Kota Surabaya
Kota Surabaya adalah ibu kota provinsi Jawa Timur dan kota terbesar kedua di Indonesia, setelah Jakarta. Kota ini memiliki populasi 2,89 juta dalam batas kotanya pada tahun 2019 dan 9,5 juta di wilayah metropolitan Surabaya, menjadikannya wilayah metropolitan terbesar kedua di Indonesia.
Terletak di perbatasan timur laut pulau Jawa, di Selat Madura, merupakan salah satu kota pelabuhan paling awal di Asia Tenggara. Menurut Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, Surabaya adalah salah satu dari empat kota pusat utama di Indonesia, selain Jakarta, Medan, dan Makassar.
Sejarah Kota Surabaya
Kota ini dihuni sejak abad ke-10 oleh Kerajaan Janggala, salah satu dari dua kerajaan di Jawa yang dibentuk pada tahun 1045 ketika Airlangga turun tahta demi kedua putranya. Pada akhir abad ke-15 dan ke-16, Surabaya tumbuh menjadi kadipaten, kekuatan politik dan militer utama serta pelabuhan di Jawa Timur, kemungkinan di bawah kerajaan Majapahit. Saat itu, Surabaya sudah menjadi pelabuhan perdagangan utama, karena lokasinya di delta Sungai Brantas dan jalur perdagangan antara Malaka dan Kepulauan Rempah-rempah melalui Laut Jawa.
Pada masa kejatuhan Kerajaan Majapahit, penguasa Surabaya melawan kebangkitan Kesultanan Demak dan baru tunduk pada kekuasaannya pada tahun 1530. Surabaya merdeka setelah kematian Sultan Trenggana dari Demak pada tahun 1546. Sejak abad ke-18 hingga pertengahan abad ke-20, Surabaya merupakan kota terbesar di Hindia Belanda, dan pusat perdagangan di kepulauan Indonesia, yang kemudian menjadi pesaing Shanghai dan Hong Kong.
Kota ini dikenal sebagai Kota Pahlawan (kota pahlawan) karena pentingnya Pertempuran Surabaya selama Revolusi Nasional Indonesia. Kota ini adalah salah satu pusat keuangan, komersial, industri, transportasi, dan hiburan penting di nusantara, bisa dibilang kedua setelah Jakarta, dan Pelabuhan Tanjung Perak adalah pelabuhan tersibuk kedua di Indonesia yang terletak di utara Surabaya. Kota ini juga dikenal sebagai salah satu yang terbersih dan terhijau di Indonesia.
Baca juga ? Pertempuran Surabaya 1945 dan Hari Pahlawan
Geologi Kota Surabaya
Kondisi geologi Kota Surabaya terdiri dari Daratan Alluvium; Formasi Kabuh; Pucangan; Lidah; Madura; dan Sonde. Sedangkan untuk wilayah perairan, Surabaya tidak berada pada jalur sesar aktif ataupun berhadapan langsung dengan samudera, sehingga relatif aman dari bencana alam.
Berdasarkan kondisi geologi dan wilayah perairannya, Surabaya dikategorikan ke dalam kawasan yang relatif aman terhadap bencana gempa bumi maupun tanah amblesan sehingga pembangunan infrastruktur tidak memerlukan rekayasa geoteknik yang dapat menelan biaya besar.
Surabaya terkenal dengan sebutan Kota Pahlawan karena sejarahnya yang sangat diperhitungkan dalam perjuangan Arek-Arek Suroboyo (Pemuda-pemuda Surabaya) dalam mempertahankan kemerdekaan bangsa Indonesia dari serangan penjajah.
Surabaya mendapat julukan sebagai Kota Pahlawan, karena terjadinya pertempuran di kota ini pada tanggal 10 November 1945. Yang dimana para pejuang menurunkan bendera Belanda dan membunuh pemimpin Belanda yang bernama Jenderal Mallaby… Selanjutnya klik disini.
Asal-Usul Kota Surabaya
Bukti sejarah menunjukkan bahwa Surabaya sudah ada jauh sebelum zaman kolonial, seperti yang tercantum dalam prasasti Trowulan I, berangka 1358 M. Dalam prasasti tersebut terungkap bahwa Surabaya (Churabhaya) masih berupa desa di tepi sungai Brantas dan juga sebagai salah satu tempat penyeberangan penting sepanjang daerah aliran sungai Brantas. Surabaya juga tercantum dalam pujasastra Kakawin Nagarakretagama yang ditulis oleh Empu Prapañca yang bercerita tentang perjalanan pesiar Raja Hayam Wuruk pada tahun 1365 M dalam pupuh XVII (bait ke-5, baris terakhir).
Walaupun bukti tertulis tertua mencantumkan nama Surabaya berangka tahun 1358 M (Prasasti Trowulan) dan 1365 M (Nagarakretagama), para ahli menduga bahwa wilayah Surabaya sudah ada sebelum tahun-tahun tersebut. Menurut pendapat budayawan Surabaya berkebangsaan Jerman Von Faber, wilayah Surabaya didirikan tahun 1275 M oleh Raja Kertanegara sebagai tempat permukiman baru bagi para prajuritnya yang berhasil menumpas pemberontakan Kemuruhan di tahun 1270 M. Pendapat yang lainnya mengatakan bahwa Surabaya dahulu merupakan sebuah daerah yang bernama Ujung Galuh.
