Sejarah Hari Valentine
Hari Valentine, 14 Februari, dirayakan sebagai hari kasih sayang di banyak negara. Pasangan bertukar kata-kata manis, hadiah, dan mawar merah sebagai simbol cinta. Sejarawan mencatat asal-usulnya terkait dua Valentinus dari abad ke-3 Masehi: Valentin de Terni, seorang uskup martir, dan seorang pendeta yang dihukum mati pada 14 Februari 270 di bawah Kaisar Claudius II.
Gereja Kristen baru mengkanonisasi Valentin de Terni dua abad kemudian. Pada 495 M, Paus Gelasius I menetapkannya sebagai santo pelindung pasangan bertunangan, menggantikan Lupercalia, festival pagan Romawi yang dirayakan setiap 15 Februari untuk menghormati Lupercus, dewa kesuburan. Festival ini melibatkan pengorbanan hewan untuk menenangkan para dewa. Nama Lupercus berasal dari bahasa Latin lupus (serigala), yang dalam legenda menyelamatkan Romulus dan Remus, pendiri Roma.
Sejarah Singkat Hari Valentine
14 Februari bertepatan dengan Lupercalia, festival Romawi kuno yang berlangsung dari 13-15 Februari untuk merayakan kesuburan. Namun, Hari Valentine seperti yang dikenal saat ini mulai berkembang pada abad ke-14 di Inggris, ketika diyakini burung mulai mencari pasangan di hari tersebut. Tradisi ini kemudian menyebar ke seluruh Eropa dan dunia.
Puisi dari Othon de Grandson, Geoffrey Chaucer, dan Charles d’Orléans memperkuat hubungan antara Hari Valentine dan cinta romantis. Charles d’Orléans, yang ditahan di Inggris, disebut-sebut memilih Santo Valentinus sebagai pelindung kekasih untuk mengenang “pengadilan cinta” yang diadakan oleh ibunya, Valentine Visconti.
Pada 1496, Paus Alexander VI menetapkan Valentinus dari Terni sebagai santo pelindung kekasih. Namun, Gereja sempat menentang perayaan Valentine, dan pada 1969, Paus Paulus VI menghapusnya dari kalender liturgi resmi, meski tetap dirayakan secara regional.
Valentine di Era Modern
Sejak abad ke-19, Hari Kasih Sayang berkembang menjadi perayaan komersial di Amerika Serikat, terutama dengan penjualan kartu ucapan dan hadiah. Kini, Valentine menjadi kesempatan untuk merayakan cinta, baik untuk pasangan, sahabat, maupun keluarga.
Siapa Sebenarnya Santo Valentine?
Tiga figur Santo Valentine yang sering dikaitkan dengan hari ini:
- Valentinus dari Roma – Pendeta Katolik yang diam-diam menikahkan pasangan hingga akhirnya dipenjara dan dihukum mati.
- Valentinus dari Terni – Uskup yang terkenal karena kesembuhannya bagi anak-anak dan pasangan muda.
- Valentinus dari Rhetia – Santo yang dihormati di Jerman, dikenal sebagai penyembuh epilepsi.
Terlepas dari asal-usulnya yang bervariasi, Hari Valentine tetap menjadi momen istimewa untuk merayakan cinta dalam segala bentuknya. 💕
Resep Kue Hari Valentine Berbentuk Hati | Persis Seperti di Toko Roti
Asal-usul Hari Valentine
Hari Kasih Sayang berasal dari berbagai tradisi pagan, Katolik, dan komersial.
Festival Pagan
Di Romawi Kuno, Hari Valentine berawal dari Lupercalia, festival kesuburan pada 15 Februari. Para pendeta Lupercus mengorbankan kambing, mabuk, dan berlari di jalanan menyentuh orang-orang, terutama wanita muda, yang percaya sentuhan itu meningkatkan kesuburan.
Di Yunani Kuno, pertengahan Januari hingga Februari juga dikaitkan dengan cinta dan kesuburan.
Hari Libur Katolik
Pada 496 M, Paus menetapkan 14 Februari sebagai Hari Valentine untuk menggantikan Lupercalia. Namun, festival pagan tetap berlangsung secara rahasia dengan tradisi baru, seperti permainan mencari pasangan yang harus menikah dalam setahun.
Hari Valentine di Abad Pertengahan
Di Abad Pertengahan, pemuda menuliskan nama kekasih di lengan baju mereka. Jika gadis itu menerima, mereka berjalan bersama dalam prosesi.
Legenda lain menyebutkan bahwa burung mulai kawin pada 14 Februari, menciptakan kepercayaan bahwa jenis burung yang dilihat seorang gadis pada hari itu menentukan calon suaminya—robin berarti pelaut, pipit pria sederhana yang setia, dan goldfinch pria kaya.
Tradisi Valentine
- Kartu Hari Valentine pertama: Charles d’Orléans, dipenjara di Menara London, mengirim puisi cinta kepada istrinya pada 1440.
- Kartu cabul: Pada abad ke-19, kartu tanpa nama menjadi populer, tetapi beberapa terlalu vulgar hingga dilarang.
- Misteri X: Huruf “X” sebagai simbol ciuman berasal dari tanda salib dalam sumpah agama.
- Cupid: Dewa cinta dengan panah ajaibnya, berasal dari kata Latin cupido yang berarti keinginan.
Hingga kini, Hari Kasih Sayang tetap menjadi simbol cinta dan romansa lebih dari 2000 tahun setelah tradisi ini dimulai. 💕
Sumber foto: Pixabay
Sources: CleverlySmart, History
Pinter Pandai “Bersama-Sama Berbagi Ilmu”
Quiz | Matematika | IPA | Geografi & Sejarah | Info Unik | Lainnya | Business & Marketing