100 Surah Al-‘Adiyat العاديات Berlari kencang
Surah Al Adiyat (Bahasa Arab العاديات, al-ʿĀdiyāt ‘Berlari kencang’ ‘Mereka lari’) adalah surah ke-100 dari Alquran, berisi 11 ayat. Judulnya mengacu pada ayat pertama.
Lima ayat pertama berisi sumpah oleh mereka yang mendengus dan membiarkan bunga api beterbangan. Gambar ini dapat diartikan dengan cara yang berbeda – baik sebagai kuda atau unta yang berlari ke medan perang, sebagai pengendara dalam penyerbuan, atau terakhir sebagai peziarah yang sedang berziarah. Akibatnya, rasa tidak bersyukur manusia terhadap Tuhan dikeluhkan, demikian pula kecintaan terhadap harta duniawi. Tiga ayat terakhir menandakan hari ketika apa yang ada di kuburan akan dibersihkan dan apa yang ada di dalam manusia akan terungkap. Ini merujuk pada perhitungan pada hari penghakiman.
Dari segi gaya dan isinya, surah ini termasuk bagian awal Al-Qur’an yang diturunkan di Mekkah (610-615). Beberapa komentator Muslim berbagi pandangan ini, termasuk Qur’an Kairo. Namun, yang lain menganggap mereka Medina.
Surat ke-100 al-‘Adiyat, artinya Berlari kencang, lengkap ayat 1-11. Berisikan penjelasan tentang sifat manusia yang perhatian terhadap urusan dunia, sebagai pengingat baginya tentang tempat kembalinya dan sebagai motivasi baginya agar memperbaiki jalannya.
Berikut isi Surah Al Adiyat dalam text bahasa Arab, latin dan terjemahan bahasa Indonesia
Surat al-‘Adiyat
Arab-Latin: wal-‘ādiyāti ḍab-ḥā
Artinya: 1. Demi kuda perang yang berlari kencang dengan terengah-engah,
فَٱلْمُورِيَٰتِ قَدْحًا
fal-mụriyāti qad-ḥā
2. dan kuda yang mencetuskan api dengan pukulan (kuku kakinya),
فَٱلْمُغِيرَٰتِ صُبْحًا
fal-mugīrāti ṣub-ḥā
3. dan kuda yang menyerang dengan tiba-tiba di waktu pagi,
فَأَثَرْنَ بِهِۦ نَقْعًا
fa aṡarna bihī naq’ā
4. maka ia menerbangkan debu,
فَوَسَطْنَ بِهِۦ جَمْعًا
fa wasaṭna bihī jam’ā
5. dan menyerbu ke tengah-tengah kumpulan musuh,
إِنَّ ٱلْإِنسَٰنَ لِرَبِّهِۦ لَكَنُودٌ
innal-insāna lirabbihī lakanụd
6. sesungguhnya manusia itu sangat ingkar, tidak berterima kasih kepada Tuhannya,
وَإِنَّهُۥ عَلَىٰ ذَٰلِكَ لَشَهِيدٌ
wa innahụ ‘alā żālika lasyahīd
7. dan sesungguhnya manusia itu menyaksikan (sendiri) keingkarannya,
وَإِنَّهُۥ لِحُبِّ ٱلْخَيْرِ لَشَدِيدٌ
wa innahụ liḥubbil-khairi lasyadīd
8. dan sesungguhnya dia sangat bakhil karena cintanya kepada harta.
۞ أَفَلَا يَعْلَمُ إِذَا بُعْثِرَ مَا فِى ٱلْقُبُورِ
a fa lā ya’lamu iżā bu’ṡira mā fil-qubụr
9. Maka apakah dia tidak mengetahui apabila dibangkitkan apa yang ada di dalam kubur,
وَحُصِّلَ مَا فِى ٱلصُّدُورِ
wa huṣṣila mā fiṣ-ṣudụr
10. dan dilahirkan apa yang ada di dalam dada,
إِنَّ رَبَّهُم بِهِمْ يَوْمَئِذٍ لَّخَبِيرٌۢ
Arab-Latin: inna rabbahum bihim yauma`iżil lakhabīr
Artinya: 11. sesungguhnya Tuhan mereka pada hari itu Maha Mengetahui keadaan mereka.
Surah AlQuran | Daftar Lengkap dalam Bahasa Arab, Latin dan Terjemahan Indonesia
Sumber bacaan: Quran.com, Islam Suci Beriman
Pinter Pandai “Bersama-Sama Berbagi Ilmu”
Quiz | Matematika | IPA | Geografi & Sejarah | Info Unik | Lainnya | Business & Marketing