Versi lain menyebutkan, Surabaya berasal dari cerita tentang perkelahian hidup-mati antara Adipati Jayengrono dan Sawunggaling. Konon, setelah mengalahkan pasukan Kekaisaran Mongol utusan Kubilai Khan atau yang dikenal dengan pasukan Tartar, Raden Wijaya mendirikan sebuah keraton di daerah Ujung Galuh dan menempatkan Adipati Jayengrono untuk memimpin daerah itu. Lama-lama karena menguasai ilmu buaya, Jayengrono semakin kuat dan mandiri sehingga mengancam kedaulatan Kerajaan Majapahit. Untuk menaklukkan Jayengrono, maka diutuslah Sawunggaling yang menguasai ilmu sura.
Adu kesaktian dilakukan di pinggir Kali Mas, di wilayah Peneleh. Perkelahian itu berlangsung selama tujuh hari tujuh malam dan berakhir dengan tragis, karena keduanya meninggal setelah kehilangan tenaga.
Nama Surabaya sendiri dikukuhkan sebagai nama resmi pada abad ke-14 oleh penguasa Ujung Galuh, Arya Lembu Sora.
Pembagian Administratif Kota Surabaya
Kota Surabaya terdiri atas 31 kecamatan dan 163 kelurahan. Berikut adalah daftar kecamatan di Surabaya yang dibagi dalam 5 wilayah:
Surabaya Pusat
- Tegalsari
- Simokerto
- Genteng
- Bubutan
Surabaya Timur
- Gubeng
- Gunung Anyar
- Sukolilo
- Tambaksari
- Mulyorejo
- Rungkut
- Tenggilis Mejoyo
Surabaya Barat
- Benowo
- Pakal
- Asemrowo
- Sukomanunggal
- Tandes
- Sambikerep
- Lakarsantri
Surabaya Utara
- Bulak
- Kenjeran
- Semampir
- Pabean Cantikan
- Krembangan
Surabaya Selatan
- Wonokromo
- Wonocolo
- Wiyung
- Karangpilang
- Jambangan
- Gayungan
- Dukuh Pakis
- Sawahan
“Sister City” Surabaya
Kota-kota yang memiliki hubungan kota kembar kembar (Sister City: Tujuan menjalin hubungan budaya dan kontak sosial antarpenduduk) dengan Surabaya (list dapat berubah):
- Seattle (Amerika)
- Busan (Korea),
- Jepang (Kochi, Kitakyushu)
- Cina (Guangzhou , Xiamen)
- Shah Alam (Malaysia)
- Monterrey (Meksiko)
- Marseille (Perancis)
(List dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya).
Bacaan Lainnya
- Fosil Tengkorak Manusia Jawa Pada Zaman Purbakala
- Letusan Gunung Krakatau: Antara Jawa & Sumatera Pada Tanggal 26-27 Agustus 1883
- Di New York City, Anda dapat mengagumi “Manhattanhenge”
- Gunung Agung Di Bali
- Letusan Gunung Tambora Yang Sedikit Diketahui Padahal Sangat Berdampak Pada Iklim Planet Bumi
- Bagaimana Cara Menjalankan Mobil Dengan Bahan Bakar Jagung?
- Awalnya, reaktor nuklir pertama digunakan untuk produksi plutonium sebagai bahan senjata nuklir
- Sebagian Cabang Dari Biologi: Bioteknologi
- Bagaimana Menentukan Umur Batang Kayu? Anda Bisa Melihat Irisan Batang Kayu – Kambium
Tes Matematika
- Tes Matematika: Deret Angka: 12, 23, 34, 45, ?
- Tes Matematika: Otak Atik Otak – Jumlah nomor yang harus didapatkan: 50 & Nomor yang diberikan: 2 8 9 15 20 40
- Soal Tes Matematika: Berapa Jumlah Total Kubus Putih?
- QUIZ Matematika Deret Aritmatika: jika 11 X 11 = 4, jadi 33 X 33 = ??
- Tes Matematika Logika Aritmatika: Jika 3 + 1 = 24, 5 + 2 = 37, Jadi 7 + 5 = ???
- QUIZ Matematika: Apel, Pisang dan Semangka
- Tes Matematika Deret Angka: Jika 2+3=13, 3+4=25, 4+5=41, Jadi 5+6=??
Unduh / Download Aplikasi HP Pinter Pandai
Respons “oooh begitu ya…” akan lebih sering terdengar jika Anda mengunduh aplikasi kita!
Siapa bilang mau pintar harus bayar? Aplikasi Ilmu pengetahuan dan informasi yang membuat Anda menjadi lebih smart!
Pinter Pandai “Bersama-Sama Berbagi Ilmu”
Quiz | Matematika | IPA | Geografi & Sejarah | Info Unik | Lainnya | Business & Marketing