Penjelasan Hujan Meteor
Hujan meteor adalah fenomena astronomi yang terjadi ketika sejumlah meteor terlihat bersinar pada langit malam. Hal ini terjadi karena adanya serpihan benda luar angkasa yang dinamakan meteoroid, yang memasuki atmosfer Bumi dengan kecepatan tinggi.
Ukuran meteor umumnya hanya sebesar sebutir pasir dan hampir semuanya hancur sebelum mencapai permukaan Bumi. Serpihan yang mencapai permukaan Bumi disebut meteorit. Hujan meteor umumnya terjadi ketika Bumi melintasi dekat orbit sebuah komet dan melalui serpihannya.
Meteor
Adalah penampakan jalur jatuhnya meteoroid ke atmosfer bumi, lazim disebut sebagai bintang jatuh. Penampakan tersebut disebabkan oleh panas yang dihasilkan oleh tekanan ram (bukan oleh gesekan, sebagaimana anggapan umum sebelum ini) pada saat meteoroid memasuki atmosfer. Meteor yang sangat terang, lebih terang daripada penampakan Planet Venus, dapat disebut sebagai bolide.
Jika suatu meteoroid tidak habis terbakar dalam perjalanannya di atmosfer dan mencapai permukaan bumi, benda yang dihasilkan disebut meteorit. Meteor yang menabrak bumi atau objek lain dapat membentuk impact crater.
Bagaimana terjadinya hujan meteor?
- Hujan meteor terjadi ketika ada konsentrasi partikel debu masuk ke atmosfer bumi. Hal ini terjadi ketika Bumi melewati dekat orbit komet. Saat komet melewati bagian dalam tata surya, cahaya dan panas dari matahari menyebabkan permukaannya melontarkan gas dan debu.
- Meteor ini akan terbakar ketika masuk ke bumi karena adanya gesekan dengan lapisan atmosfer bumi. Salah satu jenis lapisan atmosfer bumi ini berfungsi menahan dan menghalangi adanya benda langit untuk masuk ke dalam bumi, tepatnya adalah lapisan mesosfer. Fungsi lapisan mesosfer bagi bumi adalah menghalangi meteor atau benda langit lainnya untuk jatuh masuk ke dalam bumi.
- Oleh karena itu terjadilah gesekan antara meteor dengan lapisan atmosfer yang menyebabkan meteor tersebut suhunya naik lalu terbakar. Dan meteor yang terbakar inilah yang sering kita sebut sebagai bintang jatuh ketika meteor ini melintasi bumi yang merupakan salah satu planet di tata surya. Meteor yang terbakar tersebut bisa habis terbakar sehingga tidak sampai jatuh ke lapisan kerak bumi. tetapi yang tidak habis terbakar, apalagi jika ukurannya masih sangat besar ketika jatuh ke bumi, maka meteor yang jatuh tersebut bisa membentuk kawah meteor pada lapisan permukaan bumi seperti yang ada di Arizona, Amerika, yaitu kawah Barringer.
- Jika meteor yang jatuh ini lebih dari satu atau dengan kata lain adalah dalam jumlah banyak, maka peristiwa meteor yang jatuh ini dinamakan hujan meteor karena jika kita lihat dari bumi peristiwa tersebut terlihat seperti sedang turun hujan.
Tapi jangan khawatir!
Meteoroid biasanya berukuran kecil, dari partikel debu hingga ukuran batu besar. Mereka hampir selalu cukup kecil untuk cepat terbakar di atmosfer kita, jadi ada sedikit kemungkinan salah satu dari mereka akan menyerang permukaan bumi. Tapi ada kemungkinan Anda bisa melihat pertunjukan bintang dan melakukan pemotretan yang indah di tengah malam!
Dalam kasus hujan meteor, garis-garis bercahaya mungkin muncul di manapun di langit, tapi “ekor” mereka sepertinya mengarah ke tempat yang sama di langit. Itu karena semua meteor datang pada kita pada sudut yang sama dan saat mendekati Bumi efek perspektif membuat mereka tampak semakin jauh. Ini seperti berdiri di tengah rel kereta api dan melihat bagaimana kedua jalur itu bersatu di kejauhan.
Hujan meteor dinamai untuk konstelasi di mana meteor tersebut muncul. Jadi, misalnya, Orionids Meteor Shower, yang terjadi pada bulan Oktober setiap tahunnya, nampaknya berasal dekat rasi Orion the Hunter.
Berikut adalah tanggal hujan meteor utama
Waktu penayangan puncak akan bervariasi satu atau dua hari setiap tahun. Perlu diingat: jika bulan penuh atau hampir penuh, Anda mungkin tidak melihat banyak meteor. Beberapa tahun lebih baik daripada yang lain untuk jumlah meteor per jam.
