kuman-kuman tersebut harus dibiakkan terlebih dahulu, tetapi keuntungannya adalah dapat diketahuinya antibiotik yang tepat untuk mengobatinya, terutama untuk E.coli, Klebsiela sp dan Pseudomonas sp yang sering resiten terhadap beberapa jenis antibiotik tertentu. Perlu dicatat bahwa resistensi ini dapat berubah-ubah sejalan dengan waktu dan dapat berbeda resistensinya pada orang yang berlainan.

  • Kadang-kadang hal ini dapat juga bersamaan dengan infeksi saluran kemih, karena itu perlu dibedakan apakah hanya Keputihan saja atau keduanya. Jika sulit buang air kecil (BAK) atau terasa anyang-anyangan atau merasa ada air seni yang tertinggal atau merasa tidak tuntas BAKnya, maka ini adalah tanda kemungkinan terjadinya Infeksi saluran kemih.

  • Jika juga disertai dengan adanya Keputihan, maka dapat langsung ke Dokter Spesialis Urologi (Dr XXX SpU) dan jika hanya Keputihan saja dapat ke Dokter Spesialis Kandungan (Dr YYY SpOG), ke Dokter Spesialis Penyakit Dalam (Dr ZZZ SpPD) atau ke Dokter Umum saja dengan membawa hasil Kultur, karena tanpa hasil Kultur, Dokter spesialis sekalipun akan mengobati penyakit dengan menebak-nebak ataupun akhirnya juga disuruh Kultur atau tidak tuntas pengobatannya, jadi hanya satu jenis infeksi saja yang disembuhkan, karena tidak ada antibiotik yang dapat mengobati semua jenis penyakit, termasuk yang broad spectrum sekalipun, apalagi adanya Resistensi.

  • Kultur pada Laboratorium Klinik Bebas (bukan Laboratoriumnya Rumah Sakit) tidak memerlukan Surat Pengantar Dokter dan Laboratorium Klinik Bebas yang besar memiliki dokternya sendiri dan gratis untuk konsultasi, tidak dapat memberikan resep, tetapi dapat memberikan rujukan untuk Kultur dan yang lainnya.

Catatan Tambahan

Istilah keputihan sering digunakan sebagai referensi umum untuk sekresi vaginal, baik yang normal maupun abnormal. Karena tidak ada istilah lain dalam bahasa Indonesia yang umum dipakai untuk sekresi vaginal. Hal ini menimbulkan kerancuan di masyarakat.

Sebenarnya Vagina telah memiliki Keseimbangan Keasaman Vagina dan Bakteri. Membasuh Vagina akan menyebabkan keseimbangan terganggu dan membunuh/membuang Bakteri Baik, apalagi jika menggunakan sabun atau cairan antiseptic ataupun Cairan/Ramuan Herbal. Hal ini dapat menimbulkan Keputihan, karena Bakteri Baiknya telah mati dan tidak lagi memiki pertahanan yang cukup terhadap infeksi.

Vaginal Douche atau Pencucian Vagina baik menggunakan Cairan Kalium Permanganat yang murah ataupun Cairan Antiseptic juga dapat menimbulkan Keputihan.

Apa tips pencegahannya?

“Beberapa pasien mengeluh keputihan yang berlebihan. Tetapi jika tidak menunjukkan gejala infeksi, tidak ada alasan untuk mengobatinya. Selain itu, tidak ada pengobatan yang efektif untuk keputihan. Kadang-kadang, ketika pasien sangat malu, itu mungkin terjadi. untuk meresepkan pil kontrasepsi atau probiotik yang dapat mengurangi sekresi vagina”, menurut Olivier Marpeau, ahli bedah ginekologi.

Untuk mencegah infeksi, penyebab keputihan patologis, disarankan untuk:

  • lindungi diri Anda dengan kondom saat berhubungan seksual
  • batasi jumlah pasangan seksual yang berbeda
  • setelah berhubungan seksual, dianjurkan untuk mencuci
  • jangan mencuci vagina dan toilet intim yang terlalu sering dan agresif
  • hindari celana dalam yang terlalu ketat dan berbahan sintetis karena dapat memicu keringat
  • hindari celana yang terlalu ketat
  • cuci mainan seks sebelum berhubungan seks atau tutupi dengan kondom
  • menjaga kebersihan intim yang baik sekali sehari menggunakan sabun yang sesuai
  • pengeringan area intim harus lembut dan menyeluruh
  • menghindari pakaian dalam basah (baju renang basah)
  • ganti pembalut beberapa kali sehari, tampon…
  • menghindari panty liner atau menggunakannya hanya sesekali jika ada lebih banyak keputihan
  • jangan gunakan antiseptik pada vagina dan vulva tanpa anjuran dokter

Apakah Klitoris itu? Fungsi dan Penjelasan tentang Klitoris


Bacaan Lainnya

Unduh / Download Aplikasi HP Pinter Pandai

Respons “Ooo begitu ya…” akan lebih sering terdengar jika Anda mengunduh aplikasi kita!

Siapa bilang mau pintar harus bayar? Aplikasi Ilmu pengetahuan dan informasi yang membuat Anda menjadi lebih smart!

Informasi: Pinter Pandai bukan sebagai pengganti Dokter. Jika Anda memiliki tanda-tanda atau gejala-gejala penyakit atau pertanyaan lainnya, konsultasikanlah dengan dokter Anda. Tubuh masing-masing orang / individu berbeda. Selalu konsultasikan ke Dokter untuk menangani kondisi kesehatan Anda.

Sumber bacaan: Medical News Today

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *