Tiga danau yang memiliki nama yang berbeda, para penduduk yang selama berabad-abad percaya bahwa danau tersebut adalah tempat peristirahatan spiritual bagi leluhur mereka. Dikatakan bahwa danau berubah warna sesuai dengan “mood” roh dan jika demikian maka suasana hati para jiwa terus-menerus gelisah.
Danau Orang Tua (Tiwu Ata Mbupu) di titik barat gunung berapi biasanya berwarna biru. Berbaring terpisah dari 2 kawah lainnya, inilah dimana dikatakan bahwa roh orang tua yang telah menuntun kehidupan orang-orang yang benar dan baik untuk beristirahat.
Baca juga ? Negara Mana Yang Memiliki Danau Terbanyak?
Inilah orang di mana orang jahat pergi, muda, tua, laki-laki atau perempuan. Kelimutu itu sendiri berarti Danau Mendidih dan seringkali pengunjung bisa melihat hamparan uap naik dari permukaan danau.
Ini menciptakan upwelling (biasanya istilah oseanografi) yang menggerakkan air kaya nutrisi padat (dan begitu berwarna) ke atas ke permukaan, mendorong yang berada di atas ke bawah, sehingga mengubah penampilannya.
Gunung Kelimutu terletak di sebuah taman nasional yang terkenal di pulau Flores. Meskipun pulau ini memiliki panjang 350 km, taman itu sendiri kecil, dengan kota terdekat (Ende) berjarak 60 km. Namun, desa pertanian kecil Moli terletak di dekat gunung berapi dan sering dijadikan base camp oleh mereka yang cukup tangguh untuk menempuh perjalanan ke puncak Kelimutu…
Pengunjung tidak pernah yakin apa warna danau pada saat mereka mencapai puncak karena sangat bervariasi. Tidak seperti danau kawah lainnya dimana variasi warnanya bisa diprediksi, hal ini tidak terjadi pada ketiga danau tersebut. Warna yang Anda lihat di sini berwarna biru, hijau dan hitam (dan mereka mendominasi) namun danau juga berubah menjadi putih, merah dan biru juga.
Pada tahun 1995 seorang turis Belanda jatuh dari lereng terjal ke danau Tiwu Nua Muri Kooh Fai. Meski seharian mencari lima hari jenazah tubuhnya pun tak pernah ditemukan. Kita hanya bisa berharap bahwa rohnya bergabung dengan orang-orang muda dan gadis yang tinggal di sana. Namun, orang pada umumnya tetap berada di belakang pagar sejak saat itu.
Mereka yang melakukan perjalanan ke puncak gunung berapi, biasanya melakukannya saat fajar. Ketiga danau itu sering diselimuti kabut di pagi hari. Namun, pada siang hari mereka biasanya kabur bebas dan mereka yang menjelajah di sini seringkali merupakan satu-satunya orang di sekitarnya. Mereka harus ingat untuk memulai perjalanan ke Moli sebelum malam terbenam.
Sejumlah pengunjung yang tidak waspada mengikuti jejak tapak yang tidak resmi di sekitar tepi danau. Batu vulkanik yang melonggar telah membuat jejak/tapak ini berbahaya – belum lagi asap yang timbul dari danau, yang diketahui dapat membuat orang jatuh. Mereka yang telah jatuh ke danau mungkin tidak dapat keluar hidup.
Terlepas dari kenyataan bahwa gunung berapi dan danau yang sedikit diketahui di luar negara Asia, banyak yang menganggap Kelimutu sebagai salah satu dari tujuh keajaiban alam. Sulit untuk tidak setuju.
Image Credit Behan
First Image Credit Flickr User whl.travel
Small aerial picture – mynikon78
Sejarah Danau Kelimutu
Awal mulanya daerah ini diketemukan oleh seorang yang bernama Lio Van Such Telen, warga negara Belanda, tahun 1915. Keindahannya dikenal luas setelah Y. Bouman melukiskan dalam tulisannya tahun 1929. Sejak saat itu wisatawan asing mulai datang menikmati danau yang dikenal angker bagi masyarakat setempat. Mereka yang datang bukan hanya pencinta keindahan, tetapi juga peneliti yang ingin tahu kejadian alam yang amat langka itu juga.
Kawasan Kelimutu telah ditetapkan menjadi Kawasan Konservasi Alam Nasional sejak 26 Februari 1992.
Cara pergi ke danau Kelimutu
- Dengan jalur udara Kupang – Ende (Bandara Hasan Aroeboesman) atau Kupang – Maumere. Kemudian dilanjutkan perjalanan darat selama kurang lebih 4 jam dengan mobil menuju Ende. Mayoritas wisatawan domestik maupun asing memilih jalur Labuan Bajo karena biasanya destinasi Kelimutu sudah masuk dalam paket perjalanan Sail Komodo dan Overland Flores.
Setelah sampai di Ende, wisatawan akan menuju Moni, desa kecil di kaki Gunung Kelimutu. Jarak Ende dan Moni kurang lebih 1 sampai 2 jam perjalanan. Terdapat beberapa penginapan sederhana di Moni bagi wisatawan yang ingin menginap di lokasi ini. - Dari Labuan Bajo, wisatawan dapat menyewa mobil atau naik kendaraan umum menuju Ende. Sewa mobil merupakan pilihan terbaik mengingat angkutan umum di jalur Transflores masih sangat terbatas. Perjalanan dari Labuan Bajo ke Ende cukup jauh dan lama, kurang lebih 9 jam. Jagalah kondisi fisik dengan banyak istirahat dan minum multivitamin agar tetap bugar saat tiba di Kelimutu.