Aksi Grup Matematika
Dalam matematika, aksi grup adalah suatu himpunan, beserta satu operasi biner, seperti perkalian atau penjumlahan, yang memenuhi beberapa aksioma yang disebut aksioma grup. Misalnya, himpunan bilangan bulat adalah suatu grup terhadap operasi penjumlahan. Cabang matematika yang mempelajari grup disebut teori grup.
Notasi Aksi Grup
Suatu grup yang terdiri atas himpunan dan operasi dapat ditulis .
Biasanya operasi dalam grup, apa pun sebetulnya operasi tersebut, dipikirkan sebagai analog dari perkalian, dan operasi grup ditulis seperti perkalian (notasi perkalian):
- Kita menulis , atau bahkan , untuk .
- Kita menulis untuk unsur identitas dan menyebutnya unsur satuan.
- Kita menulis untuk invers dan menyebutnya kebalikan dari .
Tetapi, kadang-kadang operasi grup dipikirkan sebagai analog dari penjumlahan dan ditulis seperti penjumlahan (notasi penjumlahan):
- Kita menulis untuk dan menyebutnya jumlah dan .
- Kita menulis untuk unsur identitas dan menyebutnya unsur nol.
- Kita menulis untuk invers dan menyebutnya lawan dari .
Biasanya, hanya grup abelian (grup yang operasinya komutatif untuk setiap dua unsur himpunan grup tersebut) yang ditulis dalam bentuk penjumlahan walaupun grup tersebut dapat juga ditulis dalam bentuk perkalian. Ketika bersifat noncommittal, kita dapat menggunakan notasi (dengan ) dan istilah yang dikemukakan dalam definisi menggunakan notasi sebagai invers dari .
Bila adalah sub himpunan dari dan unsur dari maka dalam notasi perkalian merupakan himpunan dari semua hasil perkalian untuk dalam (dengan kata lain, ). Hal yang sama juga dapat dilihat pada notasi , dan untuk dua sub himpunan dan dari kita dapat menulis untuk . Dalam notasi penjumlahan, kita menuliskan dan untuk masing-masing pasangan.
Suatu aksi grup adalah suatu himpunan beserta satu operasi biner yang memenuhi aksioma-aksioma grup berikut
- Ketertutupan (closure) : untuk setiap , berlaku .
- Sifat asosiatif : untuk setiap <<<, berlaku .
- Unsur identitas : terdapat suatu sehingga untuk setiap berlaku (dapat dibuktikan bahwa dalam grup manapun hanya terdapat satu unsur identitas).
- Unsur invers : untuk setiap , terdapat suatu sehingga , di mana adalah unsur identitas (dapat dibuktikan bahwa setiap unsur memiliki tepat satu unsur invers).
Beberapa Contoh Elemen dan Bukan Contoh Elemen
Sebuah grup abelian : bilangan bulat terhadap penjumlahan
Contoh grup yang pernah diperkenalkan saat di sekolah dasar salah satunya adalah bilangan bulat terhadap penjumlahan. Misalkan “’Z”’ merupakan himpunan bilangan bulat, {…, -4, -3, -2, -1, 0, 1, 2, 3, 4,…} dan simbol “+” sebagai operasi penjumlahan. Dengan demikian, (“’Z”’,+) merupakan suatu grup.
Bukti :
* Bila “a” dan “b” merupakan bilangan bulat maka “a” + “b” juga merupakan bilangan bulat. *Bila “a”, “ b”, dan “c” adalah bilangan bulat maka (“a” + “b”) + “c” = “ a” + (“b”+”c”) (sifat asosiatif) *0 adalah bilangan bulat dan untuk setiap bilangan bulat “a”, 0 +” a” = “a”. (elemen identitas) *Bila “a” sebuah bilangan bulat maka terdapat bilangan bulat “b” = -“a” sedemikian sehingga “a” + “b” = “b” +” “a = 0 (elemen invers)
Grup ini juga merupakan abelian : “a” +” b” = “b” + “a”.
Bilangan bulat terhadap penjumlahan dan perkalian membentuk struktur aljabar cincin yang lebih kompleks. Sebenarnya, elemen dari cincin apa saja membentuk sebuah grup abelian terhadap penjumlahan yang disebut “grup penjumlahan” dari cincin.
