Hipoksia: Definisi, Gejala, Diagnosis dan Pengobatan

1 min read

Hipoksia dan oksigen

Hipoksia

Hipoksia adalah istilah medis yang digunakan untuk merujuk pada kekurangan suplai oksigen ke jaringan tubuh. Secara lokal atau umum, hipoksia memerlukan penatalaksanaan medis yang memadai untuk menghindari timbulnya komplikasi.

Apa saja jenis hipoksia?

Hipoksia dapat diklasifikasikan menurut berbagai parameter termasuk asalnya. Kami membedakan secara khusus:

serebral, yang merupakan suplai oksigen yang tidak mencukupi ke otak;
janin, yaitu kekurangan oksigen pada janin;
hipoksemik, yaitu penurunan tekanan parsial oksigen (PaO2);
hipoksia anemia, yang disebabkan oleh penurunan kadar sel darah merah atau hemoglobin dalam darah;
peredaran darah, yang berhubungan dengan masalah aliran darah;
sitotoksik, yang disebabkan oleh perubahan enzim pernapasan yang menyebabkan jaringan gagal menggunakan oksigen.
Apa penyebab hipoksia?

Ada banyak penjelasan untuk hipoksia seperti:

anemia, termasuk misalnya anemia defisiensi besi dan anemia defisiensi vitamin;
penyakit pernapasan tertentu seperti bronkopneumopati kronis, emboli paru atau infark paru;
penyakit jantung bawaan tertentu;
perdarahan atau syok;
gagal jantung;
hipoventilasi;
keracunan karbon monoksida;
racun tertentu seperti sianida;
berada di ketinggian;
penyakit dekompresi.

Baca juga ? Oximeter | Berapa Tingkat Oksigen Normal Anda?

Siapa yang bisa terkena penyakit hipoksia?

Penyakit ini merupakan fenomena yang bisa terjadi pada banyak orang. Namun demikian, beberapa faktor risiko telah diidentifikasi. Risiko hipoksia khususnya lebih besar pada:

orang dengan asma;
orang yang berisiko anemia, seperti lansia, ibu hamil dan ibu menyusui;
orang dengan risiko kardiovaskular;
perokok.

Apa risiko komplikasinya?

Karena pentingnya oksigen untuk berfungsinya tubuh, penyakit dapat menyebabkan komplikasi seperti:

sianosis, yang ditandai dengan munculnya warna kebiruan pada kulit dan selaput lendir;
lesi neurologis, yang mungkin secara khusus bertanggung jawab atas gangguan memori.

Dalam kasus yang paling parah, hipoksia dapat menyebabkan anoksia, yaitu tidak adanya oksigen di jaringan. Anoksia adalah keadaan darurat medis karena memaparkan tubuh pada komplikasi serius seperti:

gagal jantung;
kecelakaan serebrovaskular (stroke);
kerusakan otak yang tidak dapat diperbaiki;
mengalami koma.

Apa saja gejala hipoksia?

mual;
sakit kepala atau sakit kepala
hiperventilasi;
takikardia;
masalah perilaku dan fisik.

Apa pengobatan untuk hipoksia?

Perawatan untuk hipoksia tergantung pada asal, perjalanan, dan tingkat keparahannya. Biasanya bergantung pada pemberian oksigen, yang dapat dilakukan dengan berbagai cara tergantung pada kelainan yang diidentifikasi.

Suplai oksigen tambahan dapat dilakukan dengan menggunakan:

masker oksigen, menutupi hidung dan mulut, untuk memasok oksigen ke paru-paru;
tabung intubasi endotrakeal, dimasukkan melalui mulut atau melalui hidung, untuk menjaga ventilasi mekanis;
kanula trakeostomi, yang merupakan tabung yang ditempatkan setinggi trakea melalui pembedahan untuk memastikan pernapasan;
ruang oksigen hiperbarik, yang digunakan secara khusus untuk menyediakan oksigen jika terjadi keracunan karbon monoksida


Penyakit dari A-Z & Daftar Lengkap, Nama, Jenis, Contoh

Suatu penyakit adalah suatu kondisi abnormal tertentu yang secara negatif mempengaruhi struktur atau fungsi sebagian atau seluruh organisme, dan itu bukan karena cedera eksternal langsung apa pun. Klik disini ? untuk mengetahui nama-nama penyakit dan penjelasannya.

Nama Obat dan Untuk Penyakit Apa ? – Daftar Nama Obat Esensial diterbitkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)

Daftar Nama Obat Esensial Organisasi Kesehatan Dunia diterbitkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Daftar ini pertama kali diterbitkan pada tahun 1977. Klik disini ? untuk mengetahui “Daftar Nama Obat Esensial dari World Health Organization”.


Sumber bacaan: Michigan Medicine, WHO

Sumber foto: Wikimedia Commons

Informasi: Pinter Pandai bukan sebagai pengganti Dokter. Jika Anda memiliki tanda-tanda atau gejala-gejala di atas atau pertanyaan lainnya, konsultasikanlah dengan dokter Anda. Tubuh masing-masing orang / individu berbeda. Selalu konsultasikan ke Dokter untuk menangani kondisi kesehatan Anda.

Pinter Pandai “Bersama-Sama Berbagi Ilmu”
Quiz | Matematika | IPA | Geografi & Sejarah | Info Unik | Lainnya | Business & Marketing

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *