Bapak Soekarno Adalah Presiden Pertama di Indonesia

3 min read

Presiden Sukarno

Bapak Soekarno: Presiden Pertama Indonesia dan Bapak Bangsa

Bapak Soekarno adalah Presiden pertama Indonesia, lahir di Surabaya, Jawa Timur, pada 6 Juni 1901, dan meninggal di Jakarta pada 21 Juni 1970. Beliau adalah tokoh utama dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia dan dikenal sebagai Bapak Bangsa. Peran Soekarno dalam membentuk dasar negara Indonesia melalui Pancasila dan Proklamasi Kemerdekaan menjadikannya salah satu pemimpin paling berpengaruh dalam sejarah Indonesia.

Awal Kehidupan Soekarno

Soekarno lahir dengan nama Kusno Sosrodihardjo. Namun, setelah menderita sakit keras saat kecil, namanya diubah menjadi Soekarno oleh orang tuanya dengan harapan perubahan nama itu akan membawa kesembuhan. Ayahnya, Raden Soekemi Sosrodihardjo, adalah seorang guru dari Jawa dan penganut Islam. Ibunya, Ida Ayu Nyoman Rai, berasal dari kasta Brahmana Bali dan beragama Hindu.

Soekarno menempuh pendidikan di Hollandsch-Inlandsche School (HIS) di Surabaya dan melanjutkan ke Hoogere Burger School (HBS) di sana. Ia dikenal sebagai seorang pelajar yang cerdas dan menguasai berbagai bahasa, termasuk Belanda, Inggris, Jerman, Prancis, Jepang, dan Arab. Soekarno kemudian melanjutkan studinya di Technische Hoogeschool te Bandoeng (sekarang Institut Teknologi Bandung) dan lulus sebagai insinyur pada tahun 1926.

Peran Soekarno dalam Kemerdekaan Indonesia

Pada tahun 1945, di tengah Perang Dunia II, Jepang yang menduduki Indonesia mulai kalah dalam perang. Melihat peluang tersebut, Soekarno memperkenalkan Pancasila pada 1 Juni 1945, sebagai dasar negara Indonesia merdeka. Pancasila terdiri dari lima prinsip utama: Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan, dan Keadilan Sosial.

Setelah Jepang menyerah kepada Sekutu pada 15 Agustus 1945, Soekarno bersama Mohammad Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945. Proklamasi tersebut disampaikan di halaman rumah Soekarno di Jalan Pegangsaan Timur No. 56, Jakarta, dan menjadi tonggak sejarah lahirnya Republik Indonesia. Soekarno kemudian diangkat sebagai Presiden pertama Indonesia, dengan Hatta sebagai Wakil Presiden.

Indonesia Merdeka – 17 Agustus 1945

Pemerintahan Soekarno dan Tantangan Pasca-Kemerdekaan

Setelah kemerdekaan, Indonesia menghadapi berbagai tantangan internal dan eksternal. Pada 1949, setelah perjuangan diplomasi dan bersenjata melawan Belanda, kedaulatan Indonesia diakui secara internasional melalui Konferensi Meja Bundar. Soekarno memimpin negara yang baru merdeka ini melalui masa-masa sulit, termasuk konflik internal antara kelompok Islamis, nasionalis, dan komunis.

Pada tahun 1955, Indonesia mengadakan Pemilihan Umum pertama, yang menghasilkan parlemen yang beragam. Soekarno, yang semakin khawatir dengan fragmentasi politik, kemudian memperkenalkan sistem “Demokrasi Terpimpin” pada akhir 1950-an, yang mengurangi pengaruh partai politik dan meningkatkan peran militer serta dirinya sebagai pemimpin sentral.

Soekarno juga memainkan peran penting dalam politik internasional, terutama melalui Konferensi Asia-Afrika di Bandung pada 1955, yang mempertemukan negara-negara baru merdeka untuk melawan kolonialisme dan imperialisme.

Kehidupan Pribadi Soekarno

Soekarno dikenal memiliki kehidupan pribadi yang kompleks. Dia menikah beberapa kali selama hidupnya. Istri pertamanya, Siti Oetari, dinikahi pada tahun 1921 dan mereka bercerai tidak lama kemudian. Pernikahan keduanya dengan Inggit Garnasih berakhir pada tahun 1943 setelah lebih dari dua dekade. Soekarno kemudian menikahi Fatmawati, yang menjahit bendera Merah Putih yang dikibarkan saat Proklamasi Kemerdekaan. Fatmawati adalah Ibu Negara yang berperan besar di awal kemerdekaan, namun hubungan mereka juga berakhir ketika Soekarno memilih untuk berpoligami dengan beberapa wanita lain, termasuk Hartini dan Ratna Sari Dewi dari Jepang.

Sultan Hamid II – Pencipta Lambang Garuda Pancasila – Lambang Negara Republik Indonesia – Identitas & Makna Burung Garuda Pancasila

Soekarno dan Pancasila

Salah satu warisan terbesar Soekarno adalah Pancasila, dasar negara Indonesia. Pancasila terus menjadi pijakan utama dalam membentuk identitas dan kebijakan Indonesia, terutama dalam menjaga keberagaman bangsa ini. Soekarno menekankan pentingnya persatuan dalam keberagaman, semboyan “Bhinneka Tunggal Ika” (Berbeda-beda tetapi tetap satu), yang tercermin dalam ideologinya.

Akhir Pemerintahan dan Penggulingan Soekarno

Pada awal 1960-an, Soekarno semakin dekat dengan Partai Komunis Indonesia (PKI), yang menyebabkan ketegangan dengan militer dan kelompok Islam. Pada 1965, terjadi percobaan kudeta yang dikenal sebagai Gerakan 30 September atau G30S. Soekarno dianggap bertanggung jawab atas ketidakstabilan politik yang menyebabkan kudeta tersebut, meskipun perannya dalam peristiwa ini masih menjadi bahan perdebatan.

Akibat peristiwa ini, Jenderal Soeharto mengambil alih kekuasaan melalui Supersemar (Surat Perintah Sebelas Maret) pada tahun 1966, yang menandai berakhirnya kekuasaan Soekarno. Pada 1967, Soekarno resmi dicopot dari jabatannya sebagai Presiden dan digantikan oleh Soeharto.

Warisan Soekarno

Meskipun jatuh dari kekuasaan, Soekarno tetap dihormati sebagai Bapak Proklamator dan pendiri Indonesia. Pancasila, yang dirancang olehnya, terus menjadi ideologi yang menjaga persatuan bangsa Indonesia. Soekarno juga dikenang sebagai pemimpin yang memperjuangkan kemerdekaan dan keberanian Indonesia untuk menentang imperialisme global.

Soekarno meninggal pada 21 Juni 1970 dan dimakamkan di Blitar, Jawa Timur, di samping makam ibunya. Meskipun masa tuanya diliputi oleh pengasingan politik, namanya tetap abadi sebagai Presiden pertama Indonesia dan simbol perjuangan kemerdekaan.

Kesimpulan

Soekarno tidak hanya dikenal sebagai Presiden pertama Indonesia, tetapi juga sebagai Bapak Bangsa yang meninggalkan warisan abadi bagi negara. Pancasila dan Proklamasi Kemerdekaan adalah dua kontribusi utama yang terus membentuk wajah Indonesia modern. Meskipun mengalami jatuh bangun dalam karier politiknya, Soekarno tetap dihormati sebagai tokoh besar dalam sejarah Indonesia.


Fatmawati | Istri ke-3 dari Presiden Indonesia pertama Soekarno


Bacaan Lainnya

Sumber bacaan: Asian History, Mendikbud

Pinter Pandai “Bersama-Sama Berbagi Ilmu”
Quiz | Matematika | IPA | Geografi & Sejarah | Info Unik| Lainnya | Business & Marketing

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *