Arti Mimpi Adalah Komunikasi dari Alam Bawah Sadar
Meskipun selalu ada kepentingan dalam menafsirkan arti mimpi manusia. Baru pada akhir abad ke-19 Sigmund Freud dan Carl Jung mengemukakan beberapa teori bermimpi modern yang paling banyak dikenal.
Teori Freud berpusat pada gagasan tentang “kerinduan / perasaan” yang tertekan – gagasan bahwa bermimpi memungkinkan kita untuk memilah-milah keinginan yang tidak terselesaikan dan tertindas.
Carl Jung (yang belajar di bawah awasan Freud) juga percaya bahwa mimpi memiliki kepentingan psikologis. Namun mengajukan teori yang berbeda tentang artinya.
Kemajuan Teknologi dan Arti Mimpi
Sejak saat itu, kemajuan teknologi telah memungkinkan pengembangan teori-teori lain.
Satu teori neurobiologis terkemuka tentang bermimpi adalah “hipotesis sintesis aktivasi”, yang menyatakan bahwa mimpi sebenarnya tidak berarti apa-apa: hanya impuls otak listrik yang menarik pemikiran dan citra acak dari ingatan kita.
Oneirologi adalah cabang ilmu pengetahuan yang meneliti tentang mimpi.