Menapaki Kebijaksanaan dan Ujian: Kitab Ayub
Kitab Ayub adalah salah satu kitab dalam Tanakh) yang juga merupakan bagian dari Perjanjian Lama. Kitab ini merupakan yang pertama dalam kumpulan kitab-kitab syair (= nyanyian atau puisi). Nama Ayub atau Yob (“Yobe”) berarti Permusuhan dalam bahasa Ibrani.
Kitab Ayub menggambarkan upaya untuk mengajarkan agar orang hidup dengan benar, tetapi pada saat yang sama juga melukiskan dengan sinis gambaran tentang hidup yang benar itu. Di tengah-tengah keadaan itu, kitab ini memberikan tanggapan terhadap upaya untuk menjelaskan kehadiran kuasa jahat. Para pakar berbeda pendapat tentang apa tujuan sebenarnya dari puisi yang kini ada di tangan kita dalam bentuk Kitab Ayub. Segelintir orang bahkan mengatakan bahwa kitab ini merupakan satire terhadap mereka yang berusaha menjunjung agama dengan cara yang puritan.
Ringkasan isi kitab Ayub
Ayub adalah orang yang berbudi baik dan mempunyai kekayaan yang luar biasa, yang kemudian mengalami musibah hebat. Ia kehilangan semua anaknya dan segala harta bendanya, lalu dihinggapi penyakit kulit yang menjijikkan. Dalam tiga rangkaian percakapan yang bersajak, si penulis menggambarkan bagaimana teman-teman Ayub, dan Ayub sendiri menanggapi malapetaka itu. Pokok yang penting dalam percakapan-percakapan itu ialah yang menyinggung caranya Allah memperlakukan manusia. Pada bagian terakhir, Allah sendiri menyatakan diri-Nya kepada Ayub.
Teman-teman Ayub menjelaskan penderitaan Ayub itu menurut ajaran agama yang tradisional. Pada sangka mereka, Allah selalu mengganjar orang yang baik dan menghukum orang yang jahat. Jadi, penderitaan Ayub hanya dapat berarti bahwa ia telah berbuat dosa. Tetapi bagi Ayub pendapat itu terlalu dangkal; tidak sepantasnya ia mendapat hukuman yang sekejam itu, sebab ia seorang yang sangat baik dan jujur. Ia tidak dapat mengerti mengapa Allah membiarkan orang seperti dirinya mengalami begitu banyak bencana, dan dengan berani ia menantang Allah. Ayub tidak kehilangan kepercayaannya kepada Allah, tetapi ia sungguh-sungguh ingin supaya dibenarkan oleh Allah dan supaya mendapat kembali kehormatannya sebagai orang yang baik.
Allah tidak memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan Ayub, tetapi Allah menanggapi kepercayaan Ayub dengan memberinya banyak contoh mengenai kuasa dan hikmat-Nya. Contoh-contoh itu dilukiskan dengan puisi. Kemudian dengan penuh rendah hati, Ayub mengakui kebijaksanaan dan keagungan Allah, lalu menyesali kata-katanya yang keras dan penuh kemarahan itu.
Bagian terakhir dari kisah ini, yang ditulis dengan bahasa biasa, menuturkan bagaimana Ayub dikembalikan kepada keadaannya semula, dengan kekayaan yang jauh melebihi kekayaannya sebelum itu. Allah memarahi teman-teman Ayub karena mereka tidak dapat memahami arti kesengsaraan Ayub. Hanya Ayublah yang sungguh-sungguh menyadari bahwa Allah lebih besar daripada yang telah diajarkan oleh agama yang tradisional itu.
Menembus Misteri Penderitaan dan Kesetiaan: Kitab Ayub
Kitab Ayub merupakan salah satu karya sastra kebijaksanaan yang paling dalam dan abadi dalam Alkitab. Kitab ini menceritakan kisah seorang yang saleh bernama Ayub yang mengalami penderitaan besar dan berjuang dengan pertanyaan tentang penderitaan manusia, keadilan ilahi, dan sifat iman.
Narratif dimulai dengan percakapan surgawi antara Allah dan Setan, di mana Allah mengizinkan Setan untuk menguji kesetiaan Ayub. Ayub, seorang yang kaya dan taat, tiba-tiba menemukan dirinya terpisah dari kekayaannya, kesehatannya, dan bahkan keluarganya, namun ia tetap teguh dalam komitmennya kepada Allah.
Sepanjang kitab, Ayub terlibat dalam dialog intens dengan teman-temannya, yang menawarkan berbagai penjelasan atas penderitaannya, mulai dari hukuman ilahi hingga konsekuensi dosa. Namun, Ayub dengan tegas menegaskan ketiadaannya dan menuntut untuk berbicara langsung dengan Allah untuk membela kasusnya.
Dalam salah satu bagian paling dalam dari kitab ini, Ayub menjerit kesakitan, menyatakan keputusasaannya yang mendalam dan kerinduannya akan jawaban. Namun, meskipun menderita, Ayub menolak mengutuk Allah atau meninggalkan imannya, menyatakan, “Meskipun Dia membunuh aku, aku akan tetap percaya kepada-Nya” (Ayub 13:15).
Pada bagian akhir kitab, Allah akhirnya memberi jawaban atas permohonan Ayub, berbicara dari putaran angin dan mendedahkan misteri ciptaan dan kedaulatan ilahi. Melalui pertemuan ini, Ayub mendapat pemahaman yang lebih dalam tentang kebijaksanaan dan kekuatan Allah, akhirnya membawa kepada pemulihan kekayaannya dan peneguhan kembali imannya.
Kitab Ayub menawarkan wawasan mendalam tentang pengalaman manusia dalam penderitaan dan kompleksitas providensi ilahi. Kitab ini menantang kita untuk berjuang dengan pertanyaan sulit tentang sifat kejahatan, batas pemahaman manusia, dan pentingnya kepercayaan dan iman di tengah-tengah cobaan.
Saat pembaca terlibat dengan kebijaksanaan abadi Kitab Ayub, mereka diundang untuk merenungkan kebenaran abadi yang ditawarkannya dan untuk menemukan kenyamanan dan harapan di tengah-tengah ujian dan penderitaan kehidupan.
Isi Kitab Ayub Pasal 1 (Total ayat 22)
1) [Ayub, Orang Baik] Ada seorang bernama Ayub yang tinggal di negeri Uz. Ia orang baik dan jujur. Ia menghormati Allah dan tidak mau melakukan kejahatan.
2) Ayub mempunyai 7 anak laki-laki dan 3 anak perempuan.
3) Ia memiliki 7.000 domba, 3.000 unta, 1.000 sapi jantan, dan 500 keledai betina. Hambanya banyak. Dialah orang terkaya di Timur.
4) Anak-anak Ayub bergantian mengadakan pesta di rumahnya dan mengundang saudari-saudarinya.
5) Setelah pesta usai, besoknya Ayub bangun pagi-pagi benar, ia memanggil anak-anaknya, dan mempersembahkan kurban bakaran demi mereka masing-masing. Ia berpikir, “Mungkin anakku kurang hati-hati dan berdosa terhadap Allah sewaktu berpesta.” Ayub selalu melakukan hal itu agar dosa anak-anaknya diampuni.
6) Tibalah harinya bagi malaikat bertemu dengan TUHAN. Bahkan setan pun ada di sana bersama mereka.
7) TUHAN berkata kepada setan, “Di mana engkau selama ini?” Setan menjawab TUHAN, “Aku telah menjelajahi bumi dari satu tempat ke tempat lainnya.”
8) Kemudian TUHAN berkata kepada setan, “Apakah engkau memperhatikan hamba-Ku Ayub? Tidak ada orang di bumi seperti dia. Ia orang baik dan setia. Ia menghormati Allah dan tidak mau melakukan yang jahat.”
9) Setan menjawab TUHAN, “Memang, tetapi Ayub punya alasan yang tepat untuk menghormati-Mu.
10) Engkau selalu melindunginya, keluarganya, dan segala sesuatu miliknya. Engkau membuat segala sesuatu yang dilakukannya berhasil. Ya, Engkau telah memberkatinya. Ia sangat kaya sehingga kawanan ternaknya ada di seluruh negeri.
11) Jika Engkau membinasakan segala sesuatu miliknya, aku berjanji pada-Mu ia akan langsung mengutuk-Mu.”
12) TUHAN berkata kepada setan, “Baiklah, lakukan apa saja yang kauinginkan atas segala sesuatu milik Ayub, tetapi jangan sakiti Ayub sendiri.” Kemudian setan meninggalkan pertemuan itu.
13) [Ayub Kehilangan Segala-galanya] Pada suatu hari anak-anak Ayub laki-laki dan perempuan sedang makan dan minum anggur di rumah saudara mereka yang tertua.
14) Kemudian seorang suruhan datang kepada Ayub dan berkata, “Sapi jantan sedang membajak dan keledai makan rumput di sampingnya.
15) Orang Sabean menyerang kami dan mengambil ternakmu. Mereka membunuh hamba yang lain. Hanya aku yang selamat, jadi aku datang menyampaikan berita ini.”
16) Suruhan itu masih berbicara ketika orang yang lain datang dan berkata, “Api Allah jatuh dari langit dan menghanguskan domba dan hambamu. Hanya aku yang selamat, jadi aku datang menyampaikan berita ini.”
17) Suruhan itu masih berbicara ketika orang yang lain datang dan berkata, “Orang Kasdim mengutus tiga pasukan tentara. Mereka menyerang kami dan mengambil unta. Mereka membunuh hamba-hamba. Hanya aku yang selamat, jadi aku datang menyampaikan berita ini.”
18) Suruhan itu masih berbicara ketika orang yang lain datang dan berkata, “Anak-anakmu yang laki-laki dan perempuan sedang makan dan minum anggur di rumah saudara mereka yang tertua.
19) Angin deras tiba-tiba berembus dari padang gurun dan meruntuhkan rumah itu, menimpa anak-anakmu laki-laki dan perempuan, dan mereka mati. Hanya aku yang selamat, jadi aku datang menyampaikan berita ini.”
20) Ketika itu Ayub bangkit, dirobekkannya pakaiannya dan kepalanya dicukurnya menunjukkan bahwa ia sedih dan bingung. Kemudian Ayub tunduk ke tanah dan menyembah Allah.
21) Ia berkata, “Ketika aku lahir ke dunia ini, aku telanjang dan tidak memiliki apa pun. Bila aku mati dan meninggalkan dunia ini, aku telanjang dan tidak memiliki sesuatu. TUHAN yang memberikan dan TUHAN yang mengambilnya. Pujilah nama TUHAN!”
22) Semuanya itu terjadi, tetapi Ayub tidak berdosa. Ayub tidak mengatakan Allah melakukan sesuatu yang salah.
Ayub Pasal 2 (Total ayat 13)
1) [Setan Mengganggu Ayub Lagi] Kemudian hari yang lain tiba bagi para malaikat untuk bertemu dengan TUHAN. Setan menggabungkan diri dengan mereka dalam pertemuan dengan TUHAN.
2) TUHAN berkata kepada setan, “Di mana engkau selama ini?” Setan menjawab TUHAN, “Aku telah menjelajahi bumi dari satu tempat ke tempat lainnya.”
3) Kemudian TUHAN berkata kepada setan, “Apakah engkau memperhatikan hamba-Ku Ayub? Tidak ada orang seperti dia. Ia orang baik dan setia. Ia menghormati Allah dan tidak mau melakukan yang jahat. Ia masih setia walaupun engkau meminta kepada-Ku untuk membiarkan engkau membinasakan segala sesuatu miliknya tanpa alasan.”
4) Setan menjawab, “Kulit ganti kulit! Orang akan memberikan segala sesuatu miliknya untuk melindunginya.
5) Jika Engkau memakai kuasa-Mu menyakiti daging dan tulangnya, ia akan langsung mengutuk-Mu.”
6) Jadi, TUHAN berkata kepada setan, “Baiklah, Ayub ada dalam kuasamu, tetapi engkau tidak boleh membunuhnya.”
7) Jadi, setan meninggalkan TUHAN. Setan memberikan luka pedih kepada Ayub. Luka pedih itu terdapat pada seluruh tubuh Ayub mulai dari telapak kaki hingga kepalanya.
8) Jadi, Ayub duduk di atas tumpukan abu dan memakai pecahan tembikar untuk menggaruk-garuk lukanya.
9) Istrinya berkata kepadanya, “Apakah engkau masih setia dalam imanmu? Mengapa engkau tidak mengutuk Allah lalu mati?”
10) Ayub menjawab istrinya, “Engkau berbicara seperti perempuan bodoh. Allah telah memberikan yang baik kepada kita, dan kita telah menerimanya, jadi kita juga harus menerima kesusahan dan tidak mengeluh.” Dalam semuanya itu, Ayub tidak berdosa. Ia tidak menyalahkan Allah yang melakukan sesuatu yang salah.
11) [Tiga Sahabat Ayub Datang Melihatnya] Ketiga sahabat Ayub mendengar tentang semua yang buruk yang terjadi padanya, datanglah Elifas dari Teman, Bildad dari Suah, dan Zofar dari Naama. Mereka bertemu dan pergi menghibur Ayub dan menunjukkan simpatinya.
12) Ketika mereka melihat Ayub dari jauh, mereka tidak yakin apakah ia Ayub — tampaknya berbeda. Mereka mulai menangis dengan kuat. Mereka merobekkan pakaiannya dan melemparkan debu ke udara dan ke atas kepala mereka menunjukkan betapa sedihnya mereka.
13) Kemudian mereka duduk di atas tanah bersama Ayub selama 7 hari dan 7 malam. Tidak ada yang mengatakan sepatah kata pun kepada Ayub karena mereka melihat Ayub sangat menderita.
Ayub Pasal 3 (Total ayat 26)
1) [Ayub Mengutuk Hari Kelahirannya] Kemudian Ayub buka mulut dan mengutuk hari kelahirannya.
2) Ia berkata,
3) “Aku ingin hari kelahiranku hilang selamanya. Aku ingin malam itu mereka tidak pernah mengatakan, ‘Ia seorang anak laki-laki!’
4) Aku ingin hari itu tetap gelap. Aku ingin Allah melupakan hari itu. Aku ingin terang tidak bersinar pada hari itu.
5) Aku ingin hari itu tetap gelap segelap maut, ditutupi oleh awan yang tergelap.
6) Aku ingin kegelapan menjauhkan malam itu, dikeluarkan dari kalender dan tidak termasuk dalam bulan apa pun.
7) Aku ingin malam itu tidak menghasilkan sesuatu, dan tidak terdengar suara gembira pada malam itu.
8) Beberapa ahli sihir selalu ingin membangunkan raksasa laut. Jadi, biarlah mereka mengatakan kutukannya dan mengutuk hari kelahiranku.
9) Biarlah bintang senja menjadi gelap. Biarlah malam menunggu pagi yang tidak pernah datang. Aku ingin malam tidak pernah melihat cahaya matahari.
10) Aku ingin malam itu menghentikan aku dilahirkan, dan menghentikan aku melihat kesusahan ini.
11) Mengapa aku tidak mati ketika aku dilahirkan? Mengapa aku tidak mati pada waktu kelahiranku?
12) Mengapa ibuku memegang aku pada lututnya? Mengapa susunya menyusui aku?
13) Sekiranya aku telah mati ketika aku lahir, aku berada dalam damai sekarang. Aku ingin tidur dan beristirahat
14) bersama raja-raja dan penasihatnya yang membangun istana yang sekarang telah hancur.
15) Aku ingin dikubur bersama pemerintah yang mengisi kuburannya dengan emas dan perak.
16) Mengapa aku tidak menjadi anak yang mati pada hari kelahirannya dan dikuburkan dalam tanah? Aku ingin sekiranya aku dikubur seperti bayi yang tidak pernah melihat terang hari.
17) Orang jahat berhenti membuat kesusahan dan yang lelah dapat beristirahat.
18) Bahkan para tawanan bebas dalam kuburan; mereka tidak mendengar penjaganya berteriak kepada mereka.
19) Semua orang ada dalam kuburan — orang penting dan yang tidak berapa penting, bahkan hamba dibebaskan dari tuannya.
20) Mengapa harus orang yang menderita terus hidup? Mengapa diberikan hidup kepada orang yang jiwanya pahit?
21) Orang seperti itu ingin mati, tetapi kematian tidak datang. Mereka mencari kematian lebih daripada mencari harta tersembunyi.
22) Mereka seandainya senang mendapatkan kuburannya. Mereka gembira menemukan kuburnya.
23) Allah memegang masa depannya dalam rahasia dan membangun tembok sekeliling mereka untuk melindunginya.
24) Ketika tiba waktunya makan, aku hanya mengeluh dengan sedih bukan dengan sukacita. Keluhanku mengalir seperti air.
25) Aku takut bahwa sesuatu yang mengerikan dapat terjadi padaku. Apa yang paling kutakuti terjadi padaku.
26) Aku tidak dapat tenang atau beristirahat. Aku sangat bingung untuk beristirahat.”
Ayub Pasal 4 (Total ayat 21)
1) [Elifas Berbicara] Elifas dari Teman menjawab,
2) “Aku harus mengatakan sesuatu. Apakah itu membuatmu marah jika aku mencoba berbicara?
3) Engkau telah mengajar banyak orang. Engkau telah memberikan kekuatan kepada tangan yang lemah.
4) Perkataanmu telah menolong mereka yang hampir jatuh. Engkau memberikan kekuatan kepada orang yang tidak dapat berdiri.
5) Sekarang kesusahan datang kepadamu, dan engkau putus asa. Kesusahan memukulmu, dan engkau bingung.
6) Engkau menyembah Allah. Engkau percaya kepada-Nya. Engkau orang yang baik, biarlah itu menjadi harapanmu.
7) Renungkanlah ini: Tidak ada orang yang tidak bersalah pernah binasa. Orang baik tidak pernah binasa.
8) Aku telah melihat orang yang hidupnya dipersingkat karena mereka perusuh.
9) Hukuman dari Allah membunuh mereka. Murka-Nya membinasakannya.
10) Mereka seperti singa yang meraung, seperti singa yang menggeram dengan gigi yang pecah,
11) seperti singa yang tidak mendapat mangsa untuk diterkam. Mereka telah mati, dan anaknya berserak.
12) Pesan dibawa kepadaku secara rahasia. Telingaku mendapat bisikan tentang itu.
13) Seperti mimpi buruk pada malam hari, mengganggu tidurku.
14) Aku takut dan terkejut. Semua tulangku gemetar.
15) Roh melintas di depanku. Bulu romaku berdiri.
16) Roh masih berdiri, tetapi aku tidak dapat melihat apa itu. Bayangan berdiri di depan mataku, dan sunyi adanya. Kemudian aku mendengar suara bisikan:
17) ‘Manusia tidak lebih benar daripada Allah. Orang tidak lebih murni daripada Penciptanya.
18) Lihatlah, Allah bahkan tidak mempercayai hamba surgawi-Nya. Allah melihat kekurangan bahkan pada malaikat-Nya.
