1 Mei Hari Buruh
Hari Buruh pada umumnya dirayakan pada tanggal 1 Mei, dikenal juga dengan sebutan May Day atau Labour Day. Hari buruh ini adalah sebuah hari libur (di beberapa negara) tahunan yang berawal dari usaha gerakan serikat buruh untuk merayakan keberhasilan ekonomi dan sosial para buruh atau pekerja. Apakah Anda tahu asal-usul 1 Mei hari buruh?
Peringatan 1 Mei Sebagai Hari Buruh Internasional Atau Hari Buruh Sedunia
Tanggal ini dipilih untuk memperingati “Haymarket” – pemboman yang terjadi pada demonstrasi buruh di Chicago, pada tanggal 4 Mei 1886. Pekerja mogok selama delapan jam sehari, dan memulai demonstrasi mereka pada tanggal 1 Mei.
Bom tersebut menewaskan 7 petugas polisi dan setidaknya 4 pekerja, sementara puluhan lainnya luka-luka dalam ledakan tersebut.
Sejarah Kuno “May Day”
Pada zaman Roma kuno, hari pertama bulan Mei jatuh pada festival Floralia, dinamai demikian untuk menghormati Flora, dewi musim semi dan bunga. Itulah waktu untuk bernyanyi, menari dan mengadakan parade bunga. Para pelacur Romawi khususnya menikmati festival ini, karena mereka menganggap Flora sebagai dewi pelindung mereka. [1] [2]
Hari Buruh Moderen
Parade dan demonstrasi May Day moderen dimulai di Amerika Utara, karena revolusi industri telah menghasilkan mesin-mesin baru yang dapat beroperasi terus-menerus sehingga para pemilik pabrik sering meminta pegawai mereka untuk bekerja sampai 16 jam setiap hari kecuali hari Minggu.
Dalam upaya meningkatkan kehidupan para pekerja, sebuah federasi perdagangan dan serikat buruh di Amerika Serikat dan Kanada mengajukan tuntutan untuk bekerja delapan jam yang dimulai pada tanggal 1 Mei 1886. Pada umumnya, para majikan tidak mengabulkan hal ini sehingga pada hari pertama bulan Mei itu, ribuan pekerja mengadakan aksi mogok.
Pemogokan di kota Chicago dan Haymarket (Tragedi Haymarket)
Aksi pemogokan kerja buruh yang paling agresif terjadi di kota Chicago, yang pada saat itu merupakan pusat gerakan buruh sayap kiri yang militan. Walau masih kurang jelas dan lemah dalam arah berpolitiknya dalam menanggapi atau menyikapi beberapa masalah perburuhan, namun tidak perlu diragukan lagi bahwa ini merupakan gerakan perlawanan, selalu siap untuk kembali bersama buruh turun melakukan aksi ke jalan, membangun semangat juang mereka dan menetapkan capaian perjuangan tidak hanya pada perbaikan taraf kehidupan para buruh semata tetapi juga untuk melakukan perlawanan terhadap ancaman sistem Kapitalis.
Pemogokan buruh yang terbesar
Dengan bantuan dari kelompok buruh yang revolusioner, pemogokan buruh di Chicago merupakan pemogokan yang terbesar. Aliansi kerja 8 jam jauh-jauh hari sudah dibentuk untuk persiapan mogok akbar tersebut. Serikat Central Labour Union membentuk koalisi buruh sayap kiri, untuk memberikan dukungan penuh pada aliansi 8 jam kerja, yang merupakan persatuan aksi aliansi dari beberapa serikat yang mempunyai afiliasi pada Federasi, K. of L., dan Socialist Labour Party (Partai Buruh Sosialis). Pada hari minggu sebelum tanggal 1 Mei Central Labour Union mengadakan mobilisasi demonstrasi yang diikuti oleh 25.000 pekerja.