“Bukan” grup : bilangan bulat terhadap perkalian
Bilangan bulat terhadap perkalian yang dilambangkan dengan “ “’ ×’” ” Maka (“’Z’”, “’ ×’” ) bukan sebuah grup :
*Bila “a” dan “b” bilangan bulat maka “a” “’ ×’” “b” merupakan bilangan bulat *Bila “a”, “b”, dan “c” bilangan bulat maka (“a”“’ ×’” “b”) “’ ×’” “c” = “a”“’ ×’” (“b”“’ ×’” “c”) (sifat asosiatif) *1 adalah bilangan bulat dan untuk setiap bilangan bulat “a”, 1 “’ ×’” “a” = “a”“’ ×’” 1 = “a” (elemen identitas) *Tetapi, bila “a” sebaramg bilangan bulat bukan 0 maka tidak ada bilangan bulat bukan 0 yang memenuhi “a””b” = “b””a” = 1. Sebagai contoh, misalkan “a” = 2 maka berapapun “b” (bilangan bulat bukan 0) maka |”a””b”| = |2”b”| ³2 > 1. (elemen invers tidak memenuhi)
Karena tidak semua elemen dari (“’Z’”, “’ ×’”) mempunyai invers maka (“’Z’”, “’ ×’”) bukan merupakan grup. Kita dapat menyebut (“’Z’”, “’ ×’”) sebuah monoid komutatif.
Sebuah grup abelian : bilangan rasional bukan 0 terhadap perkalian
Misalkan “’Q’” sebagai himpunan bilangan rasional, yaitu bilangan yang dapat dinyatakan dengan “a”/”b” dengan “a” dan “b” merupakan bilangan bulat dan”b” bukan nol. Misalkan pula operasi perkalian dinyatakan dengan simbol ““’ ×’” ”. Karena bilangan rasional 0 tidak memiliki invers untuk perkalian maka (“’Q’”, “’ ×’”), sebagaimana juga (“’Z’”, “’ ×’”) bukan sebuah grup.
Akan tetapi, kalau kita menggunakan himpunan “’Q’” \ {0}, yang mencakup setiap bilangan rasional “kecuali nol “ maka (“’Q’”\{0},“’ ×’”) merupakan grup abelian. Invers “a”/”b” adalah “b”/”a” dan aksioma grup lainnya mudah diperiksa kebenarannya. Kita tidak kehilangan closure dengan menghilangkan nol karena hasil kali dua bilangan rasional tidak nol tidak akan pernah nol.
Sama seperti bilangan bulat yang membentuk cincin, demikian juga bilangan rasional yang membentuk struktur aljabar dari bidang. Sebenarnya, elemen bukan nol dari medan apapun akan membentuk grup terhadap perkalian yang disebut “grup perkalian” dari bidang.
Grup bukan belian tertentu : permutasi dari himpunan
Misalkan tiga buah blok berwarna (merah, hijau, dan biru) yang mula-mula diletakkan dengan susunan MHB. Misalkan “a” merupakan aksi “menukarkan blok pertama dan blok kedua” dan “b” aksi “menukarkan blok kedua dan ketiga”.
Dalam bentuk perkalian, kita menuliskan “x””y” untuk aksi “pertama kali lakukan “y” kemudian lakukan “x” ” sehingga “a””b” adalah aksi MHB ®MBH®BMH yaitu “ambil blok terakhir dan pindahkan ke depan”. Bila kita menuliskan “e” untuk aksi “ biarkan blok sebagaimana adanya” (aksi identitas) maka kita dapat menulis 6 permutasi dari himpunan 3 blok sebagai berikut :
* e : MHB ® MHB * a : MHB ® HMB *b : MHB ® MBH * ab : MHB ® BMH *ba : MHB ® HBM *aba : MHB ® BHM
Perhatikan bahwa aksi “a””a” akan menyebabkan MHB ® HMB ® MHB atau aksi tersebut sama saja dengan aksi “biarkan blok sebagaimana adanya”. Dengan demikian, kita dapat menuliskan “a””a” = “e”. Demikian pula,
* “b””b” = “e” *(“a””b””a”)(“a””b””a”) = “e” dan *(“a””b”)(“b””a”) = (“b””a”)(“a””b”) = “e”.
Jadi, tiap aksi di atas mempunyai sebuah invers.
Dengan menyelidiki, kita juga dapat menentukan sifat asosiatif dan closure. Sebagai contoh perhatikan,
*(“a””b”)”a” = “a”(“b””a’) = “a””b””a”, dan *(“b””a”)”b” = “b”(“a””b”) = “a””b””a”.
Grup ini disebut simetri grup pada tiga huruf, atau “S”3. Grup tersebut mempunyai orde 6 ( atau 3 “faktorial”), dan bukan merupakan grup abelian (karena sebagai contoh “a””b” ≠ “b””a”). Karena “S”3 dibangun dari aksi dasar “a” dan “b” maka kita dapat mengatakan bahwa himpunan {“a”,”b”} membangun “S”3.
