Bunyi Hukum Gauss
- Fluks listrik bersih yang melewati permukaan tertutup sama dengan 1⁄ε dikali muatan listrik bersih yang berada di dalam permukaan tertutup itu.
Hukum Gauss dapat dinyatakan dalam medan listrik E atau electric displacement field D.
Konversi satuan Gauss
Gauss adalah satuan medan magnet B dan ekivalen dengan esu/cm2, sedangkan oersted adalah satuan medan termagnetisasi H. Satu tesla sama dengan 104 gauss, dan satu ampere per meter sama dengan 4? × 10−3 oersted.
Satuan fluks magnetik Φ, (integral medan magnetik terhadap luas, adalah weber (Wb) dalam satuan SI dan maxwell (Mx) dalam CGS.
Bentuk integral Hukum Gauss
Rumus Hukum Gauss
dimana ΦE adalah fluks listrik melewati permukaan tertutup S menutup volume V, Q adalah total muatan tertutup dalam S, dan ε0 adalah konstanta listrik.
Fluks listrik ΦE didefinisikan sebagai integral permukaan medan listrik:
dengan E adalah medan listrik, dA adalah vektor melambangkan luas elemen yang sangat kecil, dan · melambangkan perkalian dot 2 vektor.
Karena fluks didefinisikan sebagai integral medan listrik, penulisan Hukum Gauss dalam bentuk ini disebut bentuk integral.
Fungsi Gauss
Dalam ilmu matematika, fungsi Gauss adalah fungsi yang berbentuk sebagai berikut:
a, b dan c adalah konstanta riil.
Fungsi ini dinamai dari matematikawan Jerman Carl Friedrich Gauss. Fungsi Gauss seringkali digunakan untuk mewakili fungsi kepekatan probabilitas variabel acak yang didistribusi secara normal dengan nilai harapan μ = b dan variansi σ2 = c2.
Fungsi kepekatan probabilitas variabel acak
Dalam kasus ini, bentuk fungsi Gaussnya adalah:
Grafik fungsi Gauss adalah kurva yang berbentuk “lonceng” dan simetris. Parameter a adalah tinggi puncak kurva, b adalah posisi di tengah puncak dan c (deviasi standar / simpangan baku) mengendalikan “lebar” lonceng.
Fungsi Gauss sering digunakan dalam ilmu statistika untuk mendeskripsikan distribusi normal, dalam pemrosesan sinyal untuk mendefinisikan filter Gaus, dalam pemrosesan gambar yang menggunakan fungsi Gauss dua dimensi untuk membuat kekaburan Gauss, dan dalam ilmu matematika untuk menyelesaikan persamaan panas dan persamaan difusi dan untuk mendefinisikan transformasi Weierstrass.
Integral Gauss
Integral Gauss, juga dikenal dengan nama integral Euler–Poisson, adalah integral fungsi Gauss e−x2 di sepanjang garis riil. Konsep ini dinamai dari matematikawan Jerman Carl Friedrich Gauss. Integral ini adalah:
Integral ini dapat diaplikasikan untuk berbagai macam hal. Contohnya, dengan sedikit perubahan dalam variabel, integral ini digunakan untuk menghitung konstanta normalisasi distribusi normal. Integral yang sama dengan limit yang terbatas sangat terkait dengan fungsi error dan fungsi distribusi kumulatif distribusi normal. Integral ini juga sering digunakan dalam ilmu fisika (khususnya mekanika kuantum).
Penghitungan integral Gauss
Koordinat polar integral gauss
Cara standar untuk menghitung integral Gauss adalah dengan menggunakan koordinat polar.
- Pertimbangkan fungsi e−(x2 + y2) = e−r2 di bidang R2, dan hitung integral dengan dua cara:
- di satu sisi, dengan integral lipat dalam sistem koordinat Kartesius, integralnya dilipatkan dua:
- di sisi lain, apabila menggunakan integral kulit tabung (integrasi lipat dalam sistem koordinat polar), hasilnya adalah π.
- di satu sisi, dengan integral lipat dalam sistem koordinat Kartesius, integralnya dilipatkan dua:
Berikut adalah penyelesaian yang menunjukkan bahwa hasilnya adalah pi:
Hukum Gauss
Hukum ini dirumuskan oleh Carl Friedrich Gauss tahun 1835, tetapi tidak dipublikasikan sampai 1867. Merupakan salah satu dari empat persamaan Maxwell, yang menjadi basis bagi elektrodinamika klasik, tiga lainnya adalah Hukum Gauss tentang magnetisme, Hukum induksi Faraday, dan Hukum rangkaian Ampère. Hukum Gauss dapat digunakan untuk menurunkan Hukum Coulomb.
Contoh Soal dan Jawaban Hukum Gauss
1. Jika pusat sebuah bola berjari-jari 1 m terdapat muatan sebesar +2 μC, besar fluks listrik yang keluar dari permukaan bola mendekati…
A.0,65 x 105 Nm2/C
B. 1,13 x 105 Nm2/C
C. 2,26 x 105 Nm2/C
D. 4,48 x 105 Nm2/C
E. 8,99 x 105 Nm2/C
Jawaban:
Fluks listrik yang keluar dari permukaan bola dapat dicari dengan menggunakan
Φ = ∮E•n dS = q/ε0 = +2 x 10-6 C/(8,85 x 10-12)
Φ = 2,26 x 105 Wb.