Tanggal 1 Mei kota Chicago menjadi saksi tumpah ruahnya para buruh dan pekerja, yang secara serentak meletakkan seluruh alat kerja mereka dan keluar dari pabrik mengikuti pangilan dan seruan dari organisasi gerakan buruh di kota itu. Dan saat-saat itu merupakan moment terbesar bagi pekerja yang mempertunjukan kekuatan sebenarnya dari solidaritas erat antar mereka sebagai sesama kelas buruh, hal yang mungkin belum pernah dialami para pekerja dan gerakan pada saat itu. Hal yang menjadi perhatian pada saat itu “tuntutan 8 jam kerja sehari” ketersambungan dan karakter yang terlihat pada pemogokan akbar tersebut memberikan dampak menunjukan eksistensi pergerakan buruh secara gamblang.
Signifikasi dari gerakan buruh semakin dipertajam perkembangan pada hari-hari pemogokan berikutnya. Gerakan 8 jam kerja sehari yang mencapai puncaknya pada pemogokan akbar 1 Mei 1886, dengan sendirinya tercatat sebagai sebuah moment gemilang dalam sejarah perlawanan gerakan buruh dan kelas masyarakat pekerja di Amerika Serikat.
Revolusi Tragedi Haymarket
Akan tetapi setiap revolusi mempunyai titik balik dari revolusi itu sendiri, sampai dengan kelas pelaku atau kelas revolusioner tersebut mampu melakukan kendali penuh atas revolusi yang mereka lakukan secara mandiri. Gerak laju kemenangan yang baru dialami oleh para pekerja dan buruh Chicago direbut paksa oleh kekuatan yang jauh lebih besar.
Perpaduan atara kekuatan elit kapital dan Kapitalis birokrat negara, yang berusaha menyingkirkan para pemimpin gerakan buruh yang militan, dengan tujuan memberikan pukulan yang akan mematikan seluruh gerakan buruh di Chicago. Kejadian pada tanggal 3 dan 4 Mei yang juga dikenal dengan tragedi Haymarket, merupakan kejadian pertama yang berusaha membungkam gerakan mogok Mei.
Demonstrasi Haymarket
Demonstrasi yang berlangsung pada tanggal 4 Mei di lapangan Haymarket yang ditujukan untuk memprotes tindakan penyerangan brutal yang dilakukan oleh polisi di tanggal 3 Mei yang berlangsung di pemogokan buruh pengilingan McCormick, dimana 6 orang buruh meninggal menjadi korban serangan dan puluhan lainnya mengalami luka-luka.
Pertemuan itu semula berlangsung damai sampai dengan ketika para peserta pertemuan tersebut akan beristirahat dan membubarkan diri, terjadilah penyerangan susulan oleh polisi pada kerumunan buruh yang sedang berkumpul. Sebuah bom dilemparkan pada kerumunan dan membunuh seorang sersan, dan memicu terjadinya perkelahian yang mengakibatkan jatuh korban 7 orang polisi dan 4 orang buruh meninggal.
Peristiwa yang sulit untuk dilupakan
Peristiwa berdarah di Haymarket ini menyebabkan diseretnya para tokoh pemimpin pergerakan buruh ke tiang gantungan, antara lain Parsons, Spies, Fischer dan Engel dan dipenjarakannya para pemimpin gerakan mogok Chicago yang dinilai militan, inilah jawaban kontra-revolusi dari para Boss atau para “pemilik usaha” di Chicago terhadap gerakan mogok buruh 1 Mei yang pertama. Ini juga merupakan sinyal reaksi yang diberikan oleh para boss besar tersebut kepada kawan sejawat mereka di kota-kota lainnya dalam menghadapi pemogokan buruh. Paruh kedua tahun 1886 ditandai dengan berbagai serangan yang dikonsentrasikan oleh para aparat dalam usaha untuk membayar kekalahan yang mereka alami selama gerakan mogok buruh yang terjadi pada tahun 1885-1886.
Selang setahun setelah peristiwa pengantungan para pemimpin gerakan buruh Chicago, Federasi yang sekarang dikenal sebagai American Federation of Labour, pada konvensinya yang diadakan di St. Louis pada tahun 1888, mengambil suara untuk menghidupkan kembali gerakan menuntut 8 jam kerja. Tanggal 1 Mei yang selama 2 tahun belakangan sudah menjadi tradisi untuk menjadi hari dimana seluruh kekuatan buruh terkonsentrasi untuk turun ke jalan seiring dengan agenda kelas pekerja yang dituntutkan, sekali lagi dipilih sebagai hari untuk kembali menghidupkan perjuangan gerakan 8 jam kerja.
Peristiwa 1 Mei 1890
1 Mei 1890, menjadi saksi mata pemogokan besar menuntut pengurangan jam kerja menjadi 8 jam kerja sehari. Pada konvensi A. F. of L. pada tahun 1889 yang dikepalai oleh Samuel Gompers yang juga ketua dari serikat A. F. of L., telah berhasil dalam mengariskan kembali gerakan mogok tersebut. Telah diputuskan bahwa Serikat Tukang Kayu yang dinilai sebagai serikat yang paling siap melakukan pemogokan menjadi serikat yang akan menginisiasi pemogokan itu, dan terbukti inisiatif rencana tersebut berhasil, ditandai dengan bergabungnya serikat-serikat pekerja lainnya dalam barisan pemogokan yang akan segera dilaksanakan.
Di Autobiography-nya Gompers menceritakan bagaimana A. F. of L. ikut berkontribusi untuk mengangkat May Day menjadi Hari Buruh international: “Sebagaimana rencana untuk melancarkan kembali gerakan 8 jam kerja, kami terus berupaya untuk selalu menyebarluaskan tujuan gerakan tersebut. Seiring dengan mendekatnya waktu pertemuan International Workingmen’s Congress di Paris, memberikan inspirasi kepada kami untuk mendapatkan dukungan yang lebih luas dari seluruh dunia melalui kongres yang akan diadakan nantinya”. Gompers juga terlebih dahulu telah membongkar berbagai atribut dan sepak terjang para agen reformis dan dan kaum opportunis yang dikemudian hari merebak diantara para kolaborator di antara kelas buruh sendiri, dan Ia siap berjuang untuk lebih mendapatkan dukungan yang luas bagi gerakannya dari kaum pekerja, dalam perang pengaruh yang selama ini Ia selalu perjuangkan melawan kelompok kolaborator tersebut. [3]
May Day Menjadi Peringatan Internasional
Pada tanggal 14 Juli pada peringatan 100 tahun jatuhnya penjara Bastille di Paris – Perancis, berkumpulah para pimpinan organisasi revolusi Proletar dari berbagai penjuru di Paris, untuk sekali lagi membentuk Organisasi Buruh Internasional, seperti apa yang pernah dilakukan 25 tahun sebelumnya oleh guru besar mereka, Karl Marx. Pertemuan tersebut menjadi dasar apa yang kemudian dikenal dengan pertemuan untuk kembali mendengarkan berita dari delegasi Amerika untuk kedua kalinya, yang menjabarkan apa yang telah dicapai dengan perjuangan pengurangan jam kerja 8 jam kerja sehari dalam kurun waktu tahun 1884-1886 di Amerika, dan rencana untuk kembali menghidupkan kembali agenda tersebut. Terinspirasi oleh pengalaman perjuangan para pekerja yang terjadi di Amerika, kongres Paris mengeluarkan resolusi sebagai berikut:
Resolusi Kongres Paris
Kongres akan mendorong untuk meng-organisasi demonstrasi besar secara internasional, yang di setiap negara dan di setiap kota dimana demonstrasi diadakan, massa yang bergemuruh akan menuntut satu tujuan tuntutan pada pihak yang berwenang untuk menetapkan pengurangan jam kerja menjadi 8 jam sehari, sejalan dengan tuntutan agenda lainnya yang kongres Paris keluarkan. Karena demonstrasi serupa telah direncanakan untuk dilaksanakan pada tanggal 1 Mei 1890, oleh American Federation of Labour di konvensi yang diadakan di St. Louis, bulan Desember 1888, maka pada hari ini kongres menetapkan hal yang serupa untuk dilaksanakannya demonstrasi secara Internasional. Para pekerja di tiap-tiap negara diharuskan untuk segera melakukan pengorganisasian persiapan demonstrasi tersebut sesuai dengan kondisi dan situasi di tiap-tiap negara.