Kuadranid: Desember / Januari
Lyrids: April
Perseids: Agustus
Orionid: Oktober
Leonids: November
Geminid: Desember
Jenis-jenis hujan meteor
Hujan meteor ini terbagi menjadi beberapa jenis berdasarkan jenis posisi radiannya. Jenis – jenisnya adalah sebagai berikut:
1. Perseid
Radian Perseid ini jika dilihat berasal dari konstalasi Perseus, maka dari itu dinamakan dengan Perseid. Meteor yang jatuh diperkirakan memiliki kecepatan sekitar 60 km per jam. Meteornya pun memiliki kilatan yang terang dan ekor cahaya yang panjang. Hujan Meteor Perseid berasal dari serpihan debu ekor komet Swift Tuttle yang mengelilingi matahari 13o tahun sekali. Hujan meteor ini biasanya akan terihat di wilayah bumi pada belahan bagian utara di malam musim panas.
Umumnya akan terlihat pada sekitar pertengahan Juli hingga pertengahan Agustus setiap tahunnya. Dan menurut ahli astronomi, hujan meteor perseid diperkirakan akan berbahaya bagi kehidupan bumi karena diperkirakan pada tahun 2126, hujan meteor ini berjarak sangat dekat dengan bumi dan dikhawatirkan serpihannya akan jatuh manimpa bumi jika serpihannya masih berukuran sangat besar dan tidak habis terbakar.
2. Lyrid
Radian Lyrid berasal dari konstelasi Lyra dan dapat diamati mulai tanggal 16 hingga tanggal 26 pada bulan April. Oleh karena itu, sering disebut sebagai Alpha Lyrids atau April Lyrids. Puncak aktivitas hujan meteor ini terjadi sekitar tanggal 22 hingga tanggal 23 pada bulan April, terutama dapat teramati antara pukul 00.00 dini hari hingga sekitar pukul 03.00 pagi.
Asal usul Lyrid berasal dari sisa debu ekor komet yang dikenal sebagai Comet C/1961 G1 Thatcher, yang memiliki kemiringan orbit hampir 80° terhadap bidang sistem tata surya. Hujan meteor Lyrid sudah diamati selama 2600 tahun, menjadikannya salah satu hujan meteor yang paling lama tercatat dalam sejarah, dibandingkan dengan hujan meteor lainnya.
3. Orionid
Orionid terlihat berasal dari radian konstalasi Orion dan muncul setiap tahun pada sekitar minggu terakhir di bulan Oktober atau di sekitar tanggal 21 pada bulan Oktober. selain itu pada hujan meteor orionid ini sangat jelas terlihat 15 hingga 20 meteor berwarna hijau dan kuning setiap jamnya yang jatuh.
Orionid ini akan dapat terlihat pada sekitar pukul 00.00 dini hari hingga 05.00 pagi. Hujan meteor orionid berasal dari pecahan komet Halley. Komet Halley merupakan komet yang melintasi bumi setiap 76 tahun sekali.
4. Geminid
Geminid ini berasal dari asteroid yang disebut Palladian yang bernama 3200 Phaeton. Hujan meteor Geminid biasanya akan terjadi pada sekitar pertengahan bulan Desember setiap tahunnya dan puncaknya pada sekitar tanggal 13 atau tanggal 14 di bulan Desember yang dapat terlihat pada belahan bumi bagian utara maupun belahan bumi bagian selatan dan menghasilkan kilauan warna meteor seperti warna putih, biru, kuning, merah dan hijau.
Geminid ini biasanya akan terlihat pada antara pukul 02.00 pagi hingga 03.00 pagi, waktu setempat. Diperkirakan Geminid ini pertama kali terlihat di bumi pada tahun 1862.
5. Quadrantid
Quadrantid sama seperti hujan meteor geminid yang tidak berasal dari komet tetapi berasal dari asteroid. Quadrantid ini berasal dari rasi bintang quadrands muralis. Pada umumnya quadrantid akan terjadi pada sekitar akhir bulan Desember hingga awal bulan Januari setiap tahunnya dan paling jelas terlihat pada belahan bumi bagian utara, karena posisi radian atau arah datangnya Quadrantid di langit utara yang jauh lebih baik.
Sedangkan di Indonesia, Quadrantid ini akan terlihat dari arah timur laut pada sekitar pukul 00.00 dini hari atau pada saat setelah rasi bintang Bootes terbit, yaitu sekitar pukul 03.00 WIB hingga menjelang fajar. Diperkirakan hujan meteor jenis quadrantid ini sudah ada lebih dari 500 tahun yang lalu.
