Jenis Pupuk
Pupuk adalah material yang ditambahkan pada tanaman untuk mencukupi kebutuhan hara yang diperlukan tanaman sehingga mampu berproduksi dengan baik.
Terdapat 2 jenis pupuk: organik dan anorganik. Berikut adalah penjelasan dan contohnya:
1. Pupuk Anorganik
Pupuk buatan maupun alam yang terbuat dari bahan kimia. Contohnya pupuk NPK, ZA, Urea, TSP dan lain sebagainya.
1. Urea (Amonium Carbamide)
Deskripsi:
- Rumus kimia CO(NH2)2
- Terbuat dari percampuran gas amoniak (NH3) dan gas asam arang (CO2).
- Mengandung 46% N. Jadi tiap 100 kg jenis Urea mengandung 46 kg Nitrogen.
- Berbentuk kristal, warnanya beragam antara lain putih dan merah muda (bersubsidi).
Sifat-sifat:
- Bersifat higroskopis, sehingga pupuk urea ini mudah larut dalam air dan mudah diserap tanaman.
- Reaksinya sedikit asam.
- Selain mudah tercuci oleh air, juga mudah terbakar oleh sinar matahari.
2. ZA (Zwavelzure Amonium)
Deskripsi:
- Rumus kimia (NH4)2SO4
- Dibuat dari asam belerang (S) dan gas amonium (NH4+) sehingga disebut juga pupuk Amonium Sulfat.
- Mengandung 21% unsur hara makro N (nitrogen) sebagai kation amonium, dan 24 % unsur hara makro sekunder S (sulfur) sebagai anion sulfat. Jadi tiap 100 kg pupuk ZA mengandung 21 kg Nitrogen dan 24% Sulfur.
- Berbentuk kristal, warnanya beragam antara lain putih, merah muda, abu-abu, biru, ke abu-abuan dan kuning.
Sifat-sifat:
- Bersifat higroskopis (mudah menyerap uap air), terutama pada kelembapan 80 % atau lebih, sehingga mudah larut dalam air dan mudah diserap tanaman.
- Reaksinya asam, sehingga kurang baik jika diberikan pada tanah muda (karena rata-rata tanah muda masih asam), atau tanah yang kurang mengandung kalsium (alkali).
- Reaksi kerjanya agak lambat, sehigga cocok apabila digunakan sebagai pupuk dasar.
3. SP36 (Super Phospate)
Deskripsi:
- Rumus kimia P2O5
- Yang dibuat dari asam sulfat (belerang) dan fosfat alam.
- Mengandung 36% P dalam bentuk P2O5 (fosfat). Jadi setiap 100 kg pupuk SP36 mengandung 36 kg Fosfor (P).
- Kadar P2O5 larut dalam air minimal 30 %.
- Kadar air maksimal 5 %.
- Berbentuk butiran besar, warnanya abu-abu.
Sifat-sifat:
- SP36 bersifat tidak higroskopis, sehingga dapat disimpan lama walau kelembapan udara tinggi.
- Reaksi kimianya tergolong netral.
- Walau sifatnya mudah larut dalam air namun reaksinya lambat, sehingga sangat cocok digunakan untuk pupuk dasar pada tanaman semusim.
- Mudah terbakar oleh sinar matahari.
4. KCl (Kalium Klorida)
Deskripsi:
- Rumus kimia KCl
- Terbuat dari ekstraksi mineral Kalium.
- Mengandung 60% K dalam bentuk K2O.
- Berbentuk bubuk atau serbuk, warnanya merah.
Sifat-sifat:
- Bersifat higroskopis, mudah larut dalam air dan mudah diserap tanaman.
- Reaksinya netral sampai asam.
- Unsur kloridanya bersifat toksik (racun) bagi tanaman tertentu seperti wortel dan kentang.
- Dapat digunakan sebagai pupuk dasar atau pupuk susulan.
5. ZK (Zwavelzure Kali)
Deskripsi:
- Rumus kimia K2SO4
- Terbuat dari asam belerang dan kalium, sehingga disebut juga pupuk Kalium Sulfat.
- Mengandung 50% unsur hara makro K dalam bentuk K2O dan 17 % unsur hara makro sekunder S (sulfur). Jadi tiap 100 kg pupuk ZK mengandung 50 kg Kalium (K) dan 17 kg Sulfur (S).
- Berbentuk butiran kecil atau serbuk, warnanya putih.
- Kadar klorida maksimal 2,5 %, kadar air maksimal 1%.
Sifat-sifat:
- Bersifat tidak higroskopis, sehingga dapat disimpan lama walau kelembapan udara tinggi.
- Mudah larut dalam air, dan reaksinya netral sampai asam.
- Sumber unsur kalium dengan kadar tinggi, khususnya untuk tanaman yang sensitif terhadap keracunan Klorida, seperti wortel dan kentang. Gunakan ZK, jangan KCl agar tanaman wortel dan kentang anda tidak keracunan unsur klorida.
- Dapat digunakan sebagai pupuk dasar atau pupuk susulan.
6. NPK PHONSKA (Nitrogen Phospate Kalium)
Deskripsi:
- Rumus kimia NPK
- NPK Phonska berfungsi sebagai pupuk majemuk yang mengandung 15% Nitrogen (N), 15% Fosfat (P2O5) dan 15 Kalium (K2O) serta 10% Sulfur (S).
- Kadar air maksimal 2%.
- Bentuknya butiran dan bewarna merah muda.
Sifat-sifat:
- Bersifat higroskopis (mudah menyerap uap air), sehingga mudah larut dalam air dan mudah diserap tanaman.
- Reaksi kimianya netral, sehingga bisa diaplikasikan pada berbagai jenis tanah.
- Dapat digunakan sebagai pupuk dasar (disebar di dasar bedengan) atau pupuk susulan (kocor atau tugal).
7. Dolomite (Kapur Karbonat)
Deskripsi:
- Rumus kimia (CaMg(CO3)2)
- Dolomit (kapur pertanian) berfungsi sebagai penyedia unsur hara makro sekunder Ca dan Mg, dimana dolomit mengandung 45,6% MgCO3 dan 54,3% CaCO3 atau 21,9% MgO dan 30,4% CaO.
- Bentuknya butiran kasar sampai butiran halus/bubuk, dan bewarna putih ke abu-abuan atau putih kebiru-biruan.
Sifat-sifat:
- Dolomit bersifat higroskopis, sehingga mudah menyerap air dan mudah dihancurkan.
- Reaksi kimianya basa (alkali), yaitu menaikkan pH tanah.
- Semakin halus butirannya, maka semakin baik kualitasnya.
2. Pupuk Organik
Adalah pupuk yang berasal dari pelapukan sisa-sisa tanaman, hewan dan bahan alam lainnya. Baik yang diproses secara alami maupun melalui rekayasa manusia. Pupuk organik dapat berbentuk padat maupun cair. Yang termasuk pupuk organik antara lain; Pupuk kandang, pupuk kompos, pupuk hijau, humus dan pupuk organik buatan.
1. Pupuk kandang
Adalah pupuk yang berasal dari kotoran hewan. Hewan yang kotorannya sering digunakan untuk pupuk kandang adalah hewan yang bisa dipelihara oleh masyarakat, seperti kotoran kambing, sapi, domba, dan ayam.
Selain berbentuk padat, pupuk kandang juga bisa berupa cair yang berasal dari air kencing (urin) hewan. Pupuk kandang mengandung unsur hara makro dan mikro.
Pupuk kandang padat banyak mengandung unsur hara makro, seperti fosfor, nitrogen, dan kalium.
Unsur hara mikro yang terkandung dalam pupuk kandang di antaranya kalsium, magnesium, belerang, natrium, besi, tembaga, dan molibdenum.
Kandungan nitrogen dalam urin hewan ternak tiga kali lebih besar dibandingkan dengan kandungan nitrogen dalam kotoran padat.
Jenis “kandang” terdiri dari 2 bagian, yaitu:
- “Dingin” adalah pupuk yang berasal dari kotoran hewan yang diuraikan secara perlahan oleh mikroorganisme sehingga tidak menimbulkan panas, contohnya pupuk yang berasal dari kotoran sapi, kerbau, dan babi.
- “Panas” adalah pupuk yang berasal dari kotoran hewan yang diuraikan mikroorganisme secara cepat sehingga menimbulkan panas, contohnya pupuk yang berasal dari kotoran kambing, kuda, dan ayam.
Bermanfaat untuk menyediakan unsur hara makro dan mikro dan mempunyai daya ikat ion yang tinggi sehingga akan mengefektifkan bahan – bahan anorganik di dalam tanah, termasuk pupuk anorganik.
Selain itu, jenis “kandang” bisa memperbaiki struktur tanah, sehingga pertumbuhan tanaman bisa optimal.
Pupuk kandang yang telah siap diaplikasikan memiliki ciri bersuhu dingin, remah, wujud aslinya tidak tampak, dan baunya telah berkurang.
Jika belum memiliki ciri-ciri tersebut, pupuk kandang belum siap digunakan.
Penggunaannya yang belum matang akan menghambat pertumbuhan tanaman, bahkan bisa mematikan tanaman. Penggunaan pupuk kandang yang baik adalah dengan cara dibenamkan, sehingga penguapan unsur hara dapat berkurang.
Penggunaan pupuk kandang yang berbentuk cair paling baik dilakukan setelah tanaman tumbuh, sehingga unsur hara yang terdapat dalam pupuk kandang cair ini akan cepat diserap oleh tanaman.
2. Pupuk hijau
Adalah pupuk organik yang berasal dari tanaman atau berupa sisa panen. Bahan tanaman ini dapat dibenamkan pada waktu masih hijau atau setelah dikomposkan.
Sumbernya dapat berupa sisa-sisa tanaman (sisa panen) atau tanaman yang ditanam secara khusus sebagai penghasil pupuk hijau, seperti kacang-kacangan dan tanaman paku air (Azolla).
Jenis tanaman yang dijadikan sumber pupuk hijau diutamakan dari jenis legume, karena tanaman ini mengandung hara yang relatif tinggi, terutama nitrogen dibandingkan dengan jenis tanaman lainnya.Tanaman legume juga relatif mudah terdekomposisi sehingga penyediaan haranya menjadi lebih cepat.
Bermanfaat untuk meningkatkan kandungan bahan organik dan unsur hara di dalam tanah, sehingga terjadi perbaikan sifat fisika, kimia, dan biologi tanah, yang selanjutnya berdampak pada peningkatan produktivitas tanah dan ketahanan tanah terhadap erosi.
Jenis “hijau” ini digunakan dalam:
- Penggunaan tanaman pagar, yaitu dengan mengembangkan sistem pertanaman lorong, di mana tanaman pupuk hijau ditanam sebagai tanaman pagar berseling dengan tanaman utama.
- Penggunaan tanaman penutup tanah, yaitu dengan mengembangkan tanaman yang ditanam sendiri, pada saat tanah tidak ditanami tanaman utama atau tanaman yang ditanam bersamaan dengan tanaman pokok bila tanaman pokok berupa tanaman tahunan.
3. Kompos
Kompos merupakan sisa bahan organik yang berasal dari tanaman, hewan, dan limbah organik yang telah mengalami proses dekomposisi atau fermentasi.
Jenis tanaman yang sering digunakan untuk kompos di antaranya jerami, sekam padi, tanaman pisang, gulma, sayuran yang busuk, sisa tanaman jagung, dan sabut kelapa.
Bahan dari ternak yang sering digunakan untuk kompos di antaranya kotoran ternak, urine, pakan ternak yang terbuang, dan cairan biogas.
Tanaman air yang sering digunakan untuk kompos di antaranya ganggang biru, gulma air, eceng gondok, dan Azolla.
Beberapa kegunaan kompos adalah:
- Memperbaiki struktur tanah.
- Memperkuat daya ikat agregat (zat hara) tanah berpasir.
- Meningkatkan daya tahan dan daya serap air.
- Memperbaiki drainase dan pori – pori dalam tanah.
- Menambah dan mengaktifkan unsur hara.
Kompos digunakan dengan cara menyebarkannya di sekeliling tanaman.
Kompos yang layak digunakan adalah yang sudah matang, ditandai dengan menurunnya temperatur kompos (di bawah 400 c).
4. Humus
Humus adalah material organik yang berasal dari degradasi ataupun pelapukan daun-daunan dan ranting-ranting tanaman yang membusuk (mengalami dekomposisi) yang akhirnya mengubah humus menjadi (bunga tanah), dan kemudian menjadi tanah.
Bahan baku untuk humus adalah dari daun ataupun ranting pohon yang berjatuhan, limbah pertanian dan peternakan, industri makanan, agroindustri, kulit kayu, serbuk gergaji (abu kayu), kepingan kayu, endapan kotoran, sampah rumah tangga, dan limbah-limbah padat perkotaan.
