Surah Al Ala الأعلى Yang Paling Tinggi
Surah Al Ala ‘Yang Maha Tinggi’ atau ‘Yang Paling Tinggi’ adalah surah ke-87 dalam Al-Qur’an, berisi 19 ayat. Sura adalah salah satu bagian awal Al Qur’an yang diturunkan di Mekah (610-615). Judulnya mengacu pada ayat pertama.
Sura mengingatkan akan kemahakuasaan pencipta dan karyanya di alam. Dia juga mendorong Muhammad untuk menyampaikan pesannya, meskipun tidak semua orang menerimanya. Dua ayat terakhir 18 dan 19 menyebutkan “daun Ibrahim dan Musa sebelumnya”, yang juga dibahas dalam surah 20 (ayat 133) dan surah 53 (ayat 36-37) dan merujuk pada pemilik buku .
Berikut isi Surah Al Ala dalam text bahasa Arab, latin dan terjemahan bahasa Indonesia
سَبِّحِ ٱسْمَ رَبِّكَ ٱلْأَعْلَى
Arab-Latin: sabbiḥisma rabbikal-a’lā
Artinya: 1. Sucikanlah nama Tuhanmu Yang Maha Tingi,
ٱلَّذِى خَلَقَ فَسَوَّىٰ
allażī khalaqa fa sawwā
2. yang menciptakan, dan menyempurnakan (penciptaan-Nya),
وَٱلَّذِى قَدَّرَ فَهَدَىٰ
wallażī qaddara fa hadā
3. dan yang menentukan kadar (masing-masing) dan memberi petunjuk,
وَٱلَّذِىٓ أَخْرَجَ ٱلْمَرْعَىٰ
wallażī akhrajal-mar’ā
4. dan yang menumbuhkan rumput-rumputan,
فَجَعَلَهُۥ غُثَآءً أَحْوَىٰ
fa ja’alahụ guṡā`an aḥwā
5. lalu dijadikan-Nya rumput-rumput itu kering kehitam-hitaman.
سَنُقْرِئُكَ فَلَا تَنسَىٰٓ
sanuqri`uka fa lā tansā
6. Kami akan membacakan (Al Quran) kepadamu (Muhammad) maka kamu tidak akan lupa,
إِلَّا مَا شَآءَ ٱللَّهُ ۚ إِنَّهُۥ يَعْلَمُ ٱلْجَهْرَ وَمَا يَخْفَىٰ
illā mā syā`allāh, innahụ ya’lamul-jahra wa mā yakhfā
7. kecuali kalau Allah menghendaki. Sesungguhnya Dia mengetahui yang terang dan yang tersembunyi.
وَنُيَسِّرُكَ لِلْيُسْرَىٰ
wa nuyassiruka lil-yusrā
8. dan Kami akan memberi kamu taufik ke jalan yang mudah,
فَذَكِّرْ إِن نَّفَعَتِ ٱلذِّكْرَىٰ
fa żakkir in nafa’atiż-żikrā
9. oleh sebab itu berikanlah peringatan karena peringatan itu bermanfaat,
سَيَذَّكَّرُ مَن يَخْشَىٰ
sayażżakkaru may yakhsyā
10. orang yang takut (kepada Allah) akan mendapat pelajaran,
وَيَتَجَنَّبُهَا ٱلْأَشْقَى
Arab-Latin: wa yatajannabuhal-asyqā
Artinya: 11. dan orang-orang yang celaka (kafir) akan menjauhinya.
ٱلَّذِى يَصْلَى ٱلنَّارَ ٱلْكُبْرَىٰ
allażī yaṣlan-nāral-kubrā
12. (Yaitu) orang yang akan memasuki api yang besar (neraka).
ثُمَّ لَا يَمُوتُ فِيهَا وَلَا يَحْيَىٰ
ṡumma lā yamụtu fīhā wa lā yaḥyā
13. Kemudian dia tidak akan mati di dalamnya dan tidak (pula) hidup.
قَدْ أَفْلَحَ مَن تَزَكَّىٰ
qad aflaḥa man tazakkā
14. Sesungguhnya beruntunglah orang yang membersihkan diri (dengan beriman),
وَذَكَرَ ٱسْمَ رَبِّهِۦ فَصَلَّىٰ
wa żakarasma rabbihī fa ṣallā
15. dan dia ingat nama Tuhannya, lalu dia sembahyang.
بَلْ تُؤْثِرُونَ ٱلْحَيَوٰةَ ٱلدُّنْيَا
bal tu`ṡirụnal-ḥayātad-dun-yā
16. Tetapi kamu (orang-orang kafir) memilih kehidupan duniawi.
وَٱلْءَاخِرَةُ خَيْرٌ وَأَبْقَىٰٓ
wal-ākhiratu khairuw wa abqā
17. Sedang kehidupan akhirat adalah lebih baik dan lebih kekal.
إِنَّ هَٰذَا لَفِى ٱلصُّحُفِ ٱلْأُولَىٰ
inna hāżā lafiṣ-ṣuḥufil-ụlā
18. Sesungguhnya ini benar-benar terdapat dalam kitab-kitab yang dahulu,
صُحُفِ إِبْرَٰهِيمَ وَمُوسَىٰ
ṣuḥufi ibrāhīma wa mụsā
19. (yaitu) Kitab-kitab Ibrahim dan Musa