Setiap grup dapat diungkapkan dalam grup permutasi seperti “S”3. Hasilnya merupakan Teorema Cayley dan dipelajari sebgai bagian dari subyek grup.
Contoh lanjutan
Untuk beberapa contoh lanjutan dari grup untuk berbagai aplikasi lihat contoh-contoh grup dan daftar grup kecil.
Teori sederhana
*Sebuah grup mempunyai hanya satu elemen identitas. *Setiap elemen mempunyai hanya satu invers. *Kita dapat membagi grup yaitu elemen grup “a” dan “b” dari grup “G”, hanya ada satu solusi “x” dalam “G” terhadap persamaan “x”*”a” =”b” dan hanya satu solusi “y” dalam “G” untuk persamaan “a”*”y” = “b”. *Ungkapan “ “a”1*”a”2*...”a”n ” tidak ambigius karena hasilnya akan sama dimana saja kita menempatkan tanda kurung. *Invers perkalian adalah hasil kali invers dalam susunan terbalik : (“a”*”b”)-1 = “b”-1 *”a”-1.
Faktor ini dan faktor dasar lainnya juga berlaku untuk semua grup tertentu yang membentuk bidang dari teori grup elementer.
Contoh Soal dan Jawaban Aksi Grup Matematika
1. Misalkan G adalah himpunan tak kosong, dan * adalah operasi biner pada G. Himpunan Gdisebut grup jika dan hanya jika
P1 : Untuk setiap a, b, c di G, berlaku
(a*b)*c = a*(b*c). — operasi * bersifat asosiatif
- P2 : Teradapat elemen e di G sedemikian sehingga untuk setiap x di G, berlaku
e*x = x*e = x. — e disebut elemen identitas
- P3 : Untuk setiap elemen a di G, terdapat elemen a’ di G sedemikian sehingga
a*a’ = a’*a = e. — a’ disebut invers dari a
Grup G dengan operasi biner * selanjutnya dinotasikan dengan <G,∗>
Contoh-contoh Aksi Grup
Contoh 1
Himpunan bilangan bulat Z dengan operasi biner penjumlahan + merupakan grup, sebab + pada Z memenuhi semua aksioma P1, P2, dan P3. Perhatikan bahwa:
Untuk setiap a, b, c di Z, berlaku
(a + b) + c = a + (b + c)
Dengan demikian, + asosiatif.
Terdapat elemen identitas 0 di Z sedemikian sehingga untuk setiap x di Z, berlaku
0 + x = x + 0 = x.
Untuk setiap elemen a di Z, terdapat elemen –a in Z, yaitu invers dari a, sedemikian sehingga
a + (-a) = (-a) + a = 0.
Contoh 2
Bilangan rasional adalah bilangan yang dapat ditulis dalam bentuk pq dengan p dan q adalah bilangan bulat dan q tidak nol. Himpunan bilangan rasional biasa dinotasikan dengan Q. Kemudian didefinisikan operasi biner perkalian .. Apakah <Q,.> merupakan grup? Berikut uraiannya.
Berdasarkan informasi yang telah kita miliki, sudah dapat dipastikan bahwa operasi . pada Qbersifat asosiatif. Dengan kata lain,
(a.b).c = a.(b.c) untuk setiap a, b, c di Q.
Sayangnya, ada satu elemen yang tidak mempunyai invers, yaitu 0, karena bilangan 10 tidak ada. Selain itu, setiap elemen yang dikalikan dengan 0 sama dengan 0. Dengan demikian, Q bukan grup, karena tidak memenuhi aksioma elemen idenitas.
2. Cek apakah aksi grup atau bukan:
1) Cek apakah A tertutup terhadap operasi
ambil bilangan dan anggota A
=
karena m1 + m2 anggota bilangan bulat Z, maka anggota A
Jadi, A tertutup terhadap operasi
2) Cek apakah memiliki unsur identitas (e)
misal kita ambil bilangan anggota A
karena 0 anggota bilangan bulat Z maka e anggota A
Jadi, A memiliki unsur identitas e =
3) Cek apakah mempunyai invers untuk setiap unsur dalam A
misal kita ambil bilangan anggota A
karena -m anggota bilangan bulat Z, maka ada invers di dalam himpunan A
4) Cek asosiatif
maka,
Jadi, hukum asosiatif terpenuhi
Kesimpulan: adalah grup
3. Apakah himpunan bilangan Real dengan operasi tambah (+) adalah grup?
Kita akan mengecek satu persatu syarat sebuah himpunan dikatakan grup.