19) Sudah pasti orang lebih buruk. Mereka tinggal di rumah tanah liat. Mereka dapat ditindas semudah ngengat.
20) Sejak matahari terbit hingga terbenam orang mati, dan tidak ada yang memperhatikannya. Mereka mati dan lenyap selamanya.
21) Tali kemahnya dicabut, dan mereka mati sebelum memperoleh hikmat.’”
Ayub Pasal 5 (Total ayat 27)
1) “Berserulah jika engkau mau, dan lihatlah apakah ada yang menjawab. Kepada malaikat yang mana engkau akan pergi?
2) Kemarahan orang bodoh akan membunuhnya. Iri hatinya membunuhnya.
3) Aku melihat orang bodoh yang menganggap dirinya selamat, tetapi tiba-tiba ia mati.
4) Tidak ada yang menolong anaknya. Tidak ada yang membelanya di pengadilan.
5) Orang lapar telah memakan semua yang dituainya, bahkan mengambil gandum yang tumbuh di antara semak duri. Orang kikir mengambil semua miliknya.
6) Masa buruk tidak datang dari debu. Kesusahan tidak tumbuh dari tanah.
7) Orang dilahirkan untuk mendapat kesusahan, pasti seperti bunga api datang dari api.
8) Namun, jika seandainya akulah engkau, aku berbalik kepada Allah dan mengatakan kepada-Nya tentang masalahku.
9) Orang tidak dapat mengerti hal yang indah yang dilakukan Allah. Tidak ada akhir dari tanda mukjizat yang dilakukan-Nya.
10) Allah mencurahkan hujan ke atas tanah. Ia mengalirkan air ke ladang.
11) Ia meninggikan yang rendah hati dan membuat orang sedih bergembira.
12) Ia dapat menggagalkan rencana orang yang tercerdik sehingga mereka tidak berhasil.
13) Ia menangkap orang yang menganggap dirinya bijak dalam perangkapnya sendiri dan membawa rencananya yang jahat kepada kesudahan.
14) Terang hari seperti kegelapan bagi mereka. Bahkan pada tengah hari mereka merasa jalannya seperti dalam gelap.
15) Allah menyelamatkan orang miskin dari kata-kata yang menyakitkan dari orang jahat. Ia menyelamatkannya dari orang yang berkuasa.
16) Jadi, orang miskin mempunyai pengharapan. Allah menutup mulut mereka yang membuat kejahatan.
17) Berbahagialah engkau bila Allah menegurmu. Jangan mengeluh bila Allah Yang Mahakuasa menghukummu.
18) Allah dapat melukaimu, tetapi Ia akan membalut luka-luka itu. Ia mungkin menyakitimu, tetapi tangan-Nya juga yang menyembuhkan.
19) Allah akan menyelamatkan engkau terus-menerus. Tidak ada yang jahat akan mengganggumu.
20) Allah akan menyelamatkan engkau dari kematian bila terjadi masa kelaparan. Ia melindungimu dari pedang bila terjadi perang.
21) Orang mungkin mengatakan hal yang jahat tentang engkau dengan lidah yang tajam, tetapi Allah akan melindungimu. Engkau tidak perlu takut apabila hal-hal jahat terjadi!
22) Engkau akan tertawa terhadap kebinasaan dan bahaya kelaparan. Engkau tidak takut terhadap binatang buas!
23) Seperti halnya engkau mempunyai perjanjian damai dengan binatang liar dan batu-batu di ladang.
24) Engkau akan hidup dalam damai karena kemahmu aman. Engkau akan menghitung hartamu dan tidak ada yang hilang.
25) Engkau akan mempunyai banyak anak. Mereka sebanyak daun rumput di tanah.
26) Engkau akan seperti gandum yang tumbuh hingga musim tuaian. Ya, engkau hidup dengan umur panjang.
27) Kami telah mempelajarinya, dan itu benar. Jadi, dengarkanlah kami, dan pelajari sendirilah itu.”
Ayub Pasal 6 (Total ayat 30)
1) [Ayub Menjawab Elifas] Kemudian Ayub menjawab, “Aku ingin penderitaanku dapat ditimbang, dan semua kesusahanku dapat dimasukkan ke dalam timbangan,
(2) Ah, hendaklah kiranya kekesalan hatiku ditimbang, dan kemalanganku ditaruh bersama-sama di atas neraca!
3) Kesedihanku dapat lebih berat daripada semua pasir di laut. Oleh sebab itu, perkataanku tampaknya bodoh.
4) Anak panah Allah Yang Mahakuasa ada padaku. Rohku merasakan racun dari anak panah-Nya. Senjata yang mengerikan dari Allah berbaris melawan aku.
5) Bahkan keledai liar tidak mengeluh bila memakan rumput. Dan lembuku tenang bila mempunyai makanan.
6) Makanan tanpa garam rasanya tidak enak, dan putih telur tidak mempunyai rasa.
7) Aku tidak mau menyentuhnya; itu membuat aku sakit!
8) Aku ingin dapat mempunyai apa yang kuminta. Aku ingin Allah dapat memberi kepadaku apa yang kuinginkan.
9) Aku ingin Dia dapat menindas aku — maju dan bunuhlah aku!
10) Kemudian aku dihibur oleh satu hal, bahkan melalui semua yang sakit itu, aku tidak pernah berhenti mematuhi Yang Mahakudus.
11) Kekuatanku lenyap, jadi aku tidak berpengharapan dalam hidup ini. Tidak ada lagi yang kunantikan, jadi mengapa harus aku sabar?
12) Aku tidak kuat seperti batu. Tubuhku bukan terbuat dari tembaga.
13) Aku tidak mempunyai kuasa menolong diriku sendiri sekarang karena semua keberhasilanku telah diambil dari aku.
14) Sahabat seseorang harus setia kepadanya bila ia mempunyai kesusahan, bahkan jika ia berbalik dari Allah Yang Mahakuasa.
15) Hai sahabatku, aku tidak dapat bergantung padamu. Kamu seperti sungai yang berhenti mengalir pada musim kering, tetapi banjir pada musim hujan.
16) Pada musim dingin, itu ditahan oleh es dan salju yang cair.
17) Apabila cuaca panas dan kering, air berhenti mengalir, dan sungai lenyap.
18) Pedagang mengikuti tikungan dan berputar-putar dan kemudian lenyap ke dalam padang gurun.
19) Pedagang dari Tema mencari air. Rombongan dari Syeba memandang dengan penuh harapan.
20) Mereka yakin dapat menemukan air, tetapi mereka kecewa.
21) Sekarang kamu seperti sungai itu. Kamu melihat kesusahanku dan kamu takut.
22) Apakah aku minta tolong kepadamu? Tidak! Namun, kamu bebas memberikan nasihatmu kepadaku.
23) Tidak, dan aku tidak pernah mengatakan, ‘Selamatkan aku dari musuhku,’ atau ‘Selamatkan aku dari orang kejam.’
24) Jadi, sekarang, ajarlah aku, dan aku akan diam. Tunjukkan kepadaku yang kukatakan salah.
25) Perkataan yang jujur berkuasa, tetapi penjelasanmu tidak membuktikan apa pun.
26) Apakah kamu berencana mengkritik aku? Apakah kamu mengatakan kata-kata yang membosankan?
27) Apakah kamu seperti orang yang mempertaruhkan yatim piatu dan menjual sahabatmu sendiri?
28) Sekarang periksalah wajahku. Aku tidak berdusta kepadamu.
29) Bertobatlah dan jangan tidak jujur. Pikirkan lagi karena aku tidak melakukan yang salah.
30) Aku tidak berdusta. Aku tahu yang benar atau salah.”
Pasal 7 (Total ayat 21)
1) “Orang mempunyai perjuangan berat di bumi. Hidup mereka seperti buruh upahan.
2) Mereka seperti hamba yang mencari naungan yang teduh atau seperti buruh upahan yang sedang menunggu upah harian.
3) Bulan-bulan kekecewaan telah berlalu. Aku telah menderita malam demi malam.
4) Bila berbaring, aku berpikir, ‘Berapa lama lagi aku akan bangun?’ Malam berkepanjangan. Aku berguling ke kiri dan ke kanan hingga matahari terbit.
5) Tubuhku ditutupi oleh cacing dan debu. Kulitku pecah dan penuh dengan luka.
6) Hari-hariku berjalan lebih cepat daripada alat tenun, dan hidupku berakhir tanpa pengharapan.
7) Allah, ingatlah, hidupku hanyalah sekejap. Aku tidak akan pernah melihat sesuatu yang baik lagi.
8) Orang yang melihat aku sekarang tidak akan melihat aku lagi. Engkau akan mencari aku, tetapi kemudian aku lenyap.
9) Sama seperti awan yang datang dan pergi, orang dimasukkan ke dalam kubur, tidak akan bangkit lagi.
10) Mereka tidak pernah kembali ke rumahnya yang lama. Tempat tinggalnya tidak mengenalnya lagi.
11) Jadi, aku tidak akan diam! Aku membiarkan rohku yang menderita akan berbicara! Aku membiarkan jiwaku yang pedih menuntut.
12) Apakah aku salah satu dari musuh-Mu? Karena itukah Engkau membuat penjaga terhadap aku?
13) Tempat tidurku akan membawa penghiburan kepadaku. Tempatku berbaring memberi perhentian dan keringanan kepadaku.
14) Kerika aku berbaring, Engkau membuat aku takut melalui mimpi, Engkau membuat aku takut melalui penglihatan.
15) Jadi, aku lebih suka mati dicekik daripada hidup seperti ini.
16) Aku membenci hidupku — aku menyerah. Aku tidak ingin hidup selamanya. Tinggalkanlah aku sendirian! Hidupku tidak berarti!
17) Allah, mengapa orang sangat penting bagi-Mu? Mengapa Engkau memperhatikannya?
18) Mengapa Engkau mengunjungi mereka setiap pagi dan mengujinya setiap saat?
19) Engkau tidak pernah mengalihkan pandangan-Mu dari aku atau meninggalkan aku sendirian sekejap mata.
20) Engkau selalu memperhatikan kami. Jika aku berdosa, dapatkah itu menyakiti-Mu? Mengapa Engkau memakai aku untuk sasaran-Mu? Apakah aku telah menjadi masalah bagi-Mu?
21) Mengapa Engkau tidak memaafkan aku atas perbuatanku yang salah? Mengapa Engkau tidak mengampuni aku atas dosaku? Segera aku mati dan berada dalam kuburanku. Engkau akan mencari aku, tetapi aku akan lenyap.”
Pasal 8 (Total ayat 22)
1) [Bildad Berbicara kepada Ayub] Kemudian Bildad dari Suah menjawab,
2) “Berapa lama lagi engkau berbicara seperti itu? Perkataanmu berembus seperti angin kuat.
3) Allah selalu jujur. Allah Yang Mahakuasa melakukan yang benar.
4) Jika anak-anakmu berdosa terhadap Allah, Ia menghukum mereka. Mereka membayar dosanya.
5) Sekarang pandanglah kepada Allah dan berdoalah kepada Yang Mahakuasa.
6) Jika engkau murni dan baik, Ia segera datang menolongmu. Ia akan memberikan keluargamu kembali kepadamu.
7) Dan engkau mempunyai lebih banyak anak daripada yang kaumiliki sebelumnya.
8) Tanyalah orang yang sekarang sudah tua. Selidikilah apa yang dipelajari oleh nenek moyangnya.
9) Tampaknya kita seperti orang yang lahir kemarin. Kita terlalu muda untuk mengetahui sesuatu. Hari-hari kita di bumi terlalu singkat, seperti bayangan.
10) Mungkin orang yang tua dapat mengatakan sesuatu kepadamu. Mungkin mereka dapat mengajarkan kepadamu yang telah dipelajarinya.
11) Dapatkah pandan tumbuh tinggi pada tanah kering? Dapatkah buluh tumbuh tanpa air?
12) Tidak, tumbuhan itu akan layu sebelum tuaian. Itu terlalu kecil untuk dipotong dan dipergunakan.
13) Orang yang melupakan Allah adalah seperti itu. Mereka yang melawan Allah tidak mempunyai pengharapan.
14) Mereka percaya terhadap sesuatu yang lemah, yaitu seperti sarang labah-labah,
15) Apabila mereka bersandar padanya, itu akan rusak. Apabila mereka memegangnya, itu tidak akan menopangnya.
16) Orang itu seperti pokok anggur yang mendapat banyak air dan sinar matahari. Cabang-cabangnya mengembang ke seluruh kebun.
17) Akar-akarnya membelit sekeliling batu, mencari tanah gembur.
18) Jika engkau memindahkannya, itu akan mati dan tidak ada orang yang dapat mengatakan itu pernah ada di sana.
19) Segala sesuatu baik keadaannya, tetapi pokok anggur lainnya mengambil tempatnya.
20) Allah tidak mendukung orang jahat dan Dia tidak menolak orang yang tidak berdosa.
21) Jadi, engkau dapat tertawa lagi. Dan teriakan sukacita akan keluar dari bibirmu.
22) Musuhmu akan direndahkan dan tempat tinggal orang jahat dibinasakan.”
Pasal 9 (Total ayat 35)
1) [Ayub Menjawab Bildad] Kemudian Ayub menjawab,
2) “Memang, aku tahu yang kaukatakan itu benar, tetapi bagaimana orang dapat memenangkan alasan dengan Allah?
3) Orang yang ingin berperkara dengan Allah tidak dapat menjawab satu pertanyaan dalam 1.000 pertanyaan.
4) Allah sangat bijak dan kuasa-Nya sangat besar. Tidak ada yang dapat melawan Allah dan tidak terluka.
5) Apabila Allah marah, Ia memindahkan gunung sebelum mereka mengetahuinya.
6) Ia mendatangkan gempa bumi untuk mengguncang bumi. Ia mengguncang alas bumi.
7) Ia dapat berbicara kepada matahari dan membuatnya terbit. Ia dapat mengunci bintang-bintang sehingga tidak bersinar
8) Ia sendiri membuat langit. Ia berjalan di atas ombak lautan.
9) Allah membuat bintang Biduk, bintang Belantik, dan bintang Kartika. Ia membuat planet yang menyeberangi langit selatan.
10) Ia melakukan hal-hal yang terlalu ajaib untuk dimengerti orang. Tidak ada akhir dari tanda mukjizat yang dilakukan-Nya.
11) Bila Ia melintas, aku tidak dapat melihat-Nya. Ia berjalan melewati aku, aku tidak memperhatikan-Nya.
12) Jika Ia mengambil sesuatu, tidak ada yang dapat menghentikan-Nya. Tidak ada yang dapat mengatakan kepada-Nya, ‘Apa yang Engkau kerjakan?’
13) Allah tidak akan menahan murka-Nya. Bahkan pembantu Rahab takut akan Allah.
14) Jadi, aku tidak dapat berperkara dengan Allah. Aku tidak tahu yang akan kukatakan kepada-Nya.
15) Aku tidak berdosa, namun aku tidak dapat memberi jawaban kepada-Nya. Semua yang dapat kulakukan adalah meminta belas kasihan dari Hakimku.
16) Bahkan jika aku memanggil dan Dia menjawab, aku masih belum yakin Dia sungguh mendengarkan aku.
17) Ia hanya mendatangkan angin ribut menindas aku. Ia hanya memberi lebih banyak luka kepadaku tanpa alasan.
18) Ia tidak membiarkan aku bernafas lagi. Ia hanya memberi lebih banyak kesusahan kepadaku.
19) Aku tidak dapat mengalahkan Allah. Ia terlalu berkuasa! Aku tidak dapat membawa Dia ke pengadilan dan memaksa-Nya jujur kepadaku. Siapa yang dapat memaksa Allah datang ke pengadilan?
20) Aku tidak berdosa, tetapi jika aku memperdebatkan kesalahanku, membuat aku tampaknya bersalah. Aku tidak berdosa, tetapi jika aku berbicara, mulutku membuktikan aku bersalah.
21) Aku tidak berdosa, tetapi aku tidak tahu berpikir. Aku membenci hidupku sendiri.
22) Jadi, aku mengatakan, ‘Apakah ada perbedaan? Allah membinasakan orang yang tidak berdosa maupun yang berdosa.’
23) Apakah Allah hanya tertawa bila pengacau membunuh orang yang tidak berdosa?
24) Apakah Allah membiarkan pemimpin hanya melihat bila orang jahat memerintah? Jika Ia bukan Allah, siapa lagi Dia?
25) Hari-hariku berlalu lebih cepat daripada seorang pelari. Hari-hariku lenyap dan tidak ada kesenangan di dalamnya.
26) Hari-hariku pergi dengan cepat seperti perahu pandan. Hari-hariku pergi secepat burung rajawali turun ke bawah menangkap binatang.
27) Jika kukatakan, ‘Aku tidak mengeluh. Aku melupakan penderitaanku dan menunjukkan senyumku.’
28) Itu tidak sungguh-sungguh mengubah sesuatu. Penderitaan masih membuat aku takut.
29) Aku akan dinyatakan bersalah, jadi mengapa harus aku memikirkannya?
30) Meskipun aku membasuh diriku sendiri dengan salju dan membuat tanganku bersih dengan sabun,
31) Allah akan mendorong aku masuk kuburan. Bahkan pakaianku membenci aku.
32) Allah bukan manusia seperti aku, jadi aku tidak dapat berdebat dengan Dia. Aku tidak dapat membawa-Nya ke pengadilan.
33) Semoga ada orang yang mendengar kedua belah pihak. Semoga ada orang yang menghakimi kami dengan jujur.
34) Semoga ada orang yang mengambil hukuman Allah. Dan Allah tidak membuat aku takut lagi.
35) Kemudian aku dapat mengatakan yang ingin kukatakan tanpa takut kepada-Nya, tetapi aku tidak dapat melakukannya sekarang.
Pasal 10 (Total ayat 22)
1) Aku membenci hidupku sendiri, jadi aku akan mengadu secara bebas. Jiwaku sangat pedih, jadi sekarang aku akan berbicara.
2) Aku akan mengatakan kepada Allah, ‘Jangan salahkan aku! Katakan kepadaku, apa yang salah kuperbuat?
3) Apakah Engkau senang menyakiti aku? Apakah Engkau senang melupakan aku sambil tersenyum terhadap perkataan orang jahat?
4) Apakah Engkau mempunyai mata manusia? Apakah Engkau melihat cara yang dilakukan orang?
5) Apakah hidup-Mu sesingkat umur kami? Apakah hidup-Mu sesingkat umur manusia?
6) Engkau mencari kesalahanku dan meneliti dosaku.
7) Engkau mengetahui aku tidak berdosa, tetapi tidak ada yang dapat menyelamatkan aku dari kuasa-Mu!
8) Tangan-Mu membuat aku dan membentuk tubuhku, tetapi sekarang mereka mengepung aku dan menekan aku supaya mati.