6. Eta Aquarids
Meteor Eta Aquariids berasal dari konstalasi Aquarius atau Eta Aquarii. Tetapi walaupun berasal dari konstalasi Aquarius, untuk emnikmati hujan meteor ini kita tidak perlu melihat dari arah dimana rasi bintang Aquarus berada, karena kemunculan meteor-meteor pada Eta Aquarids ini dapat datang dari segala penjuru langit.
Eta Aquariids ini akan muncul pada sekitar pertengahan bulan April hingga akhir bulan Mei. Eta aquarids berasal dari pecahan komet Halley yang muncul setiap 76 tahun sekali dan akan bisa diamati sekitar pukul 02.00 pagi.
7. Delta Aquarids
Radian Delta Aquariids sama seperti pada Radian Eta Aquariids, yaitu sama – sama berasal dari konstalasi Aquarius. Bedanya, Hujan Meteor Delta Aquariids berasal dari pecahan komet Marsden dan Kracht Sungrazing.
Hujan Meteor Delta Aquariids biasanya akan terlihat pada sekitar akhir bulan Juli yang puncak aktivitasnya berada diantara tanggal 28 Juli hingga 30 Juli yang dapat terlihat baik di belahan bumi bagian selatan maupun belahan bumi bagian utara, tetapi akan lebih banyak penampakannya pada belahan bumi selatan karena biasanya akan terlihat 15 hngga 20 meteor pada setiap jamnya. Hujan meteor ini pertama kalinya diamati pada tahun 1870.
8. Leonid
Radian Leonid berasal dari konstalasi Leo dan berasal dari pecahan komet yang bernama Swift Temple Tuttle atau disebut juga dengan komet 55P yang melintasi bumi setiap 33 tahun sekali. Leonid akan terlihat pada bulan November diantara sekitar tanggal 10 hingga tanggal 21 setiap tahunnya.
Leonids akan dapat dinikmati pada malam hari sekitar pukul 22.30 yang muncul dari rasi bintang leo dari arah timur menuju barat dan dengan kondisi langit yang benar – benar gelap tidak terganggu dengan cahaya bulan. Hujan meteor Lenoid ini dulunya terkenal dengan penghasil “badai meteor” karena pada tahun 1966 dan tahun 1999 – 2002 sempat menghasilkan lebih dari 3.000 meteor tiap menitnya.
Cara menonton hujan meteor
Bawalah selimut, kantung tidur, termos dan sesuatu yang hangat untuk diminum. Cokelat panas, mungkin?
Jangan lupa untuk membawa kamera, kamera dan kamera?
Berbaring, suasana hangat dan nyaman. Biarkan mata Anda rileks dan cobalah untuk tidak melihat spot tertentu. Dengan cara ini, mata Anda akan lebih cenderung memperhatikan pergerakan apapun dan Anda akan melihat lebih banyak meteor dengan cara ini.
Yang terpenting, bersabarlah! Jika Anda beruntung, Anda mungkin sering melihat meteor setiap beberapa menit. Anda mungkin tidak sering melihatnya. Kualitas “pertunjukan” bergantung pada hujan meteor tertentu, waktu yang Anda amati, kondisi langit, fase bulan dan hal-hal lain.
Bacaan Lainnya
- Astronomi adalah cabang ilmu alam yang melibatkan pengamatan di galaksi & Cabang-cabang Astronomi
- Jenis meteorit: kondrit, siderit, palasit…
- Penyakit Difteri Penularan, Penyebab, Gejala, Perawatan dan Pencegahan
- Seperti Apa Psikopat Itu Sebenarnya?
- Tulisan Menunjukkan Kepribadian Anda & Bagaimana Cara Anda Menulis?
- 10 Kebiasaan Baik Yang Dapat Mengasah Otak Menjadi Lebih Efektif
- Top 10 Cara Menjadi Kaya Dan Sudah Terbukti Nyata
- Tes Ketelitian: Semua Penguin Identik Kecuali 1 – Beserta Fakta Tentang Penguin: Spesies & Habitat
- Jarak Matahari Ke Bumi Yang Paling Tepat Adalah 149.597.870.700 Meter
Unduh / Download Aplikasi HP Pinter Pandai
Respons “Ooo begitu ya…” akan sering terdengar jika Anda memasang applikasi kita!
Siapa bilang mau pintar harus bayar? Aplikasi Ilmu pengetahuan dan informasi yang membuat Anda menjadi lebih smart!
Wah keren-keren foto dari hujan meteor ✨?
Makasih sudah sharing artikel ini ya Min ?
Sama-sama Antony, untuk tahun 2017, menurut International Meteor Organization, puncak hujan meteor Geminid akan terjadi tanggal 14 Desember pukul 06:30 UT atau 13:30 WIB.
Selamat membaca dan menikmati ?