1) Cek apakah R tertutup terhapad operasi +.
misal kita ambil dua buah bilangan a dan b anggota R
a + b = c,
karena c selalu anggota R maka himpunan R tertutup terhadap operasi +
2) Cek apakah R mempunyai unsur identitas (e)
misal kita ambil sebuah bilangan a anggota R
a + e = a
e = a – a = 0
karena 0 anggota dari R maka himpunan R mempunyai unsur identitas
3) Cek apakah R mempunyai invers (a’) untuk setiap unsur
misal kita ambil sebuah bilangan a anggota R
a + a’ = e
a’ = e – a
a’ = 0 – a
a’ = -a
karena -a adalah anggota R maka setiap unsur dalam R mempunyai invers
4) Cek asosiatif
misal kita ambil a, b, dan c anggota R
(a + b) + c = a + b + c = a + (b + c)
terbukti (a + b) + c = a + (b + c)
maka hukum asosiatif terpenuhi
Jadi, karena keempat syarat terpenuhi, maka himpunan bilangan Real dengan operasi tambah (+) adalah grup.
4. Pada himpunan bilangan bulat () didefinisikan operasi , yaitu
Periksa apakah merupakan grup.
Pembahasan:
- Kita dapat memeriksa apakah bersifat tertutup terhadap operasi .
Ambil sebarang . Perhatikan bahwa
Jumlah tiga bilangan bulat merupakan bilangan bulat, sehingga .
Jadi, bersifat tertutup terhadap operasi .
- Kita akan memeriksa apakah merupakan operasi yang bersifat asosiatif.
Ambil sebarang . Perhatikan bahwa
di lain pihak
Diperoleh .
Jadi, bersifat asosiatif terhadap operasi .
5. Periksa apakah himpunan bilangan bulat () dengan operasi penjumlahan biasa merupakan grup.
Pembahasan:
- Kita dapat memeriksa apakah bersifat tertutup terhadap operasi .
Ambil sebarang . Jumlah dua bilangan bulat merupakan bilangan bulat, sehingga .
Jadi, bersifat tertutup terhadap operasi . - Kita akan memeriksa apakah operasi bersifat asosiatif.
Ambil sebarang . Perhatikan bahwa .
Jadi, operasi bersifat asosiatif. - Kita akan memeriksa apakah mempunyai unsur identitas.
Terdapat sehingga untuk setiap berlaku dan .
Jadi, merupakan unsur identitas pada . - Kita akan memeriksa apakah setiap mempunyai invers.
Untuk setiap terdapat sehingga dan .
Jadi, setiap unsur di mempunyai invers.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa merupakan grup.
Bacaan Lainnya
- Jenis dan Bidang-Bidang Matematika: Besaran, Ruang, Perubahan, Struktur, Dasar dan Filsafat, Diskret, Terapan
- Persamaan Matematika: Linear, Kuadrat, Akar, Pecahan, Mutlak – Bersama Contoh Soal dan Jawaban
- Deret Matematika (Series) Kalkulus Beserta Contoh Soal dan Jawaban
- Kuis Naluri Atau Insting Kehidupan: Apa Yang Anda Lakukan Pada Saat Kebakaran? Tips Cara Mencegah Kebakaran Di Rumah
- Cara Menjaga Keamanan Rumah – Cara Pintar Untuk Setiap Hari
- Cara Tips Pintar Dalam Kehidupan Sehari-Hari
- Puncak Gunung Tertinggi Di Dunia dimana?
- TOP 10 Gempa Bumi Terdahsyat Di Dunia
- Apakah Matahari Berputar Mengelilingi Pada Dirinya Sendiri?
- Test IPA: Planet Apa Yang Terdekat Dengan Matahari?
- 10 Cara Belajar Pintar, Efektif, Cepat Dan Mudah Di Ingat – Untuk Ulangan & Ujian Pasti Sukses!
- TOP 10 Virus Paling Mematikan Manusia
- Meteorit Fukang – Di Gurun Gobi
- Festival Mooncake – Festival Musim Gugur (Festival Kue Bulan)
Unduh / Download Aplikasi HP Pinter Pandai
Respons “Ooo begitu ya…” akan lebih sering terdengar jika Anda mengunduh aplikasi kita!
Siapa bilang mau pintar harus bayar? Aplikasi Ilmu pengetahuan dan informasi yang membuat Anda menjadi lebih smart!
Sumber bacaan: Brilliant, Math World
Pinter Pandai “Bersama-Sama Berbagi Ilmu”
Quiz | Matematika | IPA | Geografi & Sejarah | Info Unik | Lainnya