Kemarahan
Marah atau kemarahan adalah suatu emosi yang secara fisik mengakibatkan antara lain peningkatan denyut jantung, tekanan darah, serta tingkat adrenalin dan noradrenalin.
Rasa marah menjadi suatu perasaan yang dominan secara perilaku, kognitif, maupun fisiologi sewaktu seseorang membuat pilihan sadar untuk mengambil tindakan untuk menghentikan secara langsung ancaman dari pihak luar.
Ekspresi luar dari kemarahan
Dapat ditemukan dalam bentuk raut muka, bahasa tubuh, respons psikologis, dan kadang-kadang tindakan agresi publik. Manusia dan hewan lain sebagai contoh dapat mengeluarkan suara keras, upaya untuk tampak lebih besar secara fisik, memamerkan gigi mereka, atau melotot. Marah adalah suatu pola perilaku yang dirancang untuk memperingatkan pengganggu untuk menghentikan perilaku mengancam mereka.
Kontak fisik jarang terjadi tanpa ekspresi kemarahan paling tidak oleh salah seorang partisipan. Meskipun sebagian besar pelaku menjelaskan bahwa rasa marah timbul karena “apa yang telah terjadi pada mereka,” ahli psikologi menunjukkan bahwa orang yang marah sangat mungkin melakukan kesalahan karena kemarahan menyebabkan kehilangan kemampuan pengendalian diri dan penilaian objektif.
Siapa pun bisa menjadi marah, itu mudah… tetapi menjadi marah dengan orang yang tepat, pada tingkat yang tepat, pada waktu yang tepat, untuk tujuan yang benar, dan dengan cara yang benar… ini tidak mudah. – Aristoteles
3 Jenis kemarahan diakui oleh psikolog
Jenis yang terburu-buru dan tiba-tiba terhubung dengan dorongan untuk mempertahankan diri. Ini dibagi oleh manusia dan hewan lainnya, dan itu terjadi ketika hewan itu tersiksa atau terperangkap. Bentuk kemarahan ini bersifat episodik.
Yang disengaja adalah reaksi terhadap bahaya yang disengaja atau perlakuan tidak adil yang dilakukan oleh orang lain. Bentuk kemarahan ini bersifat episodik.
Amarah disposisional lebih terkait dengan sifat karakter daripada naluri atau kognisi. Kekecewaan, kesal, dan kejian adalah contoh bentuk terakhirnya.
Pandangan ahli psikologi terhadap kemarahan
Para ahli psikologi modern memandangnya sebagai suatu emosi primer, alami, dan matang yang dialami oleh semua manusia pada suatu waktu, dan merupakan sesuatu yang memiliki nilai fungsional untuk kelangsungan hidup.
Hal ini dapat memobilisasi kemampuan psikologis untuk tindakan korektif. Namun, kemarahan yang tak terkendali dapat berdampak negatif terhadap kualitas hidup pribadi dan sosial.
Meskipun banyak filsuf dan penulis telah memperingatkan terhadap kemarahan yang spontan dan tak terkendali, terdapat ketidaksepakatan tentang nilai intrinsik dari kemarahan. Cara penanganannya telah menjadi bahan tulisan sejak para filsuf awal hingga saat ini.
Ahli psikologi modern, berlawanan dengan para penulis awal, juga telah menunjukkan dampak buruk karena menekan rasa marah. Penunjukan kemarahan juga telah digunakan sebagai strategi manipulasi untuk pengaruh sosial
Manfaat dan Biaya atas Kemarahan: Sosial, Emosional dan Kesehatan
Baik dibenarkan atau tidak dibenarkan, perasaan menggoda akan kebenaran yang terkait dengan kemarahan menawarkan dorongan sementara yang kuat untuk harga diri kita.
Lebih memuaskan untuk merasa marah daripada mengakui perasaan menyakitkan yang terkait dengan kerentanan atau mudah terluka hati.
Anda dapat menggunakan kemarahan untuk mengubah perasaan rentan dan tidak berdaya menjadi perasaan kontrol dan kekuasaan.
Beberapa orang mengembangkan kebiasaan tidak sadar untuk mengubah hampir semua perasaan rentan akibat kritik mereka menjadi kemarahan sehingga mereka dapat menghindari sesuatu keharusan atau kewajiban untuk menghadapinya.
Manusia mengalami perasaan perampasan, perebutan dan serangan. Masalahnya, ketika kemarahan mengalihkan perhatian Anda dari kenyataan bahwa Anda masih merasa rentan, Anda masih pada tingkat tertentu merasa lemah.
Kemarahan tidak bisa membuat rasa sakit hilang – hanya mengalihkan perhatian Anda darinya untuk sementara waktu.
Kemarahan umumnya tidak menyelesaikan atau mengatasi masalah yang membuat Anda merasa takut atau rentan di tempat pertama, dan itu dapat menciptakan masalah baru, termasuk masalah sosial dan kesehatan.
Lihat 7 Dosa Pokok (seven deadly sins)
Kesombongan, Ketamakan, Iri hati, Kemarahan, Hawa nafsu, Kerakusan, Kemalasan. Klik disini untuk membaca lebih lanjut.
Bacaan Lainnya
- Mengambil Keputusan Pada Saat Marah – Cara Meredakan Emosi
- Filosofi dan Filsuf Terkenal dalam Sejarah (Filsafat)
- Peribahasa Indonesia dan Artinya – Pepatah, Kiasan & Kata-Kata Perumpamaan dari A sampai Z
- Kutipan Quote Terkenal – Kata Bijak, Kata Mutiara
- Partai Politik Pemilu 2019
- Ungkapan Cinta dalam Bahasa Latin – Kutipan Frasa Latin Yang Romantis
- Contoh Soal UN Bahasa Inggris Beserta Jawabannya
Unduh / Download Aplikasi HP Pinter Pandai
Respons “Ooo begitu ya…” akan lebih sering terdengar jika Anda mengunduh aplikasi kita!
Siapa bilang mau pintar harus bayar? Aplikasi Ilmu pengetahuan dan informasi yang membuat Anda menjadi lebih smart!
Sumber bacaan: Online Library, Mental Help
Manipulasi Psikologi | Bagaimana Mengetahui Jika Seseorang Memanipulasimu?