Humus merupakan sumber makanan bagi tanaman, serta berperan baik bagi pembentukan dan menjaga struktur tanah.
Senyawa humus juga berperan dalam pengikatan bahan kimia toksik dalam tanah dan air.
Selain itu, humus dapat meningkatkan kapasitas kandungan air tanah, membantu dalam menahan pupuk anorganik larut-air, mencegah penggerusan tanah, menaikkan aerasi tanah, dan menaikkan fotokimia dekomposisi pestisida atau senyawa-senyawa organik toksik. Kandungan utama dari kompos adalah humus.
Humus merupakan penentu akhir dari kualitas kesuburan tanah, jadi penggunaan humus sama halnya dengan penggunaan kompos.
5. Pupuk organik buatan
Adalah pupuk organik yang diproduksi di pabrik dengan menggunakan peralatan yang modern.
Beberapa manfaat jenis “organik buatan”, yaitu:
- Meningkatkan kandungan unsur hara yang dibutuhkan tanaman.
- Meningkatkan produktivitas tanaman.
- Merangsang pertumbuhan akar, batang, dan daun.
- Menggemburkan dan menyuburkan tanah.
Pada umumnya, jenis organik buatan digunakan dengan cara menyebarkannya di sekeliling tanaman, sehingga terjadi peningkatan kandungan unsur hara secara efektif dan efisien bagi tanaman yang diberi pupuk organik tersebut.
Bacaan Lainnya
- Jenis Tanah: Alfisol, Andisol, Aridisol, Entisol, Gelisol, Histosol, Inceptisol, Mollisol, Oxisol, Spodosol, Ultisol, Vertisol (Bersama Contoh Soal dan Jawaban)
- 10 Cara Menghindari Sambaran Petir
- Jenis Bencana Alam – Iklim, Alam, Wabah, Ruang Angkasa – Dampak, Penanggulangan dan Contoh
- Penyakit Paling Umum Selama Musim Hujan
- Daftar Gunung Berapi di Indonesia
- Longsor Bawah Laut – Penjelasan dan Penyebab
- Penyebab Tsunami
- Cara Melindungi Diri Saat Gunung Berapi Meletus
- Gunung Agung Terkini dan Sejarah Erupsi Gunung Agung di Bali
- Letusan Gunung Samalas 1257 di Lombok Menyebakan Cuaca Ekstrem Dunia
- Vulkano / Gunung Berapi Gunung yang terbentuk di sekitar lubang atau bukaan di tanah
- Jatuh di Lava – Apa Yang Terjadi Jika Anda Terjatuh Dalam Lava? Apa yang terjadi pada tubuh Anda?
- Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional Diperingati Setiap Tanggal 26 April – Cara-Cara Untuk Melindungi Diri dari Bencana
- Pengertian Peringatan Gunung Berapi – Tingkat Aktivitas Level 1-4 di Indonesia
- Hasil letusan gunung berapi: gas vulkanik, lava, lahar, hujan abu, awan panas
- Daftar Gunung Berapi di Indonesia
- Contoh Soal UN Kimia Beserta Jawabannya
- Berapa Kecerdasan IQ Anda? Tes IQ Anda Disini
- 10 Cara Belajar Pintar, Efektif, Cepat Dan Mudah Di Ingat – Untuk Ulangan & Ujian Pasti Sukses!
- Tulisan Menunjukkan Kepribadian Anda & Bagaimana Cara Anda Menulis?
- Penyakit yang dapat dicegah dengan vaksin – Wajib diketahui
- Top 10 Sungai Terpanjang Di Dunia
- Tempat Wisata Yang Wajib Dikunjungi Di Indonesia Dan Luar Negri
- Kepalan Tangan Menandakan Karakter Anda & Kepalan nomer berapa yang Anda miliki?
- Bentuk Kaki Menandakan Karakter Anda – Bentuk Kaki nomer berapa yang Anda miliki?
Unduh / Download Aplikasi HP Pinter Pandai
Respons “Ooo begitu ya…” akan sering terdengar jika Anda memasang applikasi kita!
Siapa bilang mau pintar harus bayar? Aplikasi Ilmu pengetahuan dan informasi yang membuat Anda menjadi lebih smart!
Sumber bacaan: Landscape and Garden, Gardening Know How
Pinter Pandai “Bersama-Sama Berbagi Ilmu”
Quiz | Matematika | IPA | Geografi & Sejarah | Info Unik | Lainnya