2. Cindy memiliki sebuah bidang lingkaran dengan jari-jari 7 cm. Jika ada kuat medan listrik sebesar 200 N/C mengarah pada bidang tersebut dengan membentuk sudut 300 terhadap bidang. Tentukan berapa fluks listrik tersebut?
Luas Bidang = Luas lingkaran = π r2 = 22/7 x 49 = 154 cm2 = 1,54 x 10-2 m2
Cos θ = Cos 60o
( θ = sudut yang dibentuk oleh E dan garis normal — lihat gambar sebelumnya –)
Φ = E. A.cos θ
Φ = 200. 1,54 x 10-2 . 0,5
Φ = 1,54 weber.
3. Sebuah bola berjari-jari 0,5 meter dan di pusat bola terdapat muatan listrik 10 μC. Tentukan fluks listrik yang melalui bola!
Pembahasan
Diketahui:
Jari-jari bola (r) = 0,5 meter
Muatan listrik (Q) = 10 μC = 10 x 10-6 C
Ditanya : Fluks listrik (Φ)
Jawab :
E = k q/r2
E = (9 x 109 Nm2/C2)(10 x 10-6 C) / 0,52
E = (90 x 103) / 0,25
E = 360 x 103
E = 3,60 x 105 N/C
A = 4 π r2 = 4 (3,14)(0,5)2 = (12,56)(0,25) = 3,14 m2
Fluks listrik:
Garis medan listrik tegak lurus dengan permukaan dan berhimpit dengan garis normal sehingga sudut yang terbentuk 0o.
Φ = E A cos θ
Φ = (3,60 x 105)(3,14)(cos 0)
Φ = (11,304 x 105)(1)
Φ = 11,304 x 105
Φ = 1,13 x 106 Nm2/C
4. Jika terdapat persegi dengan panjang sisi 20 cm, lalu bila sebuah medan listrik homogen sebesar 200 N/C ditembakkan ke arahnya dengan arah yang tegak lurus bidang persegi tersebut, berapa jumlah garis medan listrik yang menembus bidang persegi tersebut (fluks listrik)?
Luas Persegi = 20 x 20 = 400 cm2 = 4 x 10-2 m2
Jumlah Garis yang menembus bidang
Φ = E. A
Φ = 200. 4 x 10-2 m
Φ = 8 weber
5. Medan listrik sebesar 5000 N/C melewati permukaan persegi dan membentuk sudut 60o terhadap garis normal. Luas permukaan persegi adalah 2 m2. Tentukan fluks listrik yang melalui permukaan persegi!
Pembahasan:
Diketahui:
Medan listrik (E) = 5000 N/C
Luas permukaan (A) = 2 m2
θ = 60o
Ditanya :
Fluks listrik (Φ)
Jawaban:
Fluks listrik :
Φ = E A cos θ
= (5000)(2)(cos 60)
= (5000)(2)(0,5)
= 5000 = 5 x 103 Nm2/C
Bacaan Lainnya
- Induksi Elektromagnetik – Hukum Faraday dan Hukum Lenz – Soal dan Jawaban
- Bagaimana Cara Membuat Magnet Lebih Kuat?
- Rumus Induktansi, Induktor dan Energi Medan Magnet – Soal dan Jawaban
- Rumus Induktansi, Induktor dan Energi Medan Magnet – Soal dan Jawaban
- Induksi dan Fluks Magnetik Bersama Contoh Soal dan Jawaban
- Rumus Rangkaian Listrik Dan Contoh-Contoh Soal Beserta Jawabannya
- Tabel Konstanta Fisika – Tabel konstanta universal, elektromagnetik, atom dan nuklir, fisika-kimia, nilai yang diadopsi, satuan natural, bilangan tetap
- Rumus Fisika: Alat optik: Lup, Mikroskop, Teropong Bintang, Energi, Frekuensi, Gaya, Gerak, Getaran, Kalor, Massa jenis, Medan magnet, Mekanika fluida, Momen Inersia, Panjang gelombang, Pemuaian, Percepatan (akselerasi), Radioaktif, Rangkaian listrik, Relativitas, Tekanan, Usaha Termodinamika, Vektor
- Bagaimana Albert Einstein mendapatkan rumus E=mc² ?
Unduh / Download Aplikasi HP Pinter Pandai
Respons “Ooo begitu ya…” akan lebih sering terdengar jika Anda mengunduh aplikasi kita!
Siapa bilang mau pintar harus bayar? Aplikasi Ilmu pengetahuan dan informasi yang membuat Anda menjadi lebih smart!
Sumber bacaan: Physics Classroom, Tutor Vista
Pinter Pandai “Bersama-Sama Berbagi Ilmu”
Quiz | Matematika | IPA | Geografi & Sejarah | Info Unik | Lainnya | Business & Marketing