Bahan Bakar: Bioetanol, Biogas, Biodiesel – Penjelasan, Perbedaan dan Contohnya

2 min read

Bahan bakar bioetanol biogas biodiesel

Perbedaan Bioetanol, Biogas, Biodiesel

Setiap bahan bakar baik padatan, cairan ataupun gas yang dihasilkan dari bahan-bahan organik. Berikut adalah perbedaan dan penjelasan tentang Bioetanol Biogas Biodiesel.

Sederhananya, biofuel (bahan bakar hayati) adalah energi yang terbuat dari materi hidup, biasanya tumbuhan. Bioetanol Biogas Biodiesel adalah jenis biofuel. Bahan bakar nabati dianggap sebagai energi terbarukan, mengeluarkan emisi lebih sedikit daripada bahan bakar fosil, dan semakin mendapat perhatian dalam transisi menuju ekonomi rendah karbon.


Bioetanol

Bioetanol adalah bahan bakar paling dikenal baik sebaik biofuel dan merupakan alkohol yang dihasilkan dari jagung, sorgum, kentang, gandum, tebu, bahkan biomassa seperti batang jagung dan limbah sayuran.

Bahan baku yang digunakan untuk produksi bioetanol

  • Gula (glucose) Gula (glukosa) merupakan bentuk bahan baku yang paling sederhana dengan rumus kimia C6H12O6, berbeda dengan pengertian gula sehari-hari yang mengandung sukrosa, laktosa dan fruktosa.
  • Pati (starch).
  • Selulosa (cellulose).

Proses pembuatan bioetanol

3 Langkah untuk membuat bioetanol yaitu menyiapkan bahan, melakukan fermentasi dan terakhir adalah pemurnian. Sebelum diolah, singkong, sorgum, tebu atau bahan lain yang digunakan dihancurkan terlebih dahulu menjadi bubur. Kemudian diberi zat yang disebut Enzim untuk mempermudah proses fermentasi.

Baca juga ? Biofuel (Bahan Bakar Hayati) Biofuel Generasi 1-4 dan Contohnya


Bahan bakar bioetanol biogas biodiesel
Bahan Bakar Bioetanol, Biogas, Biodiesel – Penjelasan, Perbedaan dan Contohnya. Ilustrasi dan sumber foto: Free SVG

Biogas

Biogas dibuat sebagai produk sampingan dari membusuk tanaman dan hewan limbah di lingkungan dengan tingkat rendah oksigen : tempat pembuangan sampah, fasilitas pengolahan limbah, dan susu.

Bahan baku yang digunakan untuk produksi biogas

Dapat dibuat dari bahan-bahan organik termasuk di antaranya; kotoran manusia dan hewan, limbah domestik (rumah tangga), sampah biodegradable atau setiap limbah organik yang biodegradable dalam kondisi anaerobik. Kandungan utama dalam biogas adalah metana dan karbon dioksida.

Biogas dapat digunakan sebagai bahan bakar kendaraan maupun untuk menghasilkan listrik.


Biodiesel

Biodiesel adalah minyak dari tumbuhan atau hewan yang telah digunakan sebagai alternatif atau dicampur dengan minyak solar di mobil dan armada industri dengan mesin diesel.

Bahan baku biodiesel

Untuk saat ini, di Indonesia bahan baku biodiesel berasal dari Minyak Sawit (CPO). Selain dari CPO, tanaman lain yang berpotensi untuk bahan baku biodiesel antara lain tanaman jarak, jarak pagar, kemiri sunan, kemiri cina, nyamplung dan lain-lain.

Cara membuat biodiesel

Pada skala kecil dapat dilakukan dengan bahan minyak goreng 1 liter yang baru atau bekas. Methanol sebanyak 200 ml atau 0.2 liter, Soda api atau NaOH 3,5 gram untuk minyak goreng bersih, jika minyak bekas diperlukan 4,5 gram atau mungkin lebih.

Kelebihan ini diperlukan untuk menetralkan asam lemak bebas atau FFA yang banyak pada minyak goreng bekas. Dapat pula mempergunakan KOH namun mempunyai harga lebih mahal dan diperlukan 1,4 kali lebih banyak dari soda. Proses pembuatan; Soda api dilarutkan dalam Methanol dan kemudian dimasukan kedalam minyak dipanaskan sekitar 55 °C, diaduk dengan cepat selama 15-20 menit kemudian dibiarkan dalam keadaan dingin semalam.

Maka akan diperoleh biodiesel pada bagian atas dengan warna jernih kekuningan dan sedikit bagian bawah campuran antara sabun dari FFA, sisa methanol yang tidak bereaksi dan gliserin sekitar 79 ml. Biodiesel yang merupakan cairan kekuningan pada bagian atas dipisahkan dengan mudah dengan menuang dan menyingkirkan bagian bawah dari cairan. Untuk skala besar produk bagian bawah dapat dimurnikan untuk memperoleh gliserin yang berharga mahal, juga sabun dan sisa methanol yang tidak bereaksi.


Bacaan Lainnya

Unduh / Download Aplikasi HP Pinter Pandai

Respons “Ooo begitu ya…” akan lebih sering terdengar jika Anda mengunduh aplikasi kita!

Siapa bilang mau pintar harus bayar? Aplikasi Ilmu pengetahuan dan informasi yang membuat Anda menjadi lebih smart!

Sumber bacaan: IntechOpen, The Sustainability Cooperative