Asal Usul Simbol Jenis Kelamin dan Penjelasan Biologis: Laki-Laki, Perempuan, dan Interseks

Simbol jenis kelamin ♂ (laki-laki) dan ♀ (perempuan) sudah dikenal secara luas, namun tidak banyak yang mengetahui bahwa asal simbol tersebut berasal dari mitologi dan sains. Simbol laki-laki ♂ berasal dari lambang Mars, dewa perang Romawi, yang digambarkan dengan perisai dan tombak (panah ke atas). Sedangkan simbol perempuan ♀ mewakili dewi cinta Venus, dilambangkan dengan cermin atau tangan yang memegang cermin (salib ke bawah).

Simbol jenis kelamin tidak hanya melambangkan laki-laki dan perempuan secara visual tetapi juga merepresentasikan perbedaan genetik dan biologis yang mendalam. Dengan pemahaman tentang peran kromosom dan hormon, kita dapat lebih mengapresiasi variasi dalam seksualitas manusia, termasuk kondisi interseks.

Sejarah Simbol Jenis Kelamin

Simbol ini pertama kali digunakan oleh ilmuwan Swedia Carl Linnaeus pada abad ke-18 untuk menggambarkan jenis kelamin tanaman dalam klasifikasi biologisnya. Dia mempopulerkan simbol ♂ untuk tanaman jantan dan ♀ untuk tanaman betina. Penggunaan simbol ini kemudian meluas ke penggambaran manusia dan makhluk hidup lainnya.

Jenis Kelamin Secara Biologis dan Sains

Secara biologis, jenis kelamin seseorang ditentukan oleh kombinasi kromosom. Perempuan memiliki dua kromosom X (XX), sementara laki-laki memiliki satu kromosom X dan satu kromosom Y (XY). Kombinasi gen ini menentukan perkembangan fisik, termasuk organ reproduksi dan karakteristik seksual sekunder seperti distribusi lemak tubuh, otot, dan pertumbuhan rambut.

Hormon juga memainkan peran penting dalam perkembangan jenis kelamin. Testosteron merupakan hormon yang dominan pada laki-laki, sementara estrogen mendominasi pada perempuan. Peran hormon ini tidak hanya berpengaruh pada perkembangan fisik tetapi juga emosional, menciptakan perbedaan antara laki-laki dan perempuan secara fisiologis.

Perbedaan Laki-Laki, Perempuan, dan Interseks

Selain dua jenis kelamin utama (laki-laki dan perempuan), ada juga kondisi biologis yang disebut interseks, di mana seseorang lahir dengan variasi karakteristik seks yang tidak sesuai dengan definisi tipikal laki-laki atau perempuan. Kondisi ini dapat melibatkan variasi kromosom, hormon, atau organ reproduksi yang berbeda dari norma XX atau XY. Interseks bukanlah penyakit, melainkan variasi alami dalam spektrum biologi manusia.

Dengan artikel ini, diharapkan masyarakat dapat lebih memahami simbol-simbol ini dari sudut pandang sejarah, biologi, dan sains.

Astrologi, Mitologi, Faelografi Dan Alkemi

Tetapi sejarah simbol tersebut sebenarnya jauh lebih tua, sejarah simbol jenis kelamin untuk pria dan wanita cukup kompleks dan erat kaitannya dengan astrologi, mitologi, faleografi dan alkemi. Manusia jaman dulu berkomunikasi menggunakan gambar atau simbol dengan ditemukannya gambar-gambar kuno dari jaman prasejarah. Simbol ♂ untuk simbol kelamin pria sering dihubungkan dengan maskulinitas misalnya aktivitas berburu dengan membawa tombak, sedangkan simbol ♀digunakan untuk simbol kelamin wanita karena merujuk pada kegemaran kaum hawa yang gemar bercermin.

Sementara itu dalam bidang astrologi simbol ♂menunjuk pada planet mars dan simbol ♀ merujuk pada planet venus. Dalam mitologi Romawi kuno simbol ♂ merupakan lambang dari Mars atau Ares sang dewa perang, sedangkan simbol ♀ perlambang venus sang dewi Aprodhite dewi cinta dan kecantikan serta simbol kewanitaan.

Di era renaissans, kedua simbol tersebut digunakan bidang alkemi untuk mengenali elemen logam besi dan tembaga. Dari berbagai penggunanaan simbol jenis kelamin pria dan wanita tersebut bertahan sampai sekarang.

Gender Adalah

Gender adalah konsep yang melihat peran laki-laki dan perempuan dari segi sosial dan budaya, tidak dilihat dari jenis kelaminnya. Sedangkan relasi gender mempersoalkan posisi perempuan dan laki-laki dalam pembagian sumber daya dan tanggung jawab, manfaat, hak-hak, dan kekuasaanya. Berbicara tentang gender berarti berbicara tentang laki-laki dan perempuan. Namun gender tidak memiliki asal usul biologis.

Disforia Gender Atau Interseks Atau Alat Kelamin Ganda Yang Disebabkan Kondisi Medis Langka

Disforia gender adalah kondisi di mana seseorang merasa bahwa identitas gendernya tidak sesuai dengan jenis kelamin biologis yang mereka miliki. Ini adalah kondisi medis yang diakui dan bukan merupakan penyakit kejiwaan. Dalam beberapa kasus, ini bisa terkait dengan kondisi langka seperti interseks, di mana seseorang lahir dengan ciri fisik kedua jenis kelamin. Misalnya, seseorang bisa lahir dengan kombinasi alat kelamin pria dan wanita.

Orang interseks sering menghadapi diskriminasi sejak lahir. Beberapa bayi interseks mungkin dipaksa menjalani operasi atau terapi hormon untuk menyesuaikan tubuh mereka dengan norma sosial gender. Praktik ini dianggap sebagai pelanggaran hak asasi manusia, dan banyak negara mulai mengakui hak-hak interseks, seperti hak untuk menentukan sendiri identitas gender mereka tanpa paksaan medis. Sumber: [7], [8], [9]

Video Tentang Disforia Gender Atau Interseks Dari PBB (United Nations)

Kantor Hak Asasi Manusia PBB telah merilis sebuah film pendek yang meningkatkan kesadaran akan individu-individu interseks dan hal itu sangat mengharukan.

Iklan tersebut menampilkan keluarga yang penuh kasih sayang, 2 orang tua dan seorang anak perempuan yang sedang menunggu kelahiran anggota keluarga baru. Pada hari kelahiran bayi yang baru lahir tersebut, sang ayah mengetahui bahwa anak tersebut adalah interseks, yang berarti bahwa bayi tersebut dilahirkan dengan anatomi reproduksi atau seksual yang tidak sesuai dengan “definisi” standar perempuan atau laki-laki. Menurut video tersebut, 1,7% dari semua bayi yang lahir memiliki gender interseks.

I respect culture, tradition and religion, but they can never justify the denial of basic rights – Ban Ki Moon

Saya menghargai budaya, tradisi dan agama, namun mereka tidak dapat membenarkan penolakan hak-hak dasar – Ban Ki Moon (Sekretaris Jenderal PBB. Masa jabataan 1 Januari 2007 – 31 Desember 2016).
Diskriminasi tidak bisa dibenarkan. [10]

Hak Asasi Interseks

Organisasi internasional, seperti PBB, telah mulai mengakui pelanggaran hak-hak interseks, termasuk hak atas integritas tubuh dan otonomi pribadi. Negara seperti Malta menjadi salah satu pelopor dalam melarang intervensi medis pada bayi interseks tanpa persetujuan mereka.

Kesadaran akan isu-isu ini semakin berkembang seiring meningkatnya dukungan global terhadap hak-hak interseks dan pengakuan akan keberagaman gender dan seksualitas di luar biner laki-laki dan perempuan.

Artikel ini penting karena tidak hanya memberikan pemahaman historis tentang simbol jenis kelamin, tetapi juga membahas topik-topik penting terkait gender, seks, dan hak asasi manusia yang relevan dalam diskusi modern tentang inklusi dan keadilan gender.

Sumber: Wikipedia

Gender dalam Suku Bugis (Jenis Kelamin): Oroane, Makkunrai, Calabai, Calalai, Bissu