9) Ingatlah, Engkau menuang aku seperti tanah liat. Apakah Engkau akan membuat aku kembali menjadi tanah liat?
10) Engkau mencurahkan aku seperti susu. Engkau memintal aku dan mengentalkan aku seperti keju.
11) Engkau membuat aku bersama tulang dan urat lalu Engkau menutupi aku dengan kulit dan daging.
12) Engkau memberikan hidup kepadaku dan sangat baik kepadaku. Engkau menjaga aku dan memperhatikan rohku.
13) Hal itu Kausebunyikan dalam hati-Mu, aku tahu itulah yang Kaurencanakan terhadap aku.
14) Jika aku berdosa, Engkau memperhatikan aku, jadi Engkau dapat menghukum aku, karena melakukan yang salah.
15) Bila aku berdosa, aku salah dan harus dikutuk. Bahkan jika aku tidak bersalah, aku tidak dapat mengangkat kepalaku. Aku sangat malu karena semua kesulitanku.
16) Jika aku berhasil dan merasa bangga, Engkau memburu aku seperti orang memburu singa. Engkau kembali menunjukkan kuasa-Mu terhadap aku.
17) Engkau membawa saksi-saksi untuk membuktikan bahwa aku salah. Terus-menerus Engkau menunjukkan murka-Mu sebagaimana Engkau mengirim pasukan demi pasukan melawan aku.
18) Jadi, mengapa Engkau membiarkan aku lahir? Seandainya aku mati sebelum ada yang melihat aku.
19) Seandainya aku tidak pernah hidup. Seandainya aku dibawa langsung dari kandungan ibuku ke kuburan.
20) Hidupku hampir habis. Jadi, tinggalkanlah aku sendirian! Biarlah aku bersenang-senang dalam waktuku yang masih tersisa.
21) Aku pergi segera ke tempat yang tidak dapat kembali, tempat kematian dan gelap —
22) tanah dari malam tergelap, tempat bayangan, dan kebingungan, bahkan di tempat itu terang adalah gelap.’”
Ayub Pasal 11 (Total ayat 20)
1) [Zofar Berbicara kepada Ayub] Kemudian Zofar dari Naama menjawab Ayub dan berkata,
2) “Kata-kata yang mengalir itu harus dijawab! Apakah semua perkataan itu membuat Ayub benar?
3) Apakah engkau sangka kami tidak mempunyai jawaban kepadamu? Apakah kaupikir tidak ada orang yang menegurmu bila engkau mencela Allah?
4) Engkau mengatakan kepada Allah, ‘Tuntutanku adalah benar, dan Engkau dapat melihat aku murni.’
5) Kiranya Allah menjawab engkau dan mengatakan kepadamu bahwa engkau salah.
6) Ia dapat mengatakan kepadamu rahasia kebijakan. Ia akan mengatakan kepadamu bahwa setiap cerita mempunyai dua sisi. Yakinlah akan hal ini: Allah tidak menghukummu sebanyak yang harus dilakukan-Nya
7) Apakah engkau kira bahwa engkau sungguh-sungguh mengerti akan Allah? Apakah engkau mengerti dengan sempurna tentang Allah Yang Mahakuasa?
8) Pengertian itu lebih tinggi daripada langit dan lebih dalam daripada tempat orang mati. Jadi, apa yang dapat kaulakukan? Bagaimana engkau dapat mempelajari semuanya?
9) Allah lebih besar daripada bumi dan lebih luas daripada laut.
10) Jika Allah menangkap engkau dan membawa engkau ke pengadilan, tidak ada yang dapat menghentikan-Nya.
11) Allah mengetahui siapa yang tidak berguna. Bila Ia melihat kejahatan, Ia mengingatnya.
12) Seekor keledai liar tidak dapat melahirkan manusia, dan orang bodoh tidak akan pernah menjadi bijak.
13) Persiapkan hatimu hanya untuk melayani Allah. Bentangkanlah tanganmu dan berdoalah kepada-Nya.
14) Buanglah dosamu yang masih engkau pegang teguh. Jangan biarkan yang jahat tinggal dalam kemahmu.
15) Jika engkau melakukannya, engkau dapat bergantung pada Allah tanpa malu. Engkau dapat berdiri teguh dan tidak takut.
16) Kemudian engkau dapat melupakan kesusahanmu, seperti air yang telah mengalir.
17) Hidupmu lebih cerah daripada sinar matahari pada tengah hari. Saat-saat gelap kehidupan akan bersinar seperti matahari pagi.
18) Engkau akan merasa aman karena ada pengharapan. Allah akan memeliharamu dan memberi perhentian kepadamu.
19) Engkau dapat berbaring tanpa ada yang mengganggumu. Banyak orang akan datang kepadamu minta tolong.
20) Orang jahat mungkin minta tolong, tetapi mereka tidak akan melarikan diri dari kesusahannya. Pengharapannya hanya membawanya kepada kematian.”
Pasal 12 (Total ayat 25)
1) [Ayub Menjawab Sahabatnya] Kemudian Ayub menjawab mereka,
2) “Aku yakin kamu berpikir bahwa hanya kamu orang bijak yang masih hidup. Kamu anggap bila kamu mati, hikmat akan lenyap bersamamu.
3) Pikiranku sebaik pikiranmu. Kamu tidak sepandai aku. Kamu belum mengatakan sesuatu yang tidak diketahui orang.
4) Sahabatku menertawai aku sekarang. Mereka berkata, ‘Ia telah berdoa kepada Allah dan menerima jawaban-Nya.’ Aku orang baik, orang yang tidak berdosa, tetapi mereka masih mengejek aku.
5) Orang yang tidak mempunyai kesusahan mengejek mereka yang mempunyai kesusahan. Mereka memukul orang bila ia jatuh,
6) tetapi kemah penyamun tidak diganggu. Orang yang membuat Allah marah, hidup dalam damai, bahkan Allah membuat mereka dalam kuasa-Nya.
7) Tanyalah binatang, binatang akan mengajar kamu. Atau tanyalah burung di udara, burung akan mengatakannya kepadamu.
8) Atau berbicaralah kepada bumi, bumi akan mengajar kamu. Atau biar ikan di laut mengatakan hikmatnya kepada kamu.
9) Setiap orang tahu bahwa TUHAN membuat segala sesuatu.
10) Setiap binatang yang hidup, dan setiap orang yang bernafas, ada di bawah kuasa Allah.
11) Namun, hanyalah seperti lidah yang mencicipi makanan, telinga menguji perkataan yang didengarnya.
12) Orang mengatakan, ‘Hikmat ditemukan pada orang yang tua. Umur panjang membawa pengertian,’
13) tetapi hikmat dan kuasa adalah milik Allah. Nasihat yang baik dan pengertian milik-Nya.
14) Sesuatu yang diruntuhkan Allah tidak dapat dibangun lagi. Orang yang dimasukkan Allah ke dalam penjara tidak dapat dibebaskan.
15) Jika Allah menahan hujan, bumi akan kering. Jika Allah membiarkan hujan turun, bumi akan banjir.
16) Allah kuat dan selalu menang. Pemenang dan yang kalah semua milik Allah!
17) Allah menelanjangi para penasihat dari hikmatnya dan membuat pemimpin bertindak seperti orang bodoh.
18) Allah menjatuhkan raja-raja dari kuasanya dan menjadikannya hamba.
19) Allah menjatuhkan nabi-nabi dari kuasanya dan membakar para pegawai, yang merasa dirinya aman dalam pekerjaannya.
20) Allah membuat diam penasihat tepercaya. Ia mengambil hikmat orang yang tua.
21) Allah membuat pemimpin tidak penting. Ia mengambil kuasa dari pemerintah.
22) Allah membongkar rahasia tersembunyi. Ia mengirim terang ke tempat yang segelap maut.
23) Allah membuat bangsa-bangsa besar dan berkuasa, dan kemudian membinasakannya. Ia membuat bangsa-bangsa bertumbuh, kemudian menyerakkan orang-orangnya.
24) Allah membuat pemimpin bodoh. Ia membuat mereka berjalan tanpa tujuan melalui padang gurun.
25) Mereka seperti orang yang merasakan berjalan dalam gelap. Mereka seperti pemabuk yang tidak mengetahui ke mana sedang pergi.”
Ayub Pasal 13 (Total ayat 28)
1) “Aku telah melihat semua sebelumnya. Aku telah mendengar segala sesuatu yang kamu katakan. Aku mengerti semua hal itu.
2) Aku mengetahui sebanyak yang kamu lakukan. Aku sepandai kamu.
3) Aku tidak mau berdebat dengan kamu. Aku mau berbicara kepada Allah Yang Mahakuasa. Aku mau berdebat dengan Allah tentang kesusahanku.
4) Kamu bertiga berusaha menutupi kebodohanmu dengan dustamu. Kamu seperti dokter yang tidak berguna, yang tidak dapat menyembuhkan orang.
5) Aku berharap kamu akan diam. Itulah hal yang lebih bijaksana yang dapat kamu lakukan.
6) Sekarang dengarkan alasanku. Dengarkan yang kukatakan kepadamu.
7) Apakah kamu mengatakan dusta kepada Allah? Apakah kamu sungguh-sungguh percaya bahwa dustamu adalah apa yang diinginkan Allah kamu katakan?
8) Apakah kamu berusaha membela Allah melawan aku? Kamu tidak jujur. Kamu memihak Allah hanya karena Ia Allah.
9) Jika Allah memeriksa kamu dengan cermat, apakah Dia akan menunjukkan bahwa kamu benar? Apakah kamu sungguh-sungguh berpikir bahwa kamu dapat membodoh-bodohi Allah sama seperti kamu membodoh-bodohi orang?
10) Kamu tahu Allah akan mengkritik kamu jika kamu memihak kepada orang hanya karena orang itu penting.
11) Kebesaran Allah membuat kamu takut. Kamu takut terhadap Dia.
12) Kata-kata bijak yang kamu kutip tidak berguna. Alasanmu selemah tanah liat.
13) Diamlah dan biarkan aku berbicara! Aku menerima apa saja yang terjadi padaku.
14) Aku membuat diriku sendiri dalam bahaya dan membawa hidupku dalam tanganku sendiri.
15) Aku akan terus mempercayai Allah walaupun Dia membunuhku, tetapi aku membela diriku sendiri ke hadapan-Nya.
16) Dan jika Allah membiarkan aku hidup, hal itu adalah karena aku berani berbicara. Tidak ada orang jahat berani berhadapan muka dengan Allah.
17) Dengarkan baik-baik apa yang kukatakan. Biarkan aku menerangkannya.
18) Sekarang aku siap membela diriku sendiri. Aku hati-hati mengemukakan alasanku. Aku tahu aku akan terbukti benar.
19) Jika ada orang dapat membuktikan aku bersalah, aku akan berdiam diri dan menunggu mati.
20) Allah, berikanlah kepadaku dua hal, dan aku tidak akan bersembunyi dari Engkau:
21) Hentikanlah menghukum aku dan hentikanlah membuat aku takut dengan ancaman-Mu.
22) Kemudian panggillah aku, dan aku akan menjawab Engkau. Atau biarkan aku berbicara, dan Engkau menjawab aku.
23) Berapa banyak dosa yang telah kuperbuat? Apa yang salah kulakukan? Tunjukkanlah kepadaku dosa dan kesalahanku.
24) Allah, mengapa Engkau menjauhiku dan memperlakukan aku seperti musuh-Mu?
25) Apakah Engkau berusaha membuat aku takut? Aku hanya sehelai daun yang dihembus angin. Engkau menyerang sepotong jerami kecil!
26) Allah, Engkau mengatakan hal yang pedih terhadap aku. Engkau membuat aku menderita karena dosa yang kulakukan, ketika aku muda.
27) Engkau telah memasang rantai pada kakiku. Engkau memperhatikan setiap langkahku, Engkau melihat setiap gerakanku.
28) Aku menjadi semakin lemah seperti sepotong kayu yang busuk, seperti sepotong kain dimakan ngengat.”
Ayub asal 14 (Total ayat 22)
1) “Kami semua manusia. Hidup kami singkat dan penuh dengan kesusahan.
2) Hidup kami seperti bunga. Cepat tumbuh dan kemudian layu. Hidup kami seperti bayang-bayang yang ada sebentar lalu lenyap.
3) Allah, apakah Engkau perlu memperhatikan sesuatu yang seperti itu, dan mendakwa aku di pengadilan?
4) Tidak ada yang dapat membuat sesuatu bersih dari sesuatu yang sedemikian kotor.
5) Hidup kami terbatas. Hanya Engkau tahu berapa lama kami hidup. Engkau telah menentukan batas bagi kami dan tidak ada yang dapat mengubahnya.
6) Jadi, janganlah perhatikan kami; tinggalkanlah kami sendirian. Biarlah kami senang atas hidup kami yang berat ini hingga masa hidup kami habis.
7) Pengharapan untuk dibebaskan masih ada. Jika pohon ditebang, masih dapat bertunas. Dan tunas itu akan mengeluarkan cabang-cabangnya.
8) Akar-akarnya mungkin menjadi tua dalam tanah dan pangkalnya mati dalam tanah,
9) tetapi dengan air ia akan tumbuh lagi, dan bercabang-cabang seperti tanaman baru.
10) Bila seseorang mati, ia menjadi lemah dan sakit, kemudian dia lenyap!
11) Seperti sebuah danau yang menjadi kering atau sebuah sungai yang kehilangan sumbernya,
12) demikianlah orang kehilangan hidupnya, tidak akan pernah lagi bangkit! Langit semuanya akan berlalu sebelum mereka bangkit dari kematian. Langit akan lenyap semuanya sebelum seseorang bangun dari tidurnya.
13) Semoga Engkau menyembunyikan aku dalam kuburanku. Semoga Engkau menyembunyikan aku di sana hingga murka-Mu lenyap. Kemudian Engkau sempat mengingat aku.
14) Jika tentara mati, apakah ia akan hidup lagi? Jika demikian, aku menunggu seluruh perjalanan hidupku sampai giliranku datang.
15) Ya Allah, Engkau akan memanggil aku, dan aku akan menjawab Engkau. Kemudian aku, yang Engkau jadikan, adalah penting bagi-Mu.
16) Engkau masih mau memperhatikan setiap langkahku, tetapi Engkau tidak akan mengingat dosaku.
17) Engkau memasukkan pelanggaranku ke dalam empelop yang bermeterai. Engkau menutupi kesalahanku dengan plester.
18) Gunung runtuh dan berantakan. Batu besar pecah dan jatuh.
19) Air mengalir di atas batu menghanyutkannya. Banjir menyapu pupuk di atas tanah. Dengan cara yang sama, ya Allah, Engkau membinasakan pengharapan manusia.
20) Engkau mengalahkannya sama sekali, dan kemudian mereka pergi. Engkau membuatnya sedih dan menyuruhnya pergi selamanya ke tempat kematian.
21) Jika anak-anaknya dihormati, mereka tidak pernah mengetahuinya. Jika anak-anaknya bersalah, mereka tidak pernah melihatnya.
22) Mereka hanya merasa sakit dalam tubuhnya dan mereka menangis sendirian untuk dirinya sendiri.”
Pasal 15 (Total ayat 35)
1) [Elifas Menjawab Ayub] Kemudian Elifas dari Teman menjawab Ayub,
2) “Jika engkau sungguh-sungguh bijak, engkau tidak akan menjawab dengan pikiranmu sendiri yang tidak berguna itu. Orang yang bijaksana tidak akan penuh dengan air panas.
3) Apakah engkau pikir orang yang bijaksana akan memakai perkataan yang tidak berguna dan ucapan yang tidak berarti memenangkan perkaranya?
4) Jika engkau mempunyai caramu sendiri, tidak ada yang menghormati Allah dan berdoa kepada-Nya.
5) Apa yang kaukatakan dengan jelas menunjukkan dosamu. Engkau berusaha menyembunyikan dosamu dengan memakai kata-kata bijak.
6) Aku tidak perlu membuktikan kepadamu bahwa engkau salah. Ucapan dari mulutmu sendiri menunjukkan bahwa engkau salah. Bibirmu sendiri berbicara menentang engkau.
7) Apakah engkau anggap bahwa engkaulah orang pertama yang pernah lahir? Apakah engkau lahir sebelum bukit-bukit?
8) Apakah engkau mendengar rencana rahasia Allah? Apakah engkau pikir bahwa engkau saja orang yang bijaksana?
9) Kami tahu sebanyak yang engkau lakukan! Kami mengerti sejelas yang engkau mengerti.
10) Orang yang tua dan berambut putih setuju dengan kami. Orang yang lebih tua daripada ayahmu ada di pihak kami.
11) Allah berusaha menghiburmu, tetapi tidak cukup bagimu. Kami telah mengatakan pesan-Nya kepadamu dengan lemah lembut.
12) Mengapa engkau tidak mengerti? Mengapa engkau tidak dapat melihat kebenaran?
13) Engkau melawan Allah apabila engkau mengatakan kata-kata amarah.
14) Orang tidak dapat benar-benar murni. Orang yang dilahirkan perempuan tidak dapat lebih benar daripada Allah!
15) Bahkan Allah tidak percaya terhadap para malaikat-Nya. Bahkan Dia tidak menganggap langit itu murni.
16) Bahkan manusia lebih buruk. Mereka curang dan kotor. Mereka minum kejahatan seperti air.
17) Dengarkan aku, dan aku akan menerangkannya kepadamu. Biarlah aku mengatakan kepadamu apa yang telah kulihat.
18) Aku mengatakan kepadamu apa yang dikatakan orang bijak, hal-hal yang didengarnya dari ayahnya dan bebas menyampaikannya. Mereka tidak menyembunyikan rahasia dari aku.
19) Orang-orang penting ada di negeri kita. Setiap orang tahu siapa mereka.
20) Dan mereka mengatakan bahwa orang jahat menderita selama hidupnya. Orang kejam menderita selama tahun-tahun hidupnya.
21) Setiap suara membuatnya takut. Musuhnya akan menyerang ketika ia merasa aman.
22) Orang jahat akan frustrasi, dan tidak ada harapan baginya melarikan diri dari gelap. Ada pedang di suatu tempat yang menunggu untuk membunuhnya.
23) Ia berjalan dari satu tempat ke tempat lain mencari makanan, tetapi ia tahu hari yang gelap akan datang, yang dibawanya pada dirinya sendiri.
24) Kekhawatiran dan penderitaan membuatnya takut seperti raja yang siap untuk menyerang.
25) Hal itu adalah karena orang jahat mengepalkan tinjunya kepada Allah dan tidak mau taat. Ia berani menyerang Allah Yang Mahakuasa.
26) Ia seperti tentara dengan sebuah perisai yang tebal dan kuat yang berlari kepada musuhnya untuk mencekik lehernya.
27) Ia dapat kaya dan gemuk,
28) tetapi kotanya akan hancur, negerinya akan binasa, rumahnya akan sunyi.
29) Ia tidak akan lama kaya. Hartanya tidak bertahan. Panennya tidak banyak.
