Festival Mooncake
Juga dikenal dengan nama Festival Kue Bulan atau Festival Mooncake merupakan hari raya panen dan salah satu festival terpenting di Cina (Republik Rakyat Tiongkok). Dirayakan pada hari ke lima belas bulan delapan Kalender Tionghoa. Biasanya jatuh pada minggu kedua September sampai minggu kedua Oktober.
Makna Festival Mooncake
Festival ini merayakan 3 konsep dasar yang saling terkait satu sama lain:
- Pertemuan, seperti keluarga dan teman berkumpul, atau memanen hasil panen untuk festival. Dikatakan bulan adalah yang paling terang dan paling bulat pada hari ini yang berarti reuni keluarga. Dan inilah alasan utama mengapa orang berpikir pertengahan musim gugur itu penting.
- Thanksgiving, untuk bersyukur atas panen atau untuk serikat pekerja yang harmonis.
- Berdoa (meminta kepuasan konseptual atau material), seperti untuk bayi, pasangan, kecantikan, umur panjang, atau masa depan yang baik
Tradisi dan mitos seputar festival terbentuk di seputar ketiga konsep ini, walaupun tradisi telah berubah seiring berjalannya waktu karena adanya perubahan teknologi, sains, ekonomi, budaya dan agama. Hal ini berhubungan tentang kesejahteraan bersama.
Sejarah Festival Mooncake
Festival Musim Gugur dimulai sekitar zaman Dinasti Xia dan Shang (2000-1600 SM). Pada Dinasti Zhou rakyat merayakan dengan cara memuja Bulan. Pada Dinasti Tang tradisi itu lebih jelas dan merakyat. Pada Dinasti Song Selatan (1127-1279 M), orang mulai mengirimkan kue bulan pada rekan dan famili sebagai simbol keutuhan keluarga. Pada malam hari mereka berjalan-jalan keluar dan mengunjungi tepi danau menikmati bulan.
Pada Dinasti Ming dan Dinasti Qing, tradisi ini menjadi lebih populer. Muncul beberapa kebiasaan seperti menanam pohon musim gugur, menyalahkan lentera dan Tari Naga. Tradisi yang paling utama yang sampai sekarang masih ada adalah bersama keluarga menikmati bulan perak sambil menikmati panganan serta arak.
Perayaan Modern Festival Mooncake
Festival ini merupakan saat untuk menikmati suksesnya menuai nasi dan gandum dengan penawaran makanan yang dibuat untuk menghormati bulan. Hari ini, masih merupakan kesempatan untuk reuni luar di antara teman dan keluarga untuk makan kue bulan dan menonton bulan, simbol harmoni dan kesatuan. Festival ini dirayakan dengan banyak adat budaya atau daerah, di antaranya:
Membakar dupa dengan hormat kepada dewa-dewa termasuk Chang’e.
Pertunjukan naga dan tarian singa, yang terutama dipraktekkan di China selatan dan Vietnam.
Pemasangan lentera di jalan-jalan.
Kue bulan. Membuat dan berbagi kue bulan merupakan salah satu ciri khas festival ini. Dalam budaya Tionghoa, bentuk bulat melambangkan kelengkapan dan reuni. Dengan demikian, sharing dan makan kue bulan bundar di kalangan anggota keluarga selama minggu festival tersebut menandakan kelengkapan dan kesatuan keluarga.
Kue Bulan
Adalah makanan tradisional masyarakat Tionghoa yang menjadi sajian wajib pada perayaan Festival Musim Gugur setiap tahunnya. Di Indonesia, kue bulan biasanya dikenal dalam Bahasa Hokkian-nya, gwee pia atau tiong chiu pia.
Sedangkan dalam bahasa Hakka / Khek- nya, yaitu ngie̍t-piáng. Kue bulan tradisional pada dasarnya berbentuk bulat, melambangkan kebulatan dan keutuhan. Namun seiring perkembangan zaman, bentuk-bentuk lainnya muncul menambah variasi dalam komersialisasi kue bulan.
Asal Mula Kue Bulan / Mooncake
Kue bulan bermula dari penganan sesajian pada persembahan dan penghormatan pada leluhur di musim gugur, yang biasanya merupakan masa panen yang dianggap penting dalam kebudayaan Tionghoa yang berbasis agrikultural.
Perkembangan zaman menjadikan kue bulan berevolusi dari sesajian khusus pertengahan musim gugur kepada penganan dan hadiah namun tetap terkait pada perayaan festival musim gugur tadi.
Beberapa legenda mengemukakan bahwa kue bulan berasal dari Dinasti Ming, yang dikaitkan dengan pemberontakan heroik Zhu Yuanzhang memimpin para petani Han melawan pemerintah Mongol. Namun sebenarnya, kue bulan telah ada tercatat dalam sejarah paling awal pada zaman Dinasti Song. Dari sini, kue bulan dipastikan telah populer dan eksis jauh sebelum Dinasti Ming berdiri.
Bacaan Lainnya
- Jakarta dilewati oleh 13 sungai yang semuanya bermuara ke Teluk Jakarta
- Fakta Menara Petronas di Kuala Lumpur, Malaysia
- Bangunan Unik Masjid Al-Irsyad Bandung
- Bangunan Unik Yang Berada Di Bukit Rhema – Gereja Berbentuk Ayam
- Perbedaan Cokelat Hitam Dan Putih
- Cara Memilih Pintu Masuk Utama Rumah Menurut Feng Shui
Unduh / Download Aplikasi HP Pinter Pandai
Siapa bilang mau pintar harus bayar? Aplikasi Ilmu pengetahuan dan informasi yang membuat Anda menjadi lebih smart!
Sumber bacaan: Chinatownology, China Highlights, National Library Board – Singapore
Pinter Pandai “Bersama-Sama Berbagi Ilmu”
Quiz | Matematika | IPA | Geografi & Sejarah | Info Unik | Lainnya | Business & Marketing