Klausul yang dikeluarkan kongres yang menyerukan tiap-tiap organisasi untuk mempersiapkan demonstrasi disesuaikan dengan kondisi dan situasi negara masing-masing, membuat banyak intepretasi yang berbeda oleh beberapa delegasi, salah satunya adalah delegasi dari Inggris, yang menganggap klausul itu sebagai sebuah kesempatan untuk mengartikannya; bahwa seruan gerakan tersebut bukanlah sebuah keharusan bagi seluruh negara yang mengirimkan delegasinya. Hal ini bisa terjadi karena dari awal semula saat pembentukan Internasionalime kedua ada sebagian kubu yang menganggap bahwa, pertemuan tersebut merupakan pertemuan sebatas konsultasi atau seputar pertukaran informasi dan opini antar gerakan semata, bukan merupakan sebuah bentuk organisasi sentral yang mempunyai kekuatan penuh mengontrol dan mengatur tetapi hanya berkekuatan untuk menyelengarakan dan wewenangnya hanya sebatas selama penyelengaraan kongres itu saja, tidak seperti yang Marx berusaha bangun pada saat Internasionalisme pertama pada generasi sebelumnya, sebagai sebuah Partai Revolusi Kaum Proletar Dunia.
Engels menulis surat untuk salah satu sahabatnya Serge pada tahun 1874
Ketika Engels menulis surat untuk salah satu sahabatnya Serge pada tahun 1874, sesaat sebelum gerakan Internasionalisme pertama dibubarkan di Amerika, “Saya pikir gerakan Internasionalisme selanjutnya akan dibentuk sesuai dengan pikiran dan ajaran Marx, dan akan dikenal lebih luas pada tahun-tahun ke depan, dan akan berwujud gerakan komunis internasional murni”, sayangnya Dia tidak memperhitungkan (Engels -pentj.) pada saat kebangkitan kembali dari gerakan Internasional akan ada elemen reformis yang hadir atau menyusup dalam usaha pembangkitan pertemuan dan organisasi tersebut kelak, dan memandang gerakan tersebut hanya sebagai sebuah gerakan sukarela biasa atau Voluntary Federation of Socialist Parties dan mereka tetap saling mandiri, merdeka, memiliki hukum dan peraturannya sendiri bagi dirinya sendiri.
Pelaksanaan May Day Tahun 1890
Walaupun demikian pelaksanaan May Day pada tahun 1890 terjadi di banyak negara Eropa dan di Amerika sendiri Serikat Tukang Kayu dan berbagai serikat pekerja bangunan turut serta dalam pemogokan umum untuk kembali menuntut 8 jam kerja sehari yang telah direncanakan tersebut. Walaupun terkendala oleh hukum pelarangan Sosialis di jerman, para pekerja di berbagai kota industri di Jerman juga ikut menyelengarakan May Day, yang ditandai dengan berbagai bentrok keras antar kaum buruh dan aparat kepolisian. Hal yang serupa juga terjadi di berbagai ibukota dan kota-kota besar di Eropa lainnya, walaupun pemerintah telah memberlakukan larangan terhadap mereka dan kepolisian juga melakukan tindakan keras kepada mereka. Di Amerika Serikat, terutama di Chicago dan New York demonstrasi mendapatkan kemajuan yang signifikan. Ribuan parade buruh di jalanan terjadi untuk mendukung tuntutan 8 jam kerja; dan demonstrasi tersebut ditutup dengan pertemuan raksasa terbuka di titik temu utama para demonstran.