30) Ia tidak melarikan diri dari gelap. Ia seperti pohon yang daunnya layu karena penyakit dan angin mengembuskan semuanya.
31) Orang jahat tidak membodohi diri sendiri dengan meyakini hal-hal yang tidak berguna karena ia tidak memegang sesuatu.
32) Ia mati sebelum waktunya. Ia seperti pohon yang cabangnya paling atas sudah mulai mati.
33) Ia seperti pokok anggur yang buahnya jatuh sebelum matang. Ia seperti pohon zaitun yang pucuknya mati.
34) Itu terjadi karena orang tanpa Allah tidak mempunyai apa-apa. Orang yang cinta akan uang, tempat tinggalnya dibinasakan api.
35) Orang jahat selalu membuat cara melakukan yang jahat dan kesusahan. Mereka selalu berusaha menipu orang.”
Pasal 16 (Total ayat 22)
1) [Ayub Menjawab Elifas] Kemudian Ayub menjawab,
2) “Aku telah mendengar semua hal itu sebelumnya. Kamu memberi kesusahan kepadaku, bukan penghiburan.
3) Pembicaraanmu tidak pernah berakhir. Mengapa kamu terus berdebat?
4) Aku juga dapat mengatakan seperti yang kamu katakan, jika kamu mengalami kesusahanku. Aku dapat mengatakan hal yang bijaksana terhadap kamu dan menggelengkan kepala kepadamu.
5) Aku dapat memberi semangat kepadamu dan memberi pengharapan kepadamu.
6) Tidak ada dari perkataanku yang menghilangkan penderitaanku, tetapi berdiam diri juga tidak menolong.
7) Sesungguhnya, ya Allah, Engkau mengambil kekuatanku. Engkau membinasakan segenap keluargaku.
8) Engkau telah membuat aku kurus dan lemah, dan orang berpikir aku bersalah.
9) Allah menyerang aku, Ia marah terhadap aku dan merobek tubuhku. Allah mengertakkan gigi-Nya terhadap aku. Musuhku memandang kepadaku dengan kebencian.
10) Orang-orang mengerumuni aku. Mereka mengejekku dan menampar pipiku.
11) Allah telah menyerahkan aku kepada orang jahat. Ia membiarkan orang jahat menyiksa aku.
12) Sebelumnya segala sesuatu baik padaku, tetapi kemudian Allah menindas aku. Ya, Ia mencekik leherku dan menjadikan aku berkeping-keping. Ia memakai aku sebagai sasaran-Nya.
13) Tentara Allah semuanya mengepung aku. Ia menembakkan panah ke ginjalku. Ia tidak menunjukkan belas kasihan. Ia menumpahkan empeduku ke tanah.
14) Ia terus menyerang aku. Ia berlari kepadaku seperti tentara dalam pertempuran.
15) Aku sangat sedih, jadi aku memakai pakaian duka. Aku duduk di sini dalam debu dan abu dan aku merasa kalah.
16) Wajahku merah karena menangis. Lingkaran hitam mengelilingi mataku.
17) Aku tidak pernah kejam terhadap orang, dan doaku murni.
18) Hai bumi, jangan sembunyikan kesalahan yang diperbuat terhadapku. Jangan biarkan permohonanku atas keadilan dihentikan.
19) Bahkan sekarang ada Orang di surga yang akan berbicara untuk aku. Ada Orang di atas yang akan bersaksi demi aku.
20) Sahabatku berbicara untuk aku ketika mataku mencurahkan air mata kepada Allah.
21) Ia berbicara kepada Allah untuk aku seperti anak manusia mengemukakan pembelaan bagi seorang teman.
22) Hanya dalam beberapa tahun aku akan pergi ke sana dan tidak kembali lagi.”
Pasal 17 (Total ayat 16)
1) “Jiwaku hancur; Aku siap untuk menyerah. Hidupku hampir habis, kubur menunggu aku.
2) Orang berdiri di sekelilingku dan menertawai aku. Aku memperhatikan mereka ketika mereka mengejek dan menghinaku.
3) Ya Allah, berikanlah dukungan kepadaku. Tidak ada yang lain mendukung aku.
4) Engkau telah menutup pikiran sahabatku, dan mereka tidak mengerti. Janganlah biarkan mereka menang.
5) Engkau mengetahui yang dikatakan orang, ‘Orang mengabaikan anaknya sendiri untuk menolong sahabatnya.’ Namun, sahabatku telah berbalik melawan aku.
6) Allah telah membuat namaku jelek di hadapan setiap orang. Orang meludahi wajahku.
7) Mataku hampir menjadi buta karena kesedihanku. Seluruh tubuhku sangat kurus seperti bayangan.
8) Orang yang baik bingung tentang hal itu. Orang yang tidak berdosa bingung terhadap mereka yang tidak peduli tentang Allah,
9) tetapi orang yang baik terus hidup dengan benar. Orang yang tidak berdosa menjadi lebih kuat.
10) Kamu semua datang berusaha menunjukkan kepadaku bahwa semuanya kesalahanku. Tidak ada dari kamu yang bijak.
11) Hidupku berlalu dan rencanaku gagal. Pengharapanku lenyap.
12) Segala sesuatu kacau, malam adalah siang, dan malam tiba yang seharusnya fajar.
13) Aku berharap kuburan menjadi tempat tinggalku yang baru. Aku berharap membuat tempat tidurku dalam kubur yang gelap.
14) Aku dapat mengatakan kepada kuburan, ‘Engkau ayahku,’ dan kepada cacing ‘Ibuku’ atau ‘Saudariku.’
15) Namun, engkau tidak dapat memanggil pengharapan itu. Apakah ada orang yang melihat pengharapan itu untukku?
16) Apakah pengharapan akan turun ke tempat orang mati bersama aku? Apakah kami pergi ke dalam tanah bersama-sama?”
Pasal 18 (Total ayat 21)
1) [Bildad Menjawab Ayub] Kemudian Bildad dari Suah menjawab,
2) “Kapan engkau akan berhenti bicara? Sadarlah, biarlah kami mengatakan sesuatu.
3) Mengapa engkau pikir kami bodoh seperti lembu bisu?
4) Amarahmu hanya menyiksa dirimu sendiri. Apakah engkau pikir dunia ini hanya diciptakan untukmu sendiri? Apakah engkau pikir Allah harus memindahkan gunung hanya untuk memuaskan engkau?
5) Ya, terang orang jahat akan padam. Apinya berhenti menyala.
6) Terang dalam rumahnya menjadi gelap. Lampu yang dekat padanya akan padam.
7) Langkahnya tidak kuat dan cepat, ia berjalan lambat dan lemah. Rencana buruknya membuatnya jatuh.
8) Kakinya sendiri membawanya ke dalam jerat. Ia berjalan ke dalam jerat dan terjerat.
9) Jerat menangkap tumitnya dan mencengkramnya dengan kuat.
10) Tali dalam tanah menjeratnya. Jerat menunggunya di jalannya.
11) Pengacau menunggunya di sekelilingnya. Ketakutan mengikuti setiap langkahnya.
12) Kesusahan yang buruk menginginkannya. Keruntuhan dan bencana telah sedia baginya bila ia jatuh.
13) Penyakit memakan kulitnya. Anak sulung kematian memakan lengan dan kakinya.
14) Orang jahat dibawa dari rumah perlindungannya sendiri. Ia dibawa kepada raja kedahsyatan.
15) Ia berada di rumahnya yang baru tanpa sesuatu. Belerang ditaburkan di atas ladangnya yang baru.
16) Akarnya di bawah kering, dan cabang-cabangnya di atas mati.
17) Orang di bumi tidak mengingatnya. Namanya dilupakan.
18) Orang mendorongnya dari terang ke dalam gelap. Mereka mengejarnya keluar dari dunia ini.
19) Ia tidak mempunyai anak atau cucu. Tidak ada dari keluarganya yang tinggal hidup.
20) Orang di barat terkejut bila mereka mendengar yang terjadi padanya. Orang di timur kaku dengan ketakutan.
21) Hal itu sungguh-sungguh terjadi terhadap rumah orang jahat. Hal itu terjadi kepada siapa saja yang tidak peduli kepada Allah.”
Pasal 19 (Total ayat 29)
1) [Ayub Menjawab] Kemudian Ayub menjawab,
2) “Berapa lama lagi engkau menyiksa aku dan menindas aku dengan perkataanmu?
3) Sekarang engkau telah menghina aku 10 kali. Engkau tidak malu bila engkau menyerang aku!
4) Bahkan jika aku berdosa, itu adalah masalahku, bukan masalahmu.
5) Engkau hanya ingin membuat dirimu sendiri terlihat lebih baik daripada aku. Engkau mengatakan bahwa kesusahanku adalah bukti aku bersalah.
6) Aku mau engkau tahu bahwa Allahlah yang melakukannya. Ia sendirilah yang memasang jerat itu untuk aku.
7) Aku berteriak, ‘Ia menyiksa aku,’ tetapi tidak ada jawaban. Tidak ada yang mendengar tangisanku minta keadilan.
8) Allah telah menghambat jalanku sehingga aku tidak dapat melewatinya. Ia menyembunyikan jalanku dalam gelap.
9) Allah mengambil kehormatanku. Ia mengambil mahkota dari kepalaku.
10) Allah memukul aku dari segala sisi hingga aku hancur. Ia mengambil pengharapanku seperti pohon yang dicabut akarnya.
11) Murka Allah membakar aku. Ia menyebut aku musuh-Nya.
12) Allah mengirim pasukan-Nya menyerang aku. Mereka membangun menara di sekelilingku. Mereka berkemah di sekeliling tendaku.
13) Allah membuat saudara-saudaraku membenci aku. Aku menjadi orang asing bagi semua sahabatku.
14) Sanak keluargaku meninggalkan aku. Sahabatku melupakan aku.
15) Hambaku perempuan dan pendatang di rumahku memandangku seolah-olah aku orang pendatang dan orang asing.
16) Aku memanggil hambaku, tetapi ia tidak menjawab. Bahkan jika aku minta tolong, ia tidak menjawab.
17) Istriku membenci bau nafasku. Saudara-saudaraku sendiri membenci aku.
18) Bahkan anak kecil menertawai aku. Bila aku berdiri, mereka mengatakan hal yang buruk tentang aku.
19) Semua sahabat karibku membenci aku. Bahkan kekasihku berbalik melawan aku.
20) Aku sangat kurus, kulitku terlepas dari tulangku. Hidupku hanya tinggal sedikit.
21) Kasihani aku, hai sahabatku, kasihani aku, karena Allah menentang aku.
22) Mengapa engkau menganiaya aku seperti yang dilakukan Allah? Apakah engkau tidak lelah menyiksa aku?
23) Semoga ada orang mengingat yang kukatakan dan kutulis dalam buku. Semoga kata-kataku telah tertulis pada gulungan.
24) Semoga hal-hal yang kukatakan dilukis dengan alat besi di atas timah atau digoreskan pada batu sehingga tahan selamanya.
25) Aku tahu ada Seorang yang membela aku dan Dia hidup! Dan pada akhirnya Ia akan berdiri di bumi dan membela aku.
26) Setelah aku meninggalkan tubuhku dan kulitku binasa, Aku masih mau melihat Allah.
27) Aku mau melihat Dia dengan mataku sendiri. Aku sendiri bukan melalui orang lain, akan melihat Allah. Dan aku tidak dapat mengatakan kepadamu betapa inginnya aku hal itu terjadi!
28) Mungkin kamu mengatakan, ‘Bagaimana kita dapat memaksanya lebih berat? Bagaimana aku dapat membuat dia mengaku bahwa ia sendiri sumber masalahnya?’
29) Kamu perlu khawatir tentang hukumanmu sendiri. Allah mungkin memakai pedang melawan kamu. Kemudian kamu tahu waktu penghukuman telah tiba.”
Pasal 20 (Total ayat 29)
1) [Zofar Menjawab Ayub] Kemudian Zofar dari Naama menjawab:
2) “Engkau membuat aku bingung, jadi aku harus menjawab engkau. Aku harus mengatakan kepadamu yang kupikirkan.
3) Engkau menghina aku dengan jawabanmu, tetapi aku bijaksana, aku tahu bagaimana menjawab engkau.
4) Engkau tahu sukacita orang jahat tidak lama bertahan. Hal itu benar selamanya, sejak Adam ditaruh di bumi. Orang yang tidak peduli tentang Allah hanya bersukacita sebentar saja.
(5) kegembiraan orang jahat hanya sebentar saja, dan kesenangan orang durhaka sekejap mata?
6) Mungkin kesombongan orang jahat akan sampai ke langit, dan kepalanya menyentuh awan.
7) Ia akan lenyap selama-lamanya seperti tubuhnya sendiri tidak berguna. Orang yang mengenalnya mengatakan, ‘Di mana ia?’
8) Seperti mimpi, ia terbang dan tidak ada yang pernah menemukannya. Ia dipaksa pergi dan dilupakan seperti mimpi buruk.
9) Orang yang melihatnya, tidak melihat dia lagi. Keluarganya tidak pernah melihatnya lagi.
10) Anak orang jahat akan mengembalikan yang diambilnya dari orang miskin. Tangan orang jahat sendiri harus mengembalikan hartanya.
11) Ketika ia masih muda tulangnya masih kuat, tetapi seperti sisa-sisa tubuhnya, mereka segera berbaring dalam tanah.
12) Kejahatan rasanya manis dalam mulut orang jahat. Ia menaruhnya di bawah lidahnya demi kesenangannya.
13) Ia tidak mau membiarkannya pergi. Itu seenak manisan dalam mulutnya,
14) tetapi kejahatan menjadi racun dalam perutnya, seperti racun pahit dalam dirinya, seperti racun ular.
15) Orang jahat telah menelan kekayaan, tetapi ia memuntahkannya. Allah membuat orang jahat memuntahkannya.
16) Seakan-akan dia minum racun ular. Dan bisa dari bawah lidah ular membunuhnya.
17) Kemudian orang jahat tidak senang melihat sungai yang mengalirkan madu dan susu.
18) Orang jahat dipaksa mengembalikan hartanya. Ia tidak dibiarkan bersenang-senang atas hasil kerjanya,
19) karena ia menyiksa orang miskin dan membiarkannya tanpa sesuatu. Ia mengambil rumah yang dibangun orang lain.
20) Orang jahat tidak pernah puas. Hartanya tidak dapat menyelamatkannya.
21) Setelah ia kenyang, tidak ada yang tersisa. Keberhasilannya tidak akan berlanjut.
22) Bahkan ketika miliknya banyak, ia akan tertekan dengan kesusahan. Masalahnya datang kepadanya.
23) Jika ia memperoleh semua yang dikehendakinya, Allah akan melemparkan api kemarahan-Nya terhadap orang itu. Allah akan menyerangnya dan menghujaninya dengan hukuman.
24) Mungkin dia melarikan diri dari pedang besi, tetapi panah tembaga akan menembaknya jatuh.
25) Panah tembaga menembus semua tubuhnya, dan menikamnya dari punggungnya. Mata panah yang berkilat menembus empedunya, dan dia dikejutkan dengan kekacauan.
26) Semua harta bendanya akan hilang dalam gelap. Api akan membinasakannya, api yang bukan dinyalakan orang. Api membinasakan segala sesuatu yang tersisa di rumahnya.
27) Langit membuktikan bahwa ia berdosa. Bumi menjadi saksi terhadap dia.
28) Rumahnya dan segala sesuatu di dalamnya akan dihanyutkan dalam banjir murka Allah.
29) Itulah yang akan dilakukan Allah terhadap orang jahat. Itulah yang direncanakan-Nya untuk diberikan kepada mereka.”
Pasal 21 (Total ayat 34)
1) [Ayub Menjawab] Kemudian Ayub menjawab,
2) “Dengarkan apa yang kukatakan. Biarlah itu penghiburanmu terhadap aku.
3) Sabarlah selama aku bicara. Kemudian setelah aku selesai berbicara, kamu dapat mengejek aku.
4) Keluhanku bukan terhadap orang. Ada alasan yang tepat mengapa aku tidak sabar.
5) Lihatlah aku dan tercenganglah. Taruhlah tanganmu ke atas mulutmu dan tataplah aku dengan gemetar.
6) Bila aku berpikir tentang yang terjadi kepadaku, aku takut dan tubuhku gemetar.
7) Mengapa orang jahat lama hidup? Mengapa mereka berumur panjang dan berhasil?
8) Orang jahat melihat anaknya hidup bersama mereka. Orang jahat hidup melihat cucu-cucunya.
9) Rumah mereka aman dan mereka tidak takut. Allah tidak memakai tongkat menghukum orang jahat.
10) Sapi jantannya tidak pernah gagal mencari pasangannya. Lembunya mempunyai anak yang sehat.
11) Orang jahat menyuruh anaknya keluar bermain seperti anak domba. Anak-anak mereka menari-nari.
12) Mereka bernyanyi dan menari dengan diiringi bunyi harpa dan suling.
13) Orang jahat senang atas keberhasilannya selama hidupnya. Kemudian mereka mati dan pergi ke kuburnya tanpa penderitaan.
14) Orang jahat mengatakan kepada Allah, ‘Tinggalkan kami sendirian! Kami tidak peduli apa yang Engkau mau kami lakukan.’
15) Dan orang jahat mengatakan, ‘Siapa Allah Yang Mahakuasa? Kami tidak perlu melayani-Nya. Tidak akan menolong untuk berdoa kepada-Nya.’
16) Benar, orang jahat tidak membuat keberhasilannya sendiri. Aku tidak dapat mengikuti nasihatnya.
17) Berapa sering Allah memadamkan terang orang jahat? Berapa sering kesusahan datang kepada orang jahat? Kapan Allah marah kepada mereka dan menghukumnya?
18) Apakah Allah mengembuskan orang jahat seperti angin mengembuskan jerami, seperti angin kuat mengembuskan sekam gandum?
19) Engkau mengatakan, ‘Allah menghukum anak atas dosa ayahnya.’ Tidak! Biarlah Allah menghukum orang jahat itu sendiri, jadi mereka akan tahu apa yang telah dilakukannya.
20) Biarlah dilihatnya hukumannya sendiri. Biarlah dirasakannya murka Allah Yang Mahakuasa.
21) Bila hidup mereka habis dan mereka mati, mereka tidak akan peduli atas keluarga yang ditinggalkannya.
22) Tidak ada orang yang dapat mengajarkan pengetahuan kepada Allah. Allah bahkan menghakimi orang di tempat-tempat tinggi.
23) Orang mati setelah hidupnya penuh dan berhasil. Ia hidup dengan aman dan tenang.
24) Tubuhnya diurus dengan baik dan tulang-tulangnya masih kuat.
25) Orang lain mati setelah hidupnya menderita dengan jiwa yang pedih. Ia tidak pernah merasakan senang atas sesuatu yang baik.
26) Pada akhirnya, kedua-duanya akan berbaring bersama-sama dalam tanah. Cacing menindih mereka berdua.
27) Aku tahu yang kamu pikirkan dan aku tahu kamu mau menyiksa aku.
28) Kamu mungkin mengatakan, ‘Tunjukkan kepadaku rumah seorang yang baik. Sekarang tunjukkan kepadaku di mana tinggal orang jahat.’
29) Pasti kamu telah berbicara dengan pengembara. Pasti kamu menerima ceritanya.
30) Orang jahat diselamatkan bila bencana datang. Mereka selamat bila Allah menunjukkan murka-Nya.
31) Tidak ada yang mengkritik orang jahat di hadapannya atas kelakuannya. Tidak ada yang menghukumnya atas kejahatan yang dilakukannya.
32) Bila mereka dibawa ke kuburan, mereka mempunyai seseorang yang menjaga kuburannya.
33) Bahkan tanah di lembah pun senang terhadap mereka. Dan ribuan orang mengantarkannya ke kuburannya.
34) Jadi, kamu tidak dapat menghibur aku dengan kata-katamu yang kosong. Jawabanmu tidak mengandung kebenaran sama sekali.”
Pasal 22 (Total ayat 30)
1) [Elifas Menjawab Ayub] Kemudian Elifas dari Teman menjawab,
2) “Apakah Allah membutuhkan pertolongan dari kita? Bahkan orang yang sangat bijaksana tidak berguna bagi Allah.
3) Apakah hidupmu yang benar menolong Dia? Apakah Allah Yang Mahakuasa mendapat sesuatu jika engkau mengikut Dia?
4) Mengapa Allah menyalahkan dan menghukum engkau? Apakah karena engkau beribadat kepada-Nya?
5) Tidak, sebab engkau banyak berdosa. Engkau tidak pernah berhenti berbuat dosa.
6) Mungkin untuk menjamin pinjaman engkau mengambil sesuatu dari orang tanpa alasan. Mungkin engkau mengambil pakaian orang miskin sebagai jaminan atas pinjamannya.
7) Mungkin engkau gagal memberi air dan makanan kepada orang yang letih dan haus.
8) Engkau mempunyai pertanian yang luas. Dan orang menghormatimu.
9) Mungkin engkau menyuruh para janda pergi tanpa memberikan sesuatu kepadanya. Mungkin engkau telah menipu anak yatim piatu.
10) Oleh sebab itu, jerat ada di sekelilingmu, dan kesusahan yang tiba-tiba membuat engkau takut.
11) Oleh sebab itu, terjadi sangat gelap sehingga engkau tidak dapat melihat, dan mengapa banjir menutupimu.
12) Allah tinggal di bagian teratas dari langit dan memandang ke bawah pada bintang tertinggi.
13) Engkau mungkin mengatakan, ‘Apa yang diketahui Allah? Dapatkah dilihat-Nya melalui awan yang gelap untuk menghakimi kami?
14) Awan tebal menyembunyikan-Nya dari kami sehingga Ia tidak dapat melihat kami, ketika Ia berjalan di belakang sudut langit.’
15) Engkau berjalan di jalan lama, yang dijalani orang jahat dahulu kala.
16) Mereka binasa sebelum waktunya mati. Mereka dihanyutkan oleh banjir.
17) Mereka berkata kepada Allah, ‘Tinggalkan kami sendirian! Allah Yang Mahakuasa tidak dapat melakukan sesuatu terhadap kami!’
18) Dan Allahlah yang mengisi penuh rumah mereka dengan yang baik. Tidak, aku tidak dapat mengikuti nasihat orang jahat.
19) Orang yang baik melihat mereka binasa dan gembira. Orang yang tidak berdosa menertawakan mereka dan berkata,
20) ‘Sungguh musuh kami binasa. Harta mereka terbakar.’
21) Sekarang serahkanlah dirimu kepada Allah dan berdamailah dengan Dia. Lakukanlah itu dan engkau memperoleh banyak hal yang baik.
22) Terimalah ajaran-Nya. Perhatikanlah perkataan-Nya.
23) Kembalilah kepada Allah Yang Mahakuasa, dan engkau akan selamat. Engkau harus menjauhkan yang jahat dari rumahmu.
24) Anggaplah emasmu seakan-akan tidak ada kecuali debu, Anggaplah emasmu yang terbaik adalah batu kerikil dari sungai.
25) Dan biarlah Allah Yang Mahakuasa menjadi emasmu. Biarlah Ia menjadi timbunan perakmu.
26) Kemudian engkau senang terhadap Allah Yang Mahakuasa dan engkau akan memandang kepada-Nya.
27) Bila engkau berdoa kepada-Nya, Dia akan mendengarmu. Dan engkau dapat melakukan yang engkau telah janjikan untuk dilakukan.
28) Jika engkau memutuskan untuk melakukan sesuatu, itu akan berhasil. Dan masa depanmu menjadi cerah.
29) Bila orang terjatuh, engkau dapat menolongnya, dan Allah menyelamatkan orang yang rendah hati.
30) Bahkan orang berdoa akan diampuni. Mereka akan diselamatkan karena engkau melakukan yang benar.”
Ayub Pasal 23 (Total ayat 17)
1) [Ayub Menjawab] Kemudian Ayub menjawab,
2) “Aku masih mengeluh sampai hari ini. Aku mengerang karena Allah masih membuat aku menderita.
3) Semoga aku tahu di mana menemui-Nya. Semoga aku tahu bagaimana pergi kepada-Nya!
4) Aku akan menerangkan masalahku kepada-Nya. Aku membuat perkaraku untuk menunjukkan bahwa aku tidak bersalah.
5) Ia dapat memberikan jawaban-Nya, dan aku akan mengerti. Aku akan memperhatikan apa yang dikatakan-Nya.
6) Apakah Allah memakai kuasa-Nya terhadap aku? Tidak, Ia akan mendengarkan aku!
7) Karena aku orang jujur, Ia membiarkan aku mengatakan perkaraku. Kemudian Hakimku membebaskan aku.
8) Jika aku pergi ke timur, Allah tidak di sana. Jika aku pergi ke barat, aku masih belum melihat Dia.
9) Bila Allah bekerja di utara, aku tidak melihat Dia. Bila Allah berbalik ke selatan, aku masih belum melihat-Nya.
10) Namun, Allah mengenal aku, Ia menguji aku dan melihat bahwa aku semurni emas.
11) Aku selalu hidup sesuai dengan kehendak Allah. Aku tidak pernah berhenti mengikut Dia.
12) Aku selalu taat kepada perintah-Nya. Aku mencintai firman dari mulut-Nya lebih daripada mencintai makananku.
13) Allah tidak pernah berubah, siapa yang dapat bangkit melawan Dia? Ia melakukan sesuatu yang diinginkan-Nya.
14) Ia melakukan rencana-Nya kepadaku dan Dia mempunyai banyak rencana untukku.
15) Oleh sebab itu, aku takut berdiri di hadapan-Nya. Hanya membayangkan tentang itu, aku ketakutan.
16) Takut akan Allah membuat aku kehilangan keberanian. Allah Yang Mahakuasa membuat aku takut.
17) Yang telah terjadi padaku adalah seperti awan gelap menutupi mukaku, tetapi gelap tidak membuat aku diam.”
Pasal 24 (Total ayat 25)
1) “Mengapa Allah Yang Mahakuasa tidak mengatur waktu untuk penghakiman? Dan mengapa para pengikut-Nya tidak mengetahui, kapan waktunya?
2) Orang memindahkan batas tanah untuk mendapatkan lebih banyak tanah tetangganya. Orang mencuri kawanan domba dan membawanya ke padang rumput yang lain.
3) Mereka mencuri keledai milik anak yatim piatu. Mereka mengambil lembu dari janda hingga dia membayar yang dipinjamnya dari mereka.
4) Mereka memaksa orang miskin pindah dari jalannya dan mengambil jalan itu.
5) Orang miskin seperti keledai liar yang pergi ke padang gurun mencari makanan. Mereka bekerja dari pagi hingga larut malam mengumpulkan makanan untuk anak-anaknya.
6) Mereka harus bekerja di ladang, mengumpulkan tuaian. Mereka bekerja demi orang kaya menuai buah anggur di kebun anggur mereka.
7) Mereka harus tidur sepanjang malam tanpa pakaian. Mereka tidak mempunyai selimut melindunginya dari kedinginan.
8) Mereka berendam dalam hujan di gunung. Mereka berada dekat kepada batu besar untuk berlindung.
9) Mereka mengambil bayi yang masih menyusui dari ibunya. Mereka mengambil anak orang miskin sebagai jaminan atas pinjaman.
10) Mereka tidak mempunyai pakaian, jadi mereka bekerja dengan telanjang. Mereka membawa tumpukan gandum untuk orang lain, tetapi mereka pergi kelaparan.
11) Mereka memeras minyak zaitun dan menginjak-injak buah anggur di pengirikan, namun mereka tidak mempunyai minuman.
12) Di dalam kota engkau dapat mendengar suara duka atas orang mati. Mereka yang tersiksa menangis kuat-kuat minta tolong, tetapi Allah tidak mendengarkannya.
13) Beberapa orang memerangi terang. Mereka tidak tahu yang dikehendaki Allah. Mereka tidak hidup sesuai dengan kehendak-Nya.
14) Pembunuh bangun pagi-pagi benar dan membunuh orang miskin yang tidak berdaya. Dan pada malam hari ia menjadi pencuri.
15) Orang yang melakukan perzinaan menunggu datangnya malam. Ia berpikir, ‘Tidak ada orang yang melihat aku,’ namun dia masih menutupi mukanya.
16) Apabila sudah gelap, orang jahat pergi dan membongkar rumah, tetapi selama siang hari mereka mengunci diri di rumahnya dan menjauhi terang.
17) Malam tergelap adalah seperti pagi baginya. Mereka berteman dengan pengacau dari kegelapan.
18) Orang jahat diambil seperti barang yang hanyut dalam banjir. Tanah mereka sendiri terkutuk, tidak ada orang yang bekerja di kebun anggurnya.
19) Sebagaimana udara panas dan kering membuat salju musim dingin meleleh, demikianlah kuburan mengambil orang jahat.
20) Ibunya sendiri melupakannya. Hanya cacing yang membutuhkannya. Tidak ada orang akan mengingatnya. Mereka akan diremukkan seperti tongkat berkarat.
21) Orang jahat menyiksa perempuan yang tidak mempunyai anak yang melindunginya, dan mereka tidak mau menolong para janda.
22) Allah memakai kuasa-Nya meruntuhkan orang berkuasa. Bahkan mereka yang mempunyai kedudukan tinggi, tidak dapat menjamin hidupnya sendiri.
23) Mereka mungkin merasa aman dan terjamin, tetapi Allah memperhatikan bagaimana mereka hidup.
24) Mereka mungkin berhasil buat sementara, tetapi kemudian mereka lenyap. Mereka dipotong seperti anggur sama seperti setiap orang yang lain.
25) Aku bersumpah hal itu benar! Siapa dapat membuktikan bahwa aku berdusta? Siapa dapat menunjukkan bahwa aku salah?”
Pasal 25 (Total ayat 6)
1) [Bildad Menjawab Ayub] Kemudian Bildad dari Suah menjawab,
2) “Allah adalah Raja. Ia membuat orang takut dan menghormati-Nya. Ia membuat damai dalam Kerajaan-Nya di atas.
3) Tidak ada yang dapat menghitung bintang-Nya. Matahari-Nya terbit kepada semua orang.
4) Bagaimana dapat seorang memenangkan perkaranya terhadap Allah? Tidak ada yang lahir dari perempuan yang benar-benar murni.
5) Dalam pandangan Allah, bahkan bulan tidak murni dan terang, bintang-bintang pun tidak murni.
6) Orang jauh lebih tidak murni. Mereka seperti ulat, seperti cacing yang tidak berguna.”
Pasal 26 (Total ayat 14)
1) [Ayub Menjawab Bildad] Kemudian Ayub menjawab,
2) “Bildad, engkau sungguh-sungguh penolong besar bagi orang yang letih lesu! Engkau sungguh-sungguh mendukung aku!
3) Engkau telah memberikan nasihat yang indah kepada orang bodoh ini. Engkau sungguh-sungguh memberikan kepadaku banyak keterangan yang berguna.
4) Siapa menolong engkau mengatakan itu? Roh siapa yang mengilhami engkau?
5) Roh dan hantu-hantu di dunia bawah gemetar dengan ketakutan,
6) tetapi Allah dapat melihat secara jelas ke tempat kematian. Kematian tidak tersembunyi dari Allah.
7) Allah membentangkan langit utara di atas kekosongan. Ia menggantungkan bumi tanpa landasan.
8) Ia mengisi awan tebal dengan air, tetapi tidak membiarkan beban yang berat memecahkan awan.
9) Ia menutup permukaan bulan purnama. Ia melingkupinya dengan awan dan menyembunyikannya.
10) Ia menarik garis pada lautan seperti lingkaran di mana terang dan gelap bertemu.
11) Dasar yang menahan langit berguncang dengan ketakutan bila Allah mengancamnya.
12) Dengan kuasa-Nya sendiri, Allah menenangkan laut. Dengan hikmat-Nya, Ia membinasakan Rahab.
13) Nafas-Nya membuat langit cerah. Tangan-Nya membinasakan ular yang berusaha melarikan diri.
14) Itu baru sedikit dari tanda mukjizat yang dilakukan oleh Allah. Kita hanya mendengar bisikan kecil dari kuasa guntur Allah.”
Pasal 27 (Total ayat 23)
1) Ayub melanjutkan jawabannya,
2) “Allah Yang Mahakuasa tidak adil terhadap aku. Ia telah membuat hidupku pedih, tetapi aku bersumpah demi hidup-Nya,
3) selama aku masih mempunyai nafas kehidupan dalam diriku, selama nafas dari Allah ada dalam hidungku,
4) aku tidak menjadi munafik. Aku tidak akan berdusta.
5) Aku tidak akan pernah mendengar aku mengatakan kamu manusia adalah benar. Hingga hari kematianku aku tetap benar.
6) Aku memelihara kebenaranku dan tidak membiarkannya pergi. Kesadaranku tetap jernih.
7) Semoga musuhku dihukum seperti orang jahat. Semoga mereka yang melawan aku berakhir seperti orang yang melakukan kesalahan.
8) Pengharapan apa dimiliki orang tanpa Allah bila tiba saatnya mati, bila Allah mengambil nyawanya?
9) Bila mereka mempunyai kesusahan dan berseru kepada Allah minta tolong, Allah tidak akan mendengarkannya.
10) Sudah terlambat bagi mereka untuk bersenang-senang berbicara kepada Allah Yang Mahakuasa. Mereka harus berdoa kepada Allah setiap waktu.”
11) “Aku mengajar engkau tentang kuasa Allah. Aku tidak menyembunyikan rencana Allah Yang Mahakuasa.
12) Engkau telah melihat kuasa Allah dengan matamu sendiri. Jadi, mengapa engkau mengatakan yang tidak berguna?”
13) “Inilah yang direncanakan Allah bagi orang jahat. Inilah yang diterima orang jahat dari Allah Yang Mahakuasa:
14) Orang jahat mungkin mempunyai banyak anak, tetapi anaknya akan terbunuh dalam perang. Anak orang jahat tidak mempunyai cukup makanan.
15) Semua anaknya mati, bahkan jandanya tidak menangisinya.
16) Orang jahat mungkin memiliki banyak perak seperti debu baginya. Ia mungkin mempunyai banyak pakaian seperti tumpukan tanah liat,
17) tetapi orang baik menerima pakaiannya. Orang yang tidak berdosa menerima peraknya.
18) Orang jahat mungkin membangun rumah, tetapi rumah itu tidak bertahan lama, seperti sarang labah-labah atau tenda seorang penjaga.
19) Orang jahat mungkin kaya ketika ia pergi tidur, tetapi bila ia membuka matanya, semua kekayaannya akan lenyap.
20) Ketakutan yang mengerikan akan menutupi mereka seperti banjir, seperti badai datang pada waktu malam yang menghanyutkan segala sesuatu.
21) Angin timur membawanya, dan mereka lenyap. Badai menyapunya dari rumahnya.
22) Mereka mungkin berusaha melarikan diri dari kuasa badai, tetapi badai memukulnya tanpa belas kasihan.
23) Terdengar suara seperti bertepuk tangan ketika mereka melarikan diri. Ada yang bersiul terhadap mereka ketika mereka lari dari rumahnya.”
Pasal 28 (Total ayat 28)
1) [Harga Hikmat] “Ada tambang tempat orang mencari perak dan tempat orang melebur emas membuatnya murni.
2) Penambang menggali besi dari tanah. Tembaga dilelehkan dari batu.
3) Penambang membawa cahaya ke dalam gua untuk mencari batu sedalam-dalamnya di gua.
4) Mereka pergi jauh ke dalam tanah, jauh dari tempat orang yang hidup, di bawah di mana tidak ada orang tinggal sebelumnya. Di sana mereka bekerja sendirian, bergatung pada tali.
5) Makanan tumbuh di atas tanah, tetapi di bawah tanah, berbeda seakan-akan segala sesuatu telah meleleh oleh api.
6) Di bawah tanah ada lazurit dan biji-biji emas murni.
7) Burung-burung liar tidak tahu tentang jalan di bawah tanah. Tidak ada elang yang pernah melihat jalan yang gelap itu.
8) Binatang liar tidak berjalan di sana. Singa tidak berjalan di jalan itu.
9) Penambang menggali batu yang paling keras. Mereka menggali di gunung dan membuatnya gundul.
10) Mereka memotong terusan melalui batu. Mereka melihat semua harta batu.
11) Mereka membuat bendungan untuk menahan air. Mereka membawa keluar barang-barang tersembunyi ke dalam terang.
12) Di mana orang dapat mendapat hikmat? Ke mana kita dapat pergi mendapat pengertian?
13) Kita tidak mengetahui harganya hikmat itu. Orang di bumi tidak dapat menggalinya dalam tanah dan menemukan hikmat.
14) Lautan yang dalam mengatakan, ‘Hikmat tidak ada di sini bersama aku.’ Laut mengatakan, ‘Hikmat tidak ada di sini bersama aku.’
15) Engkau bahkan tidak dapat membeli hikmat dengan emas yang paling murni. Tidak cukup perak di dunia ini untuk membeli hikmat.
16) Engkau tidak dapat membeli hikmat dengan emas Ofir, atau dengan permata krisopras, atau dengan permata lazurit.
17) Hikmat lebih mahal daripada emas atau kristal. Perhiasan yang mahal terbuat dari emas tidak dapat membeli hikmat.
18) Hikmat lebih mahal daripada batu karang dan yasper. Hikmat lebih mahal daripada mutiara.
19) Permata krisolit dari negeri Etiopia tidak semahal hikmat. Engkau tidak dapat membeli hikmat dengan emas murni.
20) Jadi, dari mana datangnya hikmat? Di mana dapat kita dapati pengertian?
21) Hikmat tersembunyi dari setiap makhluk hidup di bumi. Bahkan burung di langit tidak dapat melihat hikmat.
22) Kematian dan kebinasaan mengatakan, ‘Kita tidak menemukan hikmat. Kita hanya mendengar cerita tentang itu.’
23) Hanya Allah mengetahui jalan kepada hikmat. Hanya Ia mengetahui di mana hikmat itu.
24) Ia dapat melihat setiap penjuru bumi. Ia melihat segala sesuatu di bawah langit.
25) Allah memberikan kuasa kepada angin. Ia memutuskan bagaimana besarnya lautan dibuat.
26) Ia memutuskan ke mana hujan turun, dan ke mana badai guruh harus pergi.
27) Allah melihat hikmat dan membicarakannya. Ia menguji hikmat dan melihat berapa besar nilainya.
28) Dan Allah berkata kepada orang, ‘Takut dan hormatlah terhadap Tuhan. Itulah hikmat. Jangan lakukan yang jahat. Itulah pengertian.’”
Pasal 29 (Total ayat 25)
1) [Ayub Melanjutkan Pembicaraannya] Ayub melanjutkan pembicaraannya,
2) “Semoga hidupku dapat seperti beberapa bulan yang lalu, ketika Allah memandang aku dan memelihara aku.
3) Terang Allah bersinar di atasku, jadi aku dapat berjalan melalui yang gelap.
4) Semoga pada hari-hariku aku berhasil, ketika aku bersenang-senang dengan penyertaan dan berkat Allah di dalam rumahku.
5) Allah Yang Mahakuasa masih bersama aku, dan anak-anakku semua ada di sekelilingku.
6) Hidup ini sangat baik sehingga aku membasuh kakiku dalam susu, dan mempunyai banyak minyak yang baik.
7) Itulah hari-hariku ketika aku pergi ke gerbang kota dan duduk bersama tua-tua di tempat pertemuan umum.
8) Ketika orang yang muda melihat aku datang, mereka mundur dari jalanku. Dan orang yang tua berdiri menunjukkan bahwa mereka menghormati aku.
9) Pemimpin umat berhenti bicara dan menutup mulutnya dengan tangannya.
10) Bahkan pemimpin yang terpenting pun berdiam diri, seakan-akan lidahnya melekat pada langit-langit mulutnya.
11) Orang mendengarkan aku telah mengatakan yang baik tentang aku. Orang yang melihat yang telah kulakukan memuji aku,
12) karena aku menolong orang miskin, bila mereka berseru. Aku telah menolong anak yatim piatu yang tidak ada orang yang memeliharanya.
13) Orang yang mau mati memohon kepada Allah untuk memberkati aku. Pertolonganku membawa kegembiraan bagi janda yang membutuhkan pertolongan.
14) Hidup yang benar adalah pakaianku. Kejujuran seperti pakaian dan serban.
15) Aku adalah seperti mata bagi orang buta, seperti kaki bagi orang pincang.
16) Aku seperti bapa bagi orang miskin. Aku menolong orang bahkan yang tidak kukenal, memenangkan perkaranya di pengadilan.
17) Aku menghentikan orang jahat memakai kuasanya dan menyelamatkan orang yang tidak berdosa dari mereka.
18) Aku selalu berpikir bahwa hidupku lama, dan menjadi tua dengan keluargaku di sekelilingku.
19) Aku pikir aku selalu dapat berhasil seperti tanaman yang sehat dengan akar yang banyak airnya dan cabangnya basah kena embun.
20) Aku pikir setiap hari yang baru cerah dan penuh dengan kemungkinan baru.
21) Dahulu orang mendengarkan aku. Mereka diam ketika mereka menantikan nasihat dari aku.
22) Setelah aku selesai berbicara, tidak ada lagi yang ditambahkan untuk itu. Perkataanku menetes ke dalam telinga mereka dengan mulus.
23) Orang menantikan aku berbicara seperti menantikan hujan. Mereka minum dari perkataanku seakan-akan seperti hujan pada musim semi.
24) Aku tertawa terhadap mereka, dan mereka tidak percaya akan hal itu. Senyumku membuat mereka merasa lebih baik.
25) Akulah pemimpin mereka dan membuat keputusan tentang masa depannya. Aku seperti raja di antara pasukannya, menghibur mereka yang sedih.
Ayub Pasal 30 (Total ayat 31)
1) Sekarang bahkan orang yang lebih muda daripada aku mengejek aku. Mereka yang ayahnya tidak berguna untuk dibuat bersama anjing menjaga dombaku.
2) Ayah mereka masih terlalu lemah untuk dipakai bagiku. Semua kekuatannya telah hilang.
3) Mereka kelaparan dan tidak ada lagi makanannya. Jadi, mereka memakan tanah yang kering dan rusak.
4) Mereka mencabut tanaman garam di padang gurun. Mereka memakan akar pohon semak.
5) Mereka diusir dari antara orang-orang yang meneriakkan seakan-akan mereka pencuri.
6) Mereka harus tinggal di lembah-lembah yang kering, di sela-sela bukit, dan di lubang-lubang tanah.
7) Mereka meraung-raung di semak-semak dan berdesak-desakan di bawah semak berduri.
8) Mereka adalah kelompok orang yang tidak berguna tanpa nama, yang dipaksa meninggalkan negerinya.
9) Sekarang anak-anak mereka menyanyikan lagu menghina aku. Namaku menjadi kata yang jelek bagi mereka.
10) Orang-orang muda membenci aku, mereka berdiri menjauh dari aku. Mereka bahkan meludahi wajahku!
11) Allah telah mengambil tali dari panahku dan membuat aku lemah, jadi mereka merasa bebas melakukan apa yang ingin dilakukannya.
12) Mereka menyerang aku dari sebelah kananku. Mereka memukul kakiku dari bawah. Mereka membangun jalan untuk menyerang dan membinasakan aku seperti kota.
13) Mereka menjaga jalan sehingga aku tidak dapat melarikan diri. Mereka berhasil membinasakan aku, tanpa pertolongan dari siapa pun.
14) Mereka membuat lubang pada tembok dan menyerang melaluinya, dan batu yang pecah jatuh ke atasku.
15) Aku gemetar ketakutan. Mereka mengusir kemuliaanku seperti debu ke dalam angin. Perlindunganku menghilang seperti awan.
16) Sekarang hidupku hampir lenyap, dan aku segera mati. Hari penderitaan telah merampas aku.
17) Semua tulangku sakit pada waktu malam. Rasa sakit tidak pernah berhenti menggerogoti aku.
18) Allah menarik kerah bajuku dan membuat pakaianku berkeping-keping.
19) Ia melemparkan aku ke dalam lumpur, dan aku seperti debu dan abu.
20) Ya Allah, aku berseru kepada-Mu minta tolong, tetapi Engkau tidak menjawab. Aku berdiri dan berdoa, tetapi Engkau tidak memperhatikan aku.
21) Engkau kejam kepadaku. Engkau memakai kuasa-Mu menyiksa aku.
22) Engkau membiarkan angin kuat mengembuskan aku. Engkau melemparkan aku ke dalam badai.
23) Aku tahu bahwa Engkau membawa aku ke dalam kematianku. Setiap makhluk hidup harus mati.
24) Sudah pasti tidak ada yang menyiksa siapa pun, yang telah hancur dan berseru minta tolong.
25) Allah, Engkau mengetahui bahwa aku berseru bagi orang yang berada dalam kesusahan. Engkau tahu bahwa aku menangis, karena orang miskin.
26) Bila aku mencari yang baik, hal yang buruk datang sebagai gantinya. Bila aku mencari terang, gelap yang datang.
27) Aku remuk. Penderitaan tidak pernah berhenti, baru saja mulai.
28) Aku selalu sedih dan tertekan tanpa pertolongan. Aku berdiri di tengah-tengah persekutuan dan berteriak minta tolong,
29) seperti anjing liar dan burung unta di padang gurun.
30) Kulitku terbakar dan terkelupas. Tubuhku panas karena demam.
31) Harpaku berbunyi memainkan nyanyian duka. Sulingku membuat suara seperti tangisan sedih.”
Pasal 31 (Total ayat 40)
1) “Aku membuat perjanjian dengan mataku tidak memandang kepada perempuan muda dengan cara yang membuat aku menginginkannya.
2) Apakah yang dilakukan Allah terhadap kita? Bagaimana Allah Yang Mahakuasa membayar kembali kepada orang dari tempat tinggal-Nya yang tinggi di langit?
3) Ia mengirim kesusahan kepada orang jahat dan bencana kepada orang yang melakukan yang salah.
4) Allah yang tahu apa yang kulakukan, dan melihat setiap langkahku.
5) Aku tidak berdusta terhadap seseorang dan tidak pernah berusaha menipu orang.
6) Jika Allah memakai timbangan yang benar, Ia tahu bahwa aku benar.
7) Jika aku pernah tidak berjalan pada jalan yang benar, jika mataku membawa hatiku melakukan yang jahat, atau jika tanganku kotor karena dosa,
8) biarlah orang lain memakan buah yang kutanam. Biarlah tanamanku dicabut sampai ke akar-akarnya.
9) Jika aku menginginkan perempuan lain atau menunggu pada pintu tetanggaku melakukan dosa terhadap istrinya,
10) maka biarlah istriku memasak makanan orang lain, dan orang lain tidur dengan dia.
11) Melakukan hal seperti itu akan memalukan, dosa yang harus dihukum.
12) Dosa percabulan seperti api yang membakar sampai segala sesuatu binasa. Itu dapat merusak segala sesuatu yang pernah kulakukan.
13) Jika aku tidak jujur terhadap hamba-hambaku, ketika mereka menuntut aku,
14) maka apa yang aku lakukan, bila aku harus menghadap Allah? Apa yang kukatakan bila Ia meminta kepadaku untuk menerangkan yang kulakukan?
15) Allah membuat aku dalam kandungan ibuku dan juga membuat hambaku. Allah membentuk kami semua dalam kandungan ibu kami.
16) Aku tidak pernah menolak menolong orang miskin. Aku selalu memberikan kepada para janda yang dibutuhkannya.
17) Aku tidak pernah puas dengan makananku. Aku selalu memberikan makanan kepada yatim piatu.
18) Seumur hidupku aku seperti ayah bagi anak yatim piatu, dan aku telah memelihara para janda.
19) Bila aku bertemu dengan orang yang menderita, karena mereka tidak mempunyai pakaian, atau orang miskin yang tidak berpakaian,
20) aku selalu memberikan pakaian kepada mereka. Aku menggunakan wol dari dombaku sendiri membuat mereka panas. Dan mereka memberkati aku dengan segenap hatinya.
21) Aku tidak pernah memukul seorang yatim piatu, yang kulihat pada pintu gerbang minta tolong.
22) Jika aku pernah melakukan hal itu, lenganku dicabut dari sikuku dan jatuh dari bahuku,
23) tetapi aku tidak melakukan sesuatu dari yang buruk itu. Aku takut atas hukuman Allah. Keagungan-Nya membuat aku takut.
24) Aku tidak pernah percaya kepada kekayaanku. Aku tidak pernah berkata kepada emas murni, ‘Engkaulah pengharapanku.’
25) Aku kaya, tetapi itu tidak membuat aku sombong. Aku memperoleh banyak uang, tetapi itu tidak membuat aku bahagia.
26) Aku tidak pernah menyembah matahari yang bersinar, atau bulan yang indah.
27) Aku tidak pernah bodoh untuk menyembah matahari dan bulan.
28) Itu juga dosa yang harus dihukum. Jika aku menyembahnya, maka aku tidak setia kepada Allah Yang Mahakuasa.
29) Aku tidak pernah bahagia bila musuhku binasa. Aku tidak pernah mengejek musuhku bila hal yang buruk terjadi padanya.
30) Aku tidak pernah membiarkan mulutku berdosa dengan mengutuk musuhku, dan menginginkan mereka mati.
31) Semua orang dalam rumahku tahu bahwa aku selalu memberikan makanan kepada orang asing.
32) Aku selalu mengundang orang asing ke rumahku, jadi mereka tidak harus tidur di jalan pada waktu malam.
33) Yang lain berusaha menyembunyikan dosanya, tetapi aku tidak menyembunyikannya.
34) Aku tidak pernah takut tentang yang mungkin dikatakan orang atau membuat musuh. Yang menyimpan dosaku secara rahasia dan membuat aku tidak mau pergi ke luar.
35) Oh, semoga ada orang yang mendengarkan aku. Aku menaruh tanda tanganku atas semua yang kukatakan. Sekarang biarlah Allah Yang Mahakuasa menjawab aku. Biarlah Dia membuat suatu daftar kesalahanku.
36) Kemudian aku memakai tanda tangan itu di sekeliling leherku. Aku membuatnya di atas kepalaku seperti mahkota.
37) Jika Allah melakukan itu, maka aku dapat menerangkan segala sesuatu yang telah kulakukan. Aku dapat datang kepada Allah selaku seorang pemimpin dengan mengangkat kepalaku tinggi.
38) Aku tidak mencuri tanahku dari siapa pun. Tidak ada yang dapat menyalahkan aku dari pencurian.
39) Aku selalu membayar para petani atas makanan yang kuperoleh dari tanah. Dan aku tidak pernah berusaha mengambil tanah dari pemiliknya.
40) Jika aku pernah melakukan sesuatu yang buruk itu, biarlah duri dan semak tumbuh di ladangku sebagai ganti gandum dan jelai.” Perkataan Ayub telah selesai.
Ayub Pasal 32 (Total ayat 22)
1) [Elihu Menambahkan Pendapat] Kemudian ketiga sahabat Ayub berhenti berusaha memberikan jawaban kepada Ayub karena ia yakin bahwa ia benar.
2) Ada orang muda bernama Elihu anak Barakheel. Barakheel keturunan Bus. Elihu dari keluarga Ram. Ia sangat marah karena Ayub masih mengatakan bahwa ia benar — ia benar dan Allah salah.
3) Elihu juga marah terhadap ketiga sahabat Ayub karena mereka tidak dapat menjawabnya dan masih menganggapnya salah.
4) Elihulah yang termuda di sana, jadi ia menunggu sampai setiap orang selesai bicara. Kemudian dia merasa sudah dapat mulai berbicara.
5) Ketika Elihu melihat ketiga sahabat Ayub tidak lagi mengatakan apa-apa, ia menjadi marah.
6) Elihu mengatakan, “Aku hanya orang yang muda, dan kamu orang yang tua. Oleh sebab itu, aku takut mengatakan kepada kamu yang ada dalam pikiranku.
7) Aku berpikir, ‘Orang yang lebih tua harus lebih dahulu berbicara. Mereka telah hidup bertahun-tahun, jadi mereka mengetahui banyak hal.’
8) Roh Allah membuat orang bijaksana. Nafas dari Allah Yang Mahakuasa membuat orang mengerti.
9) Bukan hanya orang yang tua yang bijaksana. Bukan hanya mereka yang mengerti apa yang benar.
10) Tolong dengarkan aku, dan aku mengatakan pendapatku kepadamu.
11) Aku menunggu dengan sabar ketika kamu berbicara. Aku mendengarkan jawaban yang kamu berikan kepada Ayub, ketika kamu mencari kata-kata yang tepat.
12) Aku mendengarkan dengan teliti yang kamu katakan. Tidak ada seorang pun dari kamu mempersalahkan Ayub. Tidak ada seorang pun dari kamu menjawab pendapatnya.
13) Kamu bertiga tidak dapat berkata bahwa kamu telah memperoleh hikmat. Allah harus menjawab pendapat Ayub, bukan manusia.
14) Ayub tidak menyampaikan pendapatnya kepadaku. Jadi, aku tidak memakai pendapat yang kamu bertiga katakan.
15) Mereka telah kehilangan pendapat. Mereka tidak mempunyai sesuatu lagi untuk dikatakan. Mereka tidak mempunyai jawaban lagi.
16) Aku menunggu mereka menjawab engkau, tetapi sekarang, mereka diam. Mereka berhenti berdebat dengan engkau.
17) Jadi, sekarang, aku memberikan jawabanku kepadamu. Ya, aku mengatakan pendapatku kepadamu.
18) Banyak yang harus kukatakan, yang harus kucetuskan.
19) Aku seperti botol anggur baru yang belum dibuka. Aku seperti kantong kulit anggur yang akan meletup.
20) Aku harus berbicara sehingga aku merasa baik. Aku harus menjawab pendapatmu.
21) Aku harus memperlakukan engkau seperti aku memperlakukan orang lain. Aku tidak berusaha mengatakan hal-hal yang baik kepadamu.
22) Aku tidak dapat memperlakukan seseorang lebih baik daripada orang lain. Jika aku melakukannya, Allah Penciptaku akan menghukum aku.”
Ayub Pasal 33 (Total ayat 33)
1) “Sekarang Ayub, dengarkan aku. Dengarkan baik-baik yang kukatakan.
2) Aku telah siap berbicara.
3) Hatiku jujur, jadi aku mengatakan kata-kata yang jujur. Aku mengatakan kebenaran tentang yang kuketahui.
4) Roh Allah menciptakan aku. Hidupku datang dari Allah Yang Mahakuasa.
5) Ayub, dengarkan aku dan jika engkau dapat, jawablah aku. Persiapkan jawabanmu sehingga engkau dapat menjawab aku.
6) Engkau dan aku sama di hadapan Allah. Allah memakai tanah liat membuat kita berdua.
7) Jangan takut kepadaku. Aku tidak memberatkanmu.
8) Hai Ayub, aku mendengar yang engkau katakan. Engkau mengatakan,
9) ‘Aku murni dan benar. Aku tidak melakukan yang salah. Aku tidak berdosa.
10) Aku tidak melakukan yang salah, tetapi Allah mempunyai alasan memperlakukan aku seperti musuh.
11) Allah memasang rantai pada kakiku. Ia memperhatikan segala sesuatu yang kulakukan.’
12) Engkau salah tentang hal itu. Dan aku membuktikan engkau salah karena Allah lebih mengetahui daripada siapa pun.
13) Engkau berdebat dengan Allah. Engkau anggap Allah harus menerangkan segala sesuatu kepadamu.
14) Mungkin Allah menerangkan yang dilakukan-Nya. Mungkin Dia berbicara dengan cara yang tidak dimengerti orang.
15) Mungkin Dia berbicara kepada orang dalam mimpi, atau dalam penglihatan pada waktu malam, ketika mereka tidur nyenyak. Kemudian mereka sangat takut ketika mereka mendengar teguran-Nya.
(16) Allah menyuruh mereka mendengarkan; dikejutkan-Nya mereka dengan teguran-teguran.
17) Ia menegur orang supaya mereka berhenti melakukan yang salah, dan berhenti dari kesombongannya.
18) Allah menegur supaya Ia dapat menyelamatkannya, tidak pergi ke tempat orang mati. Ia melakukan itu untuk menyelamatkan orang dari kebinasaan.
19) Atau siapa saja yang sakit di tempat tidur mungkin menderita hukuman dari Allah. Penyakit itu membuat semua tulangnya sakit mungkin teguran dari Allah.
20) Jadi ia tidak dapat makan, bahkan membenci makanan yang terbaik.
21) Tubuhnya mungkin susut hingga ia menjadi kurus dan semua tulangnya menonjol.
22) Orang itu mungkin sudah dekat sekali ke tempat kematian, hidupnya sudah mendekati ajal.
23) Mungkin satu dari ribuan malaikat Allah memperhatikan orang itu, berbicara demi mereka dan mengatakan tentang yang baik yang dilakukannya.
24) Mungkin malaikat itu baik terhadap dia dan berkata, ‘Selamatkan orang itu dari tempat kematian. Aku telah menemukan jalan menebus hidupnya.’
25) Kemudian tubuh orang itu menjadi muda dan kuat lagi. Ia seperti ketika masih muda.
26) Dia berdoa dan Allah menjawab doanya. Orang itu berseru dengan sukacita dan menyembah Allah. Ia hidup dengan sejahtera lagi.
27) Kemudian dia mengaku kepada orang lain, ‘Aku berdosa. Aku mengubah yang baik menjadi buruk, tetapi Allah tidak memberi hukuman kepadaku sesuai dengan perbuatanku.
28) Allah menyelamatkan jiwaku dari jalan ke tempat kematian. Sekarang aku dapat hidup senang lagi.’
29) Allah mungkin melakukan semua hal itu baginya beberapa kali.
30) Allah melakukan itu untuk menegur dan menyelamatkan jiwanya dari kematian, sehingga mereka dapat senang dalam hidupnya.
31) Perhatikanlah aku. Dengarkan aku. Diamlah dan biarkan aku bicara.
32) Jika engkau tidak setuju dengan aku, silahkan dan bicaralah. Katakan kepadaku pendapatmu. Aku senang mengetahui bahwa engkau benar.
33) Jika tidak ada yang engkau katakan, dengarkanlah aku. Diamlah, dan aku akan mengajarkan hikmat kepadamu.”
Pasal 34 (Total ayat 37)
1) Kemudian Elihu meneruskan pembicaraannya. Katanya,
2) “Dengarkan yang kukatakan, hai kamu orang yang bijaksana. Perhatikan, hai kamu orang yang berakal budi.
3) Lidahmu mencicipi makanan yang disentuhnya. Dan telingamu menguji kata-kata yang didengarnya.
4) Jadi, biarlah kita menguji perkara itu dan menentukan apakah itu benar. Bersama-sama kita mempelajari yang baik.
5) Ayub mengatakan, ‘Aku benar, dan Allah tidak jujur kepadaku.
6) Aku benar, tetapi hakim melawan aku, katanya aku pembohong. Aku benar, tetapi aku sangat disiksa.’
7) Apakah ada orang lain seperti Ayub? Ayub tidak peduli jika kamu menghinanya.
8) Ayub bersahabat dengan orang jahat. Ia suka bersama orang jahat.
9) Aku tahu itu karena dikatakannya, ‘Engkau tidak memperoleh sesuatu jika engkau berusaha berkenan pada Allah.’
10) Kamu dapat mengerti, dengarkan aku. Allah tidak pernah melakukan yang jahat. Allah Yang Mahakuasa tidak pernah melakukan yang salah.
11) Allah membayar kepadamu atas yang kamu lakukan. Allah memberikan kepada kita yang sepantasnya.
12) Inilah kebenaran: Allah tidak melakukan yang salah. Allah Yang Mahakuasa selalu adil.
13) Tidak ada orang yang memilih Allah menjadi penguasa atas bumi. Tidak ada orang yang memberikan kepada Allah tanggung jawab untuk seluruh bumi.
14) Jika Allah memutuskan mengambil Roh-Nya dan nafas kehidupan-Nya,
15) maka segala sesuatu di bumi mati. Kita semua menjadi debu kembali.
16) Jika kamu bijaksana, kamu mendengarkan yang kukatakan.
17) Orang yang tidak suka menjadi adil tidak dapat menjadi pemerintah. Hai Ayub, Allah bukan hanya berkuasa, tetapi juga adil. Apakah engkau pikir engkau dapat menghakimi-Nya bersalah?
18) Allahlah satu-satunya yang berkata kepada raja-raja, ‘Kamu tidak berguna.’ Ia berkata kepada pemimpin, ‘Kamu jahat.’
19) Allah tidak menghormati pemimpin lebih daripada orang lain. Dan Dia tidak menghormati orang kaya lebih daripada orang miskin. Allah menjadikan setiap orang.
20) Orang dapat tiba-tiba mati pada tengah malam. Mereka dapat sakit dan mati. Bahkan orang berkuasa mati tanpa alasan tertentu.
21) Allah memperhatikan yang dilakukan orang. Allah mengetahui setiap langkah mereka.
22) Tidak ada tempat yang gelap bagi orang jahat untuk bersembunyi dari Allah.
23) Tidak ada hak bagi orang menentukan waktu membawa Allah ke pengadilan!
24) Allah tidak harus mengajukan pertanyaan bila orang melakukan yang salah, meskipun mereka pemimpin yang berkuasa. Ia hanya membinasakannya, dan memilih orang lain mengambil tempat mereka.
25) Bila Allah tahu yang dilakukan orang, Ia mengalahkan mereka dan besoknya mereka lenyap.
26) Ia menghukum orang jahat karena kejahatan yang dilakukannya. Dan Dia menghukum mereka, di mana orang lain dapat melihatnya terjadi.
27) Allah melakukan itu karena mereka memberontak terhadap Dia dan tidak mengindahkan kehendak-Nya.
28) Mereka menyiksa orang miskin, dan membuatnya berseru kepada Allah minta tolong. Dan Allah mendengar seruan minta tolong.
29) Jika Allah memutuskan tidak menolong mereka, tidak ada yang dapat menghakimi bahwa Allah bersalah. Jika Allah menyembunyikan diri, tidak ada yang dapat menemui-Nya. Allah adalah Pemimpin atas umat dan bangsa-bangsa.
30) Dan jika pemerintah membuat orang berdosa, Allah memindahkannya dari kekuasaan.
31) Itu terjadi kecuali ia berkata kepada Allah, ‘Aku bersalah. Aku tidak berdosa lagi.
32) Allah, jika aku tidak dapat melihat Tuhan, ajarkanlah hidup yang benar kepadaku. Jika aku melakukan yang salah, aku tidak melakukannya lagi.’
33) Engkau mau supaya Allah memberikan upah kepadamu, tetapi engkau tidak mau bertobat. Itulah keputusanmu, bukan keputusanku. Katakan kepadaku pendapatmu.
34) Orang yang bijaksana mendengarkan aku. Orang yang bijaksana mengatakan,
35) ‘Ayub berbicara seperti orang benar. Apa yang dikatakan Ayub tidak berarti.’
36) Aku berpikir Ayub harus dihukum bahkan lebih berat karena Ayub menjawab kami seperti jawaban orang jahat.
37) Ayub menambahkan pemberontakan atas dosanya yang lain. Ia duduk di sana menghina kami dan berdebat dengan Allah.”
Pasal 35 (Total ayat 16)
1) Elihu meneruskan perkataannya. Katanya,
2) “Ayub, tidak adil engkau mengatakan, ‘Aku lebih benar daripada Allah,’
3) karena engkau juga bertanya kepada-Nya, ‘Apa gunanya berusaha berkenan bagi-Mu? Apa yang baik akan ada padaku jika aku tidak berdosa?’
4) Ayub, aku mau menjawab engkau dan sahabat-sahabatmu yang ada bersamamu.
5) Pandanglah ke langit. Pandanglah ke awan yang lebih tinggi daripada engkau.
6) Jika engkau berdosa, itu tidak menyiksa Allah. Jika engkau mempunyai banyak dosa, itu tidak apa-apa kepada Allah.
7) Dan jika engkau baik, itu tidak menolong Allah. Ia tidak menerima apa pun dari engkau.
8) Yang baik dan yang buruk, yang engkau lakukan hanya berakibat pada orang lain seperti engkau sendiri.
9) Jika orang disiksa, mereka berseru minta tolong. Mereka minta perlindungan dari semua yang menyiksanya,
10) tetapi mereka tidak mengatakan, ‘Di mana Allah yang membuat aku? Ia memberikan nyanyian kepada kita untuk dinyanyikan sewaktu malam.
11) Ia membuat kami lebih pandai daripada burung dan binatang.’
12) Atau jika orang jahat minta tolong kepada Allah, Ia tidak menjawab mereka karena mereka terlalu sombong.
13) Allah tidak mendengarkan permintaan mereka yang tidak berguna. Allah Yang Mahakuasa tidak memperhatikan mereka.
14) Allah tidak mendengarkan engkau bila engkau mengatakan, bahwa engkau tidak melihat Dia. Engkau mengatakan bahwa engkau menunggu kesempatanmu untuk bertemu dengan Dia, dan membuktikan bahwa engkau benar.
15) Ayub menganggap bahwa Allah tidak menghukum orang jahat dan tidak memperhatikan yang berdosa.
16) Jadi, dia meneruskan perkataannya yang tidak berarti. Segala sesuatu yang dikatakannya menunjukkan bahwa dia tidak tahu apa yang di dikatakannya.”
Pasal 36 (Total ayat 33)
1) Elihu meneruskan ucapannya dan berkata,
2) “Bersabarlah sebentar terhadap aku. Masih ada sedikit lagi perkataan dari Allah yang mau kukatakan.
3) Aku menyampaikan pengetahuanku kepada setiap orang. Aku membuktikan bahwa Penciptaku benar.
4) Aku mengatakan kebenaran. Aku tahu yang kubicarakan.
5) Allah sangat berkuasa, tetapi Ia tidak membenci orang. Ia sangat berkuasa, tetapi juga sangat bijaksana.
6) Allah tidak membiarkan orang jahat hidup. Ia membawa kebenaran kepada orang miskin.
7) Allah memperhatikan orang yang hidup benar. Ia membiarkan mereka memerintah.
8) Jadi, jika orang dihukum, diikat dengan rantai dan tali, mereka telah melakukan sesuatu yang salah.
9) Dan Allah akan mengatakan kepadanya yang dilakukannya bahwa mereka berdosa dan sombong.
10) Ia akan memaksa mereka mendengarkan teguran-Nya. Ia memerintahkan mereka berhenti berdosa.
11) Jika mereka melayani dan menaati Allah, Ia membuat mereka berhasil dan hidup bahagia.
12) Jika mereka tidak mau mematuhi Allah, mereka binasa. Mereka mati seperti orang bodoh.
13) Orang yang tidak peduli kepada Allah selalu kepahitan. Bahkan bila Allah menghukum mereka, mereka tidak mau berdoa kepada Allah minta tolong.
14) Mereka mati ketika mereka masih muda seperti pelacur laki-laki.
15) Allah menyelamatkan orang miskin dari semua kesusahannya. Ia memakai tekanan itu membuka telinga mereka supaya mereka mendengarkan-Nya.
16) Sesungguhnya, Allah mau menolongmu keluar dari kesusahanmu. Ia mau mengambil bebanmu yang menindasmu. Ia mau mengisi mejamu dengan banyak makanan,
17) tetapi engkau masih penuh dengan pembicaraan tentang dosa, kebenaran, dan keputusan sah.
18) Jangan biarkan amarahmu memenuhimu dengan keragu-raguan tentang Allah. Dan jangan biarkan tebusan pengampunan membuatmu berbalik.
19) Apakah engkau pikir hal itu menolong untuk menyangkal, bahwa engkau dalam kesusahan? Apakah itu menunjukkan kekuatan yang membenarkan?
20) Janganlah menjadi seorang dari yang merindukan kegelapan segera menutupi mereka. Orang berusaha bersembunyi pada malam hari.
21) Engkau telah banyak menderita, tetapi jangan pilih yang jahat. Hati-hatilah, jangan lakukan yang salah.
22) Lihatlah, kuasa Allah membuat Dia agung. Dia adalah Guru yang terbesar kepada semua.
23) Tidak ada yang dapat mengatakan yang dilakukan Allah. Tidak ada yang dapat berkata, ‘Ya Allah, Engkau telah melakukan yang salah.’
24) Ingatlah memuji Dia atas perbuatan-Nya. Orang telah menulis banyak nyanyian pujian bagi Dia.
25) Setiap orang dapat melihat yang telah dilakukan-Nya, bahkan juga orang di negeri yang jauh.
26) Ya, Allah itu agung, tetapi kita tidak dapat mengerti kebesaran-Nya. Kita tidak mengetahui berapa lama Ia telah hidup.
27) Allah mengambil air dari bumi dan mengubahnya menjadi embun dan hujan.
28) Jadi, awan mencurahkan air, dan hujan turun kepada banyak orang.
29) Tidak ada yang dapat mengerti bagaimana Dia membentangkan awan atau bagaimana guruh berderu dari tempatnya di langit.
30) Lihatlah, Ia menyebarkan terang ke atas bumi dan menutupi bagian terdalam lautan.
31) Ia memakainya menguasai bangsa-bangsa dan memberi banyak makanan kepada mereka.
32) Ia mengambil terang dengan tangan-Nya, dan memerintahkannya untuk memukul di mana dikehendaki-Nya.
33) Guruh mengingatkan bahwa badai akan datang. Bahkan kawanan ternak tahu itu akan datang.”
Ayub Pasal 37 (Total ayat 24)
1) “Guruh dan terang membuatku takut, hatiku berdebar-debar dalam dadaku.
2) Dengarkanlah bunyi gemuruh Allah. Dengarkanlah bunyi yang datang dari mulut-Nya.
3) Ia mengirim terang-Nya bersinar menembus segenap langit. Itu menyinari bumi dari ujung ke ujung.
4) Setelah terang itu berkilat, terdengarlah guntur-Nya yang bergemuruh. Itu bergemuruh dengan suara yang indah. Sementara bunyinya bergemuruh, kilat sambung-menyambung.
5) Suara Allah yang bergemuruh itu mengagumkan. Ia melakukan perkara-perkara besar agar kita tidak dapat mengerti.
6) Ia berkata kepada salju, ‘Jatuhlah ke bumi.’ Dan Dia berkata kepada hujan, ‘Turunlah ke bumi.’
7) Allah melakukan itu untuk membuktikan kepada orang, bahwa Ia membuat yang dapat dilakukan-Nya.
8) Binatang berlari ke kandangnya dan tinggal di sana.
9) Angin topan datang dari selatan. Hawa dingin datang dari utara.
10) Nafas Allah membuat es dan membuat lautan beku.
11) Ia mengisi awan dengan air dan menyerakkan kilatnya.
12) Ia menyuruh awan berembus ke sekeliling bumi. Awan melakukan apa saja yang diperintahkan-Nya.
13) Allah membawa awan menghukum orang dengan banjir atau air kepada bumi-Nya, menunjukkan kasih-Nya.
14) Berhentilah sebentar dan dengarkanlah. Pikirkan tentang hal yang indah yang dilakukan Allah.
15) Apakah engkau tahu bagaimana Allah menguasai awan? Apakah engkau tahu bagaimana Allah membuat cahaya terang-Nya?
16) Apakah engkau tahu bagaimana awan tergantung di langit? Baiklah, awan hanya satu hal saja yang dibuat oleh Yang Maha Esa, yang mengetahui segala sesuatu.
17) Semua engkau tahu bahwa engkau berkeringat, pakaianmu lengket padamu, dan segala sesuatu diam, bila gelombang panas datang dari selatan.
18) Apakah engkau dapat menolong Allah mengembangkan langit, dan membuatnya bersinar seperti kuningan yang dibersihkan?
19) Katakan kepada kami yang harus kami katakan kepada Allah! Kami tidak dapat memikirkan yang akan dikatakan karena kebodohan kami.
20) Aku tidak mengatakan kepada Allah bahwa aku mau berbicara kepada-Nya. Hal itu seperti meminta kebinasaan.
21) Orang tidak dapat memandang matahari karena sangat cerah dan bersinar di langit setelah angin mengembuskan awan.
22) Kemuliaan keemasan Allah bersinar dari Gunung Kudus. Terang-benderang mengelilingi-Nya.
23) Kita melihat Allah Yang Mahakuasa sangat berkuasa! Ia tidak menjawab kita bila kita berusaha menuntut-Nya demi kebenaran!
24) Oleh sebab itu, orang takut dan menghormati-Nya. Ia tidak menghormati mereka yang menganggap dirinya bijak.”
Pasal 38 (Total ayat 41)
1) [Allah Berbicara kepada Ayub] Kemudian TUHAN berbicara kepada Ayub dari angin topan, kata-Nya,
2) “Siapa yang mengatakan hal-hal yang bodoh itu dan kata-kata yang tidak berarti?
3) Perkuatlah dirimu dan bersiaplah menjawab pertanyaan yang Kutanyakan kepadamu.
4) Di mana engkau ketika Aku menciptakan bumi? Jika engkau pandai, jawablah Aku.
5) Jika engkau pandai, siapa menentukan besarnya dunia ini? Siapa mengukur dunia dengan tali pengukur?
6) Di mana bumi diletakkan? Siapa meletakkan batu pertama pada tempatnya?
7) Bintang pagi bernyanyi bersama-sama dan malaikat berteriak dengan sukacita ketika itu telah dilakukan.
8) Siapa menutup pintu ketika laut meluap dari tempatnya?
9) Siapa menutupinya dengan awan dan membungkusnya dalam gelap?
10) Aku membuat batas untuk laut dan meletakkannya di belakang gerbang yang terkunci.
11) Aku berkata kepada laut, ‘Engkau dapat datang sampai ke sini, tetapi tidak lebih jauh. Di sinilah gelombang keangkuhanmu berhenti.’
12) Apakah engkau pernah dalam hidupmu memerintahkan pagi supaya mulai atau hari mulai?
13) Apakah engkau pernah mengatakan sinar pagi merebut bumi dan mengguncang orang jahat keluar dari tempat persembunyiannya?
14) Sinar pagi membuat bukit dan lembah mudah dilihat. Bila terang hari datang kepada bumi, bentuk tempat tampak seperti lipatan pakaian. Bentuknya seperti tanah liat yang halus yang diperas dengan ketukan kaki.
15) Orang jahat tidak seperti terang hari. Bila terang itu bersinar, itu yang menghentikannya dari perbuatannya yang jahat.
16) Pernahkah engkau pergi ke dasar laut yang terdalam? Pernahkah engkau berjalan pada dasar lautan?
17) Pernahkah engkau melihat pintu gerbang menuju dunia orang mati? Pernahkah engkau melihat pintu gerbang menuju tempat yang gelap dari orang mati?
18) Apakah engkau sungguh-sungguh mengerti betapa besarnya bumi? Katakan kepada-Ku jika engkau mengetahui semuanya itu.
19) Dari mana datangnya terang? Dari mana datangnya gelap?
20) Dapatkah engkau membawa terang dan gelap kembali ke tempatnya semula? Apakah engkau tahu bagaimana pergi ke sana?
21) Pasti engkau mengetahui hal itu karena engkau sudah tua dan bijaksana. Engkau sudah hidup ketika Aku membuatnya, bukan?
22) Pernahkah engkau pergi ke dalam gudang tempat penyimpanan salju dan hujan batu?
23) Aku menyimpan salju dan hujan batu untuk masa kesusahan, untuk masa perang dan pertempuran.
24) Pernahkah engkau pergi ke tempat matahari terbit, tempatnya membuat angin timur berembus ke segenap bumi?
25) Siapa menggali saluran di langit untuk hujan deras? Siapa membuat jalan untuk kilat guruh?
26) Siapa membuat hujan bahkan di tempat-tempat yang tidak didiami?
27) Hujan itu memberikan banyak air kepada tanah kosong itu dan rumput mulai tumbuh.
28) Apakah hujan mempunyai ayah? Siapa membuat tetes embun?
29) Apakah es mempunyai ibu? Siapa yang melahirkan embun beku?
30) Air membeku sekeras batu. Bahkan lautan membeku di atasnya.
31) Dapatkah engkau mengikat bintang Kartika? Dapatkah engkau membuka ikatan bintang Belantika?
32) Dapatkah engkau menerbitkan perbintangan pada waktunya? Atau dapatkah engkau membawa bintang beruang dengan pengiringnya?
33) Apakah engkau tahu hukum yang mengawasi langit? Dapatkah engkau menempatkan bintang pada tempatnya di atas bumi?
34) Dapatkah engkau berteriak kepada awan dan memerintahkannya untuk menutupi engkau dengan hujan?
35) Dapatkah engkau memberi perintah kepada kilat? Apakah itu datang kepadamu dan berkata, ‘Kami ada di sini.’ Apakah ia pergi ke mana engkau kehendaki dia pergi?
36) Siapa membuat orang bijaksana? Siapa memasukkan hikmat jauh ke dalam mereka?
37) Siapa yang cukup bijaksana menghitung awan dan menumpahkannya untuk mencurahkan hujan?
38) Jadi, debu menjadi lumpur dan gumpalan tanah tetap bersatu.”
39) (39-1) “Apakah engkau mendapat makanan untuk singa? Apakah engkau memberi makanan kepada anak-anaknya yang kelaparan?
40) (39-2) Tidak! Singa berbaring di sarangnya, mendekam di rumput siap untuk menyerang mangsanya.
41) (39-3) Siapa memberi makan burung gagak ketika anak-anaknya berteriak kepada Allah dan berjalan berkeliling tanpa makanan?
Pasal 39 (Total ayat 30)
1) (39-4) Apakah engkau tahu kapan kambing gunung lahir? Apakah engkau memperhatikan kapan induk rusa melahirkan anaknya?
2) (39-5) Apakah engkau tahu berapa bulan ia harus membawa anaknya? Apakah engkau tahu kapan waktunya dilahirkan?
3) (39-6) Binatang itu berbaring merasa sakit melahirkan dan anaknya lahir.
4) (39-7) Anak-anaknya bertambah liar. Anak-anaknya meninggalkan induknya dan tidak pernah datang lagi.
5) (39-8) Siapa membiarkan keledai liar pergi bebas? Siapa membuka talinya dan membiarkannya lepas?
6) (39-9) Aku membiarkan keledai liar tinggal di padang gurun. Aku memberikan tanah garam untuk tempat tinggalnya.
7) (39-10) Keledai liar menertawakan kota-kota yang ramai dan tidak pernah membiarkan orang mengatakan kepadanya yang akan dilakukan.
8) (39-11) Ia tinggal di gunung. Itulah padang rumputnya. Di sanalah dicarinya makanannya.
9) (39-12) Apakah lembu hutan setuju melayani engkau? Apakah ia tinggal dekat palunganmu pada waktu malam?
10) (39-13) Apakah lembu hutan membiarkan engkau mengikatnya dengan tali sehingga engkau dapat membajak ladangmu?
11) (39-14) Lembu hutan sangat kuat, tetapi yakinkah engkau padanya untuk melakukan pekerjaanmu?
12) (39-15) Dapatkah engkau mempercayainya untuk mengumpulkan gandummu dan membawanya ke tempat pengirikanmu?
13) (39-16) Burung unta bergembira dan mengepak-ngepakkan sayapnya, tetapi tidak dapat terbang. Sayap dan bulunya tidak seperti sayap burung bangau.
14) (39-17) Burung unta meletakkan telurnya di atas tanah dan menjadi panas dalam pasir.
15) (39-18) Burung unta lupa bahwa orang mungkin menginjak telurnya atau binatang liar memecahkannya.
16) (39-19) Seekor burung unta meninggalkan anaknya yang kecil. Ia memperlakukannya seakan-akan bukan miliknya. Jika anaknya mati, ia tidak peduli, bahwa semua pekerjaannya sia-sia,
17) (39-20) karena Aku tidak memberi hikmat kepada burung unta. Burung unta bodoh, dan Aku membuatnya demikian.
18) (39-21) Bila burung unta bangkit berlari, ia menertawakan kuda dan penunggangnya, karena ia dapat berlari lebih cepat daripada kuda.
19) (39-22) Apakah engkau memberi kekuatan kepada kuda? Apakah engkau yang memasang bulu tengkuk pada lehernya?
20) (39-23) Apakah engkau membuat kuda sanggup melompat jauh seperti belalang? Kuda meringkik dengan kuat dan membuat orang ketakutan.
21) (39-24) Kuda senang menjadi sedemikian kuat. Ia menggaruk tanah dengan kakinya dan berlari dengan cepat ke pertempuran.
22) (39-25) Kuda menertawakan ketakutan. Dia tidak takut! Ia tidak akan lari dari pertempuran.
23) (39-26) Tabung anak panah tentara mengguncang pada sisi kuda. Tombak dan senjata yang dibawa Penunggangnya berkilat kena matahari.
24) (39-27) Kuda sangat garang dan berlari cepat di atas tanah. Bila kuda mendengar terompet berbunyi, ia tidak dapat berdiam diri.
25) (39-28) Bila terompet berbunyi, kuda berteriak ‘Ayo!’ Ia mencium perang dari kejauhan. Ia mendengar para pemimpin meneriakkan perintah dan semua suara perang lainnya.
26) (39-29) Apakah engkau mengajar burung elang mengembangkan sayapnya dan terbang ke selatan?
27) (39-30) Apakah engkau yang berkata kepada rajawali untuk terbang tinggi ke langit? Apakah engkau mengatakan kepadanya untuk membangun sarangnya tinggi di gunung?
28) (39-31) Rajawali hidup di puncak gunung. Puncak gunung adalah pertahanan rajawali.
29) (39-32) Rajawali menjaga makanannya dari tempat pertahanannya yang tinggi. Rajawali dapat melihat makanan itu dari kejauhan.
30) (39-33) Rajawali berkumpul di mana ada mayat. Dan anak-anaknya minum darah.”
Ayub Pasal 40 (Total ayat 24)
(1) Hai Ayub, kautantang Aku, Allah Yang Mahakuasa; maukah engkau mengalah atau maukah engkau membantah?”
2) (39-35) “Engkau mau berdebat dengan Allah Yang Mahakuasa. Engkau mau memeriksa Aku dan membuktikan bahwa Aku bersalah. Jadi, berikanlah jawabanmu kepada-Ku.”
(3) Maka jawab Ayub kepada TUHAN, “Aku berbicara seperti orang bodoh, ya TUHAN. Jawab apakah yang dapat kuberikan? Tak ada apa-apa lagi yang hendak kukatakan.
4) “Aku tidak berani berbicara! Apa yang kukatakan kepada-Mu? Aku tidak dapat menjawab Engkau! Aku menutup mulutku dengan tanganku.
(5) Sudah terlalu banyaklah yang kututurkan.”
(6) Lalu, dari dalam badai TUHAN berbicara lagi kepada Ayub.
(7) Lalu TUHAN berkata kepada Ayub, “Hadapilah Aku sebagai laki-laki, dan jawablah segala pertanyaan-Ku ini.
(8) Apakah hendak kausangkal keadilan-Ku, dan membenarkan dirimu dengan mempersalahkan Aku?
(9) Apakah engkau kuat seperti Aku? Dapatkah suaramu mengguntur seperti suara-Ku?
(10) Hiasilah dirimu dengan kemegahan dan kebesaran, kenakanlah keagungan dan keluhuran.
(11) Pandanglah mereka yang congkak hatinya; luapkanlah marahmu dan rendahkanlah mereka.
(12) Ya, pandanglah orang yang sombong, tundukkan dia! remukkanlah orang jahat di tempatnya.
(13) Kuburlah mereka semua di dalam debu; kurunglah mereka di dunia orang mati.
(14) Maka engkau akan Kupuji karena engkau menang dengan kekuatan sendiri.
(15) Perhatikanlah Behemot, si binatang raksasa; seperti engkau, dia pun ciptaan-Ku juga. Rumput-rumput menjadi makanannya, seperti sapi dan lembu biasa.
(16) Tetapi amatilah tenaga dalam badannya dan kekuatan pada otot-ototnya!
(17) Ia menegakkan ekornya seperti pohon aras, otot-otot pahanya kokoh dan keras.
(18) Tulang-tulangnya kuat seperti tembaga, kakinya teguh bagaikan batang-batang baja.
(19) Di antara segala makhluk-Ku dialah yang paling menakjubkan; hanya oleh Penciptanya saja ia dapat ditaklukkan!
(20) Di bukit-bukit tempat binatang liar bermain-main gembira, tumbuhlah rumput yang menjadi makanannya.
(21) Ia berbaring di bawah belukar berduri, di antara gelagah di rawa-rawa ia bersembunyi.
(22) Belukar berduri menaungi dia dengan bayang-bayangnya. Pohon gandarusa di pinggir sungai meneduhi dia.
(23) Ia tidak gentar biarpun Sungai Yordan sangat kuat arusnya, ia tetap tenang meskipun air melanda mukanya.
(24) Siapakah berani membutakan matanya, lalu menangkap dia dengan menjerat moncongnya?
Ayub Pasal 41 (Total ayat 34)
(1) Dapatkah kautangkap si buaya Lewiatan, hanya dengan sebuah pancing ikan? Dapatkah lidahnya kautambat dengan tali-tali pengikat?
(2) Dapatkah engkau memasang tali pada hidungnya ataupun kait besi pada rahangnya?
(3) Mungkinkah ia mohon padamu untuk dibebaskan? atau berunding denganmu, minta belas kasihan?
(4) Mungkinkah ia membuat persetujuan denganmu, dan berjanji akan selalu melayanimu?
(5) Mungkinkah engkau mengikatnya seperti burung peliharaan, yang menyenangkan hamba-hamba perempuan?
(6) Mungkinkah ia diperdagangkan oleh nelayan-nelayan dan dibagi-bagikan di antara para pedagang?
(7) Dapatkah kautusuk kulitnya dengan tombak bermata tiga atau kaulempari dia dengan lembing yang menembus kepalanya?
(8) Sentuhlah dia sekali saja, dan tak akan lagi engkau mengulanginya; pertarungan itu tak akan kaulupakan selama-lamanya.
(9) Setiap orang yang melihat Lewiatan, akan menjadi lemah lalu jatuh pingsan.
(10) Ia ganas bila dibangunkan dari tidurnya; tak seorang pun berani berdiri di hadapannya.
(11) Siapa yang dapat menyerangnya tanpa kena cedera? Di dunia ini tak ada yang sanggup melakukannya.
(12) Marilah Kuceritakan tentang anggota badan Lewiatan, tentang kekuatannya dan bentuknya yang tampan.
(13) Tak seorang pun dapat mengoyakkan baju luarnya atau menembus baju perang yang dipakainya.
(14) Siapa dapat membuka moncongnya yang kuat, berisi gigi-gigi yang dahsyat?
(15) Bagai perisai tersusun, itulah punggungnya terlekat rapat, seperti batu kerasnya.
(16) Tindih-menindih, terikat erat, sehingga angin pun tak dapat masuk menyelinap.
(17) Perisai itu begitu kuat bertautan sehingga tak mungkin diceraikan.
(18) Apabila Lewiatan bersin, berpijaran cahaya; matanya berkilau bagai terbitnya sang surya.
(19) Lidah api menghambur dari mulutnya; bunga api berpancaran ke mana-mana.
(20) Asap mengepul dari dalam hidungnya, seperti asap kayu bakar di bawah belanga.
(21) Napasnya menyalakan bara; nyala api keluar dari mulutnya.
(22) Tengkuknya demikian kuatnya, sehingga semuanya ketakutan di hadapannya.
(23) Tak ada tempat lemah pada kulitnya; tak mungkin pecah karena sekeras baja.
(24) Hatinya seteguh batu, tak kenal bimbang kokoh dan keras seperti batu gilingan.
(25) Bila ia bangkit, orang terkuat pun kehilangan keberanian, dibuat tak berdaya karena sangat ketakutan.
(26) Tak ada pedang yang dapat melukainya; tombak, panah ataupun lembing tak dapat menyakitinya.
(27) Besi dianggapnya sehalus rerumputan dan tembaga selunak kayu bercendawan.
(28) Tak ada panah yang dapat menghalau dia; batu yang dilemparkan kepadanya seolah-olah jerami saja.
(29) Gada dianggapnya sehelai rumput kering; ia tertawa jika orang melemparkan lembing.
(30) Sisik di perutnya seperti beling yang runcing ujungnya. Bagai alat penebah ia mengorek lumpur dan membelahnya.
(31) Laut dikocoknya sehingga menyerupai air mendidih; seperti panci pemasak minyak yang berbuih-buih.
(32) Ia meninggalkan bekas tapak kaki yang bercahaya, laut diubahnya menjadi buih yang putih warnanya.
(33) Di atas bumi tak ada tandingannya; makhluk yang tak kenal takut, itulah dia!
(34) Binatang yang paling megah pun dipandangnya hina; di antara segala binatang buas, dialah raja.”
Pasal 42 (Total ayat 17)
1) [Ayub Menjawab Tuhan] Kemudian Ayub menjawab TUHAN,
2) “Aku tahu bahwa Engkau dapat melakukan segala sesuatu. Engkau membuat rencana, dan tidak ada yang dapat mengubah atau menghentikan rencana-Mu.
3) Engkau telah bertanya, ‘Siapakah orang yang benar yang mengatakan hal-hal yang bodoh itu?’ Aku mengatakan tentang yang aku tidak mengerti. Aku mengatakan tentang yang terlalu ajaib bagiku untuk dimengerti.
4) Engkau berkata kepadaku, ‘Dengarkan, Aku berbicara. Aku mengajukan pertanyaan kepadamu, dan engkau menjawab Aku.’
5) Pada masa lalu aku mendengar tentang Engkau, tetapi sekarang aku telah melihat Engkau dengan mataku sendiri.
6) Aku malu terhadap diriku sendiri. Tuhan, aku menyesal. Ketika aku duduk dalam debu dan abu, aku berjanji untuk bertobat.”
7) [Tuhan Memberikan Harta kepada Ayub Lagi] Setelah TUHAN selesai berbicara kepada Ayub, Ia berbicara kepada Elifas dari Teman. Dia berkata kepada Elifas, “Aku marah kepadamu dan kedua sahabatmu karena kamu tidak mengatakan kebenaran tentang Aku seperti yang dilakukan Ayub.
8) Jadi, sekarang Elifas, ambillah 7 sapi jantan dan 7 kambing jantan. Bawalah itu kepada Ayub hamba-Ku. Sembelihlah itu dan persembahkan sebagai kurban bakaran untuk dirimu sendiri. Hamba-Ku Ayub berdoa demi kamu, dan Aku menjawab doanya. Kemudian Aku tidak memberi hukuman kepada kamu sesuai dengan perbuatanmu. Kamu harus dihukum karena kamu sangat bodoh. Kamu tidak mengatakan yang benar tentang Aku, tetapi hamba-Ku Ayub mengatakan hal yang benar tentang aku.”
9) Elifas dari Teman, Bildad dari Suah, dan Zofar dari Naama mematuhi TUHAN. Kemudian TUHAN menjawab doa Ayub.
10) Ayub berdoa bagi sahabat-sahabatnya. Dan TUHAN membuat Ayub berhasil kembali. Allah memberikan kepada Ayub dua kali lipat daripada sebelumnya.
11) Kemudian semua saudara-saudari Ayub dan orang yang mengenal Ayub sebelumnya datang ke rumahnya. Mereka makan bersama dia. Mereka menghiburnya. Mereka merasa kasihan karena TUHAN telah memberikan begitu banyak kesusahan kepadanya. Setiap orang memberikan kepada Ayub sekeping perak dan cincin emas.
12) TUHAN memberkati Ayub bahkan lebih banyak daripada yang dimilikinya sebelumnya. Ayub mempunyai 14.000 domba, 6.000 unta, 2.000 lembu, dan 1.000 keledai betina.
13) Ayub juga mempunyai 7 anak laki-laki dan 3 anak perempuan.
14) Ayub menamakan putri yang pertama Yemima, yang kedua Kezia, dan yang ketiga Kerenhapukh.
15) Anak-anak perempuan Ayub adalah yang tercantik di antara perempuan yang paling cantik di segenap negeri. Dan dia memberikan sebagian hartanya kepada anak-anaknya perempuan — mereka masing-masing mendapat bagian dari hartanya sama seperti saudara mereka.
16) Jadi, Ayub hidup selama 140 tahun lagi. Ia sempat melihat anaknya, cucunya, cicitnya, dan anak dari cicitnya.
17) Ayub hidup sangat tua dan hidupnya baik dan lama.
Bacaan Lainnya
- Hari Natal – 25 Desember – Sejarah, Budaya, Perayaan, Ucapan Selamat Hari Natal
- Agama Protestan – Pengertian, Sejarah, Tradisi, Hari Raya dan Besar
- Daftar Hari Penting Di Indonesia: Dari Bulan Januari Sampai Desember
- Raden Ajeng Kartini, Pahlawan Nasional Indonesia – Dampak Perjuanganya Hingga Kini Masih Terasa
- 1 Juni Hari Lahir Pancasila
- Wisata Tibet Dan Everest – Top Obyek Wisata Yang Harus Anda Kunjungi
Unduh / Download Aplikasi HP Pinter Pandai
Respons “Ooo begitu ya…” akan lebih sering terdengar jika Anda mengunduh aplikasi kita!
Siapa bilang mau pintar harus bayar? Aplikasi Ilmu pengetahuan dan informasi yang membuat Anda menjadi lebih smart!
Sumber bacaan: CleverlySmart, Bible Study Tools, Wikipedia, Biblica
Sumber foto utama dari Midjourney
Pinter Pandai “Bersama-Sama Berbagi Ilmu”
Quiz | Matematika | IPA | Geografi & Sejarah | Info Unik | Lainnya | Business & Marketing