Kongres selanjutnya di Brussels pada tahun 1891
Pada kongres selanjutnya di Brussels pada tahun 1891, agenda awal dari gerakan May Day menuntut 8 jam kerja sehari kembali masuk dalam agenda, tetapi juga untuk menunjang tuntutan buruh yang lain seperti perbaikan kondisi kerja, dan terjaminnya perdamaian antar bangsa-bangsa. Seruan yang diperbaharui tersebut menekankan pada nilai penting terwujudnya “karakter kelas pada demonstrasi 1 Mei”, untuk memperjuangkan 8 jam kerja sehari dan agenda perjuangan lainnya yang akan menuntun pada “mempergiat perjuangan kelas”. Seruan resolusi tersebut juga menginginkan untuk penghentian kerja atau mogok “pada saat apapun yang memungkinkan”. Karena selama ini tidak ada keharusan untuk melakukan pemogokan pada peringatan 1 Mei, hal ini dilakukan sebagai bagian usaha untuk memperluas skala dan mengkonsentrasikan tujuan maupun massa aksi dari demonstasi. Massa buruh dari Inggris kembali menunjukan sikap opportunisnya dengan menunjukan sikap menolak dari seruan tersebut bahkan untuk mogok pada 1 Mei yang sama sekali tidak diharuskan, dan bersama dengan kelompok Sosial Demokrat Jerman mengambil suara untuk menunda aksi demonstrasi 1 Mei dan melaksanakannya pada hari Minggu setelah tanggal 1 Mei berlalu. [4]
Perayaan 1 Mei Sebagai Hari Buruh Di Dunia
Berikut adalah peringatan hari buruh yang dirayakan setiap tanggal 1 Mei:
Afrika Selatan
Albania
Algeria
Angola
Argentina
Armenia
Austria
Bahrain
Bangladesh
Barbados
Belarus
Belgia
Bolivia
Bosnia & Herzegovina
Botswana
Brazil
Bulgaria
Burundi
Chile
Cina (Republik Rakyat Tiongkok)
Costa Rica
Croatia
Cyprus
Czech Republic
Denmark
Dominican Republic
Ekuador
Egypt
El Salvador
Estonia
Ethiopia
Filipina
France
Ghana
Gibraltar
Greece
Grenada
Honduras
Hong Kong
Hungary
Iceland
India (regional)
Indonesia
Iraq
Italia
Jerman
Jordan
Kambodia
Kolombia
Korea Selatan
Kenya
Laos
Latvia
Lebanon
Libya
Liechtenstein
Lithuania
Luxembourg
Makau
Masedonia
Malaysia
Maldives
Malta
Maroko
Mauritius
Meksiko
Moldova
Montenegro
Mozambique
Myanmar
Nigeria
Norwegia
Pakistan
Panama
Paraguay
Peru
Polandia
Portugal
Romania
Rusia
Rwanda
Saint Lucia
Serbia
Singapura
Slovakia
Slovenia
Spanyol
Sri Lanka
Swedia
Swis(regional)
Taiwan
Tanzania
Thailand
Tunisia
Turkey
Uganda
Ukraina
Uruguay
Venezuela
Vietnam
Yemen
Zambia
Zimbabwe
Hari Buruh Di Negara Lainnya
- Amerika Serikat: Senin pertama bulan September.
- Australia: Senin pertama bulan Oktober (Kanbera, New South Wales; Sydney, Australia Selatan; Adelaide). Senin kedua bulan Maret (Viktoria dan Tasmania). Senin pertama bulan Maret (Australia Barat; Perth). Senin pertama bulan Mei (Australia Utara; Darwin, Queensland; Brisbane). Senin keempat bulan Maret (Christmas Island).
- Bangladesh: 24 April.
- Bahamas: 7 Juni.
- Jamaika: 23 Mei.
- Kanada: Senin pertama bulan September.
- New Zealand: Senin pertama bulan Oktober.
- Trinidad & Tobago: 19 Juni.
Bacaan Lainnya
- 2 Mei Hari Pendidikan Nasional: Ki Hadjar Dewantara, Pahlawan Nasional Indonesia
- Raden Ajeng Kartini, Pahlawan Nasional Indonesia – Dampak Perjuanganya Hingga Kini Masih Terasa!
- Sejarah Hari Pramuka: 14 Agustus 1961
- Hari Kemerdekaan Amerika Serikat 4 Juli 1776 – Beserta Sejarah, Lirik Lagu Dan Terjemahan
- Sejarah, Tradisi, Resep Lezat Tumpeng – Mudah Dan Pasti Jadi!
- Sejarah Singkat Ratu Elizabeth II Dari Inggris Yang Harus Anda Ketahui
Sumber bacaan: The Sun, Wikipedia, Office Holidays
Pinter Pandai “Bersama-Sama Berbagi Ilmu”
Quiz | Matematika | IPA | Geografi & Sejarah | Info Unik | Lainnya